Anda di halaman 1dari 22

PRILAKU BIAYA

Aulia Midia Kusumah


41152020200017
Prilaku Biaya ( Cost Behavior )

Perilaku Biaya adalah istilah untuk menjelaskan perubahan biaya


seiring dengan perubahan output. Perilaku Biaya merupakan suatu
pola yang menggambarkan bagaimana jumlah biaya bervariasi atas
perubahan aktivitas bisnis.
Pola Perilaku Biaya

Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya SemiVariabel

Jumlah totalnya berubah Jumlah totalnya tetap konstan, Jumlah totalnya berubah,
secara proporsional tidak dipengaruhi oleh tetapi tidak proporsional
perubahan volume kegiatan dengan perubahan volume
kegiatan
Penentuan pola perilaku biaya berkaitan dengan pemisahan biaya ke dalam unsur
biaya tetap dan biaya variabel, untuk keperluan perencanaan dan pengendalian
biaya. Hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan perusahaan dinyatakan
dalam fungsi biaya:

Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel Total


Karena biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan, maka biaya
variabel total merupakan hasil perkalian antara biaya variabel per unit dengan
volume kegiatan.

Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel/unit x Volume Kegiatan


Maka fungsi biaya tersebut dapat diformulasikan:

Y = a + bX
Y = Biaya total
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel per unit
X = Volume kegiatan
3 Metode untuk menentukan pola
Perilaku Biaya masa lalu :
c. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)
Penentuan pola perilaku biaya pada metode ini dengan menentukan total biaya tetap (a) dan total biaya
variabel (b)
Persamaan pola perilaku biaya sbb:

Y = a + bX

a = biaya tetap diperoleh dari biaya cadangan


b = biaya variabel per unit
Y = Total biaya
X = Volume kegiatan
Pembebanan Biaya
Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang akan dikonsumsi oleh objek biaya, ada tiga
metode pembebanan biaya yaitu:

1. Penelusuran Langsung ( Direct Tracing ), indentifikasi dan pembebanan biaya pada obyek
biaya yang secara spesifik atau fisik berhubungan dengan obyek biaya.

2. Penelusuran Pemicu ( Driver Tracing ), faktor yang menyebabkan perubahan pada


penggunaan kegiatan, biaya dan pendapatan.

3. Alokasi ( Allocation ), pembebanan biaya tidak langsung ke objek yang dibiayai. Biaya
tersebut tidak ada hubungan sebab akibat, kemudian diikuti oleh penelusuran pemicu.
Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang atau
penyediaan jasa. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai :
a. Biaya bahan langsung, adalah semua biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku
produksi.

b. Tenaga kerja langsung, adalah biaya yang diperlukan untuk membayar tenaga kerja
produksi yang mampu merubah bahan baku menjadi produk jadi..

c. Overhead, merupakan semua biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi bahan baku
menjadi produk jadi siap dijual. Biaya ini meliputi biaya tenaga kerja tidak langsung yang
bekerja tidak secara langsung mengerjakan pembuatan produk.
Biaya Non Produksi
Biaya non produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan,
pengembangan, pemasaran, distribusi, pelayanan pelanggan dan administrasi umum. Terdapat
dua jenis biaya non produksi yang lazim digunakan diantaranya :

a. Biaya penjualan atau pemasaran, adalah biaya yang diperlukan dalam memasarkan,
mendistribusikan dan melayani produk atau jasa.

b. Biaya administrasi, merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian,


pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan ke
pemasaran ataupun produksi.
Laporan Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan
pada periode tertentu. Di dalamnya terkait dengan biaya pengadaan bahan baku, alat produksi,
bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.

Harga Pokok = Biaya Pabrik + Persediaan dalam Proses Awal Periode - Persediaan
dalam Proses Akhir Periode.

Harga pokok produksi selama satu periode dilaporkan dalam Laporan Harga Pokok Produksi
(cost of goods manufactured statement).
Komponen Harga Pokok Produksi

a. Bahan Baku Yang Terpakai


Cara menghitung :
Persediaan Awal Rp xxxxxxxx
Pembelian Bahan Baku Rp xxxxxxxx
Retur Pembelian ( xxxxx)
xxxxxx
Total Bahan Baku Rp xxxxxxxx
Persediaan Akhir ( xxxxxx)
Bahan Baku yang Terpakai Rp xxxxxxxx
Komponen Harga Pokok Produksi

b. Bahan Pembantu
Cara menghitung :
Persediaan Awal Rp xxxxxxxx
Pembelian Bahan Pembantu xxxxxx
Total Bahan Pembantu Rp xxxxxxxx
Persediaan Akhir ( xxxxxx)
Bahan Pembantu yang Terpakai Rp xxxxxxxx
Komponen Harga Pokok Produksi

c. Tenaga Kerja
Cara mengitung :
Gaji Karyawan Rp xxxxxxxx
Tunjangan xxxxxxx
Bonus xxxxxxx
Total Biaya Tenaga Kerja Rp xxxxxxxx
Komponen Harga Pokok Produksi

d. Biaya Produksi Pabrik


Cara menghitung :
Biaya Listrik Rp xxxxxxxx
Biaya Air xxxxxxx
Biaya Penyusutan Peralatan xxxxxxx
Biaya Pemeliharaan xxxxxxx
Total Biaya Produksi Rp xxxxxxxx
Komponen Harga Pokok Produksi

e. Barang Dalam Proses


Cara menghitung :
Barang dalam Proses Awal Rp xxxxxxxx
Jumlah Biaya Produksi xxxxxxx
Jumlah Barang dalam Proses Rp xxxxxxxx
Barang dalam Proses Akhir ( xxxxxx)
Barang Jadi setelah Proses Rp xxxxxxxx
Komponen Harga Pokok Produksi

f. Barang Jadi
Cara mengitung :
Persediaan Barang Jadi Awal Rp xxxxxxxx
Barang Jadi Setelah Proses xxxxxxx
Total Persediaan Barang Jadi Rp xxxxxxxx
Persediaan Barang Jadi Akhir ( xxxxxx)
Harga Pokok Produksi (HPP) Rp xxxxxxxx
Contoh Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba
atau rugi bersih.
Unsur Laporan Laba Rugi
• Pendapatan (revenue), peningkatan aktiva atau arus masuk perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan
operasional.

• Beban (expenses), merupakan arus keluar atau pemakaian aktiva akan memunculkan liabilitas dalam
suatu periode tertentu dikarenakan pengiriman ataupun produksi barang.

• Keuntungan (gain), Unsur laporan laba rugi ini hadir karena adanya peningkatan ekuitas karena
terjadi transaksi perusahaan atau yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi dari pemilik perusahaan.

• Kerugian (loss)
Sementara untuk unsur kerugian, yaitu penurunan ekuitas karena adanya transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan atau akibat dari beban dan pendistribusian kepada pemilik perusahaan.
Contoh Laporan Laba Rugi
FUNCTIONAL BASED MANAGEMENT
MODEL DAN ACTIVITY BASED
MANAGEMENT MODEL
No Berdasarkan Fungsi Berdasarkan Aktivitas

1. Penggerak berdasarkan unit Penggerak berdasarkan unit dan non unit

2. Intensif dalam pengalokasian Intensif dalam penelusuran

3. Perhitungan harga pokok produk secara sempit dan kaku Perhitungan harga pokok produk secara luas flexible

4. Berfokus pada pengelolaan biaya Berfokus pda pengelolaan aktivitas

5. Informasi aktivitas sempit Informasi aktivitas terperinci

6. Maksimalisasi kinerja unit idividual Maksimalisasi kinerja seluruh system

7. Penggunaan ukuran kinerja adalah keuangan Penggunaan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai