Disusun oleh :
Nama : Fadhila Maulidyah H. (032100006)
Gea Fitri Pramudya W. (032100009)
Jonatan Manalu (032100011)
Raihan Albaitun Amri (032100021)
Ricko Rachmadillah S. (032100023)
Rika Revina (032100026)
Kelompok :3
Prodi/ Angkatan : Elektro Mekanika/2021
Tgl. Praktikum : 10 November 2023
Dosen Pengampu:.
()
2
1 t
At = A0 n= (1b)
2 T 1/ 2
Keterangan :
At =¿Aktivitas saat digunakan (Ci atau Bq)
A0 =¿Aktivitas awal (Ci atau Bq)
= Konstanta peluruhan ( = 0,693 / T½)
T½ = Umur paro nuklida (satuan waktu)
t = Selang waktu antara waktu awal dan penggunaan (satuan waktu)
Laju dosis di sekitar sumber radiasi tergantung pada geometri sumber tersebut.
Untuk sumber radiasi gamma yang bisa dianggap sebagai titik (jarak r ≥ 10 kali
dimensi sumber radiasi), hubungan antara laju dosis dengan jarak dapat dinyatakan
dengan persamaan (2).
h× A
Ḣ= 2
r
(2)
Apabila laju dosis ekuivalen pada posisi tertentu dari sumber radiasi sudah
diketahui, maka laju dosisḢ ekuivalen pada posisi lain dapat dihitung menggunakan
persamaan (3).
()
2
r1
Ḣ 2= Ḣ1
r2
Keterangan :
Ḣ 1= laju dosis ekuivalen pada posisi berjarak r1 dari sumber radiasi;
Ḣ 2 = laju dosis ekuivalen pada posisi berjarak r2 dari sumber radiasi.
Radiasi gamma merupakan salah satu jenis radiasi eksterna yang sangat
berbahaya karena mempunyai daya tembus yang sangat besar. Untuk mengurangi laju
dosis radiasi pada posisi tertentu dilakukan dengan menggunakan bahan perisai
radiasi. Jika sumber radiasi dengan aktivitas A pada jarak r diberi perisai radiasi
dengan tebal x, maka laju dosis ekuivalen adalah :
−μ ∙ x
Ḣ 2=Ḣ 1 e (4)
Keterangan :
Ḣ 1= Laju dosis ekuivalen tanpa penahan radiasi (μSv/jam)
Ḣ 2= laju dosis ekuivalen dengan penahan radiasi setebl x (μSv/jam)
µ = koefisien atenuasi linier (= 0,693/HVL)
x = tebal perisai (satuan panjang)
HVL = tebal paro perisai (satuan panjang)
Dosis ekuivalen yang diterima personal tergantung pada laju dosis dan
lamanya berada di daerah radiasi tersebut dan dapat dinyatakan dalam persamaan (5).
H=Ḣ t (5)
Keterangan :
= Dosis (μSv)
t = waktu (jam)
Ḣ = Laju dosis ekuivalen (μSv/jam)
Dalam suatu fasilitas, salah satu cara untuk memastikan NBD dari paparan
radiasi eksterna tidak terlampaui dilakukan pembagian daerah kerja, yang dapat
ditentukan dengan batasan sebagai berikut:
1. Daerah Pengendalian berdasarkan pada potensi penerimaan paparan radiasi
melebihi 3/10 NBD pekerja radiasi. Tindakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi
yang diperlukan untuk bekerja di Daerah Pengendalian dari paparan radiasi
eksterna meliputi:
a. menandai dan membatasi Daerah Pengendalian yang ditetapkan dengan tanda
fisik yang jelas atau tanda lainnya;
b. memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses
dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam Daerah Pengendalian;
c. memastikan akses ke Daerah Pengendalian:
i. hanya untuk Pekerja Radiasi;
ii. pengunjung yang masuk ke Daerah Pengendalian didampingi oleh Petugas
Proteksi Radiasi;
d. menyediakan peralatan pemantauan dan peralatan protektif radiasi.
2. Daerah Supervisi mempertimbangkan potensi penerimaan paparan radiasi
individu lebih dari NBD anggota masyarakat dan kurang dari 3/10 NBD pekerja
radiasi. Tindakan Proteksi dan Keselamatan Radiasi yang diperlukan untuk
bekerja di Daerah Supervisi meliputi:
a. menandai dan membatasi Daerah Supervisi yang ditetapkan dengan tanda
yang jelas;
b. memasang tanda di titik akses masuk Daerah Supervisi.
Kaji ulang radiologik secara berkala dilakukan jika terdapat indikasi perlunya
perubahan terhadap batas Daerah Pengendalian atau batas Daerah Supervisi.
Tugas:
- Tentukan nilai HVL bahan perisai radiasi.
- Urutkan jenis bahan perisai radiasi berdasarkan efektifitasnya.
- Sebutkan faktor yang mempengaruhi nilai HVL suatu bahan perisai radiasi.
t : 30.75 Tahun
At : 364,12 MBq
2. Kondisi 1 : Area luas dan fasilitas belum menentukan nilai pembatas dosis untuk
pekerja radiasi
6000
=
2000
= 3 mSv/jam (Daerah Pengendali)
1000
=
2000
= 0,5 mSv/jam (Daerah Supervisi)
Jarak
=
√ 0,0927 x 364 , 12
3
= 3,35 m (Daerah Pengendali)
=
√ 0,0927 x 364 , 12
0 ,5
= 8,22 m (Daerah Supervisi)
Kondisi 2 : Area terbatas dan fasilitas belum menentukan nilai pembatas dosis,
sehingga pembagian daerah kerja mengacu NBD, masyarakat ada di sekitar lokasi
(ruang tertutup)
Waktu penyinaran
1000 mSv/tahun
=
3 ,75 mSv / jam
= 260 jam/tahun
Laju Dosis
H ˙6000 mSv
Ḣ p= =
t 260 jam/tahun
Jarak
¿
√ 0,927 ∙ 364 ,12
27
=1 , 2m
Penentuan Perhitungan Pengukuran
Jarak batas daerah supervisi
Laju dosis batas daerah
supervisi
Beban pengoperasian
maksimum
Laju dosis batas dearah
pengendalian
Jarak batas daerah
pengendalian
B. Pengaruh Jarak Terhadap Laju Dosis dan Pengaruh Waktu Terhadap Dosis
H=Ḣ ∙ t
Perhitungan:
t = 5 menit
5
H=70 mSv / jam ∙ =5 ,83 mSv
60
5
H=38 mSv/ jam ∙ =3 ,16 mSv
60
5
H=21, 8 mSv / jam ∙ =1 , 81 mSv
60
t = 10 menit
10
H=131 mSv / jam ∙ =21 , 82 mSv
60
C. PENGARUH PERISAI RADIASI TERHADAP LAJU DOSIS
Sumber radiasi : Co-60
Energi : 1173 keV dan 1332 keV
Bahan : Kayu
Tebal : 6 cm
Bahan : Kayu
Tebal : 6 cm