Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON


Dosen pengampu : Aditya Yoga Purnama, M.Sc

ZAENUDIN HAMZAH
2017005025

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2023
A. TUJUAN

Tujuan melakukan praktikum ini adalah Mengukur besarnya fluks


neutron dan analisis spektrum neutron suatu medan neutron dengan metode
aktivasi.

B. LANDASAN TEORI

Reaktor Kartini memiliki berbagai macam fasilitas iradiasi. Salah satu


fasilitas iradiasi yang terdapat pada reaktor Kartini adalah fasilitas iradiasi, yang
pada setiap fasilitas eksperimen tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Fasilitas iradasi eksperimen yang sangat memerlukan kajian terhadap distribusi
fluks neutron termal dan neutron epitermal yaitu saluran beamport. Salah satu
diantara 4 beamport tersebut akan digunakan sebagai fasilitas reaktor subcritical
assembly. Reaktor subcritical assembly ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai
fasilitas sumber neutron bagi pengembangan fasilitas Subcritical Assembly for
Molybdenum Production (SAMOP).

Gambar 1. Tampak atas geometrireaktor Kartini.


1. Fluks neutron

Fluks neutron adalah besaran skalar yang digunakan dalam fisika nuklir
yang menunjukkan jarak total semua neutron bebas per satuan waktu dan
volume. Dengan kata lain, kuantitas ini dapat didefinisikan sebagai jumlah
neutron yang melewati bola kecil dengan jari-jari 𝑅 dalam waktu tertentu,
dibagi dengan 𝜋𝑅2 (luas penampang bola) dan selang waktu. Fluks neutron
yang ada di dalam teras reaktor nuklir mempunyai distribusi energi dari energi
tinggi (neutron fisi) sampai dengan energi thermal(0,025 ev).

Radiasi neutron dapat dideteksi/diukur dengan dua metode, yaitu


langsung dan tidak langsung. Metode langsung adalah suatu metode
mendeteksi/ mengukur neutron dengan detektor neutron BF3, Fission Chamber
(FC), dan Compensated Ionization Chamber (CIC).Metode tidak langsung
adalah suatu cara mendeteksi/ mengukur neutron dengan cara mengukur
aktivitas dari suatu bahan setelah diaktivasi dalam suatu medan neutron
menggunakan sebuah detektor.
Laju pembentukan radioisotop dari suatu bahan dengan volume V di
dalam medan neutron dengan fluks Q dan mempunyai tampang lintang aktivasi
∑ac dinyatakan dengan persamaan sbb:

𝑅 = ∑ac 𝜙 𝑉

Persamaan (1) menyatakan laju pembentukan radioisotop dari suatu


unsur dengan volume V. Apabila laju peluruhan yang terjadi di dalam
radioisotop yang terbentuk tersebut ikut dipertimbangkan, maka laju
pembentukan radioisotop tersebut menjadi sbb:

𝜕𝑁 = ∑ac 𝜙 𝑉 − 𝜆 𝑁

C. Metode Percobaan

1. Alat dan Bahan

a. Reaktor (fasilitas iradiasi pneumatik).


b. Pneumatik transfer system.
c. Sistem pencacah gamma dengan detektor Geiger Muller atau detektor
HPGe.
d. Perangkat komputer.
e. Foil detektor (Au) dan cover Cadmium (Cd) 6. Pinset, tang penjepit,
sarung tangan.
f. Timbangan.
2. Prosedur Percobaan

a. Menyiapkan dua buah foil emas yang akan digunakan lalu timbang dan
mencatat berapa berat foil tersebut.
b. Memasukan salah satu foil emas kedalam pembungkus Cd dan satunya
dibiarkan tidak terbungkus. Lalu kedua sampel dimasukkan ke dalam
ampul/vial.
c. Melakukan aktivasi foil dengan sistem transfer pneumatik ke dalam
terasreaktor (ring F nomor 8) selama 1 menit dan mencatat waktu saat
masuk dan keluarnya ampul yang berisi sampel dari teras.
d. Mengukur paparan ampul yang berisi sampel, apabila petugas proteksi
radiasi telah memeriksa dan memastikan paparan dalam batas aman,
maka pencacahan dapat dilaksanakan. Kemudian mencatat waktu mulai

pencacahan. Pencacahan dilakukan selama satu menit dengan tiga kali


pengulangan.

e. Menyiapkan dua buah foil emas yang akan digunakan lalu mencatat
berapa berat foil tersebut. Setelah itu memasukan salah satu foil emas
kedalam pembungkus Cd dan satunya biarkan tidak terbungkus. Lalu
kedua sampel dimasukkan ke dalam ampul vial 7. Aktivasi foil dengan
sistem transfer pneumatik ke dalam teras reaktor (ring F nomor selama 1
menit dan menyatakan waktu saat masuk dan keluarnya ampal yang
berisi sampel dari teras.
3. Meode Analisi Data
a. Menyiapkan tabel kerja.

Perhitungan Aktivitas sumber standar


Unsur Sumber Standar =
Sumber Radiasi =
Tanggal awal (To) =
Tanggal saat ini = Konversi Satuan
Waktu tunda (delta T) = Bulan
Waktu Paro (T 1/2) = Bulan
Aktivitas awal (Ao) = Bq/dps
Aktivitas saat ini= Bq/dps

Pencacahan Latar Belakang


Waktu Cacah (t)= detik
Jumlah Cacah (cpm)
Kesatu Kedua Ketiga Rata-Rata (Cr) Standar deviasi LD=3*sigma
Cacahan (C)
Laju Cacah (Rlb)

Laju cacah latar belakang (Cr/t)= cps


Standar Deviasi (√(Cr/n)=
Limit Deteksi (3*Standar Deviasi)=
Laju Limit Deteksi (LD/t)=
Efisiensi Menggunakan Sumber Standar
Jarak sumber ke detektor (rak 2) = Cm
Aktivitas sumber saat ini (At)= Bq/dps
Probabilitas pancaran radiasi (p)= %
Waktu cacah= detik

Jumlah Cacah (cpm) Uji Terhadap LD


Kesatu Kedua Ketiga Rata-Rata (Cr) (Cacah netto>LD)
Cacahan (C)
Laju Cacah (R)
Cacah Netto (R-Rlb) Diterima

Efisiensi ((R-Rlb)/At*p)=

Pengukuran Fluks Neutron Metode


Aktivasi

NA
no Element Mass (gr) Mass Number mikroscopic cross section Decay time (s) decay constant
(s^-1)

1a Wrapped Au
1b Unwrapped Au
Unwrapped Au Wrapped Au
No. cpm Cps cpm cps
1
2
3
Average

a. Menentukan fluks neutron dengan persamaan yang sudah ada.

Untuk menghitung fluks neutron cepat dan fluks neutron total ini menggunakan persamaan di bawah ini :
𝜆𝐶
𝜙 =
𝗌 ∑ac 𝑉 {1 − 𝑒𝑥𝑝 − 𝜆 𝑡1} {1 − 𝑒𝑥𝑝 − 𝜆 𝑡2 − 𝑡1} {1 − 𝑒𝑥𝑝 − 𝜆 𝑡𝑐}
D. Hasil Percobaan

1. Tabel Hasil Percobaan

Perhitungan Aktivitas sumber standar


Unsur Sumber Standar = Cs-137
Sumber Radiasi = Gamma
Tanggal awal (To) = 01-Apr-86
Tanggal saat ini = 25-Mei-23 Konversi Satuan
Waktu tunda (delta T) = 37 445 bulan
Waktu Paro (T 1/2) = 30,2 362,4 bulan
Aktivitas awal (Ao) = 1,02E-05 3,79E+05 Bq/dps
Aktivitas saat ini= 4,37366E-06 161825,4736 Bq/dps

Pencacahan Latar Belakang


Waktu Cacah (t)= 60 detik
Jumlah Cacah (cpm)
Kesatu Kedua Ketiga Rata-Rata (Cr) Standar deviasi LD=3*sigm
a
Cacahan (C) 9 11 5 8.33 1.67 5
Laju Cacah (Rlb) 0.14 0.08

Laju cacah latar belakang (Cr/t)= 0.14 cps


Standar Deviasi (√(Cr/n)= 1.67
Limit Deteksi (3*Standar Deviasi)= 5.00
Laju Limit Deteksi (LD/t)= 0.08
Efisiensi Menggunakan Sumber Standar
Jarak sumber ke detektor (rak 2) = 6 Cm
Aktivitas sumber saat ini (At)= 161825,47 Bq/dps
Probabilitas pancaran radiasi (p)= 100 %
Waktu cacah= 60 detik

Jumlah Cacah (cpm) Uji Terhadap LD


Kesatu Kedua Ketiga Rata-Rata (Cr) (Cacah netto>LD)
Cacahan (C) 2460 2433 2590 2494,333333
Laju Cacah (R) 41,57
Cacah Netto (R-Rlb) 41,43 Diterima

Efisiensi ((R-Rlb)/At*p)= 0,026

Pengukuran Fluks Neutron Metode


Aktivasi

N 6.02E+23
A
no Element Mass (gr) Mass Number mikroscopic cross section Decay time (s) decay constant (s^-1)

1a Wrapped Au 0.015 197 9.88E-23 233280 2.97131E-06


1b Unwrapped Au 0.015 197 9.88E-23 233280 2.97131E-06
count per second Time
background total netto sample after irradiated irradiation (s) at counting delay (s) counting (s)
at the (GMT+7) system
core (GMT+7)
(GMT+7)
0.14 234.33 234.19 10.54 10.55 60 11.05 600 60
0.14 846.23 846.09 10.54 10.55 60 10.58 180 60

neutron
activity detector efficiency flux Information Range energy
0,4 eV - 20
1.32E+06 2.56E-02 1.13E+10 Fast Neutron MeV
4.75E+06 2.56E-02 4.09E+10 all energy 0-20 MeV
2.96E+10 Thermal Neutron < 0.4 eV

Unwrapped Au Wrapped Au
No. cpm Cps Cpm Cps
1 50886,00 848,10 13990,00 233,17
2 50661,00 844,35 14156,00 235,93
3 50775,00 846,25 14034,00 233,90
Average 50774,00 846,23 14060,00 234,33
E. PEMBAHASAN

Percobaan tentang pengukuran fluks neutron bertujuan untuk mengukur


besarnya fluks neutron dan analisi spektrum neutron suatu medan neutron dengan
metode aktivitas. Metode aktivitas merupakan metode analisis spektrum neuotron
yang dilakukan dengan cara mengaktivasi beberapa bahan detekrot neurton yang
energi ambangnya tidak sama. Adanya perubahan pada fluks neutron dikarenakan
perubahan konfigurasi pada teras reactor. Selain itu, perubahan fluks neutron juga
terjadi karena fungsi waktu yang berhubungan dengan burn up. Burn up atau
derajat bahan bakar didefenisikan sebagai total energi yang dilepaskan per unit
massa bahan bakar sebagai hasil pembakaran bahan bakar.

Pada percobaan pengukuran fluks neurton bahan detector yang digunakan


adalah emas (Au) yang dibagi menjadi dua jenis yaitu Au wrapped dan Au
Unwrapped. Perhitungan aktivitas sumber standar dilakukan dengan menggunakan
unsur-unsur yang standar yaitu Cs-137 dan dengan sumber radiasinya adalah
gamma. Waktu awal (T0) nya adalah 1 April 1986 dengan waktu tunda 37 bulan.
Untuk waktu paruhnya adalah 30.2 tahun atau 362.4 bulan. Dimana aktivitas
awalnya(A0) adalah

1.02 × 10-5 µCi atau dikonversikan menjadi 3.79 × 105 Bq/dps. Aktivitas
sumber pada saat ini yang dihasilkan sebesar 161825. 4736 Bq/dps. Kemudia
melakukan pencacahan latar belakang dengan waktu cacah 60 detik. Dengan
melakukan pencacahan ini dapat mendapatkan tiga jumlah cacahan yang berbeda-
beda yaitu 9 cpm, 11 cpm dan 5 cpm. Setelah melakukan pencacahan latar
belakang akan menghitung efisiensi menggunakan sumber standar jarak dengan
dilakukan pencacahan lagi sehingga mendapatkan laju cacahan yang berbeda yaitu
2460 cpm, 2433 cpm dan 2590 cpm.

Selanjutnya adalah melakukan pengukuran fluks neutron dengan


menggunakan mode aktivitas dengan elemen Wrapped Au dan Unwrapped Au.
Massa dari masing- masing Wrapped Au dan Unwrapped Au adalah 0.015
gram. Kemudian pada kedua elemen ini didapatkan fluk neutron sebesar 1.13
×1010 untuk Wrapped Au dan sebesar 4.09 ×1010 untuk Unwrapped Au. Fluks
neutron pada Unwrapped Au lebih besar dibandingkan dengan Wrapped Au. Hal
ini dikarenakan Wrapped Au hanya terdiri dari energi fast neutron saja sedangkan
pada Unwarpped Au terdiri dari semua energi yang ada sehingga fluks neutron
pada Unwarpped Au lebih besar. Pada electron Warpped Au dan Unwarpped Au
juga dilakukan pencacahan sebanyak tiga kali untuk masing-masing electron.
Cacahan yang didapatkan dari Wrapped Au sebesar 13990.00 cmp, 14156.00 cpm
dan 14034.00 cpm, sehingga didapatkan rata- rata cacahan untuk Wrapped Au
sebesar 14060.00 cmp. Sedangkan untuk Unwarpped Au mendapatkan nilai
cacahan sebesar 50886.00 cpm, 50661.00 cpm dan 50774.00 cpm, sehingga
mendaptkan nilai rata-rata cacahanya sebesar 50774.00 cpm. Berdasarkan hasil
pencacahan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa cacahan pada Unwarpped Au
lebih besar dibandingkan dengan cacahan pada Wrapped Au.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan teori dan hasil analisis data dapat disimpulkan:

1. Fluks neutron adalah besaran skalar yang digunakan dalam fisika nuklir yang
menunjukkan jarak total semua neutron bebas per satuan waktu dan volume.
2. Wrapped Au hanya terdiri dari energi fast neutron saja sedangkan pada
Unwarpped Au terdiri dari semua energi yang ada sehingga fluks neutron pada
Unwarpped Au lebih besar.
3. Cacahan pada Unwarpped Au lebih besar dibandingkan dengan cacahan pada
Wrapped Au.
DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, R. U. (2013). Desain Reaktor Air Superkritis (Supercritical Water


Reactor) dengan Bahan Bakar Thorium.

Duderstadt, J. J. (1976). Nuclear reactor analysis. Wiley.

Tahara, Y., & Sekimoto, H. (2002). Transport equivalent diffusion constants for
reflector region in PWRs. Journal of nuclear science and technology, 39(7), 716-
728.

Refrensi lain: Pedomaan pengukuran fluks neutron dari pamateri Batan.

Anda mungkin juga menyukai