Anda di halaman 1dari 15

Analisa SWOT

1. MAN (M1)
Man (M1) B0BOT RATING BOBOT X RATING
Internal factor (IFAS)
1. Strength

a. Tenaga perawat : 0,3 3 0,9


S 1 = 11 org DIII = 17 org
b. Tenaga non keperawatan : 0,2 2 0,4
Dokter spesialis: 29 orang,
Dokter Umum: 10 orang.
c. Adanya kemauan perawat 0,1 2 0,2
yang mempunyai komitmen
yang tinggi untuk berubah
d. Semua perawat memahami 0,1 2 0,6
tentang asuhan keperawatan
e. Terdapatnya komunikasi yang 0,2 2 0,4
efektif
f. Penanganan kasus
berdasarkan penyakit umum 0,1 2 0,4
(Penyakkit interna, Bedah,
Anak, dan Sub Spesialis
lainnya)
1 2,9
TOTAL : S–W =

2. Weakness 0,3 3 0,9 2,9-2,6 =


a. MAKP yang diterapkan
diruangan adalah gabungan 0,3
fungsional tim 0,2 2 0,4
b. Berdasarkan quisioner, 80%
perawat hanya memahami
MAKP secara umum. 0,1 2 0,2
c. Sebagian perawat belum
memahami peran dan
fungsinya 0,3 3 0,9
d. Sebagian perawat belum
pernah mengikuti pelatihan
MAKP 0,1 2 0,2
e. Belum memahami tanggung
jawab dan tanggung gugat
secara benar
1 2,6
TOTAL :

Eksternal Factor (EFAS)


3. Opportunity 0,1 2 0,2
a. Adanya kerja sama antara
mahasiswa PSIK dengan
perawat ruangan, 0,2 3 0,6
b. Adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisasi
keperawatan
c. Adanya sistem pengembangan
dan pelatihan 40 0,3 3 0,9
jam/tahun/orang
d. Adanya sosialisasi model
gabungan tim primer oleh 0,2 3 0,6
PSIK pada opasien kelolaan
e. Adanya kesempatan
melanjutkan pendidikan ke 0,2 3 0,6
jenjang yang lebih tinggi
O–T=
TOTAL :
1 2,9 2,9 – 2,3 =
4. Threatened
a. Tuntutan tinggi oleh 0,6
masyarakat untuk 0,3 3 0,9
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih besar,
b. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pelayanan 0,2 2 0,4
kesehatan yang bermutu
c. Adanya persaingan antar RS
yang semakin ketat, 0,1 2 0,2
d. Kesempatan untuk
meningkatkan promosi dan 0,2 2 0,4
prestasi kurang
e. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum 0,2 2 0,4

TOTAL :
1 2,3

2. MATERIAL (M2)
MATERIAL (M 2) BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Factor (IFAS)
1. Strength
a. Kapasitas tempat tidur 38 0,2 3 0,6
tempat tidur, Kelas 1 = 8
Tempat tidur, Kelas II:
= 12 Tempat Tidur, Kelas III =
18 Tempat Tidur.
b. Jumlah BOR bulan Januari 0,2 3 0,6
2023 adalah 71%.
c. Jumlah tempat tidur klien 0,2 2 0,4
kelolaan 8 tempat tidur dengan
BOR 75 %.
d. Fasilitas, sarana dan prasarana 0,1 2 0,2
menunjang pelayanan
kesehatan.
e. Nurse station letaknya 0,1 2 0,2
strategis (di depan).
f. Penggantian alat tenun 0,1 2 0,2
terjadwal setiap hari (shift
sore)
g. Bila alat tenun kotor, sudah 0,1 2 0,2 S–W =
tersedia pengganti (rasio 1:3) 2,4 – 2
1 2,4 = 0,4
TOTAL :

2. Weakness 1 2 2
a. Sarana administrasi belum
dimanfaatkan secara optimal
1 2
TOTAL :

Eksternal Factor (EFAS)


3. Opportunity, 0,2 2 0,4
a. Adanya kesempatan
menambah fasilitas sarana dan
prasarana 0,2 2 0,4
b. Ventilasi dan pencahayaan di
ruangan mencukupi, 0,2 3 0,6
c. Adanya kesempatan
penggantian alat-alat yang
tidak layak pakai 0,2 2 0,4
d. Kebersihan lingkungan
ruangan terjaga setiap hari
e. Adanya program pelatihan 0,2 3 0,6
khusus tentang pengoperasian
alat
1 2,4 O–T
TOTAL :
2,4-2
4. Threatened 0,4 2 0,8
a. Adanya tuntutan yang tinggi = 0,4
dari masyarakat untuk
melengkapi sarana dan
prasarana
b. Adanya persaingan untuk alat 0,2 2 0,4
pemeriksaan penunjang
c. Adanya persaingan dari RS 0,4 2 0,8
dengan peralatan yag lebih
lengkap

TOTAL : 1 2

3. METHOD (M3)
a. MAKP
MAKP BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. RS memiliki visi, misi dan 0,2 2 0,4
motto sebagai awal
melaksanakan kegiatan dan
pelayanan.
2. Sudah ada model asuhan 0,2 2 0,4
keperawatan yang digunakan
yaitu metode tim.
3. Mempunyai SAK dan SOP. 0,2 2 0,4
4. Adanya mahasiswa S1 0,2 2 0,4
Keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan.
5. Ada dokumentasi DAR 0,1 4 0,4
6. Kepala ruang telah mengikuti 0,1 4 0,4
pelatihan manajemen kepala
bangsal

TOTAL 1 2,5
S -W =
2. Weakness
1. MAKP yang diterapkan 2,5-2,8 =
menggunakan model 0,2 3 0,6
fungsional tim, -0,3
2. Sebagian kecil perawat tidak
mengetahui kebutuhan 0,2 2 0,4
perawatan secara
komprehensif,
3. Semua perawat mempunyai
job discription dan tanggung 0,2 3 0,6
jawab yang sama (perawat
baru diharapkan sama dengan
perawat lama)
4. Tingkat ketergantungan
pasien 80% partial care 0,2 2 0,4
5. BOR pasien ruang bedah lt II
adalah: 78,6% 0,2 4 0,8

TOTAL 1 2,8

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity
1. Kepercayaan dari pasien dan 0,3 3 0,9
masyarakat yang baik,
2. Adanya kerjasama antara
mahasiswa PSIK dan perawat 0,1 2 0,2
ruangan,
3. Adanya kerja sama dengan
institusi pendidikan di sekitar 0,2 2 0,4
RSI Darus Syifa’
4. Adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisasi 0,2 2 0,4
keperawatan,
5. Adanya program pelatihan
dan seminar, 0,2 3 0,6

TOTAL 1 2,5

2. Threatened
1. Tuntutan tinggi oleh 0,3 3 0,9
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
kesehatan yang lebih O-T=
profesional,
2. Makin tingginya kesadaran 0,2 2 0,4 2,5-2,3=
masyarakat akan pentingnya
kesehatan, 0,2
3. Persaingan antar RS yang 0,2 2 0,4
semakin ketat,
4. Bebasnya pers yang dapat 0,1 2 0,2
menyebarkan informasi
dengan cepat,
5. Makin tinggi kesadaran 0,2 2 0,4
masyarakat akan hukum,

TOTAL 1 2,3

b. TIMBANG TERIMA
TIMBANG TERIMA BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. Timbang terima dipimpin 0,3 4 1,2
KARU, sedangkan siff sore
dan malam dipimpin oleh PJ
shiff
2. Adanya kemauan perawat 0,2 3 0,6
melakukan timbang terima,
3. Ada buku penugasan saat 0,1 3 0,3
timbang terima
4. Intervensi kolaboratif sudah 0,2 2 0,4
disampaikan,
5. Adanya klarifikasi tanya 0,2 3 0,6
jawab dan validasi terhadap
apa yang dioperkan

TOTAL 1 3,1 S-W=


3,1 – 3
2. Weakness
= 0,1
1. Waktu timbang terima antar
1 3 3
shif tidak semua perawat yang
dinas ikut dalam timbang
terima
1 3
TOTAL

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity
1. Sarana dan prasarana 0,3 2 0,6
penunjang timbang terima
telah tersedia
2. Adanya mahasiswa PSIK 0,3 3 0,9
yang praktik manajemen
keperawatan di ruangan,
3. Bervariasinya masalah 0,4 3 1,2
keperawatan masing-masing O -T =
pasien, 2,7 – 2,5 =
1 2,7 0,2
TOTAL

2. Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih
tinggi dari masyarakat untuk 0,5 3 1,5
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesional,
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang tanggung 0,5 2 1
jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan,

TOTAL 1 2,5

c. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN


PENDOKUMENTASIAN BOBOT RATING BOBOT X RATING
ASUHAN KEPERAWATAN
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. Sudah ada sistem 0,2 4 0,8
pendokumentasian DAR
2. Dokumentasi keperawatan 0,15 4 0,6
yang dilakukan meliputi
pengkajian sistem head to
toe, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi (SOAP)
3. Format pengkajian sudah 0,15 4 0,6
ada, sistem NCP sesuai
dengan kasusnya masing-
masing 0,15 3 0,45
4. 100% perawat memahami
tentang format asuhan
keperawatan dengan sistem
DAR 0,1 4 0,4
5. Terdapat SAK
6. Kepala ruangan selalu 0,2 3 0,6
mengevaluasi asuhan
keperawatan yang telah
dilakukan 0,05 4 0,2
7. Evaluasi dokumentasi
keperawatan 95,83%
1 3,65 S-W=
TOTAL 3,65 – 3,7 =
-0,05

2. Weakness 0,3 3 0,9


1. Sistem pendokumentasian
masih dilakukan secara
manual (belum
komputerisasi) 0,4 4 1,6
2. Masih ada perawat yang
belum melakukan
dokumentasi setelah
melakukan tindakan
keperawatan
3. Masih adanya catatan 0,3 4 1,2
perkembangan pasien yang
kurang berkesinambungan
dan kurang lengkap
1 3,7
TOTAL

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity
1. Adanya mahasiswa PSIK 0,2 4 0,8
yang praktik manajemen O-T =
keperawatan, 3,2-3=
2. Adanya program pelatihan 0,2 3 0,6 0,3
tentang pendokumentasian
keperawatan
3. Evaluasi dokumentasi 0,2 3 0,6
keperawatan dilakukan tiap
hari (kepala ruangan) 0,2 3 0,6
4. Perawat terlibat pada setiap
tindakan keperawatan,
5. Peluang perawat untuk 0,2 3 0,6
meningkatkan pendidikan S1
Keperawatan
1 3,2
TOTAL

2. Threatened 0,5 3 1,5


1. Akreditasi rumah sakit
tentang sistem dokumentasi 0,5 3 1,5
2. Adanya kesadaran pasien
dan keluarga akan tanggung
jawab dan tanggung gugat
1 3
TOTAL

d. SENTRALISASI OBAT
SENTRALISASI OBAT BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. Tersedianya sarana dan 0,2 5 1 S-W=
prasarana untuk pengelolaan 3-2,9 =
sentralisasi obat, 0,1
2. Kepala ruangan mendukung 0,2 2,5 0,5
kegiatan sentralisasi obat,,
3. Adanya kemauan perawat 0,2 2,5 0,5
untuk melakukan sentralisasi
obat.
4. Adanya buku injeksi dan obat 0,2 2,5 0,5
oral.
5. Dukungan medis dalam 0,2 2,5 0,5
sentralisasi obat.

TOTAL 1 3

2. Weakness
1. Selama ini belum ada format
persetujuan sentralisasi obat 1 2,9 2,9
untuk pasien

TOTAL 1 2,9

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity
1. Adanya mahasiswa PSIK 0,5 4 2 O-T=
yang praktik manajemen 3,5 – 3 = 0,5
keperawatan,
2. Adanya kerjasama yang baik 0,5 3 1,5
antara perawat dan mahasiswa

TOTAL 1 3,5

2. Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,5 3 1,5
tinggi dari pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih profesional,
2. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum 0,5 3 1,5

TOTAL
1 3

e. SUPERVISI
SUPERVISI BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. Kepala ruangan bedah 0,4 3 1,2 S-W=
mendukung kegiatan demi 3,4– 3 = 0,4
peningkatan mutu pelayanan
keperawatan.
2. Adanya kemauan perawat 0,4 3 1,2
untuk berubah.
3. Kepala ruangan mendukung 0,2 5 1,0
dan melaksanakan supervisi

TOTAL 1 3,4

2. Weakness
1. Belum mempunyai format 0.2 5 1
yang baku dalam pelaksanaan
supervisi
2. Supervisi belum dilakukan 0,4 2,5 1
sesuai jadwal
3. Belum adanya dokumentasi 0,4 2,5 1
supervisi yang jelas

TOTAL 1 3

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity
1. Adanya tim supervisi di 0,3 3 0,9
rumah sakit,
2. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang praktik 0,4 4 1.6
manajemen keperawatan,
3. Adanya jadwal supervisi 0,3 3 0,9
keperawatan oleh kepala
bidang keperawatan setiap
bulan

TOTAL 1 3,4 O -T =
3.4 - 3 = 0,4
2. Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih 0,5 3 1,5
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang
lebih professional, bermutu
sesuai dengan peningkatan
biaya perawatan,
2. Adanya persaingan pemberian 0,5 3 1,5
layanan kesehatan antar
tempat pelayanan kesehatan,

TOTAL 1 3

f. RONDE KEPERAWATAN
RONDE KEPERAWATAN BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. Ruangan mendukung adanya 0,2 3 0,6 S-W=
kegiatan ronde keperawatan 2,6 – 3 = - 0,4
2. Banyaknya kasus-kasus bedah
yang memerlukan perhatian 0,2 3 0,6
khusus
3. Bidang keperawatan dan 0,2 3 0,6
ruangan mendukung adanya
ronde keperawatan
4. Ronde keperawatan diruang 0,2 2 0,4
bedah sudah dilakukan sesuai
dengan program ruangan
5. Format ronde sudah ada. 0,2 2 0,4

TOTAL 1 2,6

2. Weakness
1. Karakteristik tenaga yang 1 3 3
memenuhi kualifikasi belum
merata

TOTAL 1 3

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity O-T=
1. Terdapat mahasiswa PSIK 0,6 3 1.8 3– 3,5 = - 0,5
yang melaksanakan praktik
manajemen,
2. Adanya kesempatan dari karu
untuk mengadakan ronde 0,4 3 1.2
keperawatan dan mahasiswa
praktik,

TOTAL 1 3

2. Threatened
1. Tuntutan yang makin tinggi
dari konsumen untuk 0,5 4 2
mendapatkan pelayanan yang
lebih prima,
2. Kesadaran pasien dan 0,5 3 1,5
keluarga makin meningkat
tentang hak-haknya pada
pelayanan kesehatan,

TOTAL 1 3,5

g, DISCHARGE PLANNING
DISCHARGE PLANNING BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal Faktor (IFAS)
1. Strength
1. Discharge planning sudah 0,2 2 0,4 S-W=
dilaksanakan secara lisan dan 2,0- 2,8 = -0,8
tertulis,
2. Format Discharge Planning 0,2 2 0,4
sudah ada di ruang Bedah Uri
Lt II
3. Adanya kemauan perawat 0,2 2 0,4
untuk melaksanakan
Discharge planning,
4. memberikan pendidikan 0,2 2 0,4
kesehatan kepada pasien
selama dirumah sakit sampai
pasien pulang,
5. Perawat menggunakan bahasa 0,2 2 0,4
indonesia saat melakukan
discharge planning

TOTAL 1 2,0

2. Weakness
1. Sebagian kasus belum ada 0,6 2 1,2
leaflet untuk pasien saat
melakukan perencanaan
pulang 0,4 4 1,6
2. Keterbatasan waktu perlu
untuk memberikan HE

TOTAL 1 2,8

Eksternal Faktor (EFAS)


1. Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 0,4 3 1,2
keperawatan yang praktik
manajemen keperawatan, O -T =
2. Adanya kerjasama antara 0,2 3 0,6 3 - 2,4 = 0,6
mahasiswa PSIK dengan
perawat klinik,
3. Adanya kemauan 0,4 3 1,2
pasien/keluarga terhadap
anjuran perawat,

TOTAL 1 3

2. Threatened
1. Tuntutan masyarakat yang 0,4 3 1,2
lebih tinggi untuk
mendapatkan pelayanan
profesional,
2. Makin tingginya tuntutan
masyarakat akan tanggung
jawab dan tanggung gugat
terhadap tenaga kesehatan,
0,6 2 1,2
TOTAL
1 2,4

Anda mungkin juga menyukai