7ANALISA SWOT
TOTAL 1 10 2,6
Weakness O–T
1. Sebagian besarbidan belum mengikuti pelatihan CI, APN, CTV, 1 3 3 1,86 –
dan BCLS 2=-
0,14
TOTAL 1 3 3
TOTAL 1 12 1.86
Treathened
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih 0,2 2 0,4
professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 0,2 2 0,4
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,2 2 0,4
4. Persaingan antar-RS yang semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan 0,2 2 0,4
pendidikan tiap tahun. 0,2 2 0,4
TOTAL
1 10 2
Sarana dan Prasarana (M2) S-W
2. INTERNAL FAKTOR (IFAS) 3,2–1,8
Strenght = 1,4
1. Rumah Sakit pemerintahan tingkat II sekaligus telah terakreditasi 0,2 4 0,8
paripurna dan akan menuju Rumah Sakit tingkat I dan Rumah
Sakit Pendidikan
2. Tersedianya pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
penunjang kesehatan dibuktikan dengan kartu pemeliharaan
peralatan pada setiap alat.
3. Terdapat poster cuci tangan 0,1 3 0,3
4. Tersedianya nurse station. 0,1 3 0,3
5. Lokasi ruangan yang nyaman, Sirkulasi udara baik, dan adanya 0,1 3 0,3
taman atau lahan terbuka hijau didepan ruangan
Total 1
Weakness
1. Kurangnya sampah infeksius didepan ruangan pasien hal 0,2 2 0,4
tersebut memungkinkan keluarga pasien untuk membuang
sampah infeksius ditempat sampah noninfeksius.
2. Kurangnya penyediaan tempat sampah infeksius di setiap 0,2 2 0,4
ruangan pasien, sehingga untuk mengatasi tersebut digunakan
tempat sampah noninfeksius yang diberikan plastik infeksius
sebagai pengganti.
3. Tidak adanya biaya khusus untuk pemeliharaan alat tidak habis 0,3 3 0,6
pakai diruangan berdasarkan data keuangan.
4. Tidak digantinya perlak ditimbangan bayi, hal tersebut 0,3 3 0,6
memungkinkan adanya nosokomial.
Total 1 1,8
b. EKSTERNAL FAKTOR (EFFAS)
Opportunity 0,4 3 1,2
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang kurang dan yang
rusak dari bagian pengadaan barang.
TOTAL 1 10 2,5
Bidan melakukan discharge planning sesuai tahapan. 0,2 3 0,6
Weakness.
Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan 0,4 2 0,8
kepada pasien/keluarga.
Tidak tersedianya leaflet pasien pulang. 0,3 3 0,9
Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi. 0,3 3 0,9
TOTAL 1 8 2,6
Opportunity. O-T
Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang melakukan praktik 0,4 3 1,2 2,4-
manajemen keperawatan. 2,5=
Kerja sama yang baik antara mahasiswa praktek dan bidan 0,6 2 1,2 0,1
TOTAL 1 5 2,4
Persaingan pelayanan antar rumah sakit semakin ketat 0,5 3 1,5
Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang pelayanan profesional 0,5 2 1
TOTAL 1 5 2,5
8. Ronde Keperawatan. S-W
Internal Faktor (IFAS). 2,5-3=
Strength. -0,5
Bidang keperawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde 0,3 2 0,6
keperawatan.
Banyaknya kasus yang memerlukan perhatian khusus. 0,2 3 0,6
SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang keperawatan 0,3 3 0,9
maternitas
SDM mempunyai sertifikat keahlian dibidangnya. 0,2 2 0,4
TOTAL 1 10 2,5
Weakness.
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan di 0,5 3 1,5
ruangan.
Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata. 0,5 3 1,5
TOTAL 1 6 3
Opportunity. O-T
Ekternal Faktor (EFAS). 3,5-2=
Adanya mahasiswa praktek manajemen keperawatan 0,5 4 2 1,5
Adanya kasus yang memenuhi syarat dilakukan ronde keperawatan 0,5 3 1,5
TOTAL 1 7 3,5
Threatened.
Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tenaga 0,6 2 1,2
profesiaonal
Persaingan antar-ruang semakin kuat dalam pemberian pelayanan. 0,4 2 0,8
TOTAL 1 4 2
Dokumentasi Keperawatan. S-W
a. Internal Faktor (IFAS). 3,1-
Strength. 3,0=
Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga 0,2 3 0,6 0,1
kesehatan (sarana administrasi penunjang).
System pendokumentasian menggunakan manual di status pasien. 0,2 2 0,4
Format asuhan keperawatan sudah ada. 0,3 4 1,2
Adanya kesadaran bidan tentang tanggung jawab dan tanggung gugat. 0,3 3 0,9
TOTAL 1 12 3,1
Weakness.
Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap: 0,2 3 0,6
waktu, nama, dan jam belumdicantumkan, respons pasien pasca
tindakan kurang terpantau.
SOAP dan SBAR belum maksimal digunakan. 0.3 3 0,9
Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum 0.2 3 0,6
dilaksanakan secara optimal.
Pengisian pendokumentasian setiap tindakan atau sift 0.3 3 0,9
TOTAL 1 12 3,0
Opportunity.
Adanya program pelatihan. 0.2 3 0,6
Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen untuk 0.3 3 0,9
mengembangkan sistem dokumentasi PIE.
Kerja sama yang baik antara bidan dan mahasiswa. 0.3 3 0,9
Sistem MPKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan. 0.2 3 0,6
TOTAL 1 12 3,0
Treathened
Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung 0.3 3 0,9
jawab dan tanggung gugat.
Persaingan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0.4 4 1,6
Masyarakat sadar akan hokum kesehatan. 0.3 3 0,9
TOTAL 1 12 3,4
M4 (keuangan)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya pendapatan dari jasa medik, untuk pasien dengan biaya 0,4 3 1,2
BPJS yang dapat di klaim setelah bidanan.
2. Adanya pendapatan dari jasa pelayanan rumah sakit berupa 0,3 4
remunerasi 1,2
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan IRNA medis 0,3 3 0,9
TOTAL 1 3,3
WEAKNESS
1. Jasa inseftif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama 1 3 3
untuk semua bidan.
TOTAL 1 3
b. Eksternal faktor (EFAS)
OPPORTUNITY O–T
1. Ada kesempatan untuk menggunakan instrumen medis dengan 0,5 3 1,5 3,5 – 2
re-use sehingga menghemat pengeluaran. =
2. Adanya kerjasama dengan BPJS dan asuransi mandiri 1,5
0,5 4 2,0
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,5 2 1
mendapat pelayanan kesehatanyang lebih propesional sehingga
membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk mendanai
sarana dan prasarana.
2. Klaim BPJS perlu waktu lama 0,5 2 1,0
TOTAL 1 2
5. M5 (Mutu)
a. INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strenght
1. Tindakan pencegahan infeksi nosokomial yang dilakukan oleh 0,5 3 1,5 S-W
bidan di Ruang Edeluweis RST. dr. Soepraoen Malang tinggi 3,8-
2. Kenyamanan pasien di Ruang Edeluweis RST. dr. Soepraoen 0,35 4 1,4 2,1=
Malang mencapai 100% 1,7
3. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah 0,3 3 0,9
sakit.
Total 1,15 10 3,8
Weakness
1. Bidan jarang memberikan edukasi (cuci tangan, apd, dll) sehingga 0,25 2 0,5
kelurga pasien tidak menerapkannya.
2. Jarang dilakukannya intervensi non-farmako (relaksasi) untuk 0,25 3 0,5
mengurangi nyeri dan cemas oleh bidan.
3. Mengefektifkan pemberiam form kritik dan saran pada pasien 0,7 3 2,1
yang dapat meningkatkan mutu bidanan di Ruang Edeluweis RST.
dr. Soepraoen Malang
Total 1,2 8 1,21
b. EKSTERNAL FAKTOR (EFFAS)
Opportunity O-T
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen 0,5 3 1,5 (3,4-
2. Kejasama yang baik antara bidan dan mahasiwa 0,5 2 1 2,2) =
3. Adanya tim supervisi di rumah sakit 0,3 3 0,9 1,2