Anda di halaman 1dari 11

2.

7ANALISA SWOT

2.7.1. Table Scoring

No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X


RATING
1. Sumber Daya Manusia (Man) S–W
a. Internal Faktor (IFAS) 2,6 – 3
Strength = -0,4
1. Jenis ketenagaan: 0,3 3 0,9
a. D-4 Keb : 1 orang
b. D-3 Keb : 17 orang
c. Pekarya : 1 orang
2. Masa kerja > 10 tahun sebanyak 3 orang , 5 – 10 tahunsebanyak 5 0,3 3 0,9
orang , sedangkan < 5 tahun sebanyak 10 orang
3. Beberapa Bidan telah mengikuti pelatihan CI,APN, CTV dan 0,2 2 0,4
BCLS
4. Kebutuhan harian tenaga bidan telah tercukupi 0,2 2 0,4

TOTAL 1 10 2,6
Weakness O–T
1. Sebagian besarbidan belum mengikuti pelatihan CI, APN, CTV, 1 3 3 1,86 –
dan BCLS 2=-
0,14
TOTAL 1 3 3

b. Ekternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang manajemen 0,2 3 0,6
Rumah Sakit dari diklat
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih 0,3 3 0,9
tinggi
3. Adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa praktik dengan 0,1 2 0,2
bidan
4. Adanya program akreditasi RS dari pemerintahan di mana MAKP 0,4 4 0,16
merupakan salah satu penilaian

TOTAL 1 12 1.86
Treathened
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih 0,2 2 0,4
professional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum 0,2 2 0,4
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 0,2 2 0,4
4. Persaingan antar-RS yang semakin kuat
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan 0,2 2 0,4
pendidikan tiap tahun. 0,2 2 0,4

TOTAL
1 10 2
Sarana dan Prasarana (M2) S-W
2. INTERNAL FAKTOR (IFAS) 3,2–1,8
Strenght = 1,4
1. Rumah Sakit pemerintahan tingkat II sekaligus telah terakreditasi 0,2 4 0,8
paripurna dan akan menuju Rumah Sakit tingkat I dan Rumah
Sakit Pendidikan
2. Tersedianya pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
penunjang kesehatan dibuktikan dengan kartu pemeliharaan
peralatan pada setiap alat.
3. Terdapat poster cuci tangan 0,1 3 0,3
4. Tersedianya nurse station. 0,1 3 0,3
5. Lokasi ruangan yang nyaman, Sirkulasi udara baik, dan adanya 0,1 3 0,3
taman atau lahan terbuka hijau didepan ruangan

6. Pencahayaan ruangan baik 0,1 3 0,3


7. Fasilitas untuk pasien seperti tempat tidur, meja pasien, kipas 0,1 3 0,3
angin, lemari kecil pasien, televise, jemuran, kursi roda cukup baik.
8. Adanya CSSD tempat khusus untuk melakukan sterilisasi alat. 0,1 3 0,3

Total 1
Weakness
1. Kurangnya sampah infeksius didepan ruangan pasien hal 0,2 2 0,4
tersebut memungkinkan keluarga pasien untuk membuang
sampah infeksius ditempat sampah noninfeksius.
2. Kurangnya penyediaan tempat sampah infeksius di setiap 0,2 2 0,4
ruangan pasien, sehingga untuk mengatasi tersebut digunakan
tempat sampah noninfeksius yang diberikan plastik infeksius
sebagai pengganti.
3. Tidak adanya biaya khusus untuk pemeliharaan alat tidak habis 0,3 3 0,6
pakai diruangan berdasarkan data keuangan.
4. Tidak digantinya perlak ditimbangan bayi, hal tersebut 0,3 3 0,6
memungkinkan adanya nosokomial.
Total 1 1,8
b. EKSTERNAL FAKTOR (EFFAS)
Opportunity 0,4 3 1,2
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang kurang dan yang
rusak dari bagian pengadaan barang.

2. Peningkatan promosi kesehatan kepada pasien dan keluarga 0,4 3 1,2


dilakukan dengan adanya leaflet didepan ruang bidan.
3. Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang 0,2 2 0,4
pengoperasian alat kesehatan. O-T
Total 1 2,8 (3,0-
Treathened 0,5 3 1,5 2,8) =
1. Adanya persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit yang secara 0,2
langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi askep
pelayanan kesehatan hal tersebut menuntut pencitraan yang positif
oleh masyarakat dengan meningkatkan peralatan dengan teknologi
terkini diyakini dapat mendorong nilai jual (marketable).

2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, 0,5 3 1,5


sehingga menuntut rumah sakit khususnya ruangan memiliki
pelayanan unggulan yang haruslah didukung dengan ketersediaan
peralatan medis atau fasilitas pasien yang sesuai.
TOTAL 1 3,0
INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strenght S-W
1. Rumah Sakit pemerintahan tingkat II sekaligus telah terakreditasi 0,2 4 0,8 3,2 –
paripurna dan akan menuju Rumah Sakit tingkat II dan Rumah 2,0 =
Sakit Pendidikan 1,2
2. Tersedianya pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
penunjang kesehatan dibuktikan dengan kartu pemeliharaan
peralatan pada setiap alat.
3. Terdapat poster cuci tangan 0,1 3 0,3
4. Tersedianya nurse station. 0,1 3 0,3
5. Lokasi ruangan yang nyaman, Sirkulasi udara baik, dan adanya 0,1 3 0,3
taman atau lahan terbuka hijau didepan ruangan
6. Pencahayaan ruangan baik 0,1 3 0,3
7. Fasilitas untuk pasien seperti tempat tidur, meja pasien, kipas 0,1 3 0,3
angin, lemari kecil pasien, televise, jemuran, kursi roda cukup baik.
8. Adanya CSSD tempat khusus untuk melakukan sterilisasi alat. 0,1 3 0,3
Total 1
Weakness
1. Kurangnya sampah infeksius didepan ruangan pasien hal tersebut 0,5 2 1,0
memungkinkan keluarga pasien untuk membuang sampah
infeksius ditempat sampah noninfeksius.
2. Kurangnya penyediaan tempat sampah infeksius di setiap ruangan 0,5 2 1,0
pasien, sehingga untuk mengatasi tersebut digunakan tempat
sampah noninfeksius yang diberikan plastik infeksius sebagai
pengganti.
Total 1 2,0
EKSTERNAL FAKTOR (EFFAS)
Opportunity 0,4 3 1,2 O-T
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang kurang dan yang (3,0-
rusak dari bagian pengadaan barang. 2,8) =
2. Peningkatan promosi kesehatan kepada pasien dan keluarga 0,4 3 1,2 0,2
dilakukan dengan adanya leaflet didepan ruang perawat.

3. Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang 0,2 2 0,4


pengoperasian alat kesehatan.
Total 1 2,8
Treathened 0,5 3 1,5
1. Adanya persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit yang
secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi
askep pelayanan kesehatan hal tersebut menuntut pencitraan
yang positif oleh masyarakat dengan meningkatkan peralatan
dengan teknologi terkini diyakini dapat mendorong nilai jual
(marketable).
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, 0,5 3 1,5
sehingga menuntut rumah sakit khususnya ruangan memiliki
pelayanan unggulan yang haruslah didukung dengan ketersediaan
peralatan medis atau fasilitas pasien yang sesuai.
TOTAL 1 3,0
3. Methode (M3) S-W
I. MAKP 2,2-3=
a. Internal Fakor (IFAS), -0,8
Strength.
1. RS memiliki visi, misi, dan motto sebagai acuan melaksanakan 0,1 3 0,3
kegiatan pelayanan.
2. Model MAKP yang digunakan 0,2 3 0,6
3. Kepala Ruangan mengetahui tugas dan tanggung jawab kepala 0,1 2 0,2
ruangan
4. Kepala Ruangan mengetahui tugas dan tanggung jawab kepala 0,1 2 0,2
ruangan
5. Mempunyai standar asuhan keperawatan. 0,2 2 0,4
6. Mempunyai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang 0,1 3 0,3
digunakan setiap tindakan
7. Terlaksananya komunikasi yang adekuat: bidan dan tim 0,1 2 0,2
kesehatan lain dengan menggunakan komunikasi efektif.
8. Ketenagaan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk 0,1 2 0,2
MAKP (S-1 Keperawatan 4 orang).
TOTAL 1 17 2,2
Weakness.
1. Pendokumentasian dilakukan setiap pergantian sift tentang 1 3 3
tindakan apa yang sudah dilakukan dan belum dilakukan
TOTAL 1 3 3
b. Ekternal Faktor (EFAS).
Opportunity. O-T
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen 0,2 2 0,4 2,8-
keperawatan. 2,1=
2. Persaingan manajemen Ruangan dalam kualitas pelayanan di 0,4 3 1.2 0,7
Ruangan
3. Adanya kebijakan RS tentang pelaksanaan MAKP 0,4 3 1.2
TOTAL 1 8 2,8
Treathened
1. Persaingan dalam pelayanan Rumah Sakit yang semakin ketat 0,2 3 0,6
2. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang kesehatan 0,1 1 0,1
3. Maraknya kasus pelayanan kesehatan 0,2 3 0,6
4. Indonesia dihadapkan dengan MEA (Masyarakat Ekonomi 0,3 2 0,6
ASEAN)
5. Semakin majunya Teknologi Informasi yang ada di Indonesia 0,2 1 0,2
dalam bidang kesehatan.
TOTAL 1 10 2,1
4. Sentralisasi Obat S-W
a. Internal Faktor (IFAS). 2,7-3=
Strength. -0,3
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan 0,2 3 0,6
sentralisasi obat.
2. Adanya penanggung jawab di Ruangan untuk sentralisasi obat 0,1 2 0,2
3. Proses sentralsasi obat berjalan sesuai prosedur. 0,2 2 0,4
4. Adanya buku injeksi dan obat oral yang berkolaborasi dengan 0,2 3 0,6
profesi farmasi
5. Pendokumentasian obat yang diterima oleh pasien atau 0,3 3 0,9
pemberian terapi farmakologi oleh bidan yang diberikan
kepada pasien
TOTAL 1 13 2,7
Weakness.
1. Pelaksanaan sentralisasi obat di Edelweis menggunakan sistem unit 1 3 3
dose dispending (UDD) namun pada praktiknya masih menggunakan
one day dose (ODD).
TOTAL 1 3 3
b.Ekternal O-T
Faktor (EFAS). 2,5-1,7
Opportunity. =0,8
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen 0,5 2 1
keperawatan.
2. Adanya kerja sama yang baik antara bidan dan mahasiswa 0,5 3 1,5
keperawatan
TOTAL 1 5 2,5
Threatened.
1. Persaingan pelayanan kesehatan dengan pelayanan professional 0,4 2 0,8
2. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang kesehatan 0,3 1 0,3
3. Semakin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum 0,3 2 0,6
TOTAL 1 5 1,7
5 Supervisi
Internal Faktor S-W
(IFAS). 2,7-
Strength. 1,7=1
1. Supervisi telah dilaksanakan secara rutin. 0,4 3 1,2
2. Telah ada program pelatihan dan sosialisasi 0,3 2 0,6
3. Adanya standar penilaian yang digunakan supervise 0,3 3 0,9
TOTAL 1 8 2,7
Weakness.
1. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan supervisi. 0,4 2 0,8
2. Supervisi belum terstruktur dan tidak ada formulir penilaian yang 0,3 2 0,6
tetap.
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas. 0,3 1 0,3
TOTAL 1 5 1,7
Eksternal Faktor (EFAS).
Opportunity. O-T
1. Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang praktik manajemen 0,3 3 0,9 2,6-
keperawatan. 1=1,6
2. Adanya reward dan punishment dari hasil supervise yang 0,4 2 0,8
dilakukan secara rutin dan telah disepakati bersama
3. Hasil supervisi dapat dilakukan sebagai pedoman untuk Daftar 0,3 3 0,9
Penilaian Prestasi Pegawai (DP3) dan kemampuan bidan.
TOTAL 1 8 2,6
Threatened.
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan 1 1 1
yang profesional.
TOTAL 1 1 1
6. Timbang Terima.
a.Internal Faktor (IFAS).
Strenght. S-W
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi. 0,1 3 0,3 2,6-
2. Adanya laporan jaga setiap sif. 0,3 2 0,6 2,5=0,1
3. Kesiapan bidan untuk melakukan timbang terima 0,1 2 0,2
4. Adanya pendokumentasian khusus untuk pelaporan timbang 0,2 3 0,6
terima
5. Adanya bukti fisik hand over yang telah dilakukan 0,3 3 0,9
TOTAL 1 13 2,6
Weakness.
1. Belum ada protap timbang terima di ruangan. 0,2 3 0,6
2. Timbang terima sudah dilakukan sesuai prosedur (PP melaporkan 0,3 3 0,9
identitas pasien, keluhan utama, DS, DO, MK, dan intervensi)
tetapi intervensi masih bersifat umum tidak berdasarkan MK dan
evaluasi tidak lengkap.
3. Format timbang terima sudah mencakup nama dan paraf bidan 0,2 2 0,4
pada kedua sif.
4. Pelaksanaan timbang terima masih belum optimal, khususnya pada 0,3 2 0,6
tahapan yang harus dilakukan pada timbang terima
TOTAL 1 10 2,5
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity O-T
1. Adanya mahasiswa keperawatan yang praktik manajemen 0,4 4 1,6 3,4-2,4
keperawatan =1
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa keperawatan yang 0,4 3 1,2
praktik dengan keperawatan/bidan di ruangan
3. Kebijakan rs (bidang keperawatan) tentang timbang terima 0,2 3 0,6
TOTAL 1 3,4
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,4 3 1,2
mendapat pelayanan keperawatan yang profesional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan 0,6 2 1,2
tanggung gugat keperawatan sebagai pemberi asuhan keperawatan
TOTAL 1 2,4
7. Discharge Planning. S-W
Internal Faktor (IFAS). 2,5-
Strenght. 2,6=
Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di ruangan untuk 0,3 2 0,6 0,1
pasien pulang (format atau kartu DP).
Adanya kartu kontrol berobat. 0,3 3 0,9
Bidan memberikan pendidikan kesehetan secara informal kepada 0,2 2 0,4
pasien/keluarga selama dirawat atau pulang dan didokumentasikan

Bidan melakukan discharge planning sesuai tahapan. 0,2 3 0,6

TOTAL 1 10 2,5
Bidan melakukan discharge planning sesuai tahapan. 0,2 3 0,6
Weakness.
Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan 0,4 2 0,8
kepada pasien/keluarga.
Tidak tersedianya leaflet pasien pulang. 0,3 3 0,9
Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi. 0,3 3 0,9
TOTAL 1 8 2,6
Opportunity. O-T
Adanya mahasiswa S-1 keperawatan yang melakukan praktik 0,4 3 1,2 2,4-
manajemen keperawatan. 2,5=
Kerja sama yang baik antara mahasiswa praktek dan bidan 0,6 2 1,2 0,1
TOTAL 1 5 2,4
Persaingan pelayanan antar rumah sakit semakin ketat 0,5 3 1,5
Semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang pelayanan profesional 0,5 2 1
TOTAL 1 5 2,5
8. Ronde Keperawatan. S-W
Internal Faktor (IFAS). 2,5-3=
Strength. -0,5
Bidang keperawatan dan ruangan mendukung adanya kegiatan ronde 0,3 2 0,6
keperawatan.
Banyaknya kasus yang memerlukan perhatian khusus. 0,2 3 0,6
SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang keperawatan 0,3 3 0,9
maternitas
SDM mempunyai sertifikat keahlian dibidangnya. 0,2 2 0,4
TOTAL 1 10 2,5
Weakness.
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan di 0,5 3 1,5
ruangan.
Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata. 0,5 3 1,5
TOTAL 1 6 3
Opportunity. O-T
Ekternal Faktor (EFAS). 3,5-2=
Adanya mahasiswa praktek manajemen keperawatan 0,5 4 2 1,5
Adanya kasus yang memenuhi syarat dilakukan ronde keperawatan 0,5 3 1,5
TOTAL 1 7 3,5
Threatened.
Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tenaga 0,6 2 1,2
profesiaonal
Persaingan antar-ruang semakin kuat dalam pemberian pelayanan. 0,4 2 0,8
TOTAL 1 4 2
Dokumentasi Keperawatan. S-W
a. Internal Faktor (IFAS). 3,1-
Strength. 3,0=
Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga 0,2 3 0,6 0,1
kesehatan (sarana administrasi penunjang).
System pendokumentasian menggunakan manual di status pasien. 0,2 2 0,4
Format asuhan keperawatan sudah ada. 0,3 4 1,2
Adanya kesadaran bidan tentang tanggung jawab dan tanggung gugat. 0,3 3 0,9
TOTAL 1 12 3,1
Weakness.
Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap: 0,2 3 0,6
waktu, nama, dan jam belumdicantumkan, respons pasien pasca
tindakan kurang terpantau.
SOAP dan SBAR belum maksimal digunakan. 0.3 3 0,9
Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum 0.2 3 0,6
dilaksanakan secara optimal.
Pengisian pendokumentasian setiap tindakan atau sift 0.3 3 0,9
TOTAL 1 12 3,0
Opportunity.
Adanya program pelatihan. 0.2 3 0,6
Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen untuk 0.3 3 0,9
mengembangkan sistem dokumentasi PIE.
Kerja sama yang baik antara bidan dan mahasiswa. 0.3 3 0,9
Sistem MPKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan. 0.2 3 0,6
TOTAL 1 12 3,0
Treathened
Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) akan tanggung 0.3 3 0,9
jawab dan tanggung gugat.
Persaingan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0.4 4 1,6
Masyarakat sadar akan hokum kesehatan. 0.3 3 0,9
TOTAL 1 12 3,4
M4 (keuangan)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya pendapatan dari jasa medik, untuk pasien dengan biaya 0,4 3 1,2
BPJS yang dapat di klaim setelah bidanan.
2. Adanya pendapatan dari jasa pelayanan rumah sakit berupa 0,3 4
remunerasi 1,2
3. Ada pendapatan dari jasa pelayanan IRNA medis 0,3 3 0,9
TOTAL 1 3,3
WEAKNESS
1. Jasa inseftif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama 1 3 3
untuk semua bidan.
TOTAL 1 3
b. Eksternal faktor (EFAS)
OPPORTUNITY O–T
1. Ada kesempatan untuk menggunakan instrumen medis dengan 0,5 3 1,5 3,5 – 2
re-use sehingga menghemat pengeluaran. =
2. Adanya kerjasama dengan BPJS dan asuransi mandiri 1,5
0,5 4 2,0
TOTAL 1 3,5
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk 0,5 2 1
mendapat pelayanan kesehatanyang lebih propesional sehingga
membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk mendanai
sarana dan prasarana.
2. Klaim BPJS perlu waktu lama 0,5 2 1,0

TOTAL 1 2
5. M5 (Mutu)
a. INTERNAL FAKTOR (IFAS)
Strenght
1. Tindakan pencegahan infeksi nosokomial yang dilakukan oleh 0,5 3 1,5 S-W
bidan di Ruang Edeluweis RST. dr. Soepraoen Malang tinggi 3,8-
2. Kenyamanan pasien di Ruang Edeluweis RST. dr. Soepraoen 0,35 4 1,4 2,1=
Malang mencapai 100% 1,7
3. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah 0,3 3 0,9
sakit.
Total 1,15 10 3,8
Weakness
1. Bidan jarang memberikan edukasi (cuci tangan, apd, dll) sehingga 0,25 2 0,5
kelurga pasien tidak menerapkannya.
2. Jarang dilakukannya intervensi non-farmako (relaksasi) untuk 0,25 3 0,5
mengurangi nyeri dan cemas oleh bidan.
3. Mengefektifkan pemberiam form kritik dan saran pada pasien 0,7 3 2,1
yang dapat meningkatkan mutu bidanan di Ruang Edeluweis RST.
dr. Soepraoen Malang
Total 1,2 8 1,21
b. EKSTERNAL FAKTOR (EFFAS)
Opportunity O-T
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen 0,5 3 1,5 (3,4-
2. Kejasama yang baik antara bidan dan mahasiwa 0,5 2 1 2,2) =
3. Adanya tim supervisi di rumah sakit 0,3 3 0,9 1,2

Total 1,3 8 3,4


Treathened
1.Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus dipenuhi. 0,6 2 1,2
2.Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan. 0,5 2 1
TOTAL 1,1 4 2,2

Anda mungkin juga menyukai