Anda di halaman 1dari 13

ANALISA SWOT

MANAJEMEN UNIT RUMAH SAKIT

TOWS MATRIX

S W
1. Kepala ruangan ners 1. Perawat primer dan perawat
2. Dua ketua tim berpendidikan asosiate jarang dilibatkan dalam
ners menyelesaikan masalah di
3. Satu ketua tim berpendidikan D3 ruangan
keperawatan 2. Belum pernah dilakukan ronde
4. Metoda penugasan MPKP keperawatan
Pemula 3. Gaya komunikasi tidak sesuai
5. 80% pendidikan perawat dengan karakteristik
pelaksana D3 keperawatan pertimbangan dan struktur tugas
6. Rata-rata usia perawat 32 tahun. 4. Belum ada leaflet 10 besar
Rentang usia dari 25 tahun penyakit
sampai 51 tahun. 5. Belum ada pemetaan 10 besar
7. Kepatuhan terhadap SOP 80% diagnosa keperawatan.
8. Timbang Terima sesuai SOP
9. 85% supervisi telah
dilaksanakan dengan baik’
10. Petunjuk arah dan denah sudah
ada.
11. Gaya kepemimpinan cenderung
otoriter
12. Dimensi tugas dan dimensi
pertimbangan kategori tinggi
13. Ruangan kelas 3 yang merawat
askes, umum dan jamkesmas
14. Memiliki 100 TT dengan BOR
98%
15. Rata-rata perawatan 4,5jam/hari
16. Klasifikasi pasien 20 pasien total
care, 60 pasien partial care, dan
15 pasien minimal care.
17. Jumlah perawat pelaksana 32
orang, terbagi dalam 3 tim.
18. Terdapat 5% perawat
berpendidikan SPK
19. Pengetahuan perawat tentang
MPKP 60% baik
20. Dokumentasi keperawatan
dengan system checklist
pencapaian 80%
21. Kelengkapan alat 75% sesuai
depkes
22. Diagram struktur sudah MPKP

O SO
1. Mengusulkan pada RS untuk 1.
WO
Membuat desiminasi ronde
1. Adanya sumber meningkatkan pendidikan ketua keperawatan (W2:O1-O2)
dana APBN dan tim dan perawat yang 80% ke D3 2. Membuat leaflet 10 besar kasus
APBD untuk gaji, dan 5% yang SPK secara penyakit (W4:O2)
sarana prasarana terprogram setiap tahunnya, 3. Memetakan 10 besar diagnose
dan pengembangan

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 1


karyawan dengan memanfaatkan dana keperawatan (W5: O2)
2. Adanya kerjasama pengembangan staf dari APBN /
dengan Stikes APBD (S3-S5-s18:O1)
untuk praktik 2. Mengajukan pelatihan Manajemen
mahasiswa profesi Unit (yang mencakup tentang
Leadership dan Komunikasi)
untuk Kepala Ruangan (S11-S12-
s13:O1)
3. Melakukan desiminasi
Peningkatan Kepatuhan SOP,
Dokumentasi Askep, Peningkatan
Pengetahuan MPKP dan
Supervisi Peran Kinerja Perawat
(S7-S8-s19- s20:O1-O2)
4. Mengusulkan alat ruangan yang
belum sesuai standar Depkes
(s21:O1)
5. Mengajukan perekrutan SDM
perawat sebanyak 36 perawat
(sesuai kebutuhan SDM menurut
Douglas). (s17:O1)

T ST
1. Mengusulkan MOU dengan RS
WT
1. Mengusulkan MOU dengan RS
1. Terdapat rumah competitor menjadi satelit competitor dalam ketenagaan
sakit competitor marketing RS dan menjadikan RS medis dan keperawatan
jarak 5 km sebelah sebagai pusat rujukan pada professional yang dibutuhkan RS
utara dengan BOR pasien yang tidak bisa ditangani (W2: T1-T2)
75%. oleh RS competitor. (S12:T1)
2. Terdapat LSM yang
sering mencari
informasi tentang
pelayanan RS

RENSTRA
1. INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE) MATRIX
NO Critical Succes Factor Bobot Rating Score
KEKUATAN 0,… 1-4
1. Kepala ruangan ners 0,037 4 0,148
2. Dua ketua tim berpendidikan ners 0,037 4 0,148
3. Satu ketua tim berpendidikan D3 keperawatan 0,037 3 0,111
4. Metoda penugasan MPKP Pemula 0,030 4 0,120
5. 80% pendidikan perawat pelaksana D3
keperawatan 0,037 4 0,148
6. Rata-rata usia perawat 32 tahun. Rentang usia
dari 25 tahun sampai 51 tahun. 0,030 4 0,120
7. Kepatuhan terhadap SOP 80% 0,037 4 0,148
8. Timbang Terima sesuai SOP 0,037 4 0,148
9. 85% supervisi telah dilaksanakan dengan baik’ 0,037 4 0,148
10. Petunjuk arah dan denah sudah ada. 0,037 4 0,148
11. Gaya kepemimpinan cenderung otoriter 0,037 3 0,111
12. Dimensi tugas dan dimensi pertimbangan kategori
tinggi 0,037 3 0,111
13. Ruangan kelas 3 yang merawat askes, umum dan
jamkesmas 0,030 4 0,120

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 2


14. Memiliki 100 TT dengan BOR 98% 0,037 4 0,148
15. Rata-rata perawatan 4,5jam/hari 0,020 4 0,080
16. Klasifikasi pasien 20 pasien total care, 60 pasien
partial care, dan 15 pasien minimal care. 0,030 4 0,120
17. Jumlah perawat pelaksana 32 orang, terbagi
dalam 3 tim. 0,054 3 0,162
18. Terdapat 5% perawat berpendidikan SPK 0,037 3 0,111
19. Pengetahuan perawat tentang MPKP 60% baik 0,037 3 0,111
20. Dokumentasi keperawatan dengan system
checklist pencapaian 80% 0,037 3 0,111
21. Kelengkapan alat 75% sesuai depkes 0,054 3 0,162
22. Diagram struktur sudah MPKP 0,020 4 0,080
KELEMAHAN
1. Perawat primer dan perawat asosiate jarang
dilibatkan dalam menyelesaikan masalah di
ruangan 0,044 1 0,044
2. Belum pernah dilakukan ronde keperawatan 0,044 1 0,044
3. Gaya komunikasi tidak sesuai dengan karakteristik
pertimbangan dan struktur tugas 0,037 1 0,037
4. Belum ada leaflet 10 besar penyakit 0,044 1 0,044
5. Belum ada pemetaan 10 besar diagnosa
keperawatan. 0,044 1 0,044

JUMLAH TOTAL 1 3,175

2. EXTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE) MATRIX


NO Critical Succes Factor Bobot Rating Score
PELUANG 0,… 1-4
1. Adanya sumber dana APBN dan APBD untuk gaji, 0,25 4 1
sarana prasarana dan pengembangan karyawan
2. Adanya kerjasama dengan Stikes untuk praktik 0,25 3 0,75
mahasiswa profesi

ANCAMAN
1. Terdapat rumah sakit competitor jarak 5 km 0,25 2 0,50
sebelah utara dengan BOR 75%.
2. Terdapat LSM yang sering mencari informasi 0,25 1 0,25
tentang pelayanan RS

JUMLAH TOTAL 1 2,50

Keterangan IFE dan EFE :


- jumlah total bobot harus sama dengan 1
- rating 1-4 :
4 jika kekuatan tinggi
3 jika kekuatan lemah
2 jika kelemahan lemah
1 jika kelemahan tinggi
- score masing-masing dikalikan antara bobot dengan rating. Selanjutnya
dijumlahkan dalam jumlah total.

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 3


3. INTERNAL DAN EXTERNAL MATRIX

IFE
Kuat Sedang Lemah
4.0 3.175 2.0 1.0

Kuat I II III
E
F 3.0
E

Sedang 2.5 IV V VI
2.0

Lemah VII VIII IX


1.0

“Pada IE matrix di atas ditunjukkan kondiri ruang rawat tersebut berada pada Sel 4.
Simbol sel ini +/+. Sel 4 menggambarkan kondisi Grow dan Build. Strategi yang disarankan
pada sel 4 yaitu: strategi intensif (market penetration, market development, dan product
development) dan strategi integratif (backward integratif, forward integration, dan horizontal
integration) --- keterangan ada pada halaman akhir *).”

4. MATRIX SPACE TABLE


FAKTOR KUNCI RATING
FAKTOR INTERNAL +1 sampai +4
1. Kekuatan keuangan (FS)
a. Terdapat anggaran APBN/APBD 4
b. BOR 98% sehingga keuangannya ruangan mandiri 4

2. Kekuatan Industri (IS)


a. Peralatan 75% sesuai standar 3
b. Petunjuk alat sudah ada 2
c. Diagram MPKP sudah ada 2

FAKTOR EXTERNAL -1 sampai -4


1. Stabilitas Lingkungan (ES)
a. Perawat pelaksana hampir seluruhnya (80%)patuh -1
SOP.
b. Terdapat mahasiswa Stikes yang praktik profesi -1

2. Keuntungan Kompetisi (CA)

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 4


a. Terdapat RS competitor yang dapat menstimulus -1
optimalnya kualitas palayanan dan MOU
b. LSM -3

Hasil Rating Matrix SPACE :


FS = (jumlah FS) : jumlah option = (4+4) : 2 = 4
ES = (jumlah ES) : jumlah option = (-1 + -1) : 2 = -1
IS = (jumlah IS) : jumlah option = (3 + 2 + 2) : 3 = 3,5
CA = (jumlah CA) : jumlah option = (-1 + -3) : 2 = -2

Kemudian yang dipergunakan sebagai X aksis adalah :


X = IS + CA = (3,5 + -2) = 1,5
Y = FS + ES = (4 + -1) = 3
Kemudian masukkan dalam matrix space.

MATRIX SPACE :

Banyak
Peluang
Lingkungan

Sel.3 Strategi Sel 1. Strategi


Berbenah diri agresif
Kelemahan (konservatif) Kekuatan
Intern yang intern yang
Kritis penting
Sel. 4 Strategi Sel 2. Strategi
Defensif diversifikasi
(kompetitif)

Ancaman
Lingkungan
Yang besar

“Pada Matrix Space di atas ditunjukkan kondiri ruang rawat tersebut berada pada Sel 1. Simbol
sel ini +/+. Sel ini memberikan usulan beberapa strategi. Strategi yang disarankan pada sel 1
yaitu: strategi intensif (market penetration, market development, dan product development) dan
strategi integratif (backward integratif, forward integration, dan horizontal integration,
conglomerate diversification, concentric diversification, horizontal diversification) --- keterangan
ada pada halaman akhir *).”

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 5


5. ALTERNATIF STRATEGI
ALTERNATIF STRATEGI TOWS IE SPACE
MATRIX MATRIX MATRIX
1. Melakukan desiminasi Peningkatan Kepatuhan +/+ +/+ +/+
SOP, Dokumentasi Askep, Peningkatan Pengetahuan
MPKP, Ronde Keperawatan dan Supervisi Peran
Kinerja Perawat
2. Memetakan 10 besar diagnose keperawatan dan +/- +/+ +/+
kasus, serta membuat leaflet 10 besar kasus penyakit
3. Membuat proposal pengembangan ruangan untuk: -/- +/+ +/+
- mengusulkan pada RS untuk meningkatkan
pendidikan ketua tim dan perawat yang 80% ke
D3 dan 5% yang SPK secara terprogram setiap
tahunnya, dengan memanfaatkan dana
pengembangan staf dari APBN / APBD
- Mengajukan pelatihan Manajemen Unit (yang
mencakup tentang Leadership dan Komunikasi)
untuk Kepala Ruangan
- Mengusulkan alat ruangan yang belum sesuai
standar Depkes
- Mengajukan perekrutan SDM perawat sebanyak
36 perawat (sesuai kebutuhan SDM menurut
Douglas).
- Mengusulkan MOU dengan RS competitor
menjadi satelit marketing RS dan menjadikan
RS sebagai pusat rujukan pada pasien yang
tidak bisa ditangani oleh RS competitor dan
kerjasama dalam ketenagaan medis serta
perawat professional untuk kebutuhan
kepakaran tenaga ahli sebagai konsultan.

6. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Quantitative Strategic Planning Methode Matrix (QSPM)


FAKTOR BOBOT Alt.1 Alt.2 Alt.3
KUNCI Melakukan Memetakan Membuat
desiminasi 10 besar proposal
Peningkatan diagnosa pengembangan
Kepatuhan keperawatan ruangan
SOP, dan kasus,
Dokumentasi serta
Askep, membuat
Peningkatan leaflet 10
Pengetahuan besar kasus
MPKP, Ronde penyakit
Keperawatan
dan Supervisi
Peran Kinerja
Perawat

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 6


AS TS AS TS AS TS
PELUANG 0,.. 0,.. 0,..
1. Adanya sumber 0,032 3 0,096 4 0,128 3 0,096
dana APBN dan
APBD untuk gaji,
sarana prasarana
dan
pengembangan
karyawan
2. Adanya kerjasama 0,032 4 0,128 4 0,128 3 0,096
dengan Stikes
untuk praktik
mahasiswa profesi

ANCAMAN
1. Terdapat rumah 0,032 2 0,064 2 0,064 3 0,096
sakit competitor
jarak 5 km sebelah
utara dengan BOR
75%.
2. Terdapat LSM yang 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
sering mencari
informasi tentang
pelayanan RS

KEKUATAN
1. Kepala ruangan 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
Ners
2. Dua ketua tim 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
berpendidikan ners
3. Satu ketua tim 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
berpendidikan D3
keperawatan
4. Metoda penugasan 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
MPKP Pemula
5. 80% pendidikan 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
perawat pelaksana
D3 keperawatan
6. Rata-rata usia 0,032 4 0,128 4 0,128 3 0,096
perawat 32 tahun.
Rentang usia dari 25
tahun sampai 51
tahun.
7. Kepatuhan terhadap 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
SOP 80%
8. Timbang Terima 0,032 3 0,096 3 0,096 3 0,096
sesuai SOP
9. 85% supervisi telah 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
dilaksanakan
dengan baik’
10. Petunjuk arah dan 0,032 3 0,096 3 0,096 3 0,096
denah sudah ada.
11. Gaya 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
kepemimpinan
cenderung otoriter
12. Dimensi tugas dan 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
dimensi
pertimbangan

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 7


kategori tinggi
13. Ruangan kelas 3 0,032 3 0,096 3 0,096 3 0,096
yang merawat
askes, umum dan
jamkesmas
14. Memiliki 100 TT 0,032 3 0,096 3 0,096 3 0,096
dengan BOR 98%
15. Rata-rata 0,032 3 0,096 3 0,096 3 0,096
perawatan
4,5jam/hari
16. Klasifikasi pasien 0,032 3 0,096 3 0,096 3 0,096
20 pasien total
care, 60 pasien
partial care, dan 15
pasien minimal
care.
17. Jumlah perawat 0,032 2 0,064 2 0,064 2 0,064
pelaksana 32
orang, terbagi
dalam 3 tim.
18. Terdapat 5% 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
perawat
berpendidikan SPK
19. Pengetahuan 0,032 2 0,064 2 0,064 2 0,064
perawat tentang
MPKP 60% baik
20. Dokumentasi 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
keperawatan
dengan system
checklist
pencapaian 80%
21. Kelengkapan alat 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
75% sesuai depkes
22. Diagram struktur 0,032 4 0,128 4 0,128 4 0,128
sudah MPKP

KELEMAHAN
1. Perawat primer dan 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
perawat asosiate
jarang dilibatkan
dalam
menyelesaikan
masalah di ruangan
2. Belum pernah 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
dilakukan ronde
keperawatan
3. Gaya komunikasi 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
tidak sesuai
dengan
karakteristik
pertimbangan dan
struktur tugas
4. Belum ada leaflet 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
10 besar penyakit
5. Belum ada 0,032 1 0,032 1 0,032 1 0,032
pemetaan 10 besar
diagnosa
keperawatan.

1 2,688 2,720 2,656

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 8


Keterangan :
AS = 1 – 4
TS = jumlah total 1

PLANNING OF ACTION
5W 1H
N TUJUAN KEGIATAN PENANG WAKTU INDIKATOR
O 5M GUNG KEBERHASILAN
JAWAB
1 Menyusun dan Memetakan 10 besar Mahasiswa 18 -19 Terdapat pemetaan 10 besar
memetakan diagnose diagnosa keperawatan dan A Oktober diagnose keperawatan di ruangan
keperawatan dan kasus kasus, serta membuat leaflet 2013 Terdapat leaflet 10 besar kasus
berdasar 10 besar 10 besar kasus penyakit. penyakit diruangan yang telah
prioritas yang dapat diperbanyak.
dijadikan dasar dalam
meningkatkan pelayanan
keperawatan.

2 Membuat rancangan, Melakukan desiminasi Mahasiswa 21 Oktober Terdapat peningtatan


perangkat, mengundang Peningkatan Kepatuhan B 2013 pengetahuan post test dari pre
dan melakukan pre serta SOP, Dokumentasi Askep, test desiminasi dari masing-
post test untuk Peningkatan Pengetahuan masing tema desiminasi
melakukan desiminasi MPKP, Ronde Keperawatan sebanyak 10%.
Peningkatan Kepatuhan dan Supervisi Peran Kinerja
SOP, Dokumentasi Perawat.
Askep, Peningkatan
Pengetahuan MPKP,
Ronde Keperawatan dan
Supervisi Peran Kinerja
Perawat, sebagai
peningkatan kinerja
perawat professional
dalam memberikan
asuhan keperawatan.

3 Menyusun dan membuat Membuat proposal Mahasiswa 23 Oktober Terdapat proposal


proposal pengembangan pengembangan ruangan. C 2013 pengembangan ruangan yang
ruangan yang mencakup dapat dilanjutkan oleh kepala
kebutuhan pendidikan ruangan yang didalamnya
SDM, jumlah SDM, terdapat hasil analisa kebutuhan
pelatihan kepala dan pembahasannya yang
ruangan, peralatan dan rasional sesuai dengan standar
kerjasama. depkes, yang meliputi :
- mengusulkan pada RS untuk
meningkatkan pendidikan ketua
tim dan perawat yang 80% ke
D3 dan 5% yang SPK secara
terprogram setiap tahunnya,
dengan memanfaatkan dana
pengembangan staf dari
APBN / APBD
- Mengajukan pelatihan
Manajemen Unit (yang

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 9


mencakup tentang Leadership
dan Komunikasi) untuk Kepala
Ruangan
- Mengusulkan alat ruangan
yang belum sesuai standar
Depkes
- Mengajukan perekrutan SDM
perawat sebanyak 36 perawat
(sesuai kebutuhan SDM
menurut Douglas).
- Mengusulkan MOU dengan RS
competitor menjadi satelit
marketing RS dan menjadikan
RS sebagai pusat rujukan pada
pasien yang tidak bisa
ditangani oleh RS competitor
dan kerjasama dalam
ketenagaan medis serta
perawat professional untuk
kebutuhan kepakaran tenaga
ahli sebagai konsultan.

Keterangan *) :

1. Strategi Aggressive
a. Market Penetration
Adalah strategi untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa
dalam pasar yang ada sekarang melalui usaha-usaha pemasaran untuk intensif.
Strategi ini dipilih bila : pasar sekarang belum jenuh, penggunaan dari pelanggan
meningkat, pangsa pasar dari pesaing menurun sedang penjualan total dari industri
meningkat atau kolerasi antar keuntungan dan biaya pemasar tinggi.
b. Market Development
Adalah strategi mengenal produk atau jasa yang ada ke daerah yang baru.
Strategi ini dipilih bila terdapat jaringan distribusi baru yang murah, baik, dan dapat
diandalkan, organisasi sangat sukses, pasar belum jenuh, atau organisasi
mempunyai kapasitas produk yang berlebih.
c. Product Development
Adalah strategi yang berusaha meningkatkan penjualan dengan jalan
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada. Strategi ini dipilih bila
organisasi mempunyai produk sukses yang sudah dalam tahap matang dengan
menarik pelanggan yang puas terhadap produk baru, persaingan industri dengan
ciri teknologi yang cepat berkembang, pesaing utama menawarkan produk dengan

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 10


kualitas yang lebih baik dengan harga bersaing, organisasi bersaing dalam industri
dengan pertumbuhan tinggi atau mempunyai kemampuan riset dan pengembangan
yang kuat.
d. Backward Integration
Adalah strategi untuk mendapatkan atau meningkatkan control terhadap
perusahaan pemasok. Strategi ini di pilih bila pemasok yang sekarang mahal dan tidak
dapat di andalkan untuk memenuhi kebutuhan , jumlah pemasok sedikit dan jumlah
pesaing banyak, organisasi bersaing di dalam industri yang sedang berkembang, atau
pemasok sekarang mempunyai profit margin yang tinngi.
e. Forward Integration
Adalah strategi untuk mendapatkan atau meningkatkan control terhadap distributor
atau pengecer. Strategi ini dipilih bila tidak ada distributor yang baik untuk bersaing di
dalam industri yang sedang berkembang atau distributor dan pengecer sekarang
mempunyai profit yang tinggi.
f. Horizontal Integration
Adalah strategi untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan control
terhadap pesaing. strategi ini di pilih bila organisasi mendapat monopoli, bersaing di dalam
industry yang sedang berkembang, atau pesaing kurang menguasai pengolahan pemasok.
g. Conglomerate Diversification
Adalah menambah produk atau jasa baru. Beberapa perusahaan melakukan
diversifikasi konglomerat sebagian didasarkan pada harapan laba dari memrcah-mecah
perusahaan yang dibeli dan menjual divisi sebagai.
h. Concentric Diversification
Adalah menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan secara langsung.
i. Horizontal Diversification
Adalah menambah produk atau jasa tetapi tidak berkaitan untuk pelanggan yang
sudah ada. Resiko strategi ini tidak sebesar diversifikasi konglomerat karena perusahaan
pasti sudah mengenal pelanggan yang sudah ada.

2. Strategi Conservative

a. Market Penetration
Adalah strategi untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa
dalam pasar yang ada sekarang melalui usaha-usaha pemasaran untuk intensif.
Strategi ini dipilih bila : pasar sekarang belum jenuh, penggunaan dari pelanggan
meningkat, pangsa pasar dari pesaing menurun sedang penjualan total dari industri
meningkat atau kolerasi antar keuntungan dan biaya pemasar tinggi.

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 11


b. Market Development
Adalah strategi mengenal produk atau jasa yang ada ke daerah yang baru.
Strategi ini dipilih bila terdapat jaringan distribusi baru yang murah, baik, dan dapat
diandalkan, organisasi sangat sukses, pasar belum jenuh, atau organisasi
mempunyai kapasitas produk yang berlebih.
c. Product Development
Adalah strategi yang berusaha meningkatkan penjualan dengan jalan
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada. Strategi ini dipilih bila
organisasi mempunyai produk sukses yang sudah dalam tahap matang dengan
menarik pelanggan yang puas terhadap produk baru, persaingan industri dengan
ciri teknologi yang cepat berkembang, pesaing utama menawarkan produk dengan
kualitas yang lebih baik dengan harga bersaing, organisasi bersaing dalam industri
dengan pertumbuhan tinggi atau mempunyai kemampuan riset dan pengembangan
yang kuat.
d. Concentric Diversification
Adalah menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan secara langsung.

3. Strategi Defensive
1. Retrechment
Terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok lewat penghemat biaya dan
asset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun. Kadang-kadang disebut
strategi berbalik atau reorganisasional, penciutan didisain untuk memperkuat kompetensi
khas mendasar dari organisasi.
2. Divesture
Terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok lewat penghemat biaya dan
asset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun. Kadang-kadang disebut
strategi berbalik atau reorganisasional, penciutan didisain untuk memperkuat kompetensi
khas mendasar dari organisasi (penjelasan sama dengan retrenchment).
3. Liquidation
Liquidation merupakan pengakuan akan kekalahan dan konsekuensinya dapat
menjadi strategi yang sulit secara emosional. namun barangkali lebih baik untuk
menghentikan operasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah yang besar.
4. Concentric Diversification
Adalah menambah produk atau jasa baru tetapi berkaitan secara langsung.

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 12


4. Strategi Competitive
a. Backward Integration
Adalah strategi untuk mendapatkan atau meningkatkan control terhadap
perusahaan pemasok. Strategi ini di pilih bila pemasok yang sekarang mahal dan tidak
dapat di andalkan untuk memenuhi kebutuhan , jumlah pemasok sedikit dan jumlah
pesaing banyak, organisasi bersaing di dalam industri yang sedang berkembang, atau
pemasok sekarang mempunyai profit margin yang tinngi.
b. Forward Integration
Adalah strategi untuk mendapatkan atau meningkatkan control terhadap distributor
atau pengecer. Strategi ini dipilih bila tidak ada distributor yang baik untuk bersaing di
dalam industri yang sedang berkembang atau distributor dan pengecer sekarang
mempunyai profit yang tinggi.

c. Horizontal Integration
Adalah strategi untuk mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan control
terhadap pesaing. strategi ini di pilih bila organisasi mendapat monopoli, bersaing di dalam
industry yang sedang berkembang, atau pesaing kurang menguasai pengolahan pemasok.

d. Market Penetration
Adalah strategi untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa
dalam pasar yang ada sekarang melalui usaha-usaha pemasaran untuk intensif.
Strategi ini dipilih bila : pasar sekarang belum jenuh, penggunaan dari pelanggan
meningkat, pangsa pasar dari pesaing menurun sedang penjualan total dari industri
meningkat atau kolerasi antar keuntungan dan biaya pemasar tinggi.
e. Market Development
Adalah strategi mengenal produk atau jasa yang ada ke daerah yang baru.
Strategi ini dipilih bila terdapat jaringan distribusi baru yang murah, baik, dan dapat
diandalkan, organisasi sangat sukses, pasar belum jenuh, atau organisasi
mempunyai kapasitas produk yang berlebih.

Pengembangan Analisa SWOT – Untuk Manajemen Unit RS 13

Anda mungkin juga menyukai