Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PELAKSANAAN MENAJEMEN
ASUHAN KEPERAWATAN
METODE TIM

A. DEFINISI:
Metode Tim merupakan salah satu metode pemberian asuhan keperawatan,
yaitu seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada sekelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaburatif. Metode ini didasarkan pada keyakinan bahwa anggota setiap
kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memeberikan asuhan
keperawatan sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab yang tinggi. (Sitorus,
2006).
B. RUANG LINGKUP
Metode tim dilaksanakan oleh perawat yang bertugas didalam ruangan rawat inap.
Pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep berikut:
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik
kepemimpinan.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik bila
didukung oleh kepala ruang.
Metode yang digunakan bila perawat pelaksana terdiri dari berbagai latar belakang
pendidikan dan kemampuannya.Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari
anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien.
C. TATALAKSANA
Pelaksanaan model asuhan keperawatan metode tim di ruang Ali adalah sebagai
berikut.
1. Perawat ruang Ali pada setiap shift dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim 1 dan tim 2.
2. Terdapat 1 orang yang ditunjuk oleh kepala ruang sebagai penanggung jawab
shift pada shift sore dan shift malam.
3. Setiap tim minimal berisi perawat dengan kompetensi PJ shift dan perawat
pelaksana.
4. Setiap tim masing masing memiliki kompetensi yang seimbang.
5. Setiap PJ shift yang berada dalam satu tim bertindak sebagai ketua tim.
6. Setiap tim memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok klien yang
dikaji oleh anggota tim berdasarkan kompleksitas kebutuhan klien. Ketua tim
bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan
perawatan pasien tertentu pada anggota tim yang lain.
7. Pembagian anggota tim dan pembagian beban kerja menjadi tanggung jawab
kepala ruangan.
8. Setiap akhir shift kedua tim melakukan timbang terima dengan shift selanjutnya
secara bersama sama dengan kepala ruangan, penyampaian timbang terima
secara garis besar.
9. Setelah melakukan timbang terima, masing masing tim melakukan konference
secara Sbar dengan tim shift berikutnya.
Kepala Ruang

PJ Shift

Ketua Tim Ketua Tim

Perawat pelaksana Perawat pelaksana

Pasien / Klien Pasien / Klien

Tanggung jawab kepala Ruangan.


1. Perencanaan:
- Menunjuk ketua tim dan penanggungjawab shift yang akan bertugas
di ruangan masing-masing berdasarkan kompetensi dan kapabilitasnya.
- Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan kebutuhan klien / pasien bersama dengan ketua tim, mengatur
penugasan / penjadualan.
- Membuat rincian tugas penanggung jawab shift, ketua tim dan anggota
tim secara jelas.

2. Pengorganisasian:
- Mengkoordinasikan tanggung jawab tiap tim terhadap jumlah tempat
tidur yang akan dipegang.
- Mengatur pelaksanaan kolaborasi antara perawat dan tenaga kesehatan
lainnya guna memberikan asuhan yang komprehensif dan menyeluruh.
- Mengkoordinasikan / mengendalikan sistim komunikasi antar tim
keperawatan dan antar tim dengan tenaga kesehatan lainnya.
- Mengikuti proses timbang terima yang dipimpin oleh penanggung
jawab shift sebelumnya guna mengetahui gambaran umum kondisi pasien.
- Mengendalikan logistik ruangan.

3. Pengarahan:
- Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
- Memberi reinforcement positif kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan baik.
- Meminta informasi yang berhubungan dengan Askep pasien, kemudian
memberikan umpan balik terhadap hal-hal yang dianggap penting.
- Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
- Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lainnya.
- Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap.

4. Pengawasan:
- Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
- Melalui supervisi:
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki / mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim.
Membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan.
- Evaluasi: mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim yang
meliputi proses dan hasil / pencapaian dari tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan.

Tanggung jawab penanggungjawab Shift.


- Mengorganisasikan seluruh kegiatan yan telah direncanakan oleh
kepala ruangan.
- Melakukan identifikasi tingkat ketergantungan pasien
- Mengambil keputusan yang bersifat situasional dan mendesak demi
kelancaran pelayanan asuhan keperawatan.
- Memimpin proses timbang terima dalam shift yang menjadi tanggung
jawabnya.
- Menerima laporan dari tiap ketua tim dalam shift yang dipimpinnya
yang berhubungan dengan pemberian asuhan keperawatan.
- Melakukan pendistribusian anggota tim dari satu tim ke tim lainnya
sesuai dengan kebutuhan.
- Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien.
- Melalui supervisi:
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan memperbaiki / mengawasi kelemahan-kelemahan yang
ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proses keperawatan dilaksanakan.

- Evaluasi: mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan


dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim yang meliputi
proses dan hasil / pencapaian dari tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
Tanggung jawab Ketua Tim.
- Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
- Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan.
- Membuat penugasan, supervisi, evaluasi dan umpan balik terhadap
seluruh kegiatan anggota tim.
- Mengenal / mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien.
- Mengembangkan kemampuan anggota.
- Mengetahui kondisi pasien yang menjadi tanggungjawabnya.
- Melakukan Case Conference sesuai jadual yang telah ditentukan
namun bersifat fleksibel dan dilakukan bila dinilai perlu dilakukan.
- Memberikan laporan mengenai kondisi dan perkembangan pasien yang
menjadi tanggungjawabnya, serta intervensi yang telah dilaksanakan oleh timnya
kepada kepala shift.

Tanggung jawab Anggota Tim.


- Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung
jawabnya.
- Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
- Melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing.
- Memberikan laporan tentang kondisi klien yang menajdi tanggung
jawabnya.

D. DOKUMENTASI

1. Rekam medis pasien


2. Buku timbang terima
3. Buku catatan kepala ruangan

Anda mungkin juga menyukai