Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN

A ANALISA SWOT

Berikut ini adalah hasil analisa SWOT manajemen unit dari Ruang Flamboyan RS Paru Dr.
H. A. Rotinsulu Kota Bandung pada pada tanggal 16 - 22 Februari tahun 2017 :
No Analisis SWOT Bobot Rating Bobot x rating

1 M1 (Man)

Kekuatan (S)

a. Pelatihan minimal (BHD, PPI, 0,3 3 0,9


K3RS, Patient Safety) perawat cs
perkarya admin

b. Pelatihan CI (3 orang)

c. Pasien merasa puas akan


pelayanan ruang Flamboyan. 0,2 4 0,8

d. Seluruh perawat ruang


Flamboyan sudah mempunyai
STR
0,3 3 0,9

0,2 4 0,8
S – W = 3,4 –
3 = 0,4

Total 1 3,4

Kelemahan (W)

a. Sebagian besar perawat 0,5 3 1,5


flamboyan masih berpendidikan
terakhir D-III Keperawatan (9
orang)

b. Kurangnya pemahaman perawat


0,5 3 1,5
mengenai MAKP

Total 1 3
Peluang (O)

a. Perawat mempunyai kesempatan 0,2 4 0,8


untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.

b. Pihak RS sering melakukan


pelatihan – pelatihan yang
ditunjukan dalam peningkatan
kemampuan perawat 0,2 4 0,8

c. Adanya perawat CPNS

d. Adanya perawat yang sedang


melanjutkan pendidikan

0,3 3 0,9

0,3 3 0,9

Total 1 3,4

Ancaman (T)

a. Ada tuntutan tinggi dari 0,4 2 0,8


masyarakat untuk pelayanan yang
lebih profesional

b. Makin tinggi nya kesadaran


masyarakat akan hukum 0,3 3 0,9

c. Persaingan antar RS yang


semakin kuat
0,3 3 0,9 O – T =3,4 –
2,6 = 0,8

Total 1 2,6

2 M2 (MATERIAL) 0,5 1
Kekuatan (S) 2

1. Sarana prasarana alat kesehatan


sudah sesuai dengan standar
departemen kesehatan dan hampir
semua alat yang tersedia layak
digunakan. 0,5 1
2. Sudah tersedianya handscrub dan
poster cuci tangan di setiap kamar 2
pasien

TOTAL 1 2

Kelemahan (W)

1. Ketidaktersediaan tempat 0,3 4 1,2


dispensing obat di ruangan
2. Tidak tersedianya meja kerja dan
lemari penyimpanan berkas di
Ruang KARU 0,2 3 0,6 S–W=2–
3. Ketidaktersediaan ruang diskusi 3,2 = - 1,2
4. Belum tersedianya denah ruangan
5. Pemilahan tempat sampah belum
optimal antara tempat sampah
infeksius dan non infeksius 0,2 2 0,4

0,1 2 0,2

0,2 4 0,8

TOTAL 1 3,2

Peluang (O)
0,5 2 1
1. Setiap alat – alat yang yang tidak
berfungsi dengan baik maka dapat
dilaporkan kepihak IPSRS
2. Dapat bersaing dengan rumah sakit 0,5 2 1
lain dengan sarana prasarana yang
cukup lengkap dan layak pakai
TOTAL 1 2
Ancaman (T) O – T =2 – 0 =
2

Total - - -

3 M3 (Metode)

Kekuatan (S)

1. Dokumentasi pada ruang flamboyan 0,3 3 0,9


sudah optimal dimana semua asuhan
keperawatan tercatatat lengkap
(100%)
2. Discharge planning sudah dilakukan
dengan baik pada saat pasien masuk,
rawat inap, sampai pasien pulang 0,2 2 0,4
3. Operan sudah berjalan dengan
maksimal dan Penerapan SBAR
pada dokumen pasien sudah
tercantum dibuku status pasien juga
sudah diterapkan
4. Supervisi sudah dilakukan kesetiap
ruangan pada waktu tertentu secara
efektif dijalankan 0,2 2 0,4

0,3 3 0,9

Total 1 2,6

Kelemahan (W)

a. Dalam penerapan metode 0,2 4 0,8


primer dirasa belum
maksimal dari hasil
wawancara, perawat
mengatakan masih belum S – W =2,6 –
paham tentang tugas dan 3,4= -0,8
fungsi dalam metode primer
b. Belum terlaksananya Pre dan
post conference
c. Cuci tangan five moment
(sebelum kontak dengan
pasien dan sebelum tindakan
aseptic) belum optimal
d. Perawat belum optimal dalam 0,2 3 0,6
menggunakan APD lengkap saat
tindakan ke pasien
e. Perawat belum melaksanakan
SOP diruangan dengan optimal. 0,2 4 0,8

0,2 3 0,6

0,2 3 0,6

Total 1 3,4

Peluang (O)

1. Adanya tuntutan dari rumah sakit 0,3 2 0,6


untuk melakukan pelaporan
timbang terima secara lengkap
2. Kerja sama dengan institusi lain
seperti bidang pendidikan
3. Adanya perencanaan pelatihan
MAKP dari pihak RS 0,2 2 0,4

O – T =2,5 –
2= 0,5
0,5 3 1,5

Total 1 2,5

Ancaman (T)
1 2 2
a. Identifikasi pasien belum dilakukan
secara optimal
Total 1 2

4 M4 (Money)

Kekuatan (S)
a. RS sudah menerapkan sistem 0.3 4 1,2 S – W = 3,1 –
BLU 0 = 3,1
b. Sudah ada jaminan kesehatan
bagi seluruh perawat baik PNS
atau non PNS yaitu BPJS 0.3 3 0,9
c. Selain gaji pokok, pegawai RS. H.A
Rotinsulu juga mendapat upah
remunisasi
d. Merupakan RS dengan 0.2 3 0,6
pembiayaan dari APBN

0.2 2 0,4

Total 1 3,1

Kelemahan (W)

- 0 0 0

Total 0 0

Peluang (O)

4. Adanya program BPJS yang dapat 1 3 3


diikuti oleh semua masyarakat,
sehingga faskes digunakan secara
optimal dan akan mempengaruhi
pendapatan RS O–T=3–0
=3

Total 1 3

Ancaman (T)

- 0 0 0

Total 0 0

5 M5 (MARKET)

Kekuatan (S)

a. Rs. Paru Dr. H. A. Rotinsulu 0,3 3 0,9


memiliki 2 program promosi
kesehatan (internal dan esternal)
b. Angka kejadian HAis/infeksi
nosokomial pada bulan November,
Desember tahun 2017, dan januari 0.2 3 0.6
tahun 2018 adalah 0
c. Angka BOR di ruang Flamboyan
pada 3 bulan terakhir adalah
64,39%.
d. Angka TOI di ruang Flamboyan
pada 3 bulan terakhir adalah 2.
e. Angka BTO di ruang Flamboyan
pada 3 bulan terakhir adalah 0.1 3 0,3
67.25%.
f. Kepuasan pasien sebesar 67.25%
yang dengan kategori baik dengan
nilai mutu pelayanan B
g. Kepuasan perawat sebesar 72,7%
menyatakan puas 0.1 3 0.3

0.1 3 0,3

0.1 3 0,3

S – W = 3- 3,6

= - 0,6

0.1 3 0,3

TOTAL 1 3

Kelemahan (W)

1. Belum optimalnya penkes diruangan 0,4 4 1.6


dan kurangnya leaflet yang menujang
dengan 10 penyakit terbesar yang ada
diruangan
2. Identifikasi pasien masih belum sesuai
dengan standar IPSG
3. Dari hasil observasi cuci tangan belum 0.4 4 1..6
dilakukan dengan optimal dalam
kategori five moment yaitu pada
moment sebelum kontak dengan
pasien

0.2 2 0.4
TOTAL 1 3,6

Peluang (O)

a. Adanya mahasiswa Ners 0.3 1 0.3


Keperawatan yang praktik
manajemen Keperawatan di Ruang
Melati
b. Di wilayah sekitar kota bandung,
tidak ada lagi rumah sakit yang
berfokus pada pelayanan penyakit
paru
c. Promosi kesehatan yang dilakukan 0,3 3 0,9
oleh pihak rumah sakit sudah
mencakup media cetak dan media
elektronik seperti TV atau Radio

0.4 4 1.6

O – T = 2,8 –
2,5 = 0,3

TOTAL 1 2.8

Ancaman (T)

1. Letak RS Paru Dr. H. A rotinsulu 0,5 3 1,5


berdekatan dengan RS Salamun
2. Lokasi RS Paru Rotinsulu kurang
strategis tidak dileawati kendaraan
umum

0.5 2 1

TOTAL 1 2,5
B Matriks
C. Matriks

Opportunity

Y (+)
Kuadran Kuadran I
III

Money
Material 3,1 - 3
-1 – 2,5
Man
Market
0,7-0,7 X (+)
X (- ) 0.8 - 0,5

Methode
0,2 – 0,4
Weaknes Strength

Kuadran
IV
Kuadran II

Y (-)

Threat
C Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil analisa SWOT yang sudah dilakukan, didapatkan prioritas masalah
manajemen unit secara umum dari Ruang Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu :

Tabel 2.22. Prioritas Masalah Manajemen Unit Secara Umum Dari Ruang
Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu

Skoring Analisa SWOT


No Masalah Jumlah
IFAS EFAS

1 M1: Man 0,4 0,8 1,2

2 M2 : Material -1,2 2 0,8

3 M3 : Methode -0,8 0,5 -0,3

4 M4 : Money 3,1 3 6,1

5 M5 : Market -0,6 0,3 -0,3

Jumlah

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil masalah yang paling menonjol dari ruang
rawat inap Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu adalah pada M3 (Metode), sedangkan
menurut prioritasnya, masalah manajemen dalam Keperawatan di Ruang Flamoyan RS Paru
Dr. H. A. Rotinsulu adalah sebagai berikut :

1. M3 Metode : -0,3
2. M5 Market : -0,3
3. M1 Man : 1,2
4. M4 Material : 0,8
5. M4 Money : 6,1
1. M3: Methode
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M3 (Methode) berada pada Kuadran
III (Stabilitas) yaitu ada peluang besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Ruang rawat inap Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Kota
Bandung dapat menggunakan strategi WO yaitu memanfaatkan peluang dengan meminimalkan
kelemahan. Beberapa intervensi yang akan dilakukan dalam perbaikan metode diantaranya role
play pre post confrence di Ruang Flamboyan, mensosialisasikan kembali tentang cuci tangan five
moment dan 6 langkah, Mensosialisasikan penerapan metode primer dengan bermain peran dalam
metode primer

2. M1: Man
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M1 (Man) berada pada Kuadran I
(Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan manajemen strategi, ruang rawat inap
Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Kota Bandung dapat menggunakan strategi SO (Kekuatan
– Peluang), yaitu dengan cara memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari
peluang di lingkungan eksternal.

3. M5: Market
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M5 (Marketing) berada pada
Kuadran III (Stabilitas) yaitu ada peluang besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Ruang rawat inap Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Kota
Bandung dapat menggunakan strategi WO yaitu memanfaatkan peluang dengan meminimalkan
kelemahan. Beberapa intervensi yang akan dilakukan dalam perbaikan market melakukan
identifikasi pasien sesuai dengan IPSG yaitu minimal menyebutkan dua identitas pasien seperti
nama dan tanggal lahir pasien lalu mencocokan dengan gelang identitas, Melakukan penkes secara
berkala melalui audio ruang Flamboyan juga dengan penyediaan leaflet.
4. M2: Material
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M1 (Man) berada pada Kuadran III
(Stabilitas) yaitu ada peluang besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Ruang rawat inap Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu Kota Bandung dapat
menggunakan strategi WO yaitu memanfaatkan peluang dengan meminimalkan kelemahan. Salah
satu intervensi yang akan dilakukan adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana sesuai standar
seperti mengajukan proposal pengadaan ruangan dispensing dan penempatan obat serta plabot di
dalam lemari, Mensosialisasikan penggunaan tempat sampah medis, non medis dan B3,
merekomendasikan pengadaan tempat sampah sesuai kebutuhan

5. M4: Money
Dari hasil analisa SWOT, ditemukan bahwa matriks space M4 (Money) berada pada Kuadran
I (Strategi Agresif) yang artinya dalam pelaksanaan manajemen strategi, ruang rawat inap
Flamboyan RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu dapat menggunakan strategi SO (Kekuatan – Peluang),
yaitu dengan cara memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang di
lingkungan eksternal. Kekuatan utama yang dimiiki Ruang Melati adalah selain gaji pokok,
pegawai RS. H.A Rotinsulu juga mendapat upah remunisasi dan gaji yang didapatkan oleh pegawai
sudah sesuai, RS juga dapat mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dan prioritas setiap
oponen. Selain itu RS memiliki peluang dari program BPJS karena masyarakat dapat
menggunakan fasilitas kesehatan dengan optimal, hal ini berpengaruh terhadap pemasukan untuk
RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
Planning Of Action (POA)

No Masalah Pokok Uraian Kegiatan Sasaran Target Waktu Biaya PJ


Kegiatan
ASUHAN
1. Tidak adanya Melakukan a. Melakukan penkes a. Perawat Terealisasi 02 – 03 - Rp. Kelompok
penkes diruangan penkes secara melalui audio yang b. Pasien dan penkes secara 2018 100.000.- 1
dan tidak adanya berkala tersedia di ruang keluarga berkala Mahasiswa
leaflet yang flamboyant c. Mahasiswa Profesi
menunjang b. Menyediakan leaflet Profesi Ners Ners
dengan 10 yang menunjang 10 STIKes STIKes
penyakit terbesar penyakit terbanyak di Dharma Dharma
yang ada di ruangan Husada Husada
ruangan Bandung Bandung
2. Identifikasi pasien Melakukan role a. Melakukan role model a. Karu Identifikasi 04 – 03 - Rp. Kelompok
masih belum model mengenai cara b. Perawat pasien selalu 2018 25.000.- 1
sesuai dengan mengidentifikasi c. Mahasiswa dilakukan Mahasiswa
standar IPSG pasien ketika perawat Profesi Ners ketika hendak Profesi
hendak melakukan STIKes pemberian obat Ners
tindakan Dharma atau melakukan STIKes
b. Membuat poster Husada tindakan Dharma
pengingat untuk Bandung Husada
melakukan identifikasi Bandung
pasien di nurse station
3. Dari hasil Melakukan role c. Melakukan role model a. Karu Meningkatkan 04 – 03 - Rp. Kelompok
observasi cuci model mengenai pelaksanaan b. Perawat handhygiene 5 2018 25.000.- 1
tangan belum five moment c. Mahasiswa moment Mahasiswa
dilakukan dengan d. Membuat poster Profesi Ners Profesi
sempurna dalam pengingat untuk STIKes Ners
kategori five melakukan cuci tangan Dharma STIKes
moment yaitu five moment di Nurse Husada Dharma
pada moment Station Bandung Husada
sebelum kontak Bandung
dengan pasien
4. belum tepatnya Mensosialisasi Mensosialisasikan 1. Ka Ru Penggunaan 04 – 03 - Rp. Kelompok
penggunaan kan kepada pasien, 2. Ka Tim dan pemilahan 2018 25.000.- 1
tempat sampah penggunaan pengunjung pasien dan 3. Perawat sampah medis Mahasisw
medis dan B3 tempat perawat tentang Pelaksana dan non medis a Profesi
(tempat sampah sampah pembuangan sampah 4. Pasien dan dilakukan Ners
Farmasi) medis, non yang tepat keluarga secara tepat STIKes
medis dan B3 Dharma
Husada
Bandung
5. Belum Mensosialisasi Meroleplaykan bersama 1. Ka Ru Semua 08 – 03 - Rp. Kelompok
optimalnya kan penerapan mahasiswa dan perawat 2. Ka Tim perawat 2018 25.000.- 1
Penerapan metode primer tugas dan peran pada 3. Perawat mengerti Mahasisw
metode primer dengan metode primer Pelaksana peran masing- a Profesi
bermain peran masing Ners
dalam metode STIKes
primer Dharma
Husada
Bandung
6. Belum Mensosialisasi Meroleplaykan bersama 1. Ka Ru Setiap shift 02 – 03 - Rp. Kelompok
optimalnya Pre kan kegiatan- mahasiswa dan perawat 2. Ka Tim melakukan pre 2018 25.000.- 1
dan post kegiatan pre gambaran pre dan post 3. Perawat dan post Mahasisw
conference dan post conference di ruangan Pelaksana conference a Profesi
conference di Ners
ruangan STIKes
Dharma
Husada
Bandung
UNIT
1. Penempatan Merekomenda Membuat surat 1. Ka Ru Penempatan 02 – 03 - Rp. Kelompok
obat dan plabot sikan pengadaan tempat 2. Ka Tim obat di 2018 50.000.- 1
di ners station diadakannya dispensing dan lemari 3. Perawat dispensing Mahasisw
dengan ruangan untuk penyimpanan obat Pelaksana atau ruang a Profesi
mengesampingk dispensing 4. Inventaris khusus obat Ners
an suhu ruangan dan STIKes
penempatan Dharma
obat serta Husada
plabot di Bandung
dalam lemari
2. Belum Merekomenda Membuat surat untuk Bagian Disediakannya 02 – 03 - Rp. Kelompok
tersedianya sikan pengadaan tempat inventaris tempat 2018 50.000.- 1
tempat sampah pengadaan sampah sesuai sampah sesuai Mahasisw
plabot dan daftar tempat kebutuhan seperti plabot kebutuhan, a Profesi
sampah apa saja sampah sesuai di ruangan dan tidak ada Ners
yang di buang di kebutuhan lagi kesalahan STIKes
tempat sampah dalam Dharma
non medis, pemilahan Husada
medis dan sampah Bandung
farmasi
3. Tidak Merekomenda Membuat surat Bagian Disediakannya 02 – 03 - Rp. Kelompok
tersedianya meja sikan pengadaan meja kerja inventaris meja kerja dan 2018 50.000.- 1
kerja dan lemari pengadaan dan lemari penyimpanan lemari Mahasisw
penyimpanan meja kerja dan berkas di Ruang KARU penyimpanan a Profesi
berkas di Ruang lemari berkas di Ners
KARU penyimpanan Ruang KARU STIKes
berkas di Dharma
Ruang KARU Husada
Bandung

Anda mungkin juga menyukai