Anda di halaman 1dari 11

BAB III

ANALISIS SWOT

3.1 Analisis SWOT


Identifikasi situasi ruangan berdasarkan pendekatan analisis SWOT. Dari
hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan sub sistem dalam MAKP
yang meliputi : 1) Penerapan MAKP 2) Sentralisasi Obat 3) Supervisi 4)
Timbang Terima 5) Discharge Planning 6) Ronde Keperawatan 7) Dokumentasi
Keperawatan 8) Penerimaan Pasien Baru.
Tabel 3.1 Analisa SWOT
BOBOT
ANALISIS SWOT
NO BOBOT RATING X SCORE
M1 - M5
RATING
1 MAN (M1) SUMBER DAYA MANUSIA
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Kualifikasi pendidikan di IRNA Panjalu 0,4 3 1,2
A yakni:
a) S.Kep.Ns : 2 orang
b) D3 Keperawatan : 8 orang
c) D3 Kebidanan : 2 orang
2) Adanya pelatihan perawat yang sesuai 0,3 3 0,9
kompetensi ruangan yang meliputi:
a) BCLS/BLS : 11 orang
b) EKG : 2 orang
c) PPGD : 1 orang
d) PPI : 8 orang
e) K3 : 7 orang
3) Terdapat pegawai non medis yang
membantu kinerja IRNA Panjalu A
terdiri dari: 0,1 3 0,3 S–W
a) Administrasi : 2 orang = 3,2 – 2
b) Cleaning Service : 2 orang = 1,2
4) Masa kerja tenaga keperawatan :
a) >15 tahun : 7 orang
b) 10-15 tahun : 5 orang
c) 1-5 tahun : 2 orang 0,2 4 0,8

TOTAL 1 3,2
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Semua perawat di ruang Panjalu A 0,5 2 0,6
belum melakukan pelatihan manajemen
keperawatan.
2) Kurangnya tingkat kedisiplinan pegawai 0,3 2 0,4
dalam hal waktu kedatangan.
3) Sudah terbentuknya struktur ruangan 0,2 2 1
yang pasti namun belum ada bagan
struktur organisasi yang di publikasikan.
TOTAL 1 2
b. Eksternal Faktor (EFAS) O–T
OPPORTUNITY (PELUANG) = 2,8 – 2,6
1) Adanya 12 Mahasiswa keperawatan (S1 0,3 3 0,9 = 0,2
keperawatan) yang praktek di IRNA
Panjalu A.
2) Adanya kesempatan melanjutkan 0,2 2 0,4
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
melalui program khusus D3–S1.
3) Adanya kerjasama yang baik antara 0,4 3 1,2
mahasiswa keperawatan yang sedang
praktik dengan perawat diruang Panjalu
A. 0,1 3 0,3
4) Karu, CI dan staff memfasilitasi
mahasiswa praktik diruangan.
TOTAL 1 2,8
THREATENED (ANCAMAN)
1) Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat 0,4 3 1,2
untuk pelayanan yang lebih professional.
2) Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
tentang pentingnya kesehatan.
3) Persaingan antar RS yang semakin kuat. 0,3 3 0,9
4) Rendahnya kesejahteraan perawat. 0,1 1 0,1

TOTAL 1 2,6
2 MATERIAL (M1)
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Mempunyai sarana dan prasarana untuk 0,3 4 1,2
pasien dan tenaga kesehatan yang cukup
lengkap.
2) Mempunyai Peralatan oksigenasi dan 0,2 3 0,6
semua perawat ruangan mampu
menggunakannya.
3) Terdapat administrasi penunjang. 0,2 3 0,6
4) Tersedia Ners Station. 0,1 3 0,3 S–W
5) Adanya fasilitas kamar pasien yang lebih 0,2 2 0,4 = 3,1 - 3,5
lengkap (tv, lemari es, AC). = - 0,4
TOTAL 1 3,1
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Buku-buku rekapan data belum diisi 0,5 4 2
secara optimal.
2) Beberapa sarana ruangan masih 0,5 3 1,5
kurang(seperti jam dinding setiap kamar
pasien, bed untuk pasien melakukan
pemeriksaan di luar ruangan seperti ke
radiologi, jumlah APAR).
TOTAL 1 3,5
b. Eksternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Adanya pengadaan sarana dan prasarana 0,4 4 1,6
yang rusak/tidak tersedia dari bagian
pengadaan barang.
2) Adanya perkembangan teknologi yang
lebih canggih. 0,4 3 1,2 O–T
3) Adanya mahasiswa S1 yang praktik = 3,2 – 3
manajemen keperawatan. 0,2 2 0,4 = 0,2

TOTAL 1 3,2
THREATENED (ANCAMAN)
1) Ada tuntutan yang tinggi dari masyarakat 0,5 3 1,5
untuk melengkapi sarana dan prasarana.
2) Makin tinggi adanya kesadaran 0,5 3 1,5
masyarakat akan pentingnya kesehatan.
TOTAL 1 3

3 METHOD (M3)
MAKP
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Adanya kerjasama dan koordinasi yang 0,2 3 0,6
baik antara masing-masing anggota pada
saat melakukan MAKP.
2) Terbentuknya struktur organisasi MAKP 0,2 4 0,8
Metode TIM.
3) Terlaksana kegiatan MAKP seperti 0,3 2 0,6
penerimaan pasien baru, sentralisasi
obat, timbang terima, supervisi, S-W
discharge planning dan dokumentasi = 2,9 – 2,6 =
0,3
keperawatan..
4) Terlaksananya komunikasi yang 0,3 3 0,9
adekuat: Perawat dan tim kesehatan lain.
TOTAL 1 2,9
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Pelaksanaan model MAKP belum 0,3 4 1,2
dilakukan secara maksimal.
2) Kurangnya jumlah tenaga yang membantu 0,4 2 0,8
optimalisasi penerapan model yang
digunakan
3) Kebijakan MAKP dan SOP model tim 0,3 2 0,6
belum ada.
TOTAL 1 2,6
b. Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang 0,2 3 0,6
praktek manajemen keperawatan di ruang
Panjalu A.
2) Adanya kerja sama institusi STIKes 0,3 3 0,9
dengan Rumah Sakit.
3) Adanya kepercayaan pasien pada perawat. 0,5 3 1,5
O-T
TOTAL 1 3 = 3 - 2,8
THREATENED (ANCAMAN) = 0,12
1) Persaingan antar RS semakin ketat. 0,3 3 0,9
2) Adanya tuntutan masyarakat yang lebih 0,3 3 0,9
tinggi terhadap pelayanan keperawatan.
3) Semakin tinggi kesadaran masyarakat 0,2 2 0,4
akan pentingnya kesehatan.
4) Semakin tinggi kesadaran masyarakat 0,2 3 0,6
akan hukum.
TOTAL 1 2,8
SENTRALISASI OBAT
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Telah dilakukan sentralisasi obat. 0,4 3 1,2
2) Terdapat lembar persetujuan pemberian 0,2 3 0,6
terapi, lembar order obat, dan inventasis S-W
obat, daftar pemberian obat. = 2,9 - 3
3) Tersedianya sarana dan prasarana untuk 0,3 3 0,9 = - 0,1
pengelolaan sentralisasi obat.
4) Adanya dukungan dari kepala ruangan 0,1 2 0,2
dalam sentralisasi obat.

TOTAL 1 2,9
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Kurangnya hand hygiene saat 0,5 3 1,5
mempersiapkan obat.
2) Saat menyiapkan obat perawat tidak 0,3 3 0,9
memakai APD.
3) Kurang tepat waktu pemberian obat 0,2 3 0,6
oral.

TOTAL 1 3
b. Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Adanya kepercayaan pasien pada 1 3 3,0
perawat dalam pelaksanaan sentralisasi
obat oral maupun injeksi.

O–T
= 3-2,4
TOTAL 1 3,0
= 0,6
THREATENED (ANCAMAN)
1) Adanya tuntutan pasien untuk 0,7 3 2,1
mendapatkan pelayanan profesional
2) Makin tingginya kesadaran masyarakat 0,3 1 0,3
akan hukum.

TOTAL 1 2,4
SUPERVISI
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Kepala ruangan mendukung kegiatan 0,2 2 0,4
supervisi.
2) Adanya tenaga yang kompeten untuk 0,3 3 0,9
menjadi supervisor (karu, katim 1,
katim 2).
3) Adanya kemampuan ruangan untuk 0,5 3 1,5 S-W
melakukan perubahan. = 2,8 - 2,5
= 0,3
TOTAL 1 2,8
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Belum ada jadwal supervisi secara 0,3 2 0,6
rutin.
2) Belum ada format baku supervisi. 0,2 2 0,4
3) Belum ada SOP terkait supervisi. 0,5 3 1,5

TOTAL 1 2,5
b. Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Adanya mahasiswa yang praktek 0,2 1 0,2
manajemen keperawatan
2) Adanya teguran dari kepala ruangan 0,3 1 0,3
bagi perawat yang tidak melaksanakan
tugas dengan baik
3) Adanya bimbingan dari pembimbing 0,5 2 1,0 O-T
klinik dan pembimbing institusi yang = 1,5 - 2
memberi masukan saat supervisi. = - 0,5
TOTAL 1 1,5
THREATENED (ANCAMAN)
1) Tuntutan pasien sebagai konsumen 0,7 2 1,4
untuk mendapatkan pelayanan yang
profesional.
2) Adanya perkembangan dalam acuan 0,3 2 0,6
SOP.
TOTAL 1 2,0
TIMBANG TERIMA
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Timbang terima sudah menjadi agenda 0,4 3 1,2
tetap dan terjadwal (setiap pergantian
shift).
2) Adanya laporan jaga setiap shift dan 0,2 2 0,4
setiap tim.
3) Isi timbang terima berupa masalah 0,3 2 0,6
pasien, tindakan yang telah diberikan
dan rencana tindakan pada format S-W
catatan terintegrasi. = 2,4 - 2
4) Kepala ruangan memimpin kegiatan 0,1 2 0,2 = 0,4
timbang terima setiap pagi.
TOTAL 1 2,8
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Saat timbang terima semua perawat ikut 0,7 2 1,4
keliling di tim I/II (tidak fokus pada
masing-masing tim).
2) Saat keliling tidak diperkenalkan 0,3 2 0,6
kepada pasien siapa nama perawat yang
akan bertugas pada shift berikutnya.
TOTAL 1 2
b. Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Adanya mahasiswa yang praktek 0,3 1 0,5
management keperawatan.
2) Adanya kerjasama antar mahasiswa 0,2 1 0,2
dengan perawat ruangan.
3) Dukungan positif dan arahan dari 0,5 2 1
pembimbing klinik dan institusi.
O-T
TOTAL 1 1,5 = 1,5 - 2
THREATENED (ANCAMAN) = - 0,5
1) Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0,7 2 1,4
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan profesional.
2) Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,3 2 0,6
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.

TOTAL 1 2
DISCHARGE PLANNING
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Adanya kemampuan perawat untuk 0,3 2 0,6 S-W
memberikan HE kepada pasien dan = 2,7 - 2,5
keluarga. = 0,2
2) Adanya format discharge planning. 0,7 3 2,1

TOTAL 1 2,7
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,2 2 0,4
dalam mempersiapkan perencanaan
pasien pulang.
2) Belum adanya SAP dalam penyuluhan 0,3 2 0,6
secara berkelompok.
3) Discharge planning berfokus kepada 0,5 3 1,5
pasien ketika akan pulang.
TOTAL 1 2,5
b. Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Pasien dan keluarga pasien bersedia dan 0,5 3 1,5
kooperatif saat dilakukan discharge
planning.
2) Adanya mahasiswa yang melakukan 0,2 2 0,4
praktek manajemen keperawatan.
3) Adanya kerjasama yang baik antara 0,3 2 0,6
perawat dan mahasiswa.
O-T
TOTAL 1 2,5 = 2,5 - 3
THREATENED (ANCAMAN) = - 0,5
1) Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,2 3 0,6
mendapatkan pelayanan yang
professional.
2) Adanya tuntutan tanggung jawab dan 0,3 3 0,9
tanggung gugat dari masyarakat
terhadap pelayanan keperawatan.
3) Persaingan antar RS yang semakin 0,5 3 1,5
ketat.
TOTAL 1 3
RONDE KEPERAWATAN
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Tersedianya tim ahli dibidangnya. 0,7 2 1,4
2) Kepala ruangan serta bidang 0,3 2 0,6
keperawatan mendukung adanya ronde S-W
keperawatan. = 2 - 2,7
TOTAL 1 2 = - 0,7
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Belum pernah dilakukan ronde 0,3 2 0,6
keperawatan.
2) Belum ada SOP ronde keperawatan. 0,7 3 2,1
TOTAL 1 2,7
b. Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Adanya dukungan dari pihak rumah 0,3 3 0,9
sakit untuk melakukan ronde
keperawatan.
2) Adanya mahasiswa yang melakukan 0,2 1 0,2
praktek manajemen keperawatan. O-T
3) Adanya kesediaan dari keluarga pasien 0,5 3 1,5 = 2,6 - 3,0
untuk memberikan informasi yang = - 0,4
dibutuhkan.
TOTAL 1 2,6
TREATENED
1) Tuntutan masyarakat untuk 0,3 3 0,9
mendapatkan pelayanan Asuhan
Keperawatan semakin tinggi.
2) Persaingan dalam pemberian pelayanan 0,7 3 2,1
semakin kuat.

TOTAL 1 3
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Tersedianya format pendokumentasian 0,3 2 0,6
keperawatan.
2) Adanya sistem pendokumentasian
keperawatan. 0,4 3 1,2
3) Adanya kemauan dan kemampuan
perawat untuk melakukan 0,1 2 0,2
pendokumentasian S-W
4) Adanya kesadaran perawat tentang = 2,4 - 2,0
tanggung jawab dan tanggung gugat 0,2 2 0,4 = 0,4

TOTAL 1 2,4
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Pengisian dokumentasi keperawatan 0,7 2 1,4
sudah dilakukan, tapi dalam prosesnya
belum maksimal.
2) Belum ada pengawasan pengisian 0,3 2 0,6
dokumentasi secara optimal.
TOTAL 1 2
b. Eksternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Kerjasama yang baik dalam 0,7 2 1,4
pendokumentasian antara perawat,
dokter, ahli gizi dan mahasiswa
2) Adanya mahasiswa praktek manajemen 0,3 2 0,6
untuk mengembangkan sistem
pendokumentasian
TOTAL 1 2 O-T
THREATENED (ANCAMAN) = 2,0 - 2,8
1) Tingkat kesadaran masyarakat akan 0,2 2 0,4 = - 0,8
pentingnya kesehatan.
2) Tuntutan masyarakat terhadap 0,3 3 0,9
pelayanan asuhan keperawatan
professional semakin meningkat.
3) Adanya tuntutan tanggung jawab dan 0,3 3 1,5
tanggung gugat dari masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.
TOTAL 1 2,8
PENERIMAAN PASIEN BARU
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Tersedianya sarana untuk penerimaan 0,2 3 0,6
pasien baru.
2) Adanya kemauan perawat untuk 0,1 3 0,3
menerima pasien baru.
S–W
3) Adanya format penerimaan pasien baru. 0,4 2 0,8
= 2,3 - 3,3
4) Sudah ada tata tertib, hak dan kewajiban 0,3 2 0,6
=-1
pasien.

TOTAL 1 2,3
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Belum adanya SOP penerimaan pasien 0,5 3 1,5
baru.
2) Belum dilakukan pemeriksaan pasien 0,3 3 0,9
secara menyeluruh oleh perawat.
3) Pasien dan keluarga belum sepenuhnya 0,2 3 0,9
dilakukan orientasi ruangan.

TOTAL 1 3,3
b. Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Pasien dan keluarga bersedia dan 0,5 3 1,5
kooperatif saat dilakukan penerimaan
pasien baru.
2) Adanya mahasiswa praktek manajemen 0,2 2 0,4
keperawatan untuk membantu
penerimaan pasien baru.
3) Kerja sama antar perawat dan tenaga 0,3 2 0,6
medis lainnya.
O-T
TOTAL 1 2,5
= 2,5 - 3
THREATENED (ANCAMAN)
= - 0,5
1) Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,2 3 0,6
mendapatkan informasi yang jelas
tentang status kesehatan.
2) Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,3 3 0,9
pelayanan memuaskan.
3) Meningkatkan kesadaran masyarakat 0,5 3 1,5
tentang tanggung jawab dan tanggung
gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan.

TOTAL 1 3
4 M4 (MONEY)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1) Pengelolaan RSUD Gambiran 2 Kediri di 0,33 3 0,99
kelola oleh pemerintah Daerah
2) Pengadaan dana dan operasional ruangan 0,44
di dapatkan dari RSUD Gambiran Kediri 3 1,32
bekerja sama dengan pasien BPJS, pasien
Umum dan pasien dengan asuransi
kesehatan yang lain serta bea cukai
3) Proses pembayaran administrasi 0,22 3 0,66
berlangsung 24 jam S–W
=3–2
TOTAL 1 3
=1
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1) Ketika hari libur administrasi di ambil 0,33 1 0,33
alih oleh perawat yang bertugas pada saat
itu merangkap sebagai administrasi
2) Daftar biaya perawatan dan tarif ruangan 0,33 1 0,33
di Panjalu A sudah ada tapi belum tertera
3) Belum ada sistem pengelolaan keuangan 0,44 3 1,32
sendiri karena merupakan rumah sakit
daerah

TOTAL 1 2
b. Eksternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1) Peluang adanya perusahaan asuransi 1 3 3 O–W
TOTAL 1 3 =3–2
THREATENED (ANCAMAN) =1
1) Adanya tuntutan dari pasien tentang 1 2 2
administrasi yang terperinci sesuai
dengan tindakan yang diberikan oleh
perawat dan dokter.

TOTAL 1 2
5 MUTU (M5)
a. Internal faktor (IFAS)
STRENGTH (KEKUATAN)
1. Sebagian pasien puas dengan kinerja 0,3 4 1,2
perawat dan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
2. Total lama hari dirawat sesuai dengan 0,3 3 0,9
standart nasional indikator mutu
pelayanan ALOS.
3. Selama tanggal 4-6 Februari 2019 tidak 0,2 3 0,6 S–W
ditemukan pasien dengan phlebitis = 3,1 – 2,5
4. Tidak pernah ada pasien jatuh di ruang = 0,6
Panjalu A.
0,2 2 0,4
TOTAL 1 3,1
WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. BOR ruang Panjalu A diatas 80% 0,5 3 1,5
2. Adanya ketidakpuaan pasien yang selalu
0,5 2 1
menuntut pelayanan yang optimal

TOTAL 1 2,5
b. Eksternal faktor (EFAS)
OPPORTUNITY (PELUANG)
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik 0,2 2 0,4
manajemen.
2. Termasuk RS tipe B di wilayah Kediri. 0,3 3 0,9
3. Bangunan RSUD Gambiran Kediri yang
megah dan kapasitas yang besar menjadi 0,5 4 2
daya tarik bagi masyarakat.
O–T
TOTAL 1 3,3 = 3,3 – 3
THREATENED (ANCAMAN) = 0,3
1. Terdapat resiko decubitus pada 1 1 3 3
(5,5% )pasien dengan total care
dengan kasus stroke lama
perawatan sudah 10 hari.

TOTAL 1 3
3.1 Diagram Layang

TURN ARROUND 1,6


AGGRESIVE
1,4

1,2

M4 (1 ;1)
1

0,8

SO (-0,1 ; 0,6) 0,6 M5 (0,6 ; 0,3)

0,4

M3 (-0,3 ; 0,12) M1 (1,2 ; 0,2)


0,2
M2 (-0,4 ; 0,2)

-1,8 0,-1,6 -1,4 -1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8

-0,2

-0,4 SV (0,3 ; -0,5)


RK (-0,7 ; -0,4)
PPB (-1 ; -0,5) TT (0,4 ; -0,5)
-0,6 DP(0,2 ; -0,5)

-0,8 DK (0,4 ; -0,8)

-1

-1,2

-1,4

-1,6
DEFFENSIVE DIVERSIFIKASI

KETERANGAN :
M1 = MAN
M2 = MATERIAL
M3 = METODE
M4 = MONEY
M5 = MUTU
SV = SUPERVISI
SO = SENTRALISASI OBAT
TT = TIMBANG TERIMA
DP = DISCHARGE PLANNING
RK = RONDE KEPERAWATAN
DK = DOKUMENTASI KEPERAWATAN
PPB = PENERIMAAN PASIEN BARU

Anda mungkin juga menyukai