Oleh :
0
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.10 Pengertian
Kelompok merupakan sekumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan memiliki norma yang sama (Stuart, 2006).
Terapi aktivitas kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah
terlatih. Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok
untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep,
2009).
Sosialisasi adalah proses interaksi 2ocial melalui mana kita mengenal cara-
cara berpikir, berperasaan dan berperilaku, sehingga dapat berperan serta secara
efektif dalam masyarakat (Ihromi, 2004).
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan
kemampuan klien dalam melakukan interaksi 2ocial maupun berperan dalam
lingkungan 2ocial (Purwaningsih, 2012).
1.11 Tujuan
2. Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan 2ocial dalam
kelompok secara bertahap.
3. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu memperkenalkan diri.
b. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.
c. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
d. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan.
e. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada
orang lain.
f. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
g. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang
TAKS yang telah dilakukan.
2
3.6 Karakteristik Pasien
Karakteristik pasien yang akan mengikuti terapi aktivitas kelompok
sosialisasi adalah pasien dengan gangguan jiwa dengan:
1. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan
kemauan untuk melakukan interaksi interpesonal.
2. Pasien sehat secara fisik.
3. Pasien dalam keadaan tenang.
4. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berspons sesuai
dengan stimulus yang diberikan.
2.4 Metode
1. Dinamika kelompok.
2. Diskusi dan tanya jawab.
3. Bermain peran/simulasi.
3
c. Observer
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
- Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non-verbal pasien
selama kegiatan berlangsung.
- Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan.
d. Fasilitator
- Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
- Memotivasi klien yang kurang aktif.
- Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi.
e. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:
- Leader :
- Co-leader :
- Observer :
- Fasilitator :
- Operator :
2. Seleksi Pasien
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
3. Nama Pasien yang Ikut
No. Nama
1. ISI NAMA KELOMPOK YANG JADI PASIEN
2.
3.
4.
4. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis/ 23 Agustus 2018
Jam : 09.00 WIB
5. Tempat
Lokasi : RSJ Ganesha Husada
4
Setting Tempat:
O P
CL
P F
L
F P
P F
P
OP
Keterangan:
L : Leader
CL : Co-leader
O : Observer
F : Fasilitator
OP : Operator
P : Pasien
6. Alat-alat
a. Laptop
b. Musik / Lagu
c. Bola tennis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Kartu kwartet
f. Jadwal kegiatan pasien
5
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAKS selesai.
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAKS.
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS:
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok:
- Memanggil pasien..
- Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain.
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit:
- Panggil nama pasien.
- Tanya alasan pasien meninggalkan permainan.
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi.
c. Bila ada pasien lain ingin ikut:
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien
yang telah dipilih.
- Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh pasien tersebut.
- Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut.