A. Analisa SWOT
Sakit Umum Kota Bandung dari tanggal 03 – 05 September 2018, didapatkan hasil
Tabel 2.36 Analisis SWOT Kajian Situasional Ruang IGD RSUD Kota
Bandung
M1 (MAN)
Kekuatan (S)
1. Sebagian perawat sudah
mengikuti pelatihan seperti 0,3 2 0,6
BTCLS, ACLS, Resusitas
Neonatus, Manajemen nyeri ,
K3RS, , PPGD, ENBL
2. Seluruh perawat ruang IGD 0,3 2 0,6
sudah mempunyai STR.
3. Terdapat 1 orang dokter
0,3 2 0,6
spesialis di ruangan, 10 Orang
S-W
dokter umum, 27 perawat
dengan rincian pendidikan 6 (1,8-
S.Kep NERS, 21 D3 1,2=0,6)
Keperawatan,10 bidan, 3
pembantu orang sakit, 1 petugas
administrasi
TOTAL 1,8
Kelemahan (W)
1. 77, 8% perawat masih berlatar 0,2 2 0,4
belakang pendidikan D3
Keperawatan.
2. Jenjang karir perawat belum 0,2 1 0,2
sesuai
3. Hasil perhitungan tenaga perawat
0,2 3 0,6
berdasarkan Depkes jumlah
2
TOTAL 1,2
Peluang (O)
1. RS memberikan kebijakan untuk 0,3 2 0,6
memberikan kesempatan tugas
belajar dan pelatihan bagi
perawat ruangan.
2. Adanya mahasiswa Ners 0,3 3 0,9
Keperawatan yang praktik
O-T
manajemen Keperawatan di
Ruang IGD (1,5-0,8=
1,5 0,7)
Ancaman (T)
1. Persaingan antar RS yang 0,3 3 0,9
semakin kuat dalam menuju
rumah sakit internasional.
TOTAL 0,9
M2 (MATERIAL)
Kekuatan (S)
1. Akreditasi RS Tipe B 0,2 2 0,4
2. SOP lengkap sesuai dengan 10 0,3 3 0,9
tindakan terbanyak yang
dilakukan di IGD
3. Menjadi Rumah Sakit Rujukan 0,2 2 0,4
TOTAL 1
Peluang (O)
1. Lokasi RS yang berada ditengah 0,5 3 1,5
kota
TOTAL 1,5
O-T
Ancaman (T)
(1,5-0,4=
1. Persaingan antar RS yang 0,2 2 0,4
1,1)
semakin kuat dalam menuju
rumah sakit internasional.
TOTAL 0,4
M3 (METHODE)
Kekuatan
1. RSUD Kota Bandung memiliki
visi, misi, dan motto, yang
diterapkan pada seluruh bidang
yang terkait dalam pelaksanaan 0,4 4 1,6
pelayanan kesehatan
Total 3,1
Kelemahan
1. Pre dan post conference belum 0,2 1 0,2
berjalan secara optimal
2. Kepatuhan penggunaan APD
saat melakukan tindakan invasif 0,2 2 0,4
belum optimal
3. Timbang terima belum
0,2 1 0,2
dilakukan berdasarkan SBAR
4. Perawat jarang melakukan
double check pada saat 0,1 2 0,2
pemberian tindakan medis
lainnya.
Total 1
Peluang (O)
1. Adanya mahasiswa Ners yang 0,3 4 1,2
praktek manajemen keperawatan
di instalasi gawat darurat.
2. Dengan perkembangan iptek
dapat mendukung dan 0,3 3 0,9
meningkatkan pelayanan
kesehatan terhadap pasien
dengan melanjutkan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi O-T
bagi tenaga kesehatan ruangan (3-1=2)
3. Dengan adanya SOP yang 0,3 3 0,9
tersedia di instalasi gawat
darurat dapat menjadi acuan
dalam memberikan pelayanan
asuhan keperawatan yang
optimal
TOTAL 3
Ancaman (T)
5
TOTAL 1
M4 (MONEY)
Kekuatan (S)
1. Selain gaji pokok, pegawai 0,2 3 0,6
RSUD Kota Bandung juga
mendapat upah insentif
2. Dana peralatan kesehatan dan 0,1 2 0,2 S-W
prasarana penunjang diperoleh (1,8- 0,6=
dari dana BLUD yang sudah 1,2)
dianggarkan
3. Adanya alokasi dana untuk 0,1 2 0,2
pelatihan yang diadakan oleh
Rumah Sakit bagi perawat
diruangan dari bidang
keperawatan
4. Adanya tunjangan hari raya
0,2 4 0,8
(THR) bagi PNS dan Karyawan
BLUD
TOTAL 1,8
Kelemahan (W)
1. Sistem gaji pegawai non-PNS di 0,3 1 0,3
ruangan belum sesuai dengan
UMR
2. Sistem pembayaran gaji belum
ada rincian terhadap karyawan 0,3 1 0,3
BLUD
TOTAL 0,6
Peluang (O)
0,3 2 0,6
6
TOTAL 0,8
Ancaman (T)
1. Rumah sakit sekitar telah 0,2 2 0,4
memberlakukan gaji diatas
UMR
TOTAL 0,4
M5 (MARKETING)
Kekuatan (S)
0.4 4 1.6
1. Bentuk pemasaran / marketing
yang dilakukan oleh bidang
Promkes RSUD yakni melalui 0.3 3 0.9
media cetak dan elektronik.
2. Pendaftaran pasien rawat jalan 0.2 3 0.6
bisa secara online.
3. Ruang IGD mempunyai media
informasi di bagian luar ruangan
berupa: 1 buah banner tentang
persyaratan pelayanan pasien S-W
IGD, 1 buah banner tentang
(3,3- 2,1=
penggolongan triase pasien IGD,
1,2)
1 buah kotak saran, 3 buah poster 0.1 2 0.2
yakni tentang hak dan kewajiban
pasien, standar pelayanan IGD,
dan alur pelayanan IGD.
4. Bagian dalam ruangan IGD
terdapat 1 buah tempat leaflet
dan berisikan leaflet, stiker
7
TOTAL 3,3
Kelemahan (W)
0.4 4 1.6
1. Bidang promosi kesehatan tidak
menjadwalkan secara khusus
program penyuluhan kesehatan
0.3 3 0.9
di ruang IGD.
2. Promosi kesehatan di ruang IGD
hanya mengharapkan pada
0.3 2 0.6
pemberi asuhan (dokter, perawat
dan bidan) secara individual
3. Letak tempat leaflet kurang
strategis
TOTAL 2,1
Peluang (O)
0.4 3 1.2
1. Adanya mahasiswa keperawatan
yang sedang praktek belajar di
ruang IGD RSUD Kota
0.7 4 2.8
Bandung. O-T
2. Ada kerjasama antara pihak
(4,0-1,0=
RSUD Kota Bandung dengan
3,0)
pemilik stasiun radio dan televisi
swasta kota Bandung yang biasa
digunakan dalam promosi
kesehatan.
TOTAL 4,0
8
Ancaman (T)
1.0 1 1.0
1. Adanya rumah sakit dan
klinik lain.
TOTAL 1,0
9
Opportunity
Y (+)
Kuadran Kuadran I
4
III
Market
1.2 – 3,0
3
2,5
Methode
2 2.1 – 2,
Material
1,5 0.7 – 1,7
1 Money
1,2– 0,4
Man
0,5
0.6 – 0,7
X (- )
X (+)
Kuadran
Kuadran II
IV
Y (-)
Threat
E. Prioritas Masalah
prioritas masalah manajemen unit secara umum dari Ruang IGD RSUD Kota
Bandung.
1. M5 Market : 4,2
2. M3 Methode : 4,1
3. M2 Material : 2.4
4. M4 Money : 1,5
5. M1 Man : 1,3
11
1. M5: Market
2. M3: Methode
lingkungan eksternal.
3. M4: Money
lingkungan eksternal. Kekuatan utama yang dimiiki Ruang IGD adalah Selain
gaji pokok, pegawai IGD juga mendapat upah insentif, Tunjangan hari raya.
12
4. M1 : Man
5. M2 : Material
yang berada ditengah kota dan menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan.
13
(Usulan daftar kegiatan ini tolong dilihat lagi mana yang cocok dengan kemampuan kelompok.
Kalau ada yang perlu dihilangkan, tolong dihapus saja. Terima kasih)