Anda di halaman 1dari 5

Kumpulan indikator klinis dan insiden keselamatan pasien

1. IGD
Waktu Tanggap Pelayanan Pertama Gawat Darurat

Judul Indikator Waktu tanggap pelayanan pertama di instalasi gawat darurat


Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&Outcome
Dimensi Mutu Timeliness
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive dalam
menangani pasien gawat darurat.
Definisi Waktu tanggap pelayanan pertama di IGD adalah sejak pasien
Operasional datang sampai mendapat pelayanan medis oleh dokter atau
perawat selama < 5 menit
Frekuensi Pencatatan seluruh pasien yang diterima di IGD. dilaksanakan
pengumpulan setiap hari oleh perawat IGD
data
Periode Analisa Setiap bulan di IGD
Setiap 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh Kepala
data & Ruang Gawat Darurat kemudian setiap bulannya data akan
pelaporan dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara umum data akan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh
UPM.
Numerator Jumlah pasien di IGD yang mendapat pelayanan medis
pertama oleh dokter atau perawat >5 menit
Denominator Total jumlah pasien di IGD
Formula Total jumlah pasien di IGD jumlah pasien di IGD yang
mendapat pelayanan medis pertama oleh dokter atau perawat
>5 menit : Total jumlah pasien di IGD x 100% = ___%
Standar 99%
Sumber Data RM pasien dengan Register pasien
Inklusi : Pasien yang mendaftar di IGD
Eksklusi : Pasien yang tidak mendaftar di IGD
Area Instalasi gawat darurat
Penanggung Kabid Pelayanan dan Penunjang
Jawab
Pengumpul
Data/ PJ

Waktu Tanggap Pelayanan Ambulans

Judul Indikator Waktu tanggap pelayanan ambulans


Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&Outcome
Dimensi Mutu Timeliness
Tujuan Terselenggaranya pelayanan ambulans yang cepat, responsive
dalam menyediakan kebutuhan transportasi pasien
Definisi Waktu tanggap pelayanan ambulans dalam merespon
Operasional permintaan ambulans sejak pasien siap untuk dipindahkan dari
ruang rawat menuju rumah sakit lain hingga ambulans siap
berangkat <15 menit
Frekuensi Pencatatan seluruh pasien yang menggunakan jasa ambulans
pengumpulan RS Binawaluya. Dilaksanakan setiap hari oleh perawat IGD
data dan petugas ambulans
Periode Analisa Setiap bulan di IGD
Setiap 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh Kepala
data & Ruang Gawat Darurat kemudian setiap bulannya data akan
pelaporan dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara umum data akan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh
UPM.
Numerator Jumlah pasien yang mengalami keterlambatan respon
pelayanan ambulans > 15 menit
Denominator Total jumlah pasien yang menggunakan jasa ambulans
Formula Total jumlah pasien yang menggunakan jasa ambulans -
Jumlah pasien yang mengalami keterlambatan respon
pelayanan ambulans > 15 menit: Total jumlah pasien yang
menggunakan jasa ambulans x 100% = ___%
Standar 90%
Sumber Data RM pasien dengan Register pasien
Inklusi : Pasien yang menggunakan jasa ambulans
Eksklusi : Pasien yang tidak menggunakan jasa ambulans
Area Instalasi rawat inap
Penanggung Kabid Pelayanan dan Penunjang
Jawab
Pengumpul
Data/ PJ

Peresepan Aspirin untuk Pasien Infark Myokardial Akut

Judul Indikator Peresepan aspirin untuk pasien infark myokardial akut


Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&Outcome
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Aspirin diresepkan untuk pasien dangan infark myokardial akut
dapat mengurangi resiko adverse events dan kematian
Definisi Aspirin atau asam asetilsalisilat (acetosal) adalah sejenis obat
Operasional turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa
analgesic (penahan rasa sakit atau nyeri minor), antipiretic (terhadap
demam), dan anti inflamasi (peradangan). Infark myokardial akut
(IMA) adalah kematian otot jantung akibat suplai darah tidak cukup
ke jantung. Aspirin diresepkan untuk pasien AMI pada saat pasien
terdiagnosis hingga saat pulang/keluar rumah sakit dalam keadaan
hidup harus diresepkan aspirin.
Alasan/Implikasi/ Penelitian menunjukkan bahwa aspirin dapat mengurangi resiko
Rasionalisasi adverse event dan kematian sebesar 20%. Pedoman klinis sangat
merekomendasikan penggunaan aspirin dalam periode waktu yang
lama untuk pencegahan sekunder terhadap kejadian serangan jantung
susulan
Frekuensi Satu bulan
pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan di IGD dan Instalasi rawat inap
Setiap 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh kepala
data & pelaporan ruangan gawat darurat, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara umum data akan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh UPM
Numerator Jumlah pasien IMA yang diresepkan aspirin saat terdiagnosis
Denominator Total jumlah pasien IMA yang masuk IGD
Formula Jumlah pasien IMA yang diresepkan aspirin saat terdiagnosis
Jumlah pasien IMA yang diresepkan aspirin saat terdiagnosis x
100% = ______%
Standar 100%
Sumber Data RM dan register pasien
Inklusi : Pasien dengan AMI
Eksklusi : Pasien yang meninggal saat masuk RS
Pasien yang menolak/tidak toleran terhadap pemberian
aspirin dengan dokumentasi
Area Instalasi Rawat Inap
Penanggung Kepala Intalasi Rawat Inap/Kepala Bidang Pelayanan Medis
Jawab
Pengumpul Data/
PJ

Keterlambatan Tindakan Primary PCI (door to ballon > 90 menit) pada


Pasien STEMI onset <12 jam

Judul Indikator Keterlambatan tindakan Primary PCI (door to ballon > 90 menit)
pada pasien STEMI onset <12 jam
Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&Outcome
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan primary PCI dalam menangani
pasien dengan STEMI akut dengan onset <12 jam
Definisi Primary Percutaneus Coronary Angioplasty (Primary PCI)
Operasional merupakan suatu tindakan reperfusi yang efektif untuk
mengembalikan patensi pembuluh darah koroner dan memperbaiki
fungsi ventrikel kiri. STEMI adalah terjadinya infark miokard akibat
rupturnya plak aterosklerosis dalam pembuluh koroner yang
merangsang terjadinya agregasi platelet dan pembentukan thrombus
yang menyumbat total atau hampir total di arteri koroner sehingga
menghalangi/mengurangi perfusi miokardial. Door to ballon time
adalah durasi sejak pasien masuk ke IGD hingga dilakukan tindakan
kateterisasi untuk reperfusi pembuluh darah koroner, baik inflasi
balon kateter ataupun aspirasi thrombus.
Alasan/Implikasi/ Primary PCI merupakan sebuah tindakan reperfusi dengan atau
Rasionalisasi tanpa pemasangan stent. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk
membuka infarc related artery saat terjadinya infark miokard akut
dengan elevasi segmen ST Harapan hidup pasien STEMI tergantung
dari reperfusi yang cepat, komplit dan komprehensif pada pembuluh
darah yang tersumbat. Data dari National Registry of Myocardial
Infarc-tion melaporkan jika door to balloon time kurang dari 90
menit, maka angka kematian di rumah sakit sekitar 3%, jika terjadi
keterlambatan 91-120 menit, 121-150 menit dan lebih dari 150 menit
akan meningkat menjadi 4.2%, 5.7% dan 7.4%
Frekuensi Satu bulan
pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan di IGD dan Instalasi cathlab
Setiap 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh kepala
data & pelaporan ruangan gawat darurat dan kepala ruangan instalasi cathlab
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada UPM. Secara
umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan
oleh UPM
Numerator Jumlah pasien STEMI onset <12 jam yang dilakukan primary PCI
dengan door to ballon time > 90 menit
Denominator Total jumlah pasien STEMI onset <12 jam yang dilakukan primary
PCI
Formula Total jumlah pasien STEMI yang dilakukan primary PCI - Jumlah
pasien STEMI yang dilakukan primary PCI > 90 menit Jumlah
pasien STEMI yang dilakukan primary PCI x 100% = ______%
Standar 100%
Sumber Data RM pasien dengan laporan tindakan primary PCI
Inklusi : Pasien STEMI onset <12 jam yang dilakukan primary
PCI
Eksklusi : Pasien STEMI onset <12 jam yang menolak dilakukan
primary PCI. Pasien STEMI onset >12 jam
Area Instalasi gawat darurat, Instalasi cathlab
Penanggung Kepala Intalasi gawat darurat
Jawab
Pengumpul Data/
PJ

Angka kematian di Instalasi Gawat Darurat

Judul Indikator Angka kematian di instalasi gawat darurat


Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&Outcome
Dimensi Mutu Safety
Tujuan Tergambarnya angka kematian yang terjadi di IGD, mengetahui
penyebab terjadinya kematian di IGD
Definisi Kondisi dimana hilangnya tanda kehidupan secara permanen
Operasional setelah mendapat pelayanan medis di IGD akibat atau dugaan
penyakit jantung
Frekuensi Pencatatan seluruh pasien yang mengalami kematian di IGD.
pengumpulan Dilaksanakan setiap hari oleh perawat IGD
data
Periode Analisa Setiap bulan di IGD
Setiap 3 bulan di UPM
Periode analisa Rekapitulasi dan analisa sederhana dilakukan oleh Kepala
data & Ruang Gawat Darurat kemudian setiap bulannya data akan
pelaporan dilaporkan kepada UPM dan Direksi. Secara umum data akan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh
UPM.
Numerator Jumlah pasien yang mengalami kematian setelah mendapat
pelayanan medis di IGD
Denominator Total jumlah pasien di IGD
Formula Total jumlah pasien di IGD - Jumlah pasien yang mengalami
kematian setelah mendapat pelayanan medis di IGD: Total
jumlah pasien di IGD x 100% = ___%
Standar 80 %
Sumber Data RM pasien dengan Register pasien
Inklusi : Pasien yang mengalami kematian setelah mendapat
pelayanan medis di IGD
Eksklusi : Death on arrival, pasien yang mengalami kematian
bukan akibat penyakit jantung
Area Instalasi gawat darurat
Penanggung Kabid Pelayanan dan Penunjang
Jawab
Pengumpul
Data/ PJ

Anda mungkin juga menyukai