Istilah Motivasi (motivasion) bersal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti
menggerakkkan (to move).
Motivasi adalah satu proses yang meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan
individual dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun tidak
sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2006).
Motivasi adalah konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang
perilaku tertentu dan respon instrinsik yang menampakkan perilaku-perilaku manusia
(Swanburg, 2006)
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah bagaimana
menggerakkan orang agar mau bekerja dengan semangat dan menunjukkan kemampuan yang
dimiliki untuk mencapai tujuan sesuai dengan peran fungsi untuk keberhasil suatu organisasi
dalam ini rumah sakit khususnya perawat sebagai pemberi jasa pelayanan
Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2008). Disini akan
disebutkan tujuan-tujuan dari motivasi adalah sebagai berikut:
1.
2.
Meningkatkan produkrivitas
3.
4.
Meningkatkan kedisiplinan
5.
6.
Sumber-sumber Motivasi
Sumber-sumber motivasi dibagi menjadi 3 yaitu:
1.
Motivasi instrinsik
Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Termasuk motivasi intrinsik
adalah perasaan nyaman pada ibu nifas ketika dia berada di rumah bersalin.
2.
Motivasi ekstrinsik
Yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu, misalnya saja dukungan verbal dan non
verbal yang diberikan oleh teman dekat atau keakraban sosial.
3.
Motivasi terdesak
Yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak
dan cepat sekali (Widayatun, 2008)
Teori Motivasi
Teori motivasi merupakan proses sebab akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa
yang diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini maka, hasilnya akan diperoleh baik untuk hari
esok. Jadi hasil yang tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang.
1.
Teori kebutuhan
Teori motivasi sekarang banyak orang adalah teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa
tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah kebutuhan fisik maupun
psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seseorang, ia harus mengetahui terlebih
dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang dimotivasinya.
Sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok
manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok manusia yang dimaksud adalah :
a.
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow. Kebutuhan fisiologis
merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup. Manusia memiliki lima
macam kebutuhan yaitu:
i.
Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas :Merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan
aktifitas berbagai organ atau sel.
ii.
Kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan makanan: Bagian dari kebutuhan dasar
manusia secara fisiologis yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh hampir
90% dari total berat badan tubuh.
iii. Kebutuhan eliminasi urine dan alvi: Merupakan bagian dari kebutuhan fisiologis
dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa
iv. Kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan aktivitas: Untuk memulihkan status
kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi
v. Kebutuhan kesehatan temperatur tubuh dan kebutuhan seksual: Merupakan untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan untuk memperbanyak keturunan (Hidayat,
2006).
b.
adalah aman dari berbagai aspek baik fisiologis maupun psikologis, kebutuhan meliputi :
c.
i.
Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi
ii.
iii.
Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru dan asing.
ii.
iii.
iv. Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok serta lingkungan sosial.
d.
e.
ii.
Kompeten
iii.
Kebutuhan seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi potensi dan ekspresi diri
meliputi:
2.
i.
Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan memahami potensi diri)
ii.
iii.
Tidak emosional
iv.
Mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi dan sebagainya (Mubarak, 2007).
Dikemukakan oleh Douglas McGregor, dimana Teori X mengandaikan bahwa karyawan tidak
menyukai kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi.
Sementara Teori Y mengandaikan bahwa karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha
bertanggung jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri. Teori Z Menekankan pada teori
humanistik, penganbilan keputusan bersama, Supervisi secara tidak langsung, motivasi lebih
pada human.
3.
Dikemukakan oleh Frederick Herzberg, dimana ada faktor-faktor intrinsik yang berhubungan
dengan kepuasan kerja (prestasi, pengakuan kerja, tanggung jawab, kemajuan, pertumbuhan)
dan faktor-faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja (kebijakan dan
pimpinan perusahaan, penyeliaan, hubungan antarpribadi, dan kondisi kerja). Disebutkan
bahwa ada faktor hygiene seperti kebijakan dan administrasi perusahaan, penyeliaan, dan gaji
yang, bila memadai dalam pekerjaan, menentramkan pekerja. Bila tidak memadai, maka
orang-orang akan tidak terpuaskan.
Faktor fisik
Motivasi yang ada didalam diri individu yang mendorong untuk bertindak dalam rangka
memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan
dengan alam. Faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan
dan kondisi seseorang, meliputi : kondisi fisik lingkungan, keadaan atau kondisi kesehatan,
umur dan sebagainya.
2.
Faktor Herediter
Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan atau usia seseorang.
3.
Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari perilaku yang dapat
memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah dilakukan.
4.
Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang memudahkan dengan
tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk hal yang diinginkan.
5.
Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga mendorong memaksa
seseorang untuk melakukan sesuatu.
6.
Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau pihak lain yang didasari
dengan adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan tertentu.
7.
Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang di dapat dari perantara sehingga
mendorong atau menggugah hati seseorang untuk melakukan sesuatu.
8.
Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang berfikir
logis dan bekerja sehingga motivasi seseorang kuat dalam melakukan sesuatu hal (Rusmi,
2008).
2.
3.
DAFTAR PUSTAKA
Gillies, DA. 1996. Manajemen Keperawan, Suatu Pendekatan Sistem. W.B Saunders
Compani: Philadelphia