Anda di halaman 1dari 56

PERSALINAN SPONTAN

Oleh :
Dr. Anita bustami, Sp. Mat

Persalinan Normal
Persalinan / partus
Adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup,
dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar.
Partus normal / partus biasa
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubunubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak
melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam.

Persalinan Ditentukan Oleh 3 Faktor


P Yaitu :
Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan
mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi
metabolik ibu.
Passage
Keadaan jalan lahir
Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin,
ada/tidak kelainan anatomik)

Yang Harus Diperhatikan Dalam


Memimpin Persalinan Normal :

Menilai kondisi ibu


Melakukan pemeriksaan dalam
Melakukan pemeriksaan luar

Menilai kondisi ibu

Nilai keadaan umum dan kesadaran ibu.


Nilai tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu, dan
pernapasan.
Lakukan pemeriksaan tubuh secara sistematis dan per
organ.

Melakukan pemeriksaan luar


Lakukan pemeriksaan Leopold I-IV.
Lakukan pemeriksaan bunyi jantung janin.
Tentukan kondisi janin: janin di dalam atau di luar
rahim, jumlah janin, letak janin, presentasi janin,
menilai turunnya kepada janin, menaksir berat janin.
Tentukan his: lama kontraksi (detik), simetri,
dominasi fundus, relaksasi optimal, interval (menit),
dan intensitas kontraksi.

Melakukan pemeriksaan dalam

Lakukan pemeriksaan vulva/vagina.


Lakukan pemeriksaan colok vagina.
Nilai kondisi janin
Nilai kondisi panggul

Tahap Persalinan Normal :


Tahap persalinan

Nullipara

Multipara

Kala I : 1) Fase laten


2) Fase aktif

Kurang dari 20 jam


5 8 jam

Kurang dari 14 jam


2 5 jam

Pembukaan serviks

Rata rata 1,2


cm/jam

Rata rata 1,5


cm/jam

Kala II

Kurang dari 2 jam

Kurang dari 1 jam

Kala III

Kurang dari 30
menit

Kurang dari 30
menit

Proses Persalinan

Kala I

: Kala pematangan & pembukaan serviks.

Kala II

: Kala pengeluaran bayi

Kala III

: Kala pengeluaran plasenta (uri)

Kala IV

: Masa satu jam setelah plasenta lahir.

Kala I (kala pembukaan)


Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu:
(1) Fase laten : Pembukaan serviks berlangsung
lambat
cm &

sampai mencapai pembukaan 3


berlangsung dalam 7-8 jam.

(2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam

Fase Aktif Dibagi atas :


Periode akselerasi :
Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
Periode dilatasi maksimal (steady) :
Selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi
9 cm.
Periode deselerasi :
Berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan
jadi 10 cm atau lengkap.

Fase dalam pembukaan serviks


uteri

Yang Terjadi PadaPersalinan Kala 1 :


Keluar lendir / darah (bloody show) :
Terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) di kanalis
servikalis.
Terbukanya vaskular kapiler serviks,
Pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding
dalam uterus.
Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga
serviks menipis dan mendatar.
Selaput ketuban pecah spontan

Proses Kala I (kala Pembukaan)

Diagnosa Keperawatan Kala I fase


laten
Prioritas keperawatan :
1. Meningkatkan kesiapan emosi dan fisik
klien/pasangan terhadap persalinan
2. Meningkatkan dan mempermudah
kemajuan persalinan normal
3. Mendukung kemampuan koping klien /
pasangan
4. Mencegah komplikasi maternal/janin

Diagnosa Keperawatan Kala I fase


laten

Risiko ansietas,
faktor risiko : krisis situasi, transmisi interpersonal,
kebutuhan tidak terpenuhi.

Kurang pengetahuan mengenai kemajuan


persalinan, ketersediaan pilihan

Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko :


pemasukan kurang, peningkatan kehilangan :
keringat, pernafasan.

Risiko koping individu tidak efektif, faktor risiko :


krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan
sistem pendukung, dan metode koping

Diagnosa Keperawatan Kala I fase


laten

Risiko infeksi maternal, faktor risiko : prosedur


invasif, pemeriksaan vagina berulang, kontaminasi
fekal, ketuban pecah dini
Risiko cedera janin, faktor risiko : hipoksia
jaringan/hiperkapnia atau infeksi

Diagnosa Keperawatan Kala I fase


aktif

Prioritas keperawatan :

Meningkatkan dan memudahkan kemajuan normal


dari persalinan

Mendukung kemampuan koping klien / pasangan

Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin

Diagnosa Keperawatan Kala I fase


aktif
Nyeri (akut) b.d. dilatasi jaringan/hipoksia, tekanan
parasimpatis dan simpatis
Perubahan eliminasi urin b.d. perubahan masukan,
kompresi mekanik kandung kemih, efek anestesi
regional
Risiko ansietas, faktor risiko : krisis situasi,
hubungan interpersonal dengan orang lain,
kebutuhan tidak terpenuhi.

Diagnosa Keperawatan Kala I fase


aktif

Risiko koping individual tidak efektif, faktor risiko :


krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan
sistem pendukung

Risiko cedera maternal, faktor risiko : efek obatobatan, pelambatan motilitas gastrik.

Risiko perubahan pertukaran gas, faktor risiko :


perubahan suplai oksigen / aliran darah.

Diagnosa Kep. Fase transisi /


deselerasi

Prioritas keperawatan :

Meningkatkan kesejahteraan janin dan maternal

Memberikan dukungan fisik dan emosional

Diagnosa Kep. Fase transisi /


deselerasi
Nyeri (akut), b.d. tekanan mekanik,
dilatasi/regangan dan hipoksia jaringan, stimulasi
saraf parasimpatik dan simpatik, tegangan
emosional
Risiko penurunan curah jantung, faktor risiko :
penurunan aliran balik vena, hipovolemia,
perubahan tahanan vaskuler sistemik
Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko :
kehilangan cairan/hemorhagi, penurunan masukan.

Diagnosa Kep. Fase transisi /


deselerasi

Keletihan b.d. nyeri, kebutuhan emosional besar,


peningkatan kebutuhan energi, perubahan
produksi energi

Risiko koping individual/pasangan tidak efektif,


faktor risiko : kelebihan beban kerja, kerentanan
pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung

Kala II (Kala Pengeluaran Janin)


Pembukaan serviks telah lengkap.
His terjadi tiap 2-3 menit, , lamanya 60-90 detik
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan
pada
awal kala 2.
Primigravida berlangsung kira-kira satu setengah
jam dan
pada multigravida setengah jam.

Yang Terjadi Pada Persalinan Kala II


:
Bagian terbawah janin (pada persalinan normal :
kepala) turun sampai dasar panggul
Perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat
Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid
fisiologik)
Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di
bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar /
hipomoklion),
anggota badan.

selanjutnya

dilahirkan

badan

dan

Gerakan Pengeluaran Janin pd


Persalinan dgn Letak Belakang
Kepala :
Kepala masuk pintu atas panggul :
sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan
pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring /
membentuk sudut dengan pintu atas panggul
(asinklitismus anterior / posterior).

Kepala turun ke dalam rongga panggul terjadi


akibat :
tekanan langsung dari his dari daerah fundus
ke arah daerah bokong
tekanan dari cairan amnion
kontraksi otot dinding perut dan diafragma
badan janin terjadi ekstensi dan menegang

Fleksi
Kepala janin fleksi,
Dagu menempel ke toraks,
Posisi kepala berubah dari diameter oksipitofrontalis (puncak kepala) menjadi diameter
suboksipito-bregmatikus (belakang kepala )

Rotasi interna (putaran paksi dalam)


Disertai turunnya kepala,
Putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke
bawah simfisis pubis),
Membawa
kepala
melewati
distansia
interspinarum dengan diameter biparietalis.

Ekstensi
Kepala mencapai vulva,
Terjadi ekstensi setelah oksiput melewati
bawah simfisis pubis bagian posterior.

Rotasi eksterna (putaran paksi luar)


Kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu
rotasi tubuh,
Bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi
anteroposterior sampai di bawah simfisis,
kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu
belakang.

Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya


akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir
badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul /
trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.

Askep Kala II
Prioritas Keperawatan
Memudahkan kemajuan normal dari persalinan dan turunnya janin
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
Mendukung keinginan klien / pasangan berkenaan dengan pengalaman melahirkan, mempertahankan
keamanan sesuai prioritas.

Askep Kala II
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri (akut) b.d. tekanan mekanik, dilatasi/peregangan jaringan, kompresi saraf, pola kontraksi semakin intensif.
Perubahan curah jantung b.d. fluktuasi pada aliran balik vena, perubahan tahanan vaskuler sistemik.
Risiko gangguan pertukaran gas, faktor risiko : kompresi mekanik kepala / tali pusat, penurunan perfusi
plasenta, persalinan lama, hiperventilasi maternal

Askep Kala II
Risiko gangguan integritas kulit/jaringan, faktor risiko :
pola kontraksi hipertonik, persalinan dengan alat.
Risiko kekurangan volume cairan, faktor risiko :
kehilangan aktif, penurunan masukan.
Risiko infeksi maternal, faktor risiko : prosedur invasif
berulang,

trauma

jaringan,

pemajanan

terhadap

patogen, persalinan lama, KPD.


Risiko cedera janin, faktor risiko : malpresentasi /
posisi, CPD.

Askep Kala II
Risiko keletihan, faktor risiko : penurunan produksi energi metabolik, peningkatan
kebutuhan energi, kebutuhan psikologis/emosional karena adanya nyeri.
Risiko koping individu tidak efektif, faktor risiko : krisis situasi, kerentanan pribadi,
ketidakadekuatan sistem pendukung, persepsi/harapan yang tidak realistis.

Kala III (Kala Pengeluaran Uri)


Dimulai pada saat bayi telah
lahir lengkap dan berakhir
dengan lahirnya plasenta
uterus teraba keras dengan
fundus uteri agak di atas
perut
Plasenta lepas spontan 5-15
menit setelah bayi lahir dan
disertai dengan pengeluaran
darah

Askep Kala III (Kala Pengeluaran


Uri)
Meningkatkan kontraktilitas uterus.
Mempertahankan
sirkulasi

volume

cairan

Meningkatkan keamanan maternal dan


bayi baru lahir
Mendukung interaksi orangtua - bayi

Diagnosa keperawatan Kala III


(Kala Pengeluaran Uri)
Risiko kekurangan volume cairan, faktor
risiko : kurang pemasukan oral, muntah,
diaforesis, peningkatan kehilangan cairan,
atonia
uteri,
laserasi
jalan
lahir,
tertahannya fragmen plasenta.
Risiko cedera maternal, faktor risiko : posisi
selama melahirkan/pemindahan, kesulitan
pelepasan plasenta, profil darah abnormal

Diagnosa kep. Kala III


(Kala Pengeluaran Uri)
Risiko perubahan proses keluarga, faktor
risiko : terjadinya transisi (penambahan
anggota
keluarga),
krisis
situasi
(perubahan peran & tanggung jawab).
Kurang pengetahuan berkenaan dengan
proses persalinan b.d. kurang informasi
dan/atau kesalahan interpretasi/informasi
Nyeri (akut) b.d. trauma jaringan, respon
fisiologis setelah melahirkan

Kala IV
Adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi
dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama
terhadap bahaya perdarahan postpartum.

Proses Persalinan bayi : (1)

Proses Persalinan bayi : (2)

Proses Persalinan bayi : (3)

Proses Persalinan bayi : (4)

Proses Persalinan bayi : (5)

Proses Persalinan bayi : (6)

Proses Pengeluaran plasenta: (7)

Proses Pengeluaran Plasenta : (8)

Proses Persalinan bayi : (9)

Proses Persalinan bayi : (10)

Proses Persalinan bayi : (11)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai