Anda di halaman 1dari 32

Anggota kelompok :

1. Riska Utami (32019004)


2. Oktavianita Putri Azizah (32019007)
3. Sinta Yuliana Saputri (32019008)
KANKER VULVA
Definisi
Merupakan keganasan pada vulva yang terdiri dari
rangkaian tumor yg berasal dari kulit atau appendiks kulit

Insidens
- 4% dari keganasan pada alat kelamin wanita
- 90% merupakan karsinoma sel skuamous
- Terbanyak pada usia post menopause, puncak insidens
pada usia 60-70 thn
Etiologi

 Belum diketahui
 Ada 2 tipe etiologi :

1. Tipe I : wanita muda, disertai infeksi


HPV & perokok
2. Tipe II : usia > tua, infeksi HPV (-),
perokok (-) , dihubungkan
dengan lesi distrofi
Faktor risiko

 Penyakit menular seksual


 Lesi inflamasi kronik pada vulva
 Faktor gaya hidup
 Kelainan sistemik
Histopatologi

 Bentuk skuamous, soliter, berlokasi di


labium mayor, labium minus, klitoris
 Sel skuamous berdifferensiasi baik 
tipe terbanyak
 Tipe lain : melanoma, leiomiosarkoma
& sarkoma lain, karsinoma sel basal,
adenokarsinoma & karsinoma sel
skuamous pada kel. Bartholini
Klasifikasi
1. Kelainan epitel non neoplastik pada kulit &
mukosa :
 liken sklerosus
 hiperplasia skuamosa
 dermatosis lain

2. Gabungan kelainan epitel non neoplastik &


neoplastik :
 Neoplasia intraepitel skuamosa
- Neoplasia intraepitel vulva I (VIN 1)
- Neoplasia intraepitel vulva 2 (VIN 2)
- Neoplasia intraepitel vulva 3 (VIN 3)/
displasia berat atau karsinoma in situ
 Neoplasia intraepitel non skuamosa
- Penyakit paget
- Tumor melanosit non invasif

3. Tumor invasif
Stadium

 Stadium 0 : karsinoma in situ

 Stadium I : terbatas pada vulva atau


perineum,  2cm, limfonodus (-)
I A : invasi ke stroma < 1 mm
I B : invasi ke stoma > 1 mm

 Stadium II : terbatas pada vulva atau


perineum, > 2 cm, limfonodus (-)
 Stadium III : tumor dalam berbagai
ukuran di vagina, uretra & anus,
limfonodus inguinal unilateral (+)

 Stadium IV : tumor lokal atau metastasis


lanjut
- IV A : v. urinaria, mukosa rektum bgn atas,
atau tlg pelvis
limfonodus inguinal bilateral
- IV B : metastasis jauh
Tanda & gejala klinis

 benjolan massa pada vulva ( labia

mayor >>, labium minus, klitoris &


perineum) jarang
 pruritus
 distrofi vulva
 perdarahan vulva
 disuri
 perubahan warna pada kulit
 massa pada lipat paha  tanda awal
metastasis
Diagnosis

 Inspeksi
 Biopsi
 Sistoskopi  deteksi penyebaran ke
uretra & vesika urinaria
 Proktoskopi  deteksi penyebaran ke
rektum
 CT scan & MRI  identifikasi limfadenopati
retroperitoneal bagian atas
inguinal atau invasi struktur tulang
Penanganan

 Pembedahan
 Radioterapi
 Kemoterapi  tidak memuaskan
Prognosis

 Angka harapan hidup 5 thn : 20-25%


 Karsinoma vulva in situ & kanker
vulva dini yang dilakukan reseksi
  hasil baik
 VIN  100% dapat disembuhkan
 Dengan radical en block dissectio 
angka harapan hidup 5 thn 60-
70%
KARSINOMA VAGINA
Definisi

 Keganasan primer di vagina, serviks &


vulva bebas
 Melibatkan serviks  karsinoma serviks
 Melibatkan vulva  karsinoma vulva
Insiden
 Jarang, 1-2% dari seluruh keganasan
ginekologik
 84% merupakan sekunder, yang
berasal dari serviks, endometrium,
kolon & rektum, ovarium,atau vulva

Patologi
 Karsinoma sel skuamosa  terbanyak
 Tipe lain : adenokarsinoma, melanoma
& sarkoma
KARSINOMA SEL SKUAMOSA

Etiologi

 Belum diketahui, diduga berhubungan


dengan HPV & kanker multifokal
saluran kelamin wanita bagian bawah
 Vaginal intraepitelial neoplasia (VAIN) 
diduga sebagai prekursor
 30% memiliki riwayat karsinoma serviks
in situ yang telah diterapi
Gejala klinis

 Perdarahan pervaginam & pengeluaran


sekret tanpa disertai nyeri
 Terutama pada 1/3 atas dinding vagina,
& biasanya pada dinding posterior
 Keadaan lanjut : retensi urin, spasme
buli-buli, perdarahan saat defekasi,
tenesmus, konstipasi
Diagnosis

- Pap smear
- Biopsi  D/ pasti
- Sistoskopi
- Proktoskopi
Stadium

 Stadium 0 : karsinoma in situ


 Stadium I : terbatas pada dinding vagina
 Stadium II : menyebar ke jaringan
subvaginal, belum mencapai dinding
panggul
 Stadium III : sudah mencapai dinding panggul
 Stadium IV : keluar dari panggul & melibatkan
mukosa buli-buli atau rektum
IVA : tumor mencapai mukosa buli-buli &
atau keluar dari panggul
IVB : penyebaran ke organ jauh
Terapi

1. Pembedahan
2. Radiasi  terapi pilihan
3. Kemoterapi

Prognosis

Angka harapan hidup 5 thn  44%


ADENOKARSINOMA

 9% dari karsinoma vagina


 Usia muda
 45% dihubungkan dgn diethylstilbestrol
 Terapi :
• Stadium awal : histerektomi radikal,
limfadenektomi pelvis, vaginektomi
& penggantian vagina
 Prognosis :
• clear cell adenokarsinoma : 78%
• non-clear cell adenocarcinoma
MELANOMA VAGINA
 Sangat jarang & mematikan
 Invasif & setara dengan stadium IV
 Lesi terutama di distal vagina, terutama
dinding anterior
 Terapi : pembedahan radikal

SARKOMA VAGINA
 Jarang
 Lesi sangat besar pd bagian atas vagina
 Terapi : eksisi lokal radikal + kemoterapi
adjuvant atau terapi radiasi
KARSINOMA TUBA FALLOPI
Pendahuluan
 Jarang, 0,18 - 1,6% dari seluruh keganasan
ginekologik
 Sering merupakan sekunder dari tumor
lain yaitu uterus & ovarium
 Insiden : 3,6/1.000.000 wanita
 Terutama pada wanita kulit putih
 Usia rata-rata 52-64 tahun
 Dihubungkan dengan paritas rendah
 Gambaran histiologi & biologi mirip dengan
karsinoma ovarium
 Dihubungkan dengan inflamasi tuba
 Faktor predisposisi tidak diketahui
Patologi

 Tipe histologi :
• Adenokarsinoma tipe serosa  >>
• Karsinoma skuamosa
• Karsinoma sel transisional
• Sarkoma
 Terutama bagian distal tuba
 Obstruksi fimbria & pada hubungan
uterus-tuba  hidrosalfing
 Harus dibedakan dengan metastasis,
kanker ovarium  dengan Kriteria
Hu
Kriteria Hu

 Bagian tumor terbesar ditemukan di tuba


 Secara mikroskopis terutama menunjukkan
pola papiler
 Jika dinding tuba terpapar lebih luas,
transisi antara epitel jinak & ganas harus
dapat terlihat
 Bila terdapat metastasis ke ovarium atau
endometrium, keduanya harus
mengandung jaringan tumor lebih sedikit
dari pada tuba, atau hanya bagian
superfisial
Stadium

 Stadium 0 : karsinoma in situ


 Stadium I : terbatas pada tuba fallopii
I A : terbatas 1 tuba, penyebaran ke
submukosa atau otot, serosa (-),
asites (-)
I B : terbatas pada ke-2 tuba, penyebaran
ke submukosa atau otot, serosa (-),
asites (-)
I C : = I A atau I B, serosa (+), atau asites
(+) atau bilas peritoneum (+)
 Stadium II : 1 atau 2 tuba dengan
penyebaran ke dinding panggul
II A : metastasis ke uterus dan/atau
ovarium
II B : metastasis ke jaringan panggul
lain
II C : = II A atau II B, serosa (+),
asites (+) atau bilas peritoneum (+)
 Stadium III : 1 atau ke-2 tuba dengan metastasis
keluar peritoneum, yaitu pada panggul
dan/atau nodus retroperitoneal
atau inguinal (+)
Metastasis ke superfisial hepar
Tumor terbatas di pelvis minor, tetapi
secara histologi metastasis tampak di usus
halus atau omentum
III A : terbatas di pelvis minor dengan
nodus (-), secara histologi permukaan
peritoneum abdomen(+)
III B : 1 atau ke-2 tuba, metastasis pada
permukaan peritoneum abdomen,   2 cm,
limfonodus (-)
III C : metastasis ke abdomen  > 2 cm, dan /atau
nodus retroperitoneal (+) atau inguinal (+)

 Stadium IV : 1 atau ke-2 tuba dengan metastasis


jauh
Jika terdapat efusi pleura, sitologi harus (+).
Metastasis ke parenkim hepar
Gejala klinik

 Sering asimptomatis
 Trias : Perdarahan pervaginam
Nyeri panggul
Massa panggul, asites
 Asites  pada keadaan lanjut

Diagnosis
- Pap smear
- USG : tampak sebagai massa fusiform
komplek
- Laparotomi
Terapi
 Pembedahan
 Kemoterapi : alkylating agent dan cisplatin
 Radiasi

Prognosis
Angka harapan hidup 5 thn :
Stadium I 84%
Stadium II 52%
Stadium III 36%

Anda mungkin juga menyukai