1. Genetalia eksternal
a. Monsveneris
b. Vulva
c. Labia mayora
d. Labia minora
e. Vestibulum
f. Himen (selaput darah)
g. Perenium
Anatomi Organ Genetalia Wanita
2. Genetalia Internal
a. Vagina
b. Uterus
§ fundus uteri (dasar rahim)
§ korpus uteri
§ servik uteri
c. Ovarium
d. Tuba Falopi
KANKER SERVIKS DISEBABKAN OLEH HUMAN PAPILLOMAVIRUSa,1,2
120 Tipe HPV telah diketahui
30-40 Tipe HPV menyerang anogenital
Low risk type ( HPV 6 & 11 ) High risk type ( HPV 16 & 18)
(tidak menyebabkan kanker) Menyebabkan kanker serviks
Menyebakan
Anogenital : area kelamin (termasuk kulit penis, mulut vagina & anus)
Jinak
• tidak berbahaya
TUMOR
• tetap pada daerah sumbernya,
tidak menyebar
Ganas
• berbahaya , dapat menjadi
kanker
• akan menyebar ke daerah
lain
Patofisiologi Kanker Serviks
Manifestasi Klinik
§ Sulit BAK dan mungkin gagal ginjal.
§ Perdarahan per vaginam abnormal § Nyeri BAK dan kadang2 kencing darah .
(spotting setelah hubungan seksual, § Bengkak di kaki .
perdarahan diantara periode menstruasi, § Diarrhea, atau nyeri di daerah anus
jumlah darah menstruasi banyak). atau BAB berdarah
§ Abnormal (kuning putih, berbau) cairan § Mual, lemas, BB turun, nafsu makan
vaginal, turun, dan terasa nyeri.
§ Low back pain § Konstipasi
§ Nyeri Cervical, noted ketika tampon , § Lubang Abnormal di leher rahim
jari atau penis dimasukkan ke dalam (fistula)
vagina . § pembesaran kelenjar limphe di leher
§ Nyeri saat berhubungan seksual. atau ketiak.
§ Nyeri saat BAK pada keadaan yang § Penyebaran lanjut ke tulang , paru, usus
lanjut. atau otak memberikan tanda – tanda
abnormal.
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan pada stadium awal, dapat dilakukan operasi sedangkan stadium
lanjut hanya dengan pengobatan dan penyinaran. Pada penderita kanker leher rahim
ini juga mendapatkan sitistatika dalam ginekologi. Penggolongan obat sitostatika
antara lain :
§ Golongan yang terdiri atas obat - obatan yang mematikan semua sel
pada siklus termasuk obat - obatan non spesifik.
§ Golongan obat - obatan yang memastikan pada fase tertentu
darimana proliferasi termasuk obat fase spesifik.
§ Golongan obat yang merusak sel akan tetapi pengaruh proliferasi
sel lebih besar, termasuk obat - obatan siklus spesifik.
Lanjutan..
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Sebelum pengobatan terapi radiasi eksternal antara lain kuatkan penjelasan tentang
perawatan yang digunakan untuk prosedur. Selama terapi yaitu memilih kulit yang baik dengan
menganjurkan menghindari sabun, kosmetik, dan deodorant. Pertahankan keadekuatan kulit dalam
perawatan post pengobatan antara lain hindari infeksi, laporkan tanda - tanda infeksi, monitor intake
cairan, beri tahu efek radiasi persisten 10 - 14 hari sesudah pengobatan, dan melakukan perawatan
kulit dan mulut.
Dalam terapi radiasi internal yang perlu dipertimbangkan dalam perawatan umum adalah
teknik isolasi dan membatasi aktivitas, sedangkan dalam perawatan pre insersi antara lain
menurunkan kebutuhan untuk enema atau buang air besar selama beberapa hari, memasang kateter
sesuai indikasi, latihan nafas panjang dan latihan rom.
Selama terapi radiasi perawatannya yaitu monior tanda - tanda vital tiap 4 jam.
Memberikan posisi semi fowler, berikan makanan berserat dan cairan parenteral sampai 300 ml dan
memberikan support mental. Perawatan post pengobatan antara lain menghindari komplikasi post
pengobatan (tromboplebitis, emboli pulmonal dan pneumonia) , monitor intake dan output cairan.
Stadium Karsinoma Kanker Serviks
No Tahapan Proses
(Stadium)
1. Tahap O Kanker insitu, kanker terbatas pada lapisan epitel, tidak terdapat
bukti invasi.
2. Tapah I Karsinoma yang benar – benar berada dalam serviks. Proses
terbatas pada serviks walaupun ada perluasan ke korpus uteri.
3. Tahap Ia Karsinoma mikroinvasif, bila membrane basalis sudah rusak dan sel
tumor sudah memasuki stoma lebih dari 1 mm, sel tumor tidak
terdapat pada pembuluh limfa atau pembuluh darah.
4. Tahap Ib Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik
menunjukkan invasi serviks uteri.
5. Tahap II Kanker vagina, lesi telah menyebar diluar serviks hingga mengenai
vagina (bukan sepertiga bagian bawah) atau area para servikal pada
salah satu sisi atau kedua sisi
6. Tahap IIa Penyebaran hanya perluasan vagina, parametrium masih bebas dari
infiltrate tumor.
7. Tahap IIb Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral tetapi belum sampai
pada dinding panggul.
8. Tahap III Kanker mengenai sepertiga bagian bawah vagina atau telah meluas
kesalah satu atau kedua dinding panggul. Penyakit modus limfa yang
teraba tidak merata pada dinding panggul. Urogram IV menunjukkan
salah satu kedua ureter tersumbat oleh tumor
9. Tahap IIIa Penyebaran sampai pada sepertiga bagian disertai distal vagina, sedang
ke parametrium tidak dipersoalkan.
10. Tahap IIIb Penyebaran sudah sampai pada dinding panggul, tidak ditemukan
daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul (frozen
pelvic) atau proses pada tingkatan klinik I dan II , tetapi sudah ada
gangguan faal ginjal.
11. Tahap IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan
mukosa rektum atau kantong kemih (dibuktikan secara histologik) atau
telah terjadi metastasis keluar panggul atau ketempat – tempat yang jauh.
12. Tahap IVa Proses sudah keluar dari panggul kecil, atau sudah menginfiltrasi
mukosa rektum dan kantong kemih.
13. Tahap IVb Telah terjadi penyebaran jauh (parah).
Histopatologi kanker serviks dibagi menjadi empat klasifikasi :
1. Displasia
Displasia adalah pertumbuhan aktif disertai gangguan proses pematangan epitel skuamosa yang
dimulai pada bagian basal sampai ke lapisan superfisal. Displasia terbagi dalam tiga derajat
pertumbuhan yaitu :
3. Karsinoma Mikroinvasif
Pada karsinoma mikroinvasif terjadinya perubahan derajat sel meningkatkan sel
tumor menembus membrane batalis. Biasanya tumor asimtomatik dan hanya ditemukan pada
penyaringan kanker atau ditemukan bertepatan dengan pemeriksaan penyakit lain di seviks.
Pada pemeriksaan fisik tidak terlihat perubahan pada porsio, tetapi dengan pemeriksaan
kalposkopi dapat diprediksi adanya prakarsinoma.
4. Karsinoma Invasif
Derajat pertumbuhan sel menonjol, besar dan bentuk sel dari sel bervariasi, inti
gelap, khromatin berkelompok tidak merata, dan susunan sel semakin tidak teratur.
Sekelompok atau lebih sel tumor menginvasi membrane basalis dan tumbuhan infiltratif
kedalam stroma. Pada tahap ini kanker telah menyebar luas sehingga penyembuhan menjadi
sulit. Karsinoma invasif dibagi dalam 3 subtipe yaitu: karsinoma sel skuamosa dengan kreatin,
karsinoma sel skuamosa tanpa kreatin, dan karsinoma sel kecil
Bagaimana mendiagnosisnya ?
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
Tes
Inspeksi
molecular
Servikografi visual
Kalposkopi HPV – DNA
Pap net dengan asam
asetat ( IV A)
Membuktikan
Untuk melihat kelainan bahwa 90%
porsio dan membuat kandiloma serviks,
foto pembesaran porsio NIS dan kanker
dipulas dengan serviks
menggunakan asam mengandung HPV
asetat 3 – 5%. – DNA.
Pencegahan sekunder
a. Pencegahan pada Pra-kanker
Kauterisasi Kriosurgeri
Radiasi dengan
Konisasi pemanasan jarum Operasi
radium yang (histerektomi)
Memotong sebagian digunakan bila
dari serviks yang penderita yang sudah Bila penderita
cukup representative tua takut dioperasi tidak ingin punya
dengan pisau biasa anak lagi
atau pisau elektris
b. Pengobatan pada Kanker Invasif