Anda di halaman 1dari 23

FIBROADENOMA (FAM)

DISUSUN OLEH
Gina Setiardini
Wita Dewi Saparina

Pengertian
Fibroadenoma mammae (FAM), umumnya

menyerang para remaja dan wanita dengan usia di


bawah 30 tahun. Adanya fibroadenoma atau yang
biasa dikenal dengan tumor payudara membuat
kaum wanita selalu cemas tentang keadaan pada
dirinya. Terkadang mereka beranggapan bahwa
tumor ini adalah sama dengan kanker. Yang perlu
ditekankan adalah kecil kemungkinan dari
fibroadenoma ini untuk menjadi kanker yang ganas.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada
payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas,
soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.

Tanda dan Gejala


Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak

menimbulkan rasa sakit, hanya ukuran dan tempat


pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada
mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet Ada
bagian yang menonjol ke permukaan
Ada penekanan pada jaringan sekitar
Ada batas yang tegas
Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul
Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma )
Memiliki kapsul dan soliter
Benjolan dapat digerakkan
Pertumbuhannya lambat
Mudah diangkat dengan lokal surgery
Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

Penyebab
Fibroadenoma ini terjadi akibat adanya kelebihan

hormon estrogen. Biasanya ukurannya akan meningkat


pada saat menstruasi atau pada saat hamil karena
produksi golongkan dalam mammari Dysplasia.
Genetik : payudara
Faktor-faktor predisposisi :
a. Usia : < 30 tahun
b. Jenis kelamin
d. Pekerjaan
e. Hereditas
f. Diet
g. Stress
h. Lesi prekanker

Patofisiologis
Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan

proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga


kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang
berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik
yaitu :
1. Fibroadenoma Pericanaliculare, Yakni kelenjar berbentuk
bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
2.Fibroadenoma intracanaliculare, Yakni jaringan ikat
mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen
yang sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak
pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi
regresi.

Menegakkan Diagnosa
Untuk menentukan ibu hamil dengan fibroadenoma

dengan melakukan pemeriksaan fisik payudara


pemeriksaan fisik harus dikerjakan dengan sangat teliti
dan tidak boleh kasar dan keras, tidak jarang palpasi
yang keras dapat menimbulkan petechyenchymoses
(penyebaran ke daerah lainnya) di bawah kulit.
Pada pemeriksaan infeksi harus dilakukan pertama
dengan tangan keatas, selagi pasien duduk, kita akan
melihat dilatasi- dilatasi pembuluh balik di bawah kulit
akibat pembesaran tumor jinak atau ganas di bawah
kulit. Pada pemeriksaan palpasi orang sakit harus tidur
dan diperiksa dengan cara sistematis bagian medial lebih
dahulu dengan jari- jari yang halus ke bagian lateral,
palpasi ini harus meliputi seluruh payudara dari
parasentral ke arah garis aksilla belakang dan dari
subklavikula ke arah distal.

Pemeriksaan penunjang :
Mammografi
CT Scan
Foto Rontqen ( x ray )
Blood Study
PET ( Positron Emision Tomografi )

Penanganan
Karena FAM adalah tumor jinak maka pengobatan yang

dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang


perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja.
Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa
faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. Apabila ukuran
dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan
tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan.
Pengobatan terbaik adalah biopsi (tes jaringan) dan eksisi
(pengangkatan jaringan) dan oleh karena penyakit ini, serta
cytic desease dipengaruhi oleh estrogen, tidak jarang kita
melihat kedua penyakit tersebut timbul secara simultan,
apabila tidak dilakukan secara eksisi maka fibriodenoma
akan menyebar ke jaringan- jaringan yang lainnya.

Pencegahan Dan Deteksi


Dini

Faktor-faktor resiko
Pemerikasaan payudara sendiri (SADARI)
Pemeriksaan klinik
Mammografi
Melaporkan tanda dan gejala pada
sumber/ahli untuk mendapat perawatan

SADARI
1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara.

Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan


kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan
perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan
dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik
ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu.
Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.
2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak
tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua
tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti
ini maka akan lebih mudah untuk menemukan
perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan
perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama
pada payudara bagian bawah.

Lanjuuut
3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak
4.

5.
6.
7.

condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah


depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.
Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari
tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari
tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di
sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu
bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan
secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di
bawah kulit.
Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan
cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya
dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah
keluar cairan dari puting susu.

Lanjuuut
8. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri

dan kanan.
9. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan
di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas.
Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari
tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara
akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
10. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan
dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan
mengangkat lengan kanan, dan penelusuran
payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
11. Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan
ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan
lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.


Gambar sel
Fibroadenoma

Data Subjektif (S)


Pada tanggal 4 September 2008 Nn. K 21 th,

datang dengan keluhan merasa ada benjolan di


kedua payudaranya sejak 1 minggu yang lalu
tetapi tidak merasakan sakit, ada riwayat penyakit
keluarga yaitu Ibu pernah menderita tumor jinak
pada payudara, dan ibu mengatakan sering
memakan makanan yang mengandung banyak
penyedap rasa dan pengawet seperti baso, mie
instan, dan junk food, dan Nn. K mengaku sering
mengalami stres pasa saat ini karena Nn. k masih
kuliah dan sedang menyusun tugas akhir.

Data Objektif (O)


KU : Baik, Kesadaran : CM, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Nadi

83x/menit, Suhu : 370C, : BB : 59 Kg dengan TB : 155 cm


Pada saat pemeriksaan sistemik hampir semua komponen
pemeriksaan dalam keadaan normal, hanya pada daerah mamae
ditemukan kelainan :
1. Inspeksi
: - Mamae
: membesar dan simetris, Puting susu :
menonjol, Striae : tidak ada
2.Palpasi
: - Mamae
: ada benjolan yang kenyal seperti karet
ada batas tegas dan dapat digerakkan pada kedua payudara ibu di
kuadran luar atas, berdiameter 2,5 cm pada masing masing
payudara.
Pemeriksaan penunjang : Mamografi : terdapat masa pada masingmasing kedua payudara Nn. K , berbatas jelas, berdiameter 2,5 cm
pada masing- masing payudara. (kolaborasi dengan dokter)

Assesment (A)
Diagnosa

: Nn. K 21 tahun dengan


fibroadenoma karena sering mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung
penyedap rasa dan pengawet serta stress.
Potensial masalah : Tumor ganas

Planning (P)
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada Nn. K dan keluarga
bahwa KU : Baik, Kesadaran : CM, Tekanan Darah : 120/80 mmHg,
Nadi 83x/menit, Suhu : 370C, pada payudara ibu ditemukan
benjolan yang kenyal seperti karet ada batas tegas dan dapat
digerakkan pada kedua payudara ibu di kuadran luar atas,
berdiameter 2,5 cm pada masing masing payudara, ternyata Nn.
K mengalami fibroadenoma (FAM) atau yang lebih dikenal dengan
tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita umumnya
menyerang para remaja dan wanita dengan usia di bawah 30
tahun, kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk menjadi
kanker yang ganas setelah dilakukan penegakkan diagnosa
dengan pemeriksaan penunjang menggunakan mamografi
(kolaborasi dengan dokter), dan ibu mengerti informasi yang
telah disampaikan bidan.

lanjuuut
2. Menginformasikan bahwa Penyebab terjadinya Fibroadenoma ini
adalah:
a.

b.
c.

Peningkatan aktivitas Estrogen dan kondisi Nn. K sekarang ini


dalam usia reproduksi dimana terjadi peningkatan kadar estrogen
pada masa itu.
genetik dimana Nn. memiliki riwayat penyakit keluarga tumor
jinak pada ibu.
Faktor-faktor predisposisi : 1. Usia : < 30 tahun

2. Jenis kelamin ( wanita), karena wanita memiliki


kadar hormon esterogen yang
lebih tinggi dari pria dalam
tubuhnya
3. Pekerjaan
4. Hereditas
5. Life style, Pola makan (makanan yang terlalu banyak
menggunakan penyedap
dan pengawet makanan memicu
terjadinya fibroadenoma),
merokok.
6. Stress (ketidakstabilan hormon)
Dan ibu mengerti informasi yang telah disampaikan bidan.

lanjuuut
3.

Menganjurkan pada ibu untuk menghindari gaya hidup


yang yang berlebihan, terutama mengurangi makanmakanan yang banyak mengandung penyedap dan
pengawet makanan karena dapat memicu
fibroadenoma (tumor jinak) ke arah tumor ganas, dan
ibu akan melakukan anjuran dari bidan.
4. Mengajari Ibu untuk SADARI (Periksa payudara
sendiri) :
a. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara.
Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan
kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan
perbedaan
ukuran antara payudara kiri dan kanan
dan
perubahan pada puting susu (misalnya tertarik
ke
dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu.
Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.

lanjuut
b. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan
di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan
posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan
perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan
kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.
c. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong
ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan
perubahan ukuran dan kontur payudara.
d. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan
kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara
memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara,
mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai
ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan
atau massa di bawah kulit.

e. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara


mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri.
f. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.
g. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan
dari puting susu.
h. Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
i. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri
dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara
akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.
j. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan
bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan
penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.
Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena
dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin,
dan ibu dapat mengerti cara melakukan SADARI.

lanjuuut

5. Memberikan dukungan pada Nn. K dan keluarga dengan kondisi sekarang bahwa
yang perlu ditekankan adalah kecil kemungkinan dari fibroadenoma ini untuk
menjadi kanker yang ganas dengan tetap menjaga gaya hidup yang berkualitas
dan olahraga yang baik, dan ibu termotivasi untuk melakukan anjuran dari bidan.
6. Menginformasikan bahwa tidak perlu dengan pengangkatan mammae. Yang perlu
diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja (dengan melakukan SADARI).
Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik
dan psikologi pasien. Apabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan
rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan, dan
ibu mengerti akan penjelasan yang telah disampaikan oleh bidan.
8. Mengkonsultasikan dengan dokter untuk tindakan selanjutnya. Dan memberi
penjelasan pada klien bila harus dilakukan insisi yaitu pengangkatan masa tumor
tanpa harus mengangkat semua bagian payudara, ibu tidak perlu merasa
khawatir karena Fibroadenoma adalah tumor jinak maka pengobatan yang
dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae, dan ibu mengerti akan
penjelasan yang telah disampaikan oleh bidan.
9. Mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai