MAMMAE
dr. Arie Novrianda Nasir
PENDAHULUAN
Fibroadenoma tumor jinak pada payudara yang paling umum
ditemukan.
terjadi pada wanita muda, usia di bawah 30 tahun dan relatif
jarang di wanita postmenopause.
ada peningkatan resiko relatif 2 sampai 4x tentang kanker
payudara, tergantung dari adanya kompleks perubahan pada FAM,
penyakit proliferasi jinak di jaringan parenkim ,dan riwayat
keluarga
ANATOMI
Embriologi :
mgg ke 5-6, 2 kelompok lapisan ektoderm bagian ventral mulai terbentuk pada embrio sepanjang garis
mamme.
berjalan dari pangkal ekstremitas atas (aksilaris anterior) ke regio ekstremitas bawah (area inguinal)
yang berada di daerah pektoralis yang akan bertahan yang akan berkembang menjadi payudara
Payudara 12 sampai 20 lobulus kelenjar ke papilla mammae, y duktus laktiferus.
Ligamentum coper : jar ikat di antara lobulus memberi rangka untuk payudara
Papilla mammae : otot polos yang terbentang melingkar sepanjang jaringan ikat dan secara longitudinal di
antara duktus utama berperan pada ereksi papilla mammae yang terjadi pada stimuli sensorik.
Kulit pada ujung papilla mammae >> ujung akhiran saraf sensorik dan Meissner's corpuscles. penting
pada saat hisapan dari bayi rantai neurohumoral keluarnya air susu.
Anatomi Payudara
Vaskularisasi:
cabang arteri perforantes anterior dari arteri mammaria interna, arteri torakalis lateral yang bercabang dari arteri
aksilaris dan beberapa arteri interkostalis
Tiga kelompok vena utama pada payudara dan dinding dada adalah cabang perforantes dari v. thoracic interna,
cabang perforantes danri v. intercosta posterior, cabang dari v.axillaris.
Inervasi
Kulit payudara : cabang pleksus servikalis dan n. interkostalis.
Jar payudara : saraf simpatik. N. interkostobrakialis
sensitibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas : n. kutaneus brakius medial
m. pektoralis mayor dan minor : n. pektoralis
m.latisimusdorsi : n. torakodorsalis
m. serratus anterior : n. torakalis longus
Aliran Limfatik
75% mengalir ke axila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian
sentral dan medial dan ada pula pengaliran ke kelenjar interpektoralis.
6 kelompok kelenjar limfe yang dikenal oleh para ahli bedah :(4)
Kelompok vena axillaris (lateral)
Kelompok mammaria eksterna (anterior or pectoral group)
Kelompok scapular (posterior or subscapular)
Kelompok sentral
Kelompok subclavicular (apical)
Kelompok interpectoral (Rotter's)
Kelompok Aksila (lateral) dibagi menjadi 3 tingkat berdasarkan hubungannya
dengan muskulus pektoralis minor yakni :
Tingkat I (low-axilla) : kelenjar limfe terletak lateral dari muskulus pektoralis minor,
terdiri dari kelompok kelenjar limfe vena aksila, mammaria eksterna dan scapular
Tingkat II (mid-axilla) : kelenjar limfe terletak superfisial atau profunda dari muskulus
pektoralis minor, terdiri dari kelompok kelenjar limfe sentral dan pectoral.
Tingkat III (apical axilla) : kelenjar limfe terletak medial atau batasan atas dari
muskulus pektoralis minor, terdiri dari kelompok kelenjar limfe subklavikular
Vaskularisasi dan Aliran Limfatik Payudara
FISIOLOGI
tiga macam perubahan yang dipegaruhi oleh hormon : masa
pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause.
Pubertas : estrogen dan progesteron duktus berkembang dan
timbulnya asinus
Perubahan sesuai dengan siklus haid : hari ke8 haid, payudara jadi
lebih besar dan beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi
pembesaran maksimal tdk mgkn dipalpasi
masa hamil : payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus
alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.
Menyusui : prolaktin (hipofisis anterior) Air susu diproduksi oleh sel sel
alveolus mengisi asinus duktus uting susu.
FIBROADENOMA MAMMAE
adalah tumor jinak yang solid terdiri dari unsur-unsur stroma dan epitel.
Di Amerika Serikat, merupakan lesi payudara yang paling umum, pada wanita dengan usia < 30
tahun, >40 tahun : 8 10 %
wanita berkulit gelap usia lebih muda dibandingkan wanita berkulit putih
Etiologi
Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui.
beberapa faktor peningkatan mutlak aktivitas estrogen, prekursor
embrional yang dormant di kelenjar mammaria yang dapat memicu
pembentukan fibroadenoma yang akan berkembang mengikuti aktivitas
ovarium
Patogenesis dan Patofisiologi
proses hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya dihubungkan
dengan suatu proses aberasi perkembangan normal.
sel stroma neoplastik faktor pertumbuhan yang memengaruhi sel epitel. Peningkatan mutlak
aktivitas estrogen, diperkirakan berperan dalam pembentukannya.
siklus haid dan selama hamil Lesi mungkin membesar
Pascamenopausemengecil dan mengalami kalsifikasi
Jenis
1. Benign simple fibroadenoma
Wanita muda usia 16-24 tahun.
Tumor ini dapat berasal dari lobulus mammae.
biasanya terjadi pada wanita muda saat di mana terjadi perkembangan dari lobuler
Stroma jaringan ikat : memiliki selularitas yang rendah dan sitologi yang biasa
masa dengan ukuran diameter 2-3 cm dan dapat digerakkan
2. Giant fibroadenoma
2 rentang usia yang berbeda sangat jauh pada masa reproduksi usia 14-18 tahun dan 45-50 tahun
Giant fibroadenoma pada usia muda disebut Juvenille fibroadenoma
berukuran diameter 4-5 cm hingga diameter 10 cm.
stroma hiposeluler dan komponen epitel yang bervariasi, jarang adanya mitosis berbeda pada tumor
phylloides menunjukkan selularitas yang tinggi, pleomorfik, dan aktivitas mitosis yang tinggi,
namun makroskopik, keduanya memiliki ciri yang sama.
pasien datang dengan nyeri yang berhubungan dengan pembesaran cepat massa di payudara.
Pada pemeriksaan, payudara membesar dengan pergerseran dari letak puting. Kulit di atasnya tampak
mengkilat dan tampak dilatasi dari vena. Pada kasus yang terabaikan, nekrosis dapat terjadi.
Diagnosa
Anamnesa
1. Massa payudara
Kapan dan bagaimana massa terdeteksi
Perubahan ukuran massa dan perubahan ukuran massa sehubungan dengan siklus haid
Nyeri
2. Ada atau tidak adanya nipple discharge
Yang perlu diperhatikan pada nipple discharge:
Warna jernih (serous), berdarah, menyerupai susu
Unilateral atau bilateral
Keluar spontan atau setelah dipijat
Keluar bila seluruh mammae ditekan atau dari segmen tertentu
Berhubungan dengan siklus haid
Premenopause atau pascamenopause
Penggunaan obat hormon
3. Ada tidaknya borok (ulcus) pada payudara
4. Riwayat penderita
riwayat keluarga, riwayat menarche, menopause, menikah, mempunyai anak,
penggunaan obat-obatan terutama terapi hormonal dan riwayat penyakit
payudara
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Penderita duduk tegak atau berbaring dengan tangan terangkat ke atas lalu
perhatikan kedua payudara, warna kulit, tonjolan, lekukan (dimpling), retraksi
kulit tanda-tanda radang (ulcus), peau dorange. Putting payudara dilihat
apakah ada retraksi, inversi, atau deviasi.
Palpasi
Palpasi dilakukan dengan jari-jari tangan yang digerakkan perlahan-lahan tanpa
tekanan di tiap-tiap kuadran.
Bila ditemukan massa, perhatikan letaknya di kuadran mana, ukuran, bentuk
(simetris atau tidak), batas, konsistensi, mobilitas (mobile/fixed) pada kulit, otot
pektoralis dan dinding dada
Pemijatan putting susu untuk mengetahui ada cairan atau tidak dibandingkan kanan
dan kiri.