Amastia Athelia
Gynecomastia
• Gynecomastia pembesaran
payudara pada laki-laki
(diameter lebih dari 2 cm).
• Secara fisiologi gynecomastia
dapat terjadi pada neonatal,
adolescence, senescence.
• Unilateral (Adolesecence) atau
bilateral (Senescence)
• Patofisiologi hormon
estrogen yang terlalu banyak
atau hormon androgen yang
terlalu sedikit
• Klasifikasi
Grade I : Mild breast enlargement without skin
redundancy
Grade IIa : Moderate breast enlargement without skin
redundancy
Grade Iib : Moderate breast enlargement with skin
redundancy
Grade III :Marked breast enlargement with skin
redundancy and ptosis
Patofisiologi Gynecomastia
Infeksi dan inflamasi pada payudara
• Sering pada wanita post partum
Intrinsik
• Akibat abnormalitas pada payudara
Ekstrinsik
• Infeksi sekitar seperti kulit, thoracic cavity
Infeksi pada payudara
Mastitis inflamasi pada jaringan payudara (wanita
menyusui).
• Dapat terjadi akibat stasis air susu atau overproduksi air susu
yang disertai dengan masuknya bakteri patogen
(Staphylococcus aureus, Streptococcus sp.).
staphylococcal streptococcal
• localized • Diffuse
• situated deep • Superficial
in the breast involvement
tissues
• Manifestasi klinis mastitis nyeri, edema dan
eritema pada jaringan payudara, disertai
demam dan leukositosis. Infeksi yang terus
berlanjut dapat berkembang menjadi abses.
• Tatalaksana mastitis
– Antibiotik (penisilin atau cepalosporin)
– pengosongan payudara berkala
– Drainase dengan needle aspiration.
– Drainase operatif
– local wound care, including application of warm
compresses lactation cold compress
Galactocele
• Milk-filled cyst yang berbentuk bundar,
berbatas tegas, dan dapat digerakkan.
• Umumnya terjadi setelah selesai laktasi (6-10
bulan).
• ASI yang menggumpal
• Benjolan terletak di payudara bagian tengah
atau dibawah puting susu.
• Pada needle aspiration material yang kental
bewarna hijau gelap/ coklat yang steril.
Periductal mastitis/ Duct Ectasia
• Dilatasi dari duktus mammae,
sering terkait dengan inflamasi
periduktal
• Dilatasi duktus laktiferus
stagnan sekret hijau/coklat
keluar mengiritasi jaringan
sekitar inflamasi
periduktal/abses/fistula
• Pada kasus tertentu, masa
indurasi kronis dapat teraba di
bawah areola dan menyerupai
karsinoma
Duct Ectasia
• Fat Necrosis
• Fat nekrosis dapat menyerupai kanker payudara massa
disertai kalsifikasi, tidak nyeri. Terjadi setelah mengalami
trauma pada daerah payudara, tindakan operatif atau terapi
radiasi. Pada gambaran histologis ditemukan kumpulan lemak
dengan makrofag, jaringan fibrosis, dan sel inflamasi kronis.
PHYLLODES TUMOR
• Phyllodes tumor tumor yang terdiri dari campuran dari
jaringan ikat dan epitel.
• Histologiberagam, dengan potensi malignan yang rendah,
menyerupai FAM
• Firm lobulated masses dengan ukuran rata-rata 5 cm
• Diagnosis ukuran yang lebih besar, kecepatan
pertumbuhan, dan kejadian yang lebih sering terjadi pada
wanita yang lebih tua. (menjelang 40 tahun)
• Pemeriksaan core needle biopsy atau biopsi eksisi perlu
dilakukan untuk membedakan dengan FAM atau keganasan.
• Tatalaksana eksisi lokal
Tumor Ganas Payudara
KANKER PAYUDARA
• Kanker payudara kematian
akibat kanker kedua terbesar
setelah kanker paru, dan
menyebabkan kematian sebesar
400.000 jiwa setiap tahun.
• Usia insiden meningkat lebih
dari 30 tahun
• Menstrual factor paparan
estrogen (menarche,
menopause, nulipara, dll)
• Genetik predisposisi BRCA1
dan BRCA 2
Klasifikasi Kanker Payudara
Faktor Risiko
• Usia meningkat dengan usia (60-69 tahun)
• Riwayat
– Riwayat menderita ca payudara pada satu sisi
kemungkinan terkena pada sisi kontralateral.
– Riwayat keluarga (first degree relative : ibu,
saudara perempuan, anak perempuan), ca
payudara, ca ovarium
• Hormonal
– Paparan esktrogen : menarche <12 tahun, first
child birth > 30 th, nulipara, menopause >55 yo,
kontrasepsi
Risk Assessment Tools
• Gail model : usia, ras, usia menarche, usia first
live birth, number of previous breast biopsies
presence of proliferative disease with atypia,
first-degree female relatives with breath
cancer.
Management of high-risk patients
• Close surveillance monthly breast self-
examination (start from 18-20 yo), semianual
clinical breast exam (start from 25 yo), annual
mammography (start from 25 yo)
• Chemoprevention (tamoxifen atau raloxifen)
• Bilateral phrophylactic
masectomy/oophorectomy
STAGING
Konservasi Mammae (Breast Conserving Surgery)
• Simple mastektomi
• Pengangkatan jaringan mammae, kompleks puting-areola dan kulit
• Indikasi utama tindakan ini adalah untuk tumor atau kanker besar yang tetap ada
meskipun setelah terapi ajuvan, khususnya pada payudara yang lebih kecil dan
pada pasien yang lebih tua dan beresiko tinggi dengan lesi yang dapat dilokalisir.
• Radical Mastectomy
• Pengangkatan seluruh jaringan mammae, kulit, dan pectoralis mayor serta
limfonodus regional level I,II,III
• Disertai skin graft
Pilihan Terapi
Staging Keterangan Pilihan Terapi
Stage IIIa atau IIIb - Sebelum dilakukan terapi surgikal dapat - Mastektomi dengan
(Advanced Local- diberikan terapi sistemik neoadjuvan atau radiasi dan kemoterapi
Regional Breast terapi endokrin
Cancer)
Stage IV (Distant - Tatalakasana tidak kuratif namun dapat - Kemoterapi
Metastases) memperpanjang survival dan kualitas
hidup paliatif
ANAMNESIS
• Usia
• Riwayat reproduksi (menarche, menopause,
riwayat kehamilan dan laktasi)
• Penggunaan kontrasepsi hormonal
• Riwayat hysterectomy
• Riwayat penyakit keluarga
• Benjolan pada payudara :
– Pembesaran payudara atau asimetris
– Onset benjolan dan bergantung pada siklus
menstruasi
– Perubahan bentuk nipple, retraksi atau adanya
discharge
– Perubahan kulit berupa ulserasi atau eritema
– Benjolan pada ketiak
– Gangguan muskuloskeletal. Nyeri pada payudara
sering kali menunjukkan tumor jinak
– Nyeri tulang, penurunan BB, gangguan respirasi
PEMERIKSAAN
FISIK
INSPEKSI
• Kulit : warna, penebalan kulit, pori-pori yang
menonjol, edema
• Ukuran dan kesimetrisan dari payudara.
• Kontur : masa, dimpling, atau flattening.
• Karakteristik puting susu : ukuran, bentuk,
kemerahan, ulserasi, discharge
Inverted Nipple
Adanya benjolan dan perubahan
ukuran serta kontur payudara
Kemerahan pada
payudara
Adanya discharge
atau perdarahan
dari putting susu
Retraksi dan
perubahan pada
areola
PALPASI
• Pasien dengan posisi supine
• Palpasi menggunakan jari ke 2,3,4 dengan
posisi jari sedikit fleksi.
• Gunakan teknik vertical strip pattern.
• Palpasi dengan tekanan ringan, sedang, dan
dalam.
Pemeriksaan payudara bagian lateral
Pemeriksaan payudara bagian medial
PALPASI
• Konsistensi
– Physiologic nodularity normal teraba, membesar
sebelum menstruasi
• Tenderness
• Nodul – lihat adanya masa
– Lokasi, ukuran, bentuk, konsistensi, berbatas
tegas?, tenderness, mobilitas
• Kompresi areola untuk melihat adanya
discharge
– Warna, konsistensi, kuantitas
Tanda-tanda kanker payudara
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Mammografi
• Mammografi mendeteksi massa pada payudara.
• Pada pasien asimptomatik
• Mammogarfi dilakukan dengan dua posisi yaitu kraniokaudal
(CC) dan mediolateral-oblique (MLO).
• Usia lanjut >> Usia muda.
• Tumor ganas payudara massa solid dengan atau tanpa
stellate, penebalan asimetris jaringan payudara dan
microkalsifikasi
• Berdasarkan National Comprehensive Cancer Network,
rekomendasi skrining mammografi pada wanita > dari 20
tahun dilakukan setiap 3 tahun dan pada wanita > 50 tahun
dilakukan setiap tahun.
Duktografi