Anda di halaman 1dari 65

REFERAT

TUMOR PAYUDARA
DISUSUN OLEH :
CITHA NAFASA TALLESANG
1965050035

PEMBIMBING :
DR. RIZA MAULANA NASUTION, SP.B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PERIODE 11 JULI – 20 AGUSTUS 2022
UNIVERISTAS KRISTEN INDONESIA
01
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Mayoritas dari lesi yang terjadi pada mammae  BENIGNA.
• Hampir 40% dari pasien yang mengunjungi poliklinik dengan
keluhan pada mammae  lesi jinak (+)
• Penyebab tersering massa pada mammae adalah kista,
Fibroadenoma mammae dan karsinoma.
• Penggunaan mammografi, Ultrasound , Magnetic Resonance Imaging
(MRI) dan juga biopsi payudara dapat membantu dalam menegakkan
diagnosis lesi benigna.
02
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

● Tumor atau neoplasma secara umum di artikan


sebagai benjolan atau pembengkakan yang
disebabkan pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh.
Pertumbuhan tumor dapat bersifat ganas (malignan)
atau jinak (benign).

● Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang


disebabkan pertumbuhan sel abnormal yang dapat
terjadi pada payudara.
ANATOMI
ANATOMI
Struktur payudara terdiri dari :
● Parenkim epithelial
● Lemak, pembuluh darah, syaraf dan saluran getah bening
● Otot dan fasia

VASKULARISASI (Arteri)
● Rami intercostales arterioles dari anteria thoracica interna, yaitu salah satu cabang dari
arteri subclavia
● Arteri thoracica lateralis (a. mamania ekstema) dan arteri thoracoacromialis, yaitu
cabang dari arteri axillanis
● Arteri intercostales posterior, cabang pars thoracica aortae dalam spatial intercostales
I, II. dan IV
ANATOMI
VASKULARISASI (Vena)
● Cabang-cabang perforantes v. mammaria intema
● Cabang-cabang v. Aksilaris
● Vena-vena kecil yang bermuara pada v. Interkostalis

PERSARAFAN
● Persarafan kulit mammae diurus oleh cabang pleksus servikalis dan nervus
interkostalis. Jaringan kelenjar mammae sendiri dipersarafi oleh saraf simpatik.
● Ada beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubung dengan penyulit paralisis dan
mati rasa pasca bedah, yakni nervus interkostobrakialis, nervus kutaneus brakialis
medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas
FISIOLOGI
● Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh berbagai hormon.
● Estrogen diketahui merangsang perkembangan duktus mamilaris.
● Progesterone memulai perkembangan lobulus-lobulus payudara juga deferensiasi sel
epitel.
● Prolaktin merangsang laktogenesis.
● Payudara wanita mengalami 3 jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormone.
○ Pubertas terjadi pembesaran payudara yang diakibatkan karena bertambahnya jaringan kelenjar dan deposit
jaringan lemak.
○ Siklus menstruasi pada fase premestruasi akan terjadi pembesaran vascular dan pembesaran kelenjar,
kemudian akan terjadi regresi kelenjar pada fase pasca menstruasi.
○ Kehamilan dan laktasi : pada kehamilan tua dan setelah melahirkan, payudara kolostrum sampai sekitar 3-4
hari postpartum, kemudian sekresi ASI dimulai sebagai respon terhadap rangsang penghisapan dari bayi
(sucking refleks).
JENIS-JENIS
TUMOR PAYUDARA
This can be the part of the presentation where you
introduce yourself, write your email…
Fibroadenoma Mammae
01
Kista Mammae
02
Papilloma Intraduktus
03
Kelainan Fibrokistik
04
Tumor Filoides
05
Adenosis
06 Sklerosis
Galaktokel
07
Mastitis
08
Duktus Ektasia
09
Nekrosis Lemak
10
Fibroadenoma
Mammae
Fibroadenoma adalah lesi yang sering terjadi pada mammae.
Setelah menopause, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma
sering membesar mencapai ukuran 1 atau 2 cm. Kadang fibroadenoma
tumbuh multiple (lebih 5 lesi pada satu mammae), tetapi sangat jarang
FAM

INSIDEN
Wanita muda berusia 15-
25 tahun. 25% 
Asimptomatik
FAM

ETIOPATOGENESIS GAMBARAN KLINIS


• hipersensitivitas terhadap estrogen • Benjolan berukuran 2-3 cm, bisa
• Fibroadenoma mammae dianggap lebih
mewakili sekelompok lobus • Tidak ada reaksi peradangan
hiperplastik dari mammae yang • Kenyal, halus, mobile.
dikenal sebagai “kelainan dari • Tidak ada pengerutan kulit
pertumbuhan normal dan involusi” ataupun retraksi putting.
• Struktur lobus ditambahkan ke • Mayoritas  kuadran lateral
dalam sistem duktus pada mammae superior dari mammae
FAM

DIAGNOSIS GAMBARAN HISTOPATOLOGI

• Pem. Fisik (+) • Menunjukkan stroma fibroblastik longgar


• Fine-needle aspiration (FNA) yang terdiri dari ruang seperti saluran
sitologi. (ductlike) dilapisi epithelium yang terdiri
• Biopsi Aspirasi Jarum Halus dari berbagai ukuran dan bentuk.
(BAJAH) • Ductlike atau ruang glandular ini dilapisi
dengan lapisan sel tunggal atau multiple
yang regular dan berbatas tegas serta
membran basalis yang intak.
FAM

TATALAKSANA

• Pada fibroadenoma dilakukan eksisi dibawah pengaruh


anestesi lokal atau general
Kista Mammae
Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular.
Kista terbentuk dari cairan yang berasal dari kelenjar payudara.
Mikrokista terlalu kecil untuk dapat diraba. Kista tidak dapat dibedakan
dengan massa lain pada mammae dengan mammografi atau
pemeriksaan fisik dan ditemukan hanya bila jaringan tersebut dilihat di
bawah mikroskop. Jika cairan terus berkembang akan terbentuk
makrokista. Makrokista ini dapat dengan mudah diraba dan diameternya
dapat mencapai 1 sampai 2 inchi.
Kista Mammae

INSIDEN
• 1/3 dari wanita berusia
antara 35 - 50 tahun
• Secara klasik, kista
dialami wanita
perimenopausal antara
usia 45 dan 52 tahun
Kista Mammae

ETIOPATOGENESIS GAMBARAN KLINIS


• suatu kelainan dari fisiologi normal • licin dan teraba kenyal, sedikit
lobular mobile
• terdapat bukti yang mengaitkan • Nyeri
pembentukan kista ini dengan
hiperestrogenism
akibat penggunaan terapi pengganti
hormon
• terjadi karena adanya obstruksi dari
aliran lobus dan jaringan fibrous
yang menggantikan stroma.
Kista Mammae

DIAGNOSIS TATALAKSANA

• Pem. Fisik (+) • Simpe Aspiration, berhasil bila :


• Fine-needle aspiration (FNA) • massa menghilang secara
sitologi. (6-8 ml) keseluruhan setelah diaspirasi
• Mammografi dan ultrasonografi • cairan yang diaspirasi tidak
mengandungi darah
• Needle biopsy
• Eksisi  indikasi : cairan aspirasi
mengandungi darah ; Rekurensi
Pappilloma
Intraduktus
Papilloma Intraduktus merupakan tumor benigna
pada epithelium duktus mammae dimana terjadinya
hipertrofi pada epithelium dan mioepithelial. Tumor ini
bisa terjadi disepanjang sistem duktus dan predileksinya
adalah pada ujung dari sistem duktus yakni sinus
lactiferous dan duktus terminalis.
Papilloma Intraduktus

INSIDEN
Wanita paramenopausal
atau postmenopausal
dengan insidens tertinggi
pada dekade ke-6.
Papilloma Intraduktus

ETIOPATOGENESIS GAMBARAN KLINIS


• Proliferasi dari epitel fibrokistik • Hampir 70% dari pasien datang
yang hiperplasia dengan nipple discharge yang
serous dan bercampur darah
• Massa pada area subareolar 
duktus yang berdilatasi.
Papilloma Intraduktus

GAMBARAN HISTOPATOLOGI TATALAKSANA

Tumor ini terdiri dari papilla • Konservatif


multipel yang masing-masing • papilloma serta nipple discharge dapat
terdiri dari jaringan ikat yang menghilang secara spontan dalam waktu
dilapisi sel epitel kuboidal atau beberapa minggu.
silinder yang biasanya terdiri dari • eksisi lokal duktus yang terkait bisa
dua lapisan terluar epitel dilakukan
menutupi lapisan mioepitel. • Apabila lesi benigna ini dicurigai
mengalami perubahan kearah maligna,
terapi yang diberikan adalah eksisi luas
disertai radiasi.
Kelainan
Fibrokistik
Penyakit fibrokistik atau dikenal juga sebagai
mammary displasia adalah benjolan payudara yang
sering dialami oleh sebagian besar wanita. Benjolan ini
harus dibedakan dengan keganasan. Kelainan fibrokistik
pada payudara adalah kondisi yang ditandai penambahan
jaringan fibrous dan glandular.
Kelainan Fibrokistik

INSIDEN
wanita berusia 25-50 tahun
(>50%).
Kelainan Fibrokistik

GAMBARAN KLINIS DIAGNOSIS


• Benjolan fibrokistik biasanya • pemeriksaan fisik, mammogram, atau
multipel, keras, adanya kista, biopsi  Singkrikan kemungkinan
fibrosis, benjolan konsistensi lunak, keganasan
terdapat penebalan, dan rasa nyeri • Apabila keluar cairan dari puting, baik
• Kista dapat membesar dan terasa bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya
sangat nyeri selama periode diperiksakan tes hemoccult untuk
menstruasi karena hubungannya pemeriksaan sel keganasan
dengan perubahan hormonal tiap
bulannya
Kelainan Fibrokistik

TATALAKSANA

• Medikamentosa simptomatis, operasi apabila


medikamentosa tidak menghilangkan keluhannya dan
ditemukan pada usia pertengahan sampai usia lanjut.
Tumor Filoides
Tumor filodes atau dikenal dengan
kistosarkoma filodes adalah tumor fibroepitelial
yang ditandai dengan hiperselular stroma
dikombinasikan dengan komponen epitel. Tumor
filodes umum terjadi pada dekade 5 atau 6.
Tumor filoides merupakan suatu neoplasma
jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan
mungkin ganas (10-15%). Pertumbuhannya
cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang
besar.
Tumor Filodes

INSIDEN
Tumor ini terdapat pada
semua usia, kebanyakan
pada usia 45 tahun.
Tumor Filodes

GAMBARAN KLINIS TATALAKSANA


• Berbentuk bulat lonjong dengan • Pengangkatan tumor disertai 2 cm
permukaan berbenjol-benjol, (atau sekitar 1 inchi) jaringan payudara
berbatas tegas dengan ukuran yang sekitar yang normal.
lebih besar dari fibroadenoma • Mastektomi  tumor filoides yang
• Benjolan ini jarang bilateral ganas dengan batas infiltratif
(terdapat pada kedua payudara), dan
biasanya muncul sebagai benjolan
yang terisolasi dan sulit dibedakan
dengan FAM
Adenosis
Sklerosis
Adenosis adalah temuan yang sering didapat pada
wanita dengan kelainan fibrokistik. Adenosis adalah
pembesaran lobulus payudara, yang mencakup kelenjar-
kelenjar yang lebih banyak dari biasanya. Apabila
pembesaran lobulus saling berdekatan satu sama lain,
maka kumpulan lobulus dengan adenosis ini kemungkinan
dapat diraba. Adenosis sklerotik adalah tipe khusus dari
adenosis dimana pembesaran lobulus disertai dengan
parut seperti jaringan fibrous.
Adenosis Sklerosis

GAMBARAN KLINIS TATALAKSANA


• Apabila adenosis dan adenosis • Biopsi melalui aspirasi jarum halus
sklerotik cukup luas sehingga dapat biasanya dapat menunjukkan apakah
diraba tumor ini jinak atau tidak
• Adenosis sklerosis dengan
karakteristik lobus payudara yang
terdistorsi dan biasanya muncul
pada mikrokista multipel, tetapi
biasanya muncul berupa massa
yang dapat terpalpasi
Galaktokel
Galaktokel adalah kista berisi ASI yang terjadi
pada wanita yang sedang hamil atau menyusui atau
dengan kata lain merupakan dilatasi kistik suatu
duktus yang tersumbat yang terbentuk selama masa
laktasi. Galaktokel merupakan lesi benigna yang luar
biasa pada payudara dan merupakan timbunan air
susu yang dilapisi oleh epitel kuboid.
Galaktokel

GAMBARAN KLINIS DIAGNOSIS


• Biasanya galaktokel tampak rata.
• Skrining sonografi, dimana akan
• Benjolan dapat digerakkan,
terlihat penyebaran dan kepadatan
walaupun dapat juga keras dan
tumor tersebut
susah digerakkan.
Galaktokel

TATALAKSANA

Aspirasi jarum halus untuk mengeluarkan sekret ASI.


Pembedahan dilakukan jika kista terlalu kental dan sulit
di aspirasi.
Mastitis
Mastitis adalah infeksi yang sering
menyerang wanita yang sedang menyusui atau
pada wanita yang mengalami kerusakan atau
keretakan pada kulit sekitar putting.
Galaktokel

ETIOPATOGENESIS GAMBARAN KLINIS


• Kerusakan pada kulit sekitar puting
• Payudara merah, nyeri, dan terasa
tersebut akan memudahkan bakteri dari
hangat saat perabaan.
permukaan kulit untuk memasuki
duktus yang menjadi tempat
berkembangnya bakteri dan menarik
sel-sel inflamasi
• Sel-sel inflamasi melepaskan substansi
untuk melawan infeksi, namun juga
menyebabkan pembengkakan jaringan
dan peningkatan aliran darah
Galaktokel

TATALAKSANA

• Pada mastitis dengan kondisi ini diterapi dengan


antibiotik.
• Pada beberapa kasus, mastitis berkembang
menjadi abses atau kumpulan pus yang harus
dikeluarkan melalui pembedahan.
Ductus Ectasia
Ektasia duktus merupakan lesi
benigna yang ditandai adanya pelebaran
dan pengerasan dari duktus.
Ductus Ectasia

INSIDEN
Wanita usia sekitar 40 sampai
50 tahun dan di anggap
sebagai variasi normal proses
payudara wanita usia lanjut.
Ductus Ectasia

ETIOPATOGENESIS TATALAKSANA
• Adanya massa berupa ductus yang
• Dapat membaik dengan melakukan
membesar dicirikan dengan sekresi
pengkompresan dengan air hangat dan
puting yang berwarna hijau atau
obat-obat antibiotik
hitam pekat, dan lengket.
• Apabila keluhan tidak membaik,
• Pada puting serta daerah
duktus yang abnormal dapat diangkat
disekitarnya akan terasa sakit serta
melalui pembedahan dengan cara insisi
tampak kemerahan.
pada tepi areola.
Nekrosis Lemak
Nekrosis lemak terjadi bila jaringan payudara yang
berlemak rusak, bisa terjadi spontan atau akibat dari
cedera yang mengenai payudara. Ketika tubuh berusaha
memperbaiki jaringan payudara yang rusak, daerah yang
mengalami kerusakan tergantikan menjadi jaringan
parut.
Nekrosis Lemak

GAMBARAN KLINIS GAMBARA HISTOPATOLOGI

• Massa keras yang sering agak nyeri


• Terdapat nekrosis jaringan lemak yang
tetapi tidak membesar. Kadang terdapat
kemudian menjadi fibrosis
retraksi kulit dan batasnya tidak rata
Nekrosis Lemak

TATALAKSANA

Biopsi jarum atau dengan tindakan pembedahan eksisi.


DIAGNOSIS
Tujuan dari pemeriksaan payudara
sendiri adalah mendeteksi dini apabila
terdapat benjolan pada payudara,
terutama yang dicurigai ganas,
sehingga dapat menurunkan angka
kematian
PEMERIKSAAN FISIK SADARI
CARA MELAKUKAN SADARI

POSISI DUDUK
POSISI TIDUR
/MENGHADAP CERMIN
dicari asimetris dari kedua Lanjutkan meraba payudara dan
payudara, kerutan pada kulit
payudara, dan puting yang masuk. ketiak.

MENGANGKAT LENGAN TEKAN PUTING


Angkat lengannya lurus melewati kepala Melihat apakah ada cairan
atau lakukan gerakan bertolak pinggang
untuk mengkontraksikan otot pektoralis
(otot dada) untuk memperjelas kerutan pada
kulit payudara
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mammografi adalah metode
MAMMOGRAF terbaik untuk mendeteksi
I benjolan (83-95%)

FINE NEEDLE BIOPSY 01 ULTRASONOGRAFI

Dapat dibedakan
NEEDLE CORE BIOPSY lesi solid dan kistik
05 02
SCINTIMAMMOGRAFI
EXICISIONAL BIOPSY
04 03 teknik pemeriksaan radionuklir dengan
menggunakan radiosotop Tc 99
sestamibi. Pemeriksaan ini mempunyai
06 sensitifitas tinggi untuk menilai aktivitas
sel kanker pada payudara
KESIMPULA

04
N
KESIMPULAN
● Tumor jinak mamma ialah lesi jinak yang berasal dari dari parenkim, stroma, areola
dan papilla mammae.

● Hampir semua etiologi tumor jinak payudara belum secara pasti. Namun, berbagai
penelitian beranggapan pengaruh hormonal merupakan pemicu terjadinya tumor jinak
payudara yang ada.

● Jenis-jenis tumor jinak payudara antara lain :
○ Fibroadenoma mammae, Kista mammae, Papilloma intraduktus, Kelainan fibrokistik,
Tumor filoides, Adenosis sclerosis, Galaktokel, Mastitis, Ductus ectasia dan Nekrosis
lemak
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat, R, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3,
Jakarta, EGC, 2010, hal : 475-478.
2. Pierce A.G, Neil R.B, At a Glance Ilmu Bedah, Edisi 3, Jakarta,
Erlangga, 2007.
3. Staf pengajar bagian ilmu bedah FKUI, Kumpulan Kuliah Ilmu
Bedah, Jakarta, Penerbit FKUI, 2010, hal : 324-326; 333-334.
4. http:// emedicine.medscape.com/article/435779-overview
5. http://www.holoogic.com/benign-breast-tumors/
Thanks!
Do you have any questions? CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com Please keep this slide as attribution

Anda mungkin juga menyukai