Citha N. Tallesang (19.650.50.035) Pembimbing : dr. Ava Lanny Kawilarang, Sp.A
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong Periode 30 September – 02 November 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia DEFINISI Henoch-schonlein purpura sindroma klinis yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik, ditandai dengan lesi kulit spesifik yang berupa purpura non trombositopenik, artritis, atau atralgia, nyeri abdomen atau perdarahan gastrointestinal dan kadang-kadang dengan nefritis.
Nama lain: purpura anafilaktoid, purpura alergik atau
vaskulitis alergik. EPIDEMIOLOGI 14 kasus/100.000 populasi. 10% dari semua kasus vaskulitis yang terjadi pada anak-anak. Indonesia : (2009-2012) : 71 kasus, (6-8 tahun). ♀ : ♂ => 1,2 : 1. EPIDEMIOLOGI • Di Amerika Serikat, 75% kasus HSP timbul pada anak-anak usia 2-14 tahun. • Untuk Asia, insidensi HSP adalah 70/100.000, dengan puncak usia 7-10 tahun dan rerata usia 6,4 tahun. • Eropa 10.2-20.4/100.000 • 12.9/100.000 anak di Taiwan • ♂ : ♀ => 1,5 : 1 ETIOLOGI • Penyebab penyakit belum diketahui secara pasti.
Parvovirus, Adenovirus, Mycoplasma, Eibstein-Barr virus, Varicella. • Obat-obatan : Penisilin, Ampisilin, Eritromisin, Kuinidin, Kuinin. • Vaksin : Thypoid dan paratyphoid A dan B, Measles, Yellow fever, Kolera. PATOFISIOLOGI PATOFISIOLOGI MANIFESTASI KLNIS • Manifestasi klinis yang khas adalah pada kulit: ruam makulaeritematosa purpura yang keunguan coklat kekuning-kuningan menghilang, tetapi dapat rekuren. • Manifestasi ginjal, antara lain gross hematuria (20- 30%), hematuria mikroskopik (30-70%) dan atau proteinuria, sindrom nefritik akut (8.9%), sindrom nefrotik (17.8%), glomerulonefritis progresif sampai gagal ginjal (5-25%). DIAGNOSIS Kriteria dari American College of Rheumatology (1990), yaitu : Usia pasien saat awitan penyakit ≤ 20 tahun, Purpura yang dapat dipalpasi, Nyeri abdomen difus atau perdarahan saluran cerna (bowel angina), Biopsi kulit didapatkan granulosit pada dinding arteriol atau venula
Diagnosis ditegakkan bila didapatkan setidaknya
2 dari 4 kriteria di atas. DIAGNOSIS Berdasarkan kriteria baru dari Paediatric Rheumatology International Trials Organisation (PRINTO) tahun 2009, diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya purpura yang dapat dipalpasi dengan predominasi pada ekstremitas bawah disertai satu kriteria dari empat, yaitu : • Nyeri abdomen, • Histopatologi menunjukkan gambaran vaskulitis tipikal leukositoklastik dengan predominasi deposisi IgA atau glomerulonefritis proliferatif dengan deposisi IgA DIAGNOSIS • Arthritis atau arthralgia, • Keterlibatan ginjal (proteinuria atau hematuria atau adanya sedimen eritrosit.
Sensitivitas dan spesifisitas kriteria ini
100% and 87% DIAGNOSIS Diagnosis banding Purpura Henoch-Schönlein adalah hipersensitivitas vaskulitis (HV). Kriteria Michel dkk, digunakan untuk membedakan kedua penyakit ini, yaitu: • purpura yang teraba • Bowel angina • Perdarahan gastrointestinal • Hematuria • Umur < 20 tahun saat awitan penyakit • Tidak minum obat-obatan Jika memenuhi > 3 kriteria di atas diklasifikasikan sebagai HSP. Sedangkan jika memenuhi < 2 kriteria, diklasifikasikan sebagai HV PEMERIKSAAN PENUNJANG • Lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. • Lakukan pemeriksaan laboratorium dan penunjang. Lab pada HSP tidak spesifik: – Trombosit normal atau meningkat – LED dapat meningkat – IgA dalam darah mungkin meningkat – Urin dan feses dapat mengandung darah – USG intususepsi – Biopsi vaskulitis leukositoklastik (Gold Standard) – Imunofluoresensi dinding pembuluh darah deposit IgA dan komplemen • Tegakkan diagnosis, identifikasi luasnya manifestasi klinis dan telusuri komplikasi. TATALAKSANA • Suportif dan simptomatik – Diet – OAINS – Kortikosteroid TATALAKSANA • Terapi prednison dapat diberikan dengan dosis 1 – 2 mg/kgBB/hr secara oral, terbagi dalam 3 – 4 dosis selama 5 – 7 hari. KOMPLIKASI • Nephritis • Saluran cerna • Miokard infark • Kematian PROGNOSIS • Prognosis jangka panjang dipengaruhi oleh tingkat keparahan dari nefritis yang (ringan dan berat), • dari beberapa penelitian => 46% pasien HSP yang disertai nefritis, (hematuria14 %, proteinuria 9%, hematuria dan proteinuria sebanyak 56%) • 1/8 dari anak yang menderita nefritis HSP dapat berkembang menjadi sindroma nefrotik (SN), yang apabila tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kegagalan dari fungsi ginjal. DAFTAR PUSTAKA • Matondang CS, Roma J. Purpura Henoch Schonlein. Dalam Akib A, Munasir Z, penyunting. Alergi dan Imunologi Anak. edisi ke-2. Jakarta: BP IDAI 2008. hal 373-77. • Watts RA, lane S, Scotts DGI. What is known about epidemiology of the vasculities? Best practice and research. Clin Rheumatol. 2005;19:191-207 • Mills JA, Michel BA, Bloch DA, Calabrese LH, Hunder GG, Arend WP, et al. The American College of Rheumatology 1990 criteria for the classification of Henoch-Schönlein purpura. Arthritis Rheum 1990;33:1114-21.