Anda di halaman 1dari 28

HIPERTENSI

Revynca Petronella Izaak (1765050027)


Nahda Nasyia Karissa (1765050104)
Raissa Anindya Sari (1765050216)
Yessi Henny Gloria (1765050332)
Sarah Novita Gradiska (1765050044)
Citha Nafasa Tallesang (1965050035)
Definisi
• Peningkatan tekanan darah yang persisten
• Ditandai dengan
– tekanan sistolik ≥140 mmHg dan/atau
– tekanan diastolik ≥90 mmHg
• Prevalansi meningkat dipengaruhi oleh usia,
gaya hidup, berat badan.
• Tekanan darah dipengaruhi oleh “cardiac
output” dikalikan dengan tahanan pada
pembuluh darah perifer
Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa
(JNC 7)
Klasifikasi Tekanan darah Tekanan darah
sistolik (mmHg) diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80


Pre- 120 – 139 atau 80 -89
hipertensi
Hipertensi 140 –159 atau 90 – 99
tingkat 1
Hipertensi ≥ 160 atau ≥ 100
tingkat 2
Klasifikasi Hipertensi berdasarkan
penyebab

1. Hipertensi primer atau esensial


– Kenaikan tekanan darah idiopatik
– 90% - 95% dari seluruh kasus

2. Hipertensi sekunder atau non esensial


– Kenaikan tekanan darah dengan penyebab spesifik
– 5% - 10% dari seluruh kasus
Hipertensi primer
Faktor yang mempengaruhi :
• Umur (> 55 th untuk pria; • Merokok dan alkohol
> 65 untuk wanita) • Stress
• Obesitas (BMI > 30) •  Aktivitas sistem saraf
• Riwayat penyakit simpatis
keluarga
• Gaya hidup
•  Asupan sodium
hipertensi sekunder
Faktor penyebab:
• Koartasio aorta
• Penyakit ginjal
• Penyakit endokrin
• Penyakit saraf
Pengaruh kerja jantung, tahanan perifer total
dan Jumlah darah terhadap tekanan arteri

TEKANAN DARAH = Cardiac Output X Resistensi Perifer

Cardiac : Preload : Saraf simpatis Local


Volume cairan Autoregulasi
Heart rate
Sodium
Kontraksi Mineralokortikoid
Konstriktor Vasodilator
(Alpha) (beta)
Humoral

Vasodilator: Vasokonstriktor:
Prostaglandin Renin
Angiotensin
Evaluasi lanjutan untuk
melengkapi diagnosis
 Mencari penyebab
 Menentukan ada tidaknya kerusakan
target organ dan penyakit
cardiovascular lainnya
 Menentukan faktor risiko atau
gangguan lain sebagai pedoman
pengobatan
Faktor risiko dari hipertensi
Faktor risiko mayor: Faktor risiko klinis
• Merokok (gangguan Target Organ):
• Dislipidemia • Penyakit jantung hipertensi atau
• Diabetes mellitus penyakit jantung koroner
• Umur ≥ 60 thn • Transient iscemic attack atau stroke
• Sex (pria atau wanita • Nefropati
postmenopause) • Penyakit pembuluh darah perifer
• Riwayat penyakit • Retinopati
kardiovaskular pada keluarga
Pengelompokan faktor
risiko
Risiko Grup A (rendah) • Tanpa faktor risiko
• Tanpa gangguan target organ
• Tanpa penyakit kardiovascular

Risiko Grup B (sedang) • ≥ 1 faktor risiko (tidak termasuk


diabetes)
• Tanpa gangguan target organ
• Tanpa penyakit kardiovascular

Risiko Grup C (tinggi) • Ditemukan gangguan target organ/


• Penyakit kardiovaskular dan diabetes.
• Dengan faktor risiko lainnya
Goal of Hypertension
Prevention and Management

To reduce morbidity and mortality by the least intrusive


means possible. This may be accomplished by:
• Achieving and maintaining Systolic < 140 mmHg and
Diastolic < 90 mm Hg.
• Controlling other cardiovascular risk factors.
Manifestasi Klinis
Sering asimptomatik
Kelelahan
Pusing
Kaku pada leher
Palpitasi, angina
Dispnea
Sesuai degan target organ yang terkena
Jenis obat antihipertensi
•Diuretics : Hydrochlorothiazide, Furosemide
•ACE inhibitors (ACEI) : Captopril
•Angiotensin II receptor blockers (ARB): Valsartan
•Adrenergic inhibitors (Beta blocker) : Bisoprolol
•Calcium antagonists/ channel blocker (CCB)
 dihidropiridine : Nifedipin, Amlodipine
 non dihidropiridine : Diltiazem
•Direct vasodilators : Nitrate, Hydralazine
•Alfa blocker : Terazosin, Doxazosin, Metildopa
Compelling Indications
Indication Treatment Choice
Heart Failure ACEI/ARB + BBlocker + diuretic
(spironolactone)
Post –MI/Clinical CAD Beta Blocker and ACEI(with systolic
dysfunction)
/ARB
CAD ACEI, BB, diuretic, CCB
Diabetes ACEI/ARB, CCB, diuretic
CKD ACEI/ARB
Recurrent stroke prevention ACEI, diuretic
Pregnancy labetolol (first line), nifedipine,
methyldopa
Isolated systolic hypertension (older Diuretics (prefered), Long-acting
persons) dihydropyridine calcium antagonists
(amlodipin)
Penyakit jantung hipertensi
Gagal jantung
Penyakit jantung koroner

Demensia vaskular
Transient iskemic attack Stroke
Iskemik otak
Komplikasi Perdarahan otak

hipertensi Hematuria Penyakit


ginjal kronik
Proteinuria
Ateroskeloris Gangguan
Aneurisma vaskular
Diseksi aorta

Perdarahan
Kebutaan
Papiledema
Ablasio retina
Krisis hipertensi
Definisi :
• Peningkatan tekanan darah mendadak
(sistolik ≥220/ ≥130 mmHg)
• Kerusakan target organ: ada atau tidak
• Keluhan : ada atau tidak
• Diperlukan penanggulangan segera
Krisis Hipertensi
• Hipertensi Urgensi:
Kenaikan TD tanpa adanya gangguan target organ.
(Accelerated Hypertension)

• Hipertensi Emergensi:
Kenaikan TD dengan gangguan target organ.
(Malignant Hypertension)
Manifestasi klinis kerusakan
target Organ
Sistem saraf Pusing, muntah persisten, penurunan kesadaran,
pusat encephalopathy, stroke hemoragik

Mata Pandangan kabur, buta, ocular hemoragik,


papiledema pada fundoscopic

Jantung Angina, acute coronary sindrom, left ventrikel


failure, diseksi aorta, cardiogenic shock

Ginjal Hematuria, proteinuria, oliguria, elevasi kreatinin


and ureum serum.
Manajemen penurunan tekanan darah

Hipertensi Urgensi
- Rawat inap dan target terapi mengurangi TD dan
menghilangkan keluhan dalam beberapa jam
- Terapi parenteral biasanya tidak diperlukan

Hipertensi Emergensi
- Rawat inap dan target terapi mengurangi TD sampai 25%
dari TD awal dalam 2 jam selanjutnya mencapai 160/100
mmhg dalam 2-6 jam berikutnya

• Terapi parenteral biasa diperlukan


Obat untuk hipertensi urgensi
peroral
Agen (oral) Dosis Onset/durasi Precautions
Captopril 25 mg 6-8 jam Hipotensi, gagal ginjal
(oral)
Clonidine Awal 0.1-0.2 mg, 8-16 jam Hypotensi, mulut kering
(oral) dilanjutkan 0,1 mg/
jam sampai 0,8 mg

Labetalol 200-400 mg ulang 30 mnt-2 jam Bronchokonstriksi, AV


(oral) tiap 2-3 jam blok, hipotensi
ortostatik

Amlodipin 2,5-5 mg 12-18 jam Takikardia, hipotensi


(oral)
Nifedipin 5 mg sublingual 2-6 jam Takikardia, hipotensi
(oral)
Obat untuk hipertensi emergensi
Agent Dosis Onset/durasi Precautions
(Parenteral)
Nicardipine 5-15 mg/jam 1-5 mnt/15-30 Takicardia, mual, muntah,
(intravena) mnt, but may nyeri kepala, ↑ tekanan
exceed 12 hr after intracranial, hipotension
prolonged
infusion
Clevidipine 1-2 mg/jam, 2-4 mnt Nyeri kepala, mual, muntah
(intravena) maks 32 mg
/jam
Labetalol 20-40mg/10 5-10 mnt Hipotensi, brochospasme,
(intravena) mnt, maks bradikardia
300 mg
Nitrogliserin 0,25-5 2-5 mnt Nyeri kepala, mual, muntah,
(intravena) mcg/kgBB/ bradikardia
mnt
Prevention of hypertension

Sumber : Wockhardt Hospitals management of hypertension 2013


Referensi
• T.R. Harrison; J. Loscalso. Harrison's Principles
of Internal Medicine 19th Edition. McGraw-Hi11
Education: USA.2015
• Black R.; Elliot william. Hypertension a
Companion to Braunwald’s Heart Disease.
Saunder Elsevier: philadelphia.2015
• A. Maxine; J. Stephen. Current Medical Diagnosis
& Treatment. Heart Disease. Lange: USA.2017

Anda mungkin juga menyukai