Anda di halaman 1dari 15

JOURNAL READING

Nutrition and Wound Healing


Dokter Pembimbing: dr. Ruri D. Pamela, Sp. KK.

Disusun oleh: Citha Nafasa Tallesang


Nim: 1965050035
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
PERIODE 22 JULI – 24 AGUSTUS 2019
FAKULTAS KEEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Abstrak
Nutrisi merupakan komponen penting dalam penyembuhan luka.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi lebih
sering ditemukan dan menyebabkan penyembuhan yang tertunda pada
pasien dengan luka. Studi ini ini meninjau data yang tersedia mengenai
kemungkinan peran nutrisi dalam penyembuhan luka.
Pendahuluan

 Nutrisi yang adekuat merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka.


 Jumlah nutrisi yang adekuat diperlukan untuk sintesis asam nukleat (DNA
dan RNA), protein, dan faktor lain yang terlibat dalam pematangan dan
diferensiasi jaringan fungsional.
 Menipisnya protein dan mineral, melalui diet atau terkait dengan sindrom
malabsorpsi, atau karena zat yang membatasi ketersediaan nutrisi hayati,
dapat mengganggu penyembuhan luka dan meningkatkan risiko
pengembangan luka kronis
Pendahuluan
 Terdapat variasi yang signifikan dalam seluruh status kesehatan, usia, dan jenis
kelamin, serta faktor geografis, sosial ekonomi, dan ras.
Pembahasan
Pembahasan
 MAKRONUTRIEN
 Protein dan asam amino
1. Mempengaruhi fase penyembuhan luka
II. Prevalensi defisiensi protein yang lebih rendah diantara pasien rawat jalan dengan
inflamasi kaki (27%) daripada mereka yang tanpa keadaan tersebut (2%), dan 55 %
dari pasien malnutrisi juga memiliki sindrom inflamasi bersamaan.

 Karbohidrat
Mempertahankan aktivitas metabolisme tinggi yang diperlukan dalam regenerasi.

 Lemak dan asam esensial


Pembahasan
 MIKRONUTRIEN
 Vitamin A
I. Proliferasi dan reepitelisasi epidermal melalui pengikatan retinol ke reseptor
permukaan sel.
II. A menunda sintesis dan reepitelisasi kolagen, stabilitas kolagen, dan kerentanan
terhadap infeksi.
III. Beberapa penelitian melaporkan rendahnya tingkat vitamin A pada pasien luka
kronis.

 Vitamin B Complex
Sebuah studi pasien dengan luka kronis, peneliti menemukan bahwa 25% dari pasien
mengkonsumsi kurang dari dua pertiga dari asupan harian yang direkomendasikan untuk
vitamin B6, dan kurang dari 7% untuk folat dan vitamin B12
Pembahasan
 Vitamin C
Deplesi vitamin C lokal pada kulit yang terluka dapat menyebabkan
gangguan sintesis kolagen, produksi sel darah putih, penggunaan radikal bebas
oksigen untuk membunuh bakteri, daya tanggap imun, dan produksi globulin.

 Vitamin D
Terlibat dalam penyerapan kalsium dan metabolisme dengan menghambat
sekresi kalsitonin dan hormon paratiroid.

 Vitamin E
Kadar vitamin E yang rendah telah dilaporkan pada pasien luka kronis.
Pembahasan
 Vitamin K
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan, gangguan
perbaikan luka, dan infeksi.

 Kalsium
I. Gradien kalsium dalam epidermis mengatur proliferasi sel basal.
II. Ion kalsium pada eksudat luka berkontribusi terhadap hemostasis.

 Tembaga
Tingginya kadar tembaga dan zinc dikaitkan dengan peningkatan elastisitas
dan resistensi luka.
Pembahasan
 Besi, Selenium, Zinc
 Air
Komponen sitoplasmik dari sel-sel epidermis dan dermal dan
menyediakan media untuk pematangan sel-sel epidermis ke atas dan untuk
proses perbaikan enzimatik.
Pembahasan
 Luka pasien pada peningkatan risiko kekurangan gizi
 Pasien lanjut usia
 Pasien dengan penyakit lambung kronik
 Pasien diabetes
 Pasien luka bakar
 Pasien dengan gangguan bioavailabilitas nutrisi
Pembahasan
 Screaning untuk pasien kekurangan gizi
 Antropomorfik

 Tatalaksana
 Asupan makanan yang cukup
 Suplemen nutrisi
Kesimpulan
 Nutrisi dan hidrasi penting dalam penyembuhan luka.
 Beberapa penelitian telah menemukan kekurangan berbagai nutrisi pada
berbagai kelompok pasien luka.
 Suplementasi nutrisi intuitif dalam meningkatkan penyembuhan luka pada
pasien dengan defisiensi yang terdokumentasi.
TERIMA KASIH ...!!!!

Anda mungkin juga menyukai