Anda di halaman 1dari 6

BAB II PEMBAHASAN

1. DEFINISI Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. Setelah menopause, tumor tersebut sudah tidak lagi

ditemukan.Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau berbenjol-benjol, dengan simpai licin dan konsistensi kenyal padat. Tumor ini tidak melekat pada jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan. Bisaanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila di tekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multiple. Pada masa adolesens, fibroadenoma bisa terdapat dalam ukuran lebih besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saatterangsang estrogen meninggi. Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan terus membesar .1

2. ANATOMI

Gambar: anatomi payudara Perkembangan dan struktur kelenjar payudara berkaitan dengan kulit. Fungsi utamanya adalah menyekresi susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini langsung di perantarai oleh hormon-hormon yang sama dengan yang mengatur fungsi sistem reproduksi .2

Payudara terletak setinggi kosta ke-2 sampai ke-6 dan menutupi kartilago kosta di anterior dan dari batas lateral sternum ke garis mid-aksilaris .3 Ukuran payudara dan letak puting bisa bervariasi pada wanita namun pada pria biasanya setinggi rongga interkostal ke-4 di garis mid-klavikularis .4 Sebagian besar kelenjar terletak pada fascia superficialis. Sebagian kecil, yang dinamakan ekor aksilar, meluas ke atas dan lateral, menembus fascia profunda pada pinggir bawah muskulus Pectoralis major, dan berhubungan erat dengan arteri vena Axillaris .5 Antara glandula mammaria dan fascia profunda terdapat jaringan ikat jarang dengan sedikit lemak, dikenal sebagai ruang retromamer, yang memungkinkan mamma bergerak sedikit terhadap dasarnya. Glandula mammaria ditambatkan dengan kokoh kepada dermis kulit di atasnya melalui septa fibrosa ( pita ) disebut ligamentum suspensorium Cooper. Ligamentum ini terutama terbentuk baik sekali pada bagian kranial glandula mammaria dan membantu menunjang jaringan glandula mammaria .6 Penting menghargai kelompok kelenjar limfe utama ini untuk memahami seluruh drainase pembuluh limfe payudara dan untuk menilai dengan tepat keterlibatan klinik dengan penyakit ini. Kelompok kelenjar limfe axillaris utama meliputi: 1. Kelompok mammaria externa (tingkat I) Sejajar perjalanan arteria thoracica lateralis dari iga ke enam sampai vena axillaris dan menempati tepi lateral musculus pectoralis major dan ruang axillaris medialis. 2. Kelompok Subscapularis (scapularis)(tingkat I) Dekat cabang thoracodorsalis dari pembuluh darah subscapularis, yang terbentang dari vena axillaris sampai dinding thorax lateral.

3. Kelompok vena axillaris (tingkat I) Terletak paling lateral dan banyak kelompok kelenjar limfe Axilla, serta sentral dan kaudal terhadap vena axillaris. 4. Kelompok kelenjar limfe sentral (tingkat II) Terletak sentral antara lipat axilla anterior dan posterior serta menempati posisi superfisialis di bawah kulit dan fascia medioaxilla. 5. Subsclavicularis (kelompok apikal) (tingkat III) Kelompok kelenjar limfe tertinggi dan paling medial. Terletak pada sambungan vena axillaris dengan vena subclavia setinggi ligamentum halsted .7

Gambar: arah aliran getah bening Vaskularisasi payudara berasal dari a. Rami intercostalesanteriores dari artheria thoracica interna, yakni salah satu cabang arteria subclavia b. Arteria thoracica lateralis dan arteria thoracoaromialis, yakni cabang arteria axillaris c. Arteria intercostalis posterior, cabang pars thoracica aortae dalam spatia intercostalia II,III dan IV Saraf mamma berasal dari ramus cutaneus ventralis dan ramus cutaneus lateralis dari nervi thoracici IV-VI. Saraf-saraf ini membawa serabut sensoris ke kulit mamma dan serabut simpatis ke otot polos dalam dermis papilla mammae dan areola mammae, serta dalam pembuluh darah.6 3. Etiologi a. Peningkatan aktivitas Estrogen . b. Genetik c. Faktor-faktor predisposisi : a. Usia b. Jenis kelamin 4. KLASIFIKASI Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang

s e r i n g ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinanyaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamaria displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan

lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblas yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu: 1.Fibroadenoma Pericanaliculare yaitu kelenjar berbentuk bulat dan

lonjongdilapisi epitel selapis atau beberapa lapis. 2.Fibroadenoma intracanaliculare yaitu jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi. 8

5. MORFOLOGI Benjolan bulat atau oval Batas tegas Uk 2-5 cm Membesar sangat pelan dalam tahunan Permukaan rata Padat kenyal mobile Tidak ada tanda invasi metastase Singel/multiple

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Mammografi Suatu teknik pemeriksaan soft tissue . Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berfibrosis reaktif, comet sign, adanya perbedaan yang nyata ukuran VE dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. Tanda-tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit,

bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi palpila dan areola adanya bridge of tumor, keadaan daerah dan jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae dan adanya metastis ke kelenjar.Mammografi ini dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan screening. Hanya saja untuk mass screening cara ini adalah cara yang mahal dan dianjurkan digunakan secara selektif saja misalnya pada wanita

dengan adanya faktor resiko tadi, ketetapan 83-95%, tergantung dari teknis dan ahli radiologinya. b. Ultrasound Dengan pemeriksaan ini hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik pemeriksaan lain dapat berupa: termografi, xerografi. Dilakukan untuk mencari jauhnya ekstensi tumor atau mencari metastasis jauh. Pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan apabila diperlukan (atas indikasi) pemeriksaan laboratorium untuk melihat toleransi penderita, juga dapat melihat kemungkinan adanya metastasis misalnya alkali fosfatase.9

c. Aspirasi Jarum Halus Dengan AJH diperoleh diagnosis tumor apakah jinak atau ganas, tanpa harus melakukan sayatan atau mengiris jaringan, sehingga keraguan seorang penderita apakah dirinya menderita kanker atau tidak segera terjawab dengan cepat dan akurat. d. Patologi Anatomi Teknik diagnosis patologi tumor menempati posisi sangat vital dalam diagnosis tumor yang tidak dapat digantikan teknik diagnosis lainnya. Patologi tumor dapat secara jelas menentukan sifat perubahan patologik ( tumor atau tidak ), menentukan ganas atau jinak, klasifikasi jaringan, gradasi keganasan, menjadi rujukan bagi terapi tumor dan basis analisis hasil terapi. Selain itu untuk membantu menentukan prognosis ada tidaknya residif, metastasis, dan analisis kausa kematian.

7. DIAGNOSIS Diagnosis didasarkan dari anamnesis, klinis, USG/ Mammografi, dan FNAB.10

8. PENATALAKSANAAN Terapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut: 1.Ukuran 2.Terdapat rasa nyeri atau tidak 3. Usia pasien 4. Hasil biopsi

Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringannormal secara perlahan.

Anda mungkin juga menyukai