PENDAHULUAN
Setiap pasien yang akan menjalani tindakan invasif seperti tindakan bedah akan
menjalani prosedur anestesi. Anestesi sendiri secara umum berarti suatu tindakan
menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur
lainnya yang menimbulkan rasa sakit. Anestesi umum (general anesthesi)
merupakan suatu keadaan tidak sadar yang bersifat sementara yang diikuti oleh
hilangnya rasa nyeri di seluruh tubuh akibat pemberian obat anestesia.
Fibroadenoma mammae (FAM) merupakan tumor jinak pada payudara yang
paling umumnya terjadi pada wanita muda, terutama dengan usia dibawah 30
tahun dan relatif jarang ditemukan pada wanita post menopause. Penyakit ini
bersifat asimptomatik atau hanya menunjukkan gejala ringan berupa benjolan
pada payudara yang dapat digerakkan, sehingga pada beberapa kasus, penyakit ini
terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan fisik. Penanganan FAM ini
adalah melalui pembedahan tumor yang menggunakan anestesi umum untuk
menghilangkan rasa sakit.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui. Namun terdapat
beberapa faktor yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain peningkatan
aktivitas estrogen, yang diperkirakan berperan dalam pembetukannya. Selain
itu, diperkirakan terdapat perkusor embrional yang dormant di kelenjar
mammaria yang dapat memicu pembentukan fibroadenoma yang akan
berkembang mengikuti aktivitas ovarium.2
2.3 Patofisiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses
hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya
dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. Penyebab
proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik
mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel.
Peningkatan aktivitas estrogen diperkirakan berperan dalam pembentukannya.
Kira-kira 10% fibroadenoma akan menghilang secara spontan setiap
tahunnya, dan kebanyakan perkembangan fibroadenoma berhenti setelah
mencapai diameter 2-3cm.1
2
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan
gejala dan terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan
fibroadenoma relatif lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan
ukuran dan tekstur dalam beberapa bulan. Fibroadenoma memiliki gejala
berupa benjolan dengan permukaan yang licin dan merah. Biasanya
fibroadenoma tidak nyeri, tetapi terkadang nyeri bila ditekan, mobile, dan
konsistensinya kenyal padat .2
3
Gambar 2.1 Pemeriksaan Payudara Oleh Dokter
2.6 Pemeriksaan Penunjang
4
Pemeriksaan Radiologis
a. Mammografi
Pada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai
massa berbentuk bulat atau oval dengan batas yang halus dan berukuran
sekitar 4 – 100 mm. Fibroadenoma biasanya memiliki densitas yang sama
dengan jaringan kelenjar sekitarnya, tetapi pada fibroadenoma yang besar,
dapat menunjukkan densitas yang lebih tinggi. Kadang- kadang tumor
terdiri atas gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma di tepi atau di tengah
berbentuk bulat, atau berlobus-lobus. Pada wanita post menopouse,
komponen fibroglandular dari fibroadenoma akan berkurang dan hanya
meninggalkan gambaran kalsifikasi dengan sedikit atau tanpa komponen
jaringan ikat.5
b. Ultrasonografi (USG)
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas
tegas, berbentuk bulat, oval atauu berupa nodul dan lebarnya lebih besar
dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya. Internal echogenicnya
homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic.
Gambaran echogenic kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari
fibroadenoma dan mengindikasikan lesi tersebut jinal. Fibroadenoma
tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada USG
merupaka pseudocapsule yang disebabkan oleh penekanan dari jaringan
sekitarnya.6
5
Gambar 2.3 USG
Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan berasal dari
stroma intralobulus. Tumor ini berdiameter kecil, sekitar 3-4 cm, tetapi
sebagian besar terus membesar sehingga menyebabkan payudara membesar.
Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi mayoritas pada usia 45 tahun.2
6
Gambar 2.5 Mammografi Cystosarcoma Phyllodes
Gambaran USG tumor ini, hiperechoic dengan batas yang masih tegas, echo-
internal dapat homogen atau sedikit in homogen serta adanya penyangatan
akustik posterior lemah, hal ini mungkin disebabkan struktur kistik pada
tumor tersebut.7
Kista ini berasal daru adenosis, ketika lamina duktus dan acini mengalami
dilatasi oleh jaringan epitel. Gambaran mammografinya berupa massa bulat
atau oval yang berbatas tegas. Tepi kista ini dapat berbatasan dengan jaringan
fibroglandular, baik sebagian maupun seluruhnya.2
7
Gambaran USG pada kista adalah lesi dengan bentuk bulat atau oval,
mempunyai batas tegas dan teratur, an-echoic dan adanya penyangatan
akustik posterior.
3. Papilloma
Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh
dibawah areola mammae. Papilloma memberikan gejala berupa sekresi cairan
serous atau berdarah, adanya tumor subareola kecil dengan diameter beberapa
milimeter. Biasanya ukuran lesi papilloma sangat kecil.8
8
Gambar 3.14 USG Papilloma
Pemeriksaan Histopatologis
Pada pemeriksaan histopatologis pada fibroadenoma mammae yaitu
menggunakan teknik Fine Needle Aspiration Cytology (FNAC). Pemeriksaan
ini dilakukan dengan cara mengambil sel dari fibroadenoma dengan
menggunakan penghisap yaitu jarum suntik. Dari alat tersebut kita akan
memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan
tersebut dibawa ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah
mikroskop. Pada gambaran histopatologis menunjukkan stroma dengan
proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang
dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.1
9
Semicircular Incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang
besar dan berada di daerah lateral payudara
2.9 Prognosis
Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai risiko yang
tinggi untuk menderita kanker payudara. Bagian yang tidak diangkat harus
diperiksa secara teratur.4
2.10 Pencegahan
10
BAB III
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
a. Nama : T.M
b. Usia : 42 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Jerowaru
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA
g. Status Pernikahan : Sudah menikah
h. Berat Badan : 60 kg
i. Tinggi Badan : 155 cm
j. No. RM : 354564
k. Ruang : IBS
l. Masuk RS : 22 Februari 2021
m. Operasi : 23 Februari 2021
II. Anamnesis
Keluhan Utama : benjolan pada payudara kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Selong dengan keluhan benjolan
pada payudara kiri yang muncul sejak 2 dua bulan SMRS. Pasien
mengatakan benjolan mudah digerakkan, teraba kenyal dan terkadang
terasa sakit saat menjelang menstruasi. Benjolan awalnya kecil, kemudian
11
membesar sekitar ukuran kelereng. Pasien menyangkal adanya cairan yang
keluar dari puting susu, demam, mual muntah dan nafsu makan menurun.
BAK dan BAB masih dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit serupa (+) sekitar 10 tahun yang lalu pada payudara
yang sama, riwayat asma disangkal, riwayat diabetes disangkal, riwayat
hipertensi disangkal, riwayat alergi obat maupun makanan disangkal.
12
IV. Secondary Survey
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum
1. Keadaan umum : tampak sakit ringan
2. Kesadaran : compos mentis
3. GCS : E4V5M6
Vital Sign
1. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2. Nadi : 87 x/menit
3. Suhu : 36 ºC
4. Pernafasan
- Frekuensi : 20x/menit
- Irama : reguler
- Tipe : thorakoabdominal
5. SpO2 : 100%
Pemeriksaan Generalisata
1. Kepala Bentuk : normocephali
Ekspresi : tampak tenang
Simetri : simetris
13
Bau pernafasan : normal
Gigi geligi : lengkap, gigi palsu (-)
Palatum : deviasi (-)
Gusi : warna merah muda,
perdarahan (-)
Selaput Lendir : normal
Lidah : putih kotor (-), ulkus (-)
Jantung
8. Abdomen
Inspeksi : tidak tampak distensi, striae (-), sikatrik (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
14
Perkusi : Tympani pada seluruh regio abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal
9. Ekstremitas Atas
Akral hangat, kekuatan : 5/5, edema (-)/(-)
V. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan 15/02/2021 Nilai Normal
Hematologi
Leukosit 9.50 4.30-11.30 103 /µL
Hemoglobin 15.2 11.4-17.7 g/dL
Hematokrit 45.9 38-47%
Eritrosit 5.02 4.00-5.50 106/µL
Trombosit 259 150-440 103/µL
Faal Koagulasi
PTT 11.5 11-14 detik
APTT 27.4 25-35 detik
Covid-19
IgG Non reaktif Non reaktif
IgM Non reaktif Non reaktif
15
Pemeriksaan usulan : USG payudara
yang dapat terjadi pada payudara baik pada remaja maupun wanita
dewasa (ibu-ibu)
c. Kuratif :
Non Farmakologi
Makan-makanan bergizi.
Farmakologi
Vitamin B compleks tab 3x1
d. Rehabilitatif
16
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengatur pola makan yang
bergizi untuk pemulihan kesehatan tubuh pasien dan istirahat.
Rutin melakukan SADARI untuk memastikan tidak terdapat lagi
benjolan dan dapat mendeteksi dini bila keluhan muncul kembali.
Keluarga memberi support kepada pasien
Segera berobat ke pusat pelayanan bila mengalami keluhan yang sama.
IX. Kesimpulan
Acc ASA 1
X. Laporan Anestesi
Keadaan pre operatif : pasien telah terpasang IV line sejak tanggal 22 Februari
2021. Keadaan pasien tampak baik, kooperatif, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
87 x/menit, pernafasan 17 x/menit dan suhu 36,6ºC. Pasien sudah mulai puasa pukul
00.00 WITA.
1. Diagnosa Pra Bedah
Fibroadenoma Sinistra
2. Diagnosa Pasca Bedah
Post operasi eksisi biopsi FAM sinistra
3. Penatalaksanaan Preoperasi
Informed consent
Puasa 8 jam pre operasi
Pasang IVFD RL 20 tpm
4. Penatalaksanaan Operasi
a) Jenis pembedahan : Eksisi biopsi
b) Jenis anestesi : General Anesthesi (GA)
c) Mulai anestesi : 23 Februari 2021 pukul 10.00 WITA
d) Mulai operasi : 10.05 WITA
e) Selesai anestesi : 10.20 WITA
f) Premedikasi : Ondancentron 4 mg
g) Medikasi induksi : Fentanyl IV 0.25 mg, propofol IV 1 amp.
h) Medikasi Intra Operatif : Inhalasi sevoflurance 2 vol% dengan
oksigen 3 L/menit.
i) Medikasi post op : tramadol 200 mg, ketorolac 30 mg
j) Cairan durante operasi : 500 cc
17
Monitoring Anestesi
Waktu Hasil Pantauan Tindakan
09.58 TD : 110/70 mmHg; N: 90 x/menit, Pasien masuk ruang OK kemudian
RR: 17x/menit; SpO2 : 100% diberikan injeksi Ondancentron
09.59 TD : 110/65 mmHg; N: 87x/menit; Pasien diberikan injeksi fentanyl
RR: 17x/menit; SpO2: 100% 0.1 mg.
10.00 TD: 118/75 mmHg, N: 88 x/menit, Dimulai anestesi dengan
RR: 17x/menit, SpO2 : 100% pemberian propofol 100 mg dan
pemasangan masker O2 5 L/menit.
10.06 TD : 110/78 mmHg, N:90 x/menit, Diberikan anestesi inhalasi
RR: 18 x/menit, SpO2 : 100% dengan sevofluran 2 vol%.
10.07 TD : 120/80 mmHg, N: 90 x/menit; Pasien memasuki stadium 3 plana
RR: 17 x/menit, SpO2 : 100% 4, kemudian mulai dilakukan
pembedahan
10.13 TD: 128/90 mmHg; N: 93x/menit, Monitoring TTV
RR: 18x/menit, SpO2 : 100%
10.18 TD: 110/70mmHg; N: 90 x/menit, Inhalasi sevofluran distop
RR: 17 x/menit, SpO2: 100%
10.20 TD: 110/70 mmHg; N: 90x/menit; Injeksi ketorolac 30 mg IV, drip
RR: 17 x/menit; SpO2: 100% tramadol 200 mg.
10.22 TD : 120/80 mmHg; N: 87 x/menit; Pembedahan selesai
RR: 17 x/menit; SpO2 : 100%
10.35 TD: 120/80 mmHg; N: 80 x/menit; Pasien mulai sadar, nafas teratur,
RR: 18 x/menit; SpO2: 100% masuk RR.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Robbins Stanley L., Kumar Vinay., Cotran Ramzi S. 2014. Buku Ajar
Patologi Robbins Edisi 9. Jakarta : EGC.
2. Sjamsuhidajat R., De jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta:
EGC. 2012.
3. Shirley S.E., Mitchell D.I.G., Soares D.p., James M. Clinicopathologic
Features of Breast Disease in Jamaica:Findings of Jamaican Breast Disease
Study. 2000-2002. Diunduh dari http://lib.bioinfo.pl/ tanggal 23 Februari
2021.
4. Zieve David, Wetcher Debra G. Fibroadenoma Breast. Diunduh dari
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ tanggal 23 Februari 2021.
5. Snell, Richard S. 20012. Anatomi Klinik. Jakarta: EGC.
6. Makes Daniel. 2006. Atlas Ultrasonografi Payudara dan Mamografi.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
7. Mutarak Malai. Breast Imaging : A Comprehensive Atlas. Booknet Company.
Thailand
8. Kirby I.B. The Breast. In: Brunicardi F.C et all, ed. Schwartz’s Principles of
Surgery. Eight edition. New York: McGraw-Hill Books Company. 2006.
19