Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading

Breast fibroadenomas:
a review in the light of
current literature
Syarifah Qaisya Amalia
21174064

PEMBIMBING :
dr. Mohammad Hendro Mustaqim, Sp.B
Pendahuluan

Fibro : stroma jaringan, Adenoma: struktur


kelenjar dalam jaringan epitel, Oma: tumor
Fibroadenoma: tumor jinak dengan
komponen epitel dan stroma
CLINICAL PRESENTATION AND EPIDEMIOLOGY

 Wanita berusia 20-30 tahun, pada usia remaja


akhir
 10% wanita dari populasi dunia menderita FAM
 Massa kenyal, tidak nyeri, mobile, batas tegas,
berukuran 2-3cm, bisa juga <1cm-10cm
 70% lesi soliter, 30% massa multiple pada satu
atau kedua payudara
 Berfluktuasi dengan siklus menstruasi
KLASIFIKASI

Simple Fibroadenoma: FAM paling umum, 70-90% kasus.

Juvenile Fibroadenoma: 7-8% kasus, benjolan bilateral, tumbuh


dengan cepat disertai ulserasi kulit dan vena yang menonjol.
Giant juvenile fibroadenoma: subvarian langka dari juvenile
fibroadenoma, 0,5-2% kasus, pada wanita Afrika-Amerika
berusia 10-18 tahun, sangat jarang bilateral.

Multicentric Fibroadenoma: fibroadenoma multiple dikuadran


payudara berbeda. 10-25% kasus. Jumlah massa bisa 3-4 dalam
satu payudara.
Histopatologi

 Tampak massa ovoid yang tegas, abu-abu putih


atau coklat, lobus yang menonjol.
 Fibroadenoma terdiri dari proliferasi biplastik dari
komponen stroma dan epitel yang timbul dari
duktus-lobular terminal
 Biplasia terbentuk dari dua pola pertumbuhan yaitu
prekanalikular dan intrakanalikular
 Fibroadenoma menunjukan stroma hipovaskular
yang membedakannya dengan neoplasma ganas.
ETIOLOGI

 Belum diketahui pasti, beberapa penelitian


menyebutkan dipengaruhi kadar estrogen.
 Penelitian dari Coriaty Nelson Z menunjukkan dari
populasi 265.402 wanita bahwa resiko fibroadenoma
paling tinggi pada wanita usia <35 tahun, dan menurun
setalah usia 35 tahun, turun secara signifikan pada
wanita menopause.
 Menurut Sapino dkk mekanisme reseptor hormon
mungkin terlibat dalam mengatur pertumbuhan
fibroadenoma.
 O’Brien dan Kowdley menyimpulkan dari 1.717
pasien bahwa ada korelasi antara IMT dan kejadian
fibroadenoma, memuncak pada IMT 25-29,9 kg/m2.
FAM juga berhubungan dengan Sindrom Cowden,
Sindrom Maffuci. Dan berhubungan dengan terapi
siklosporin-A pasca transplatasi ginjal
 Menurut Dijkstra asupan makanan kedelai yang
tinggi dan ikan berlemak dapat menurunkan resiko
fibroadenoma.
Hubungan Fibroadenoma dengan kanker payudara

Usia rata-rata kanker adalah 42,5 tahun, 20 tahun lebih lambat dari
usia puncak terjadinya fibroadenoma.
Karsinoma yang terjadi pada fibroadenoma dapat dianggap sebagai
kejadian kebetulan karena komponen epitel fibroadenoma
mengalami rangsangan dan pemicu yang sama dengan bagian
payudara lainnya. Karsinoma dapat timbul pada jaringan payudara
yang berdekatan yang menelan atau menginfiltrasi fibroadenoma
atau dibatasi seluruhnya, atau setidaknya dominan pada
fibroadenoma
EVALUATION AND ASSESSMENT

1. Anamnesis:
 Usia saat massa payudara pertama kali diketahui,
 Perubahan ukuran dan tekstur massa
 Hubungannya dengan siklus menstruasi
 Nyeri yang terkait
 Perubahan kulit payudara
 Keluarnya cairan dari puting dan munculnya massa
tambahan.
 Dokter juga harus menanyakan tentang usia
menarche, riwayat kehamilan, massa payudara
sebelumnya, radioterapi, atau keganasan dan riwayat
keganasan dalam keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik:
 Pemeriksaan payudara secara rinci dan palpasi
kelenjar getah bening aksila. Untuk massa yang teraba,
ukuran, lokasi, konsistensi, mobilitas, dan setiap
perubahan kulit terkait harus didokumentasikan. Upaya
harus dilakukan untuk mengeluarkan cairan melalui
puting susu.

3. Pemeriksaan Penunjang
 Mamografi,
 USG
 Magnetic resonance imaging (MRI)
 Untuk analisis patologis, aspirasi jarum halus yang
dipandu USG atau biopsi jarum inti dapat dilakukan,
DIAGNOSIS BANDING

Kista Payudara Galaktokel Matopati Diabetik

Hipertrofi Payudara
Nekrosis Lemak Karsinoma, lipoma
Juvenile jinak
TATALAKSANA
 Observasi hingga eksisi bedah terbuka
 Intervensi diindikasikan untuk
fibroadenoma yang berdiameter >5 cm,
bertambah besar, menyebabkan rasa sakit
yang parah, mendistorsi parenkim
payudara, menyebabkan kelainan bentuk
kosmetik payudara, ada keganasan harus
disingkirkan.
 Prosedur minimal invasif.

1. Schwartz, Shires, Spencer. 2000.Peritonitis dan Abses Intraabdomen dalam Intisari Prinsip – Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta : EGC. Hal 489 – 493
VACUUM-ASSISTED PERCUTANEOUS BIOPSY (VAB)

Biopsi eksisi terapeutik perkutan dengan bantuan


vakum (VAB) dibawah anestesi lokal untuk tatalaksana
fibroadenoma hingga
ukuran 3 cm telah ditemukan sangat efektif.

PERCUTANEOUS RADIOFREQUENCY-ASSISTED EXCISION

Eksisi fibroadenoma payudara dengan panduan stereotactic atau


ultrasound perkutan dapat dilakukan dalam pengaturan rawat jalan
dengan anestesi lokal. Prosedur ini memberikan spesimen utuh yang
dalam banyak kasus tampak benar-benar dihapus setelah tindak
lanjut 4 sampai 6 bulan. Prosedur ini ditoleransi dengan baik oleh
pasien dan dikaitkan dengan komplikasi minimal.
ABLATIVE PROCEDURES

1. Percutaneous Cryoablation

2. Percutaneous Thermoablation

3. Microwave Ablation (MWA)

SURGICAL EXCISION

1. Endoscopy-assisted breast surgery (EABS)

2. Open approach
KESIMPULAN
 Fibroadenoma : massa payudara jinak
paling umum ditemui pada remaja
 FAM dapat menimbulkan kecemasan pada
pasien, diperlukan penjelasan terkait sifat
FAM yang jinak dan tentang
pentalaksanaan bedah dan nonbedah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai