Anda di halaman 1dari 11

KASUS PROBOLINGGO

MASALAH 1
Seorang gelandangan usia 60. perempuan. tertabrak lari
dijalan. Warga sekitar yang melihat kejadian langsung
membawa korban ke IGD RSUD dr. moh. Shaleh kota
probolinggo. Ditemukan fraktur tertutup sepertiga distal
pada tungkai kanan. Deformitas (+), false movement (+).
Tidak punya keluarga dan menderita gangguan jiwa.
Korban kemudian dirawat inapkan untuk direncanakan
operasi, namun dokter tidak berani melakukan tindakan
operasi karena tidak ada informed consent. Korban dioperasi
setelah MRS 2 minggu.
PEMBAHASAN
Kaidah dasar bioetik
Beneficience
justice
PEMBAHASAN
4 box method :
1. Medical Indication : pasien dengan fraktur tertutup
post tabrak lari
2. Quality of life : setelah pasien di operasi pasien akan
sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.
3. Client Preference : pasien seorang gelandangan,
tidak punya keluarga, dan menderita gangguan jiwa.
4. Contextual features : dokter tidak menyetujui
tindakan operasi dengan alasan belum ada informed
consent.
PEMBAHASAN
PROFESIONALISME
- Altruisme (+)
- Respect For Other (+)
KASUS 2
Masalah 2
Seorang laki-laki umur 58 tahun. Menderita bph kemudian
dioperasi oleh dokter bedah. Setelah dioperasi pasien di rawat
di bangsal bedah. Menurut advis dokter, pasien dilakukan
retraksi namun sudah 3 hari dokter bedah tidak kunjung
visite. Dokter bedah sudah di telvon setiap hari agar visite,
namun dokter tidak kunjung visite.
Kaidah dasar bioetik
Beneficience (+)
Non malefecience (+)
Justice (+)

Prime facie : justice


PROFESIONALISME
- Altruisme (-)
- Respect For Other (-)
- Call on duty (-)
- Accontibilty (-)
4 box method :
1. Medical Indication : jika traksi tidak dilepas lebih
dari 2 x 24 jam maka akan terjadi nekrosis
2. Quality of life : bila terjadi nekrosis maka pasien
akan memakai kateter seumur hidupnya
3. Client Preference : pasien dalam kondisi sadar dan
sudah membaik.
4. Contextual features : dokter tidak viste pasien
selama 3 hari. Dan tidak ada advis untuk melepas
traksi.

Anda mungkin juga menyukai