Anda di halaman 1dari 101

TINJAUAN PUSTAKA

TRANSFUSI DARAH, ASPEK KLINIS, KOMPLIKASI DAN


PENATALAKSANAANNYA

Oleh:
Agung Budi Prasetiyono

Pembimbing:
dr. Suradi Maryono SpPD. KHOM-FINASIM

BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2014 1
PENDAHULUAN

Imuno Hematologi Bidang


Ilmu Hematologi

Genetik Non Genetik


Serologi Auto imunitas
Tranfusi Anemia Hemolitik
GVHD oleh karena Obat
P. Hemolitik

2
Aplikasi Imuno Hematologi
Tranfusion Medicine
Blood Banking

Fokus utama ilmu Kedokteran tranfusi


Tranfusi darah/ produk darah
yang aman

Perlunya pemahaman tentang darah, komponen


darah, tranfusi yang aman serta komplikasi

3
DARAH

A. Komposisi Darah

4
B. Golongan Darah
Terkait Antigen Sel darah merah dan antibodi
golongan darah

5
Sistem ABO dan Rhesus

6
C. Donor Darah
Seleksi Donor Darah
Kriteria Tidak Boleh
Keadaan umum baik Penderita Hep. B
Usia 17-65 tahun 6 Bulan kontak erat penderita
BB > 50 kg Hep.B
Tidak demam 1 Tahun sesudah tatto/ tindik
Nadi normal 6 Bulan sesudah tranfusi
TD 110-150/ 70-90mmg Sedang menyusui
Alkoholisme
Sifilis
TBC
Kelainan darah (talasemia,
polisitemiavera
Resiko HIV
Pengidap HIV/AIDS 7
Donor Apheresis
Apheresis pemindahan secara seleksi satu
atau lebih komponen spesifik yang diinginkan dari
donor darah dan mengembalikan komponen sisanya
ke donor menggunakan peralatan pemisahan
cell secara otomatis.

Gambar 3. Peralatan Apheresis 8


CYTA PHARESIS sejumlah besar trombosit/
leukosit dapat dikoleksi dari donor tunggal
menggunakan sentrifugasi aliran intermiten
PLATELET/ TROMBOPHARESIS
Prosedur dimana trombosit dipisahkan secara
sentritugal dari whole blood
PLASMA PHARESIS sejumlah unit darah dari
donor darah diambil untuk mendapatkan plasmanya
diikuti penginfusan kembali sel darah merah donor.

9
Teknik Donor platelet pheresis
Jarum disuntikan pada lengan
Selang kecil dihubungkan dari jarum yang ditusukkan
Darah diambil ke dalam kit lalu diproses oleh mesin pemisah
darah untuk memisahkan platelet dari Whole blood
Komponen darah lain akan dikembalikan dalam tubuh donor
(1 putaran)
Dilakukan berulang sesuai dengan jumlah platelet yang
diinginkan
Waktu lebih kurang 1-2 jam

10
Teknik Pemisahan Platelet Konvensional
Seimbangkan darah berikut mangkok centrifuge pada balance
tempatkan mangkok sentrifuge yang sudah seimbang ke dalam
centrifuge dengan posisi beradapan kantong sejajar cuping
cup.
Putar 2000 x G selama 5menit suhu 180
Angkat mangkok centrifuge dengan perlahan-lahan, tempatkan
kantong utama WB pada plasma ekstractor dengan perlahan
agar darah tidak bercampur lagi. Jepit dan pasang klem plastik
pada selang penghubung antara kantong utama dengan
kantong satelit.
Alirkan plasma ke dalam kantong satelit
Tinggalkan plasma dalam kantong utama + 2 cm dari
permukaan sel darah merah peka
11
Seal dengan elektri siler selang penghubung antara kantong
utama dengan kantong satelit.
Lepaskan kantong utama berisi PRC dari rangkaian
Seimbangkan plasma dan mangkok centrifuge pada balance
Tempatkan mangkok berhadapan
Putar kecepatan 3000x G selama 12 menit suhu 180 C
Angkat dan letakkan kantong pada plasma ekstractor, jepit
dan lepaskan klim selang penghubung
Alirkan supernatan ke kantong satelit 2, tinggalkan plasma
30-50 CC dalam kantong satelit 1
Seal dengan elektrik siler selang penghubung kantong satelit
1 dan kantong satelit 2, gunting
Didapatkan komponen darah PRC, TC, LP
Simpan TC pada suhu 180- 220 C dengan agrigator

12
Syarat donor sama donor Whole Blood
ditambah Sanggup menetap lama untuk
menjadi donor Apheresis
Untuk platelet pharesis platelet
count > 150.000
13
TRANFUSI DARAH DARI ASPEK KLINIS

DEFINISI TRANFUSI
Pemberian darah atau komponen darah dari satu
individu/ donor ke individu lain/resipien

TRANFUSI MASIF
Penggantian lebih atau seluruh volume suatu
komponen darah dalam waktu 24 jam

TRANFUSI RASIONAL
Tranfusi dengan tujuan Replacement, substitusi
dalam jangka waktu tertentu dengan indikasi jelas
14
INDIKASI TRANFUSI

1. EMERGENCY/ Kegawatan daruratan


Perdarahan masif / profus
2. SUPPORTIVE
Mengoptimalkan fungsi dan keselamatan
3. PREVENTIF
Mencegah destruksi peri articular

15
PEMERIKSAAN PRETRANFUSI

ABO/RH Typing pasien


Identifikasi Antibodi donor dan pasien
test coomb
Uji silang serasi/ cross match

16
TRANFUSI KOMPONEN DARAH
Tabel 1. Komponen Darah dan Derivat Plasma (1)
Komponen/Produk Komposisi Volume Indikasi
Whole Blood RBC (kira-kira Hct 40%); plasma; 500 ml Meningkatkan masa sel dan volume plasma
WBC; platelet (WBC & platelet tidak fungsional; defisiensi
plasma pada Faktor pembekuan V dan VIII
labil)
Sel Darah Merah RBC (kira-kira Hct 75%); plasma 250 ml Meningkatkan masa sel merah pada gejala
reduksi; WBC dan platelet anemia atic (WBC & platelet tidak
fungsional)
Sel Darah Merah, RBC (kira-kira Hct 60%); plasma 330 ml Meningkatkan masa sel merah pada
Ditambah Adenine- reduksi, WBC, dan platelet; 100 anemia simptomatik (WBC dan platelet
Saline ml larutan tambahan tidak fungsional)
Leukosit RBC >85% volume awal RBC; <5 x 225 ml Meningkatkan masa sel merah; <5 x 105
Tereduksi (disiapkan 105 WBC; sedikit platelet; WBC untuk menurunkan kemungkinan
dengan filtrasi) plasma minimal reaksi febris, imunisasi pada leukosit
(HLA)(antigen) transmisi CMV
RBC Washed RBC (kira-kira Hct 75%); <5 x 105 180 ml Meningkatkan masa sel merah; penurunan
WBC; tidak ada plasma resiko reaksi alergi terhadap protein
plasma.
RBC Frozen; RBC (kira-kira Hct 75%); <5 x 105 180 ml Meningkatkan masa sel merah;
RBC Deglycerolized WBC; tidak ada platelet; tidak meminimalkan reaksi transfuse febril atau
ada plasma alergi; digunakan untuk memperpanjang
penyimpanan darah RBS
Tabel 10.1 Komponen darah derivat plasma
17
Tabel 1. Komponen Darah dan Derivat Plasma (2)
Komponen/Produk Komposisi Volume Indikasi
Granulosit Granulosit (>1.0 x 1010 220 ml Memberikan granulosit untuk pasien
Pheresis PM/unit); limfosit; platelet tertentu dengan sepsis dan neutropenia
(>2.0 x 1011/unit); beberapa berat (<500 PMN/l)
RBC
Platelet Platelet (>5.5 x 1010/unit); 300 ml Perdarahan karena thrombositopenia atau
RBC; WBC; plasma thrombositipati

Platelet Pheresis Platelet (>3 x 1010/unit); RBC; 300 ml Sama dengan platelet; kadang sesuai HLA
WBC; plasma
Platelet Leukosit Reduksi Platelet (seperti di atas); <5 x 300 ml Sama dengan platelet; >5 x 106 WBC untuk
106 WBC per dosis final menurunkan kemungkinan reaksi febris
pooled plateled alloimunisasi pada leukosit (HLA antigen),
atau transmisi CMV Meningkatkan masa sel
merah pada anemia simptomatik (WBC dan
platelet tidak fungsional)
FFP; FFP Donor Retested Plasma; faktor antikoagulan; 220 ml Pengobatan beberapa gangguan koagulasi
plasma; Plasma dengan komplemen (tidak ada
pelarut/deterjen platelet)
AHF cryoprecipitated Fibrinogen; Faktor VIII dan 15 ml Defisiensi fibrinogen; Faktor XIII; pilihan
XIII; faktor von Willebrand kedua pada pengobatan hemophilia A,
penyakit von Willebrand

Tabel 10.2 Komponen darah dan derivat plasma 18


Tabel 1. Komponen Darah dan Derivat Plasma
Komponen/Produk Komposisi Volume Indikasi
Faktor VIII (konsentrase; Faktor VIII; sedikit plasma 25 ml Hemophilia A (defisiensi faktor VIII);
Rekombinan Faktor VIII protein lain (produk penyakit Willebrand (penggunaan off-label
manusia) bervariasi kemurniannya) untuk produk tertentu saja)

Faktor IX (konsentrase; Faktor IX; sedikit plasma 25 ml Hemophilia B (defisiensi faktor IX)
Rekombinan Faktor IX protein lain (produk
manusia) bervariasi kemurniannya)

Albumin/PPF Albumin, bberaoa -, - (5%); Ekxpansi volume


globulin (25%)
Imun Globulin Preparasi IgG antibody Bervariasi Pengobatan hipo- atau
untuk penggunaan IV agammaglobulinemia; penyakit profilaksis;
dan/atau IM thrombositopenia autoimun (IV saja)

Rh Imun Globulin IgG anti-D; preparasi untuk 1 ml Pencegahan penyakit hemolitik pada bayi
penggunaan IV dan/atau IM baru lahir karena antigen D; pengobatan
thrombositopenia autoimun

Antithrombin Antothrombin; sedikit 10 ml Pengobatan defisiensi antithrombin


plasma protein lainnya
RBC = sel darah merah; Hct = hematokrit; WBC = sel darah merah; CMV = cytomegalovirus; PMN = sel
polimorfonuklear; FFP = plasma beku segar; PPF = fraksi protein plasma; IV = intrvena; IM = intramuskular
Tabel 10.3 Komponen darah dan derivat plasma
19
REAKSI TRANFUSI DAN PENATALAKSANAANNYA
Tabel 5. Reaksi Transfusi Akut (1)
Tipe Tanda dan Gejala Penyebab Umum Pengobatan Pencegahan
Hemolitik Hemoglobinemia dan Inkompatibilitas ABO Hentikan transfuse; Hindari kesalahan
intravaskuler hemoglobinuria, (kesalahan penulisan) hidrasi, bantuan penulisan; pastikan
(imun) demam, menggigil, atau komplemen lainnya tekanan darah dan sampel & resipien
ansietas, syok, DIC, fixasi antibody yang respirasi; induksi yang sesuai
dispnea, nyeri dada, menyebabkan dieresis; mengobati
nyeri panggul, inkompatibilitas antigen- syok dan DIC, jika ada
oliguria identifikasi antibodi

Hemolitik Demam, malaise, IgG non-komplemen- Monitor Ht, fungsi Hindari kesalahan
ekstravaskuler hiperbilirubinemia fiksasi antibody yang ginjal dan hepar, penulisan: pastikan
(imun) indirek, peningkatan sering berkaitan dngan profil koagulasi, tidak identifikasi sampel
urobilinogen urin, penundaan hemolisis ada pengobatan akut dan resipien yang
penurunan yang umumnya sesuai
hematokrit diperlukan
Febris Demam, mengigil, Antibody terhadap Hentikan transfusi; Antipiretik pre
jarang hipotensi leukosit atau protein berikan antipiretik; transfuse; darah
plasma; hemolisisl infuse yaitu acetaminophen; reduksi leukosit jika
sitokin pasifl sepsis. untuk kekauan berulang
Umumnya karena kondisi gunakan meperidine
dasar pasien. 25-50 mg IV atau IM

Tabel 12.1. Reaksi transfusi akut 20


Tabel 5. Reaksi Transfusi Akut (2)
Tipe Tanda dan Gejala Penyebab Umum Pengobatan Pencegahan
Alergi (ringan Urtikaria (gatal), Antibody terhadap hentikan transfuse; Antihistamin pre-
sampai berat) jarang hipotensi atau protein plasma; jarang berikan antihistamin transfusi; washed
anafilaksis antibody terhadap IgA (PO atau IM); jika RBC component,
berat, epinefrin jika berulang atau
dan/atau steroid berat periksa
tingkat IgA pre-
transfusi pada
pasien dengan
riwayat
anafilaksis
terhadap
transfusi
Hipervolemik Dispnea, edema Transfuse darah yang Induksi dieresis; hindari transfusi
pulmoner hipertensi, terlalu cepat dan/atau phlebotomy; yang terlalu cepat
arritmia kardia berlebihan bantuan sistem atatu berlebihan
kardio-respiratorik
sesuai kebutuhan

Tabel 12.2. Reaksi transfusi akut


21
Tabel 5. Reaksi Transfusi Akut (3)
Tipe Tanda dan Gejala Penyebab Umum Pengobatan Pencegahan
Transfusion Dispnea, demam, HLA atau antibodi Bantuan tekanan RBC reduksi leukosit
related acute edema pulmoner, leukosit; biasanya darah dan respirasi jika resipien memiliki
lung injury hipotensi, tekanan antibody donor yang (dapat memerlukan antibody; beritahu
(TRALI) jepitan kapiler ditransfusikan dengan intubasi) layanan transfusi
pulmoner normal plasma dalam untuk mengkarantina
komponen komponen lainnya
dari donor.

Sepsis Kekakuan, Komponen darah Hentkan transfusi; Berhati-hati dalam


bekterial menggigil, kontaminasi bantuan tekanan pengambilan dan
demam, syok darah; kultur pasien penyimpanan darah;
dan unit darah; perhatian yang
berikan antibiotik; cermat pada
beritahu layanan persiapan lengan
transfusi darah untuk phlebotomy

DIC = disseminated intravascular coagulation; IV = intravena; IM = intramuskuler; PO = lewat mulut; RBC


= sel darah merah

Tabel 12.3. Reaksi transfusi akut


22
Tabel 4. Langkah Penanganan Reaksi Transfusi Akut
Jika terjadi reaksi transfuse akut:
1. Hentikan transfuse komponen darah segera
2. Verifikasi bahwa unit yang benar diberikan pada pasien yang benar
3. Pertahankan akses IV dan pastikan output urin yang adekuat dengan larutan kristaloid atau koloid yang sesuai
4. Pertahankan tekanan darah, nadi
5. Pertahankan ventilasi adekuat
6. Beritahukan dokter yang menangani dan bank darah
7. Dapatkan darah/urin untuk langkah penanganan reaksi transfusi
8. Kirimkan kantung darah dan set administrasi ke layanan transfusi darah segera
9. Bank darah melakukan langkah-langkah penanganan pada reaksi transfusi yang dicurigai sebagai berikut:
a. Periksa berkas-berkas untuk memastikan komponen darah yang benar ditransfusikan pada pasien yang benar
b. Evaluasi plasma untuk hemoglobinemia
c. Lakukan set antiglobulin direk
d. Ulangi tes serologis lainnya sesuai kebutuhan (ABO/RH)

Jika dikonfirmasi adanya reaksi hemolitik intravaskuler


10. Monitor status ginjal (BUN, kreatinin)
11. Inisiasi dieresis
12. Analisis urin untuk hemoglobinuria
13. Monitor status koagulasi (prothrombin time,partial thromboplastin time, fibrinogen, hitung platelet)
14. Monitor tanda-tanda hemolisis (laktat dehidrogenase, bilirubin,haptoglobin, hemoglobin plasma)
15. Ulang tes kompatibilitas (cross match)
16. Jika dicurigai sepsis, kultur unit dan pasien, dan obati sesuai kondisi.]
Diadaptasi dari snyder EL Transfusion reaction. In: Hoffman R, Benz. EF Jr, SHatti SJ, dkk. Hematology: Basic Principle and Practice, 2nd ed. New York:
Chruchill Livingstone, 1995; 2045-53

Tabel 13. Penatalaksanaan transfusi reaksi akut


23
Resiko komplikasi tranfusi Frekuensi, episode; unit
Reaksi
Febrile (FNHTR) 1-4:100
Alergi 1-4:100
Hemolitik tertunda 1:1000
TRALI 1:5000
Hemolitik akut 1:12.000
Hemolitik fatal 1:100.000
Anaphylactic 1:150.000
Infeksi
Hepatitis B 1:63.000
Hepatitis C 1:1.600.000
HIV-1 1:1.960.000
HIV-2 tidak dilaporkan
HTLV-I dan II 1:641.000
Malaria 1:4.000.000
Komplikasi yang lain
RBC allosensitization 1:100
HLA allosensitization 1:10
Cangkok melawan penyakit inang jarang
Tabel 11. Resiko dari komplikasi transfusi
24
RINGKASAN

Teknik penyaringan saat ini sudah baik tranfusi


lebih aman
Sebaiknya tranfusi dilakukan sesuai indikasi
Diperlukan pengembangan teknolosi dalam tranfusi

25
TERIMA KASIH

26
KONTRA INDIKASI TRANFUSI

WHOLE BLOOD Anemia normovolemik hanya


perlu peningkatan masa sel darah merah
PRC - WASHED > 24 jam (resiko terkontaminasi
bakteri)
PRC + PRC minim leukosit reaksi tranfusi
hemolitik, trasmisi infeksi virus, reaksi alergi
Trombosit konsentrat dan trombosit Apheresis
tidak efektif untuk ITP. DIC

27
TEST COOMBS

Positif pada P.Hemolitik bayi baru lahir


Anemia Hemolitik Autoimun
Anemia Hemolitik imun o/k obat
reaksi tranfusi hemolitik

28
UJI SILANG SERASI/CROSS MATCH

Bila Mayor dan Minor fase 1 sampai fase 3 tidak menunjukkan reaksi
aglutinasi dan atau hemolysis, hasil diinterpretasikan kompatibel (cocok)
darah dapat keluar.
Bila Mayor fase 1 sampai fase 3 menunjukan adanya reaksi aglutinasi dan
atau hemolisis, hasil diinterpretasikan inkompatibel (tidak cocok)
darah tidak dapat keluar.
Catatan: bila minor fase 1 sampai fase 3 menunjukan adanya reaksi
aglutinasi dan atau hemolisis, hasil diinterpretasikan inkompatibel (tidak
cocok) darah tidak dapat keluar, apabila permintaan PRC dan
hasil pemeriksaan DCT > Minor maka darah dapat dikeluarkan (DCT
pada pasien)

29
TEKNIK TRANFUSI
Sebelum melakukan transfusi darah langkah-langkah
yang harus dilakukan adalah:
Periksa label dan laporan error match
Yakinkan kebenaran nama, golongan darah, komponen
dan kompabilitas,
Gunakan jarum uk. 18 gauge,
Set tranfusi harus disesuaikan dengan komponen darah:
Blood set untuk WB, PRC, FFP, CRYD. Platelet set untuk
TC, CRYD.
Hangatkan komponen sampai dengan suhu 370C (Water
Batch / Blood Warmer) Bilas 50-100ml NS 40 tetes / menit
(minimal 200ml / 2 jam)
Kita awasi 15 menit pertama pemberian untuk mengetahui
komplikasi
Setelah selesai bilas dengan 100ml NS.
30
BAB V
TRANFUSI PADA KONDISI KHUSUS
A. Permintaan Emergency
Diberikan PRC O neg dengan persetujuan dokter
Selang kantong tetap ditinggal untuk chross macth

B. Pemilihan Golongan Darah pada Kasus Emergency


PRC Group O Rh-negatif atau AB plasma
Kasus emergency
Wanita belum menikah atau usia anak-anak
Atau bila belum dapat menentukan golongan
darahnya terutama Rh
PRC Group O Rh-pos
Hanya sebagai pengganti sementara
Laki-laki atau wanita usia lanjut

31
TRANFUSI MASIF

Tabel 14. Alternatif pemberian darah emergency bila


gol darah diketahui

32
AIHA

AIHA Tipe Dingin


Tranfusi dihangatkan dulu
AIHA Tipe Hangat
Hb > 5 g/dl, tidak ditransfusi
Harus diawasi
Pilih darah donor yang lemah reaksi positifnya

33
34
IMUNOPATOGENESIS
LPS bp
ENDOTOKSIN
TLR4

CD14 - Insulin Treatment


MD-2
- Metformin
- Oestrogen
- Statin
My D88
- ACE Inhibitor
IRAK
TRAF6 - AG II Blocker
- Anti ROS
- NO
NIK/MKK - Bradikinin
IKK M

NF-KB - Low dos Kortikosteroid

Target Genes
IL-6 IL-12
TNF- CYTOKINES IL-8
TGF-1 IL-1

Guntur, 2008;Modified by B Purwanto 2010


35
IMUNOPATOGENESIS

APC SUPER ANTIGEN


C3a, C5a LPS
IMUNO.COM
LPS bp

C7a CD 4+ TCR
CD 14
TLR 4 IL - 10
IFN -g IL - 4
TLR2 TH - 1 TH - 2 IL - 5 B cell
IL - 6
CSF Ig
IL 8
SEPSIS
IL 6 IL-2
IL -1 N
Compl.
TNF - CD 8+
MOD
NK
PGE 2 NO ICAM -1

SHOCK
36
SEPTIC (Guntur, 2000)
Piper JT, 2001
37
Piper JT, 2001
38
Piper JT, 2001
39
Piper JT, 2001
40
Piper JT, 2011
41
Piper JT, 2011
42
Transfution J, 2011
43
Piper JT, 2011
44
Transfution J, 2012
45
Strategic Healtcare, 2012
46
47
Transfution J, 2001
48
49
Piper JT, 2001
50
Nursing Education, 2007
51
Transfution J, 2001
52
Piper JT, 2001
53
Piper JT, 2001
54
55
Piper JT, 2001
56
Piper JT, 2001
57
Piper JT, 2001

58
Piper JT, 2001

59
Piper JT, 2001
60
Piper JT, 2001
61
Nursing Education, 2007
62
F. A Davis, 2009
63
Piper JT, 2001
64
Piper JT, 2001
65
Piper JT, 2001
66
Piper JT, 2001

67
Piper JT, 2001
68
Clin Res Cardiol, 2012
69
Clin Res Cardiol, 2012
70
Neprol Dial Transplans. J, 2003
71
Piper JT, 2001
72
Piper JT, 2001
73
Piper JT, 2001
74
Piper JT, 2001
75
Piper JT, 2001
76
Piper JT, 2001
77
Silbernagl, 2002
78
Silbernagl, 2002
79
Silbernagl, 2002
80
Silbernagl, 2002
81
J.E Pettit, 1996
82
Apheresis Technology

Wooi Seong, 2012

83
Apheresis Technology

Using apheresis machines,


individual blood components can be Wooi Seong, 2012
collected from the donor
84
Complications of
Plateletpheresis
Vascular access - bruising and haematoma, nerve
injuries, thrombosis
Haemodynamic changes - vasovagal and
hypovolaemic reactions
Reactions to fluids paraesthesia, other reactions
to citrate anticoagulant
Depletion of cellular and plasma components
Mechanical problems related to machines

Wooi Seong, 2012


85
Apheresis Technology

Wooi Seong, 2012


86
Whole Blood Derived
vs Apheresis Platelets

Any difference in efficacy ?


Pooled platelet concentrates prepared from whole
blood and by apheresis contain approximately same
number of platelets
Comparative studies have shown them to be
therapeutically equivalent in terms of post-platelet
increments and haemostatic effectiveness
Associated with similar incidence of side effects
Wooi Seong, 2012
87
Benefits of
Apheresis Platelets
Reduced donor exposure
Frequent repeat donor
Higher quality products
Purer products
Fewer donor reactions
Smaller needle technology
Tailored to need
Wooi Seong, 2012
88
NBC KLs ID-NAT Screening Algorithm
in SeroNEGATIVE Donations
ID-NAT IR
Confirmation testing on
seronegative plasma bag sample
3x Ultrio and 3x dHXV
assays
Alternate NAT
RR Potential
3x Ultrio on Additional HBV
1 tube NAT yield serologic markers
(anti-HBc, anti-HBs ,
NRR Anti-HBe, HBeAg)

False Positive
Discard all blood product; Recall for confirmation
of seroconversion or
no recall; OBI
eligible for future donation

Salim. S, 2012
89
NBC KLs ID-NAT Screening Algorithm
in SeroPOSITIVE Donations
ULTRIO R, Ultrio NR or IR/NRR
dHXV R Serology RR
Serology RR

Confirmation testing
Concordant supplementary
Yield serology
(Immunoblot/neutralization)

dHXV

Serology Yield
Salim. S, 2012
90
Fasilitas NAT di UTD DKI
4 orang operator yang sudah terlatih
2 buah Instrumen TIGRIS di Lab NAT

Uji saring NAT sudah dimulai aktif


kembali sejak November 2011 ( dari thn
2006 belum berjalan lancar)

2 shift dalam 24 jam

Salim. S, 2012
91
ALGORITMA UJI SARING PADA DARAH
DONOR (paralel)
Sampel Sampel

EIA Test NAT Test

EIA NR EIA IR NAT NR NAT IR

Pengulangan (Duplo) uji saring EIA dari sampel Pengulangan (Duplo) uji saring NAT dari sampel yang
yang sama dengan metode EIA yang sama. sama dengan metode NAT yang sama.

EIA EIA EIA NAT NAT NAT


NRR & NRR RR & NRR RR & RR NRR & NRR RR & NRR RR & RR

EIA dinyatakan RR NAT dinyatakan RR

EIA & NAT EIA NRR & EIA RR & EIA & NAT
NR/NRR NAT RR NAT NRR RR
Darah dinyatakan bebas infeksi Darah dinyatakan terinfeksi
92
Hasil Tes HIV Reaktif di DTD
PMI Cabang Semarang
120

100

80

60 Donor sukarela Lk
Donor sukarela Pr
40 Donor pengganti Lk
20 Donor pengganti Pr
0
2008 Jumlah Sampel
2009
2010 2008 = 48795
2011
2012 2009 = 51221
2010 = 50342
Muchlis. AU, 2012 2011 = 53288
2012 = 56092
Data uji saring ELISA & NAT menunjukkan persentase darah
reaktif IMLTD di Indonesia masih tinggi
Persentase darah reaktif IMLTD dari 211 UTD PMI se Indonesia1

Diperkirakan 3 %
dari darah yang
didonorkan per
tahun di
Indonesia
dimusnahkan
karena terbukti
terinfeksi (dengan
Uji Saring ELISA)
Penelitian th 2005 terhadap 931 sampel darah donor sero-
negatif di Indonesia 0,64% reaktif NAT2. Hasil uji konfirmasi
menunjukkan 0.5% positif HBV dan 0.1% positif HCV.
1 - Y.S.M. Soedarmono, Donor issues in Indonesia: A developing country in South East Asia. Biologicals 38 (2010) 4346

2 - Soedarmono, et al. Nucleic Acid Testing of First Time Indonesian Blood Donors. Vox Sanguinis (2005) 89 (suppl.2) : 24
Perkembangan Skrining ( Uji
Saring) darah di Indonesia
Uji saring serologi terbukti belum dapat menyingkirkan
darah asal donor dalam window period( masa jendela
infeksi)

Uji saring serologi mempunyai keterbatasan untuk


mendeteksi berbagai jenis mutan virus

Tuntutan jaminan keamanan darah dari pengguna darah


semakin tinggi

Permintaan dari klinisi dan bahkan dr pasien untuk NAT


Salim. S, 2012 95
Prevalensi di Indonesia
Infeksi HIV & Hepatitis
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD)
HIV, HBV and HCV dapat ditularkan melalui transfusi darah
Data prevalensi IMLTD
Pada anak dengan
Penanda Pada Populasi Pada darah donor4
kelainan darah
HBsAg 9,4%1 1,9%

Anti-HCV 0,44%1 0,6% 39%2

0,2%3
Anti-HIV 0,02%
in adult

Indonesia termasuk negara dengan endemik hepatitis B


derajad menengah hingga tinggi.
1. Kemeterian Kesehatan RI. Balibangkes. Laporan Riskesdas Biomedis, 2007
2. Fraser Chanpong, et al. Hepatitis C Among Child Transfusion and Adult Renal Dialysis Patients In Indonesia. Am. J. Trop. Med. Hyg., 66(3), 2002, pp. 317320.
3. Epidemiological Fact Sheets on HIV/AIDS & Sexual Transmitted Infections.UNAIDS, UNICEF, WHO. 2004 96
4. Laporan Tahun 2010 Kegiatan Pelayanan Darah oleh Unit Transfusi Darah - Palang Merah Indonesia
CS 3000 plus

AMICUS COMTEC

Rajesh, 2013
97
Apheresis Donor OR Therapeutic

Rajesh, 2013

98
Plateletpheresis
Indications :Thrombocytopenia due to
Leukemia
Aplastic Anemia
Various Hematologic Disorders Causing
Pancytopenia
Post Transplantation
Following Chemotherapy
Bleeding In Surgeries, Etc.
Viral infections such as Dengue
( DHF/DSS) Rajesh, 2013

99
Apheresis Platelets Reduce Patient
Exposure to Multiple Donors
Pooled or multiple platelet units contain platelets, plasma, and
many white cells from 6-8 donors
Apheresis platelets contain platelets, plasma, and white cells
from only one donor

Apheresis Platelete Pooled Platelete


One Donor 6-8 Donors

Rajesh, 2013
100
Therapeutic Apheresis in Clinical
Practice
Sickle Cell Dis.
Malaria Thrombocytosis

RBC WBC PLT Plasma

Leukemias TTP
Cell Therapies Guillain Barre Syn.
Myasthenia Gravis
Goodpastures Syn.
Waldenstroms

Rajesh, 2013

101

Anda mungkin juga menyukai