Anda di halaman 1dari 23

Oleh : Dr.

Andi Rosa Irawan

Pembimbing : Dr. Rudy Permady SpAn

Penanganan kondisi perdarahan, memerlukan terapi cairan dan transfusi darah kehilangan darah dapat ditoleransikan sampai Hemoglobin antara 7 g/dL - 10 g/dL ( Hematokrit 21% - 30% )( Miller RD, 2010 )
(Miller RD,2010)

Penggantian darah yang hilang sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan(
Cunningham, 2010 )

(Cunningham,2010)

Transfusi akan lebih baik jika diberikan hanya terdiri dari komponen darah yang diperlukan oleh resipien. Memberikan komponen tertentu lebih aman dan tidak boros.

Contoh ;kalau hanya untuk menaikkan volume intravaskular cukup dengan kristaloid atau koloid.
( Miller RD, 2010, Latief SA, 2002 )

Jenis

Darah
Gol sel darah merah Plasma

Sistem ABO
A B AB O Antigen A Antigen B Antigen A & B Tak ada antigen Antibodi B Antibodi A tak ada antibodi Antibodi Anti A & Anti B

Sistem Rhesus
Rhesus faktor adalah antigen lain pada sel darah merah. Ada yang mempunyai rhesus faktor positif dan negatif. Jika seseorang mempunyai darah tipe A dan rhesus positif, maka dikatakan mempunyai tipe A positif ( A+ ). Biasanya, seseorang hanya dapat menerima darah dengan tipe yang sama.

Umum di lakukan jika kadar Hb dibawah ambang batas normal dengan batasan kadar Hb 7,0 g/dl atau 8,0 g/dl. misalnya pada :

Kecelakaan, trauma atau operasi pembedahan yang besar. Penyakit yang menyebabkan terjadinya perdarahan misal maag khronis dan berdarah. Penyakit yang menyebabkan kerusakan sel darah dalam jumlah besar, misal anemia hemolitik atau trombositopenia.

Beberapa penyakit seperti hemofilia yang menyebabkan gangguan produksi beberapa komponen darah maka mungkin dibutuhkan transfusi komponen darah tersebut.

Whole blood

Kehilangan darah mendadak Exchange transfusion Dialisa ginjal

PRC

Anemia aplastik Anemia hemolitik Leukemia

FFP

Transplantasi sumsum tulang Imunodefisiensi defisiensi faktor pembekuan/pengentalan di dalam suatu pendarahan (DIC)

Trombosit consentrat

Penyakit leukemia

Suspensi leukosit

Sepsis, karena pada sepsis jumlah leukosit sangat rendah.

Creopresipitat

Hypofibrinogenemia-Fibrinogen pada Hemofilia A dan B Hemofilia, karena banyak mengandung factor pembekuan.

Plasma expander

Transfusi

satu unit darah lengkap ( whole blood ) atau sel darah merah pada pasien dewasa berat badan 70 kg yang tidak mengalami perdarahan dapat meningkatkan hematokrit kira-kira 3% atau hemoglobin sebanyak 1 g/dL.

Pasien dengan riwayat menderita penyakit kardiopulmonal perlu transfusi pada batas kadar Hb yang lebih tinggi Volume darah yang hilang selama masa perioperatif baik pada operasi darurat maupun elektif, dapat dinilai secara klinis dan dapat dikoreksi dengan penggantian volume yang tepat.

Diperlukan untuk keadaan-keadaan sebagai berikut :

Kehilangan darah yang akut dan masif yang menyebabkan kosongnya pembuluh darah sehingga jantung tidak dapat menyediakan tekanan yang cukup untuk memompa darah dan oksigen ke jaringan. Anemia berat, walaupun jumlah total darah dalam tubuh mencukupi, namun tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.

Tanda dan gejala klasik anemia berat

dispnea,

nyeri dada,
letargi, hipotensi, pucat,

takikardia,
penurunan kesadaran

Pemberian komponen darah hendaknya berdasarkan gejala ( simptomatik ) atau berdasarkan kebutuhan dengan bukti laboratorium. Badan FDA ( Food and Drugs Administration ) dari Amerika Serikat memberikan pedoman sebagai berikut : ( Rahardjo E, 2003 )

sel darah merah diberikan untuk menambah volume, memperbaiki keadaan umum ( general well being ), dan mempercepat penyembuhan luka. trombosit dapat diberikan untuk profilaksis sesudah pada transfusi masif dan pada trombositopenia. plasma beku segar diindikasikan untuk penggantian defisiensi faktor koagulasi, untuk menawarkan efek antikoagulan warfarin dan terapi imunodefisiensi.

trombosit seringkali diperlukan sesudah transfusi massif:


Transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2 kali volume darah yang hilang dalam waktu lebih dari 24 jam Transfusi darah lebih besar dari 50 % volume darah dalam waktu singkat ( misalnya : 5 unit dalam 1 jam untuk berat badan 70 kg )

trombositopenia juga perlu transfusi trombosit

komponen dapat disediakan dalam bentuk konsentrat sehingga mengurangi volume transfusi. resiko reaksi imunologik lebih kecil.

komponen darah dapat disimpan lebih lama bahkan ada yang sampai 5 tahun. Umur darah lengkap paling lama 21 35 hari. bahaya penularan penyakit terutama hepatitis berkurang.
agregat trombosit dan leukosit yang terbentuk selama penyimpanan darah lengkap dapat dibuang. penderita akan menerima komponen yang diperlukan saja. masalah logistik yang lebih mudah. kontrol mutu lebih sederhana.

Penanganan perdarahan pengisian kembali kompartemen intravaskuler

cairan kristaloid 3x perkiraan kehilangan darah

Bonnar ,2000 resusitasi cairan pemberian kristaloid dan darah

Reaksi Hemolitik Reaksi Alergi

Kontaminasi Darah Virus dan Parasit

Emboli Udara

Sel-sel Darah Putih - demam

Pemberian Darah yang Terlalu Cepat Pemberian Darah yang Tidak Sesuai

Penanggulangan

Stop transfusi Naikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid Berikan oksigen Diuretik manitol 50 mg atau furosemid 10-20 mg
Antihistamin Steroid dosis tinggi

Reaksi

Transfusi

Anda mungkin juga menyukai