BALA KESELAMATAN
Nomor : 0545/RSIACB/DIR/PER/VI/2021
BAB I
DEFINISI
Setiap pasien yang di Rawat Inap dan rawat jalan, bila membutuhkan
pelayanan darah, baik untuk persiapan maupun untuk transfusi,
mendapatkan Surat Permintaan Darah yang ditandatangani oleh dokter
yang merawat (DPJP) atau dokter jaga yang mendapat delegasi dari DPJP.
Surat Permintaan Darah tersebut dibawa oleh perawat ruang rawat inap ke
laboratorium. Petugas laboratorium melakukan identitifikasi pasien
kemudian melakukan pengambilan sampel darah . Petugas Rumah Sakit
(Supir) ke UTD Kotamadya untuk meminta darah. Petugas UTD
Kotamadya melakukan uji saring/ uji serasi.. Setelah mendapatkan darah
yang diminta, petugas RS kembali ke laboratorium. Di laboratorium
dilakukan pencatatan, identifikasi pasien dan pemeriksaan terhadap darah
yang diterima, mencocokkan formulir permintaan dengan kantong dan
selang darah. Petugas laboratorium menghubungi perawat ruangan untuk
mengambil darah. Bila tidak segera diambil maka darah akan disimpan di
lemari es suhu 2-8°C.
ALUR PERMINTAAN DARAH TRANSFUSI
Petugas laboratorium :
Melakukan pencatatan permintaan transfusi darah atau persiapan.
Melakukan identifikasi pasien dan sampling contoh darah
Menghubungi PMI untuk order darah
Petugas rumah sakit (supir) membawa contoh darah dan form darah ke PMI
Petugas UTD :
Melakukan pemeriksaan uji kecocokan
Petugas RS (supir) :
Menerima darah dari PMI dan menyerahkan kepada petugas laboratorium
Petugas laboratorium :
Mencocokkan identitas darah dari PMI dengan formulir permintaan darah
Cek kualitas darah yang diterima
Mencatat kelengkapan data
Menghubungi perawat ruangan untuk mengambil darah
Perawat :
Menerima dan mencocokkan darah yang diterima dengan identitas pasien,
dicatata dan diparaf di buku pengeluaran darah
Darah siap ditransfusi ke pasien
Mencatat reaksi yang timbul dan melaporkan ke DPJP
2. Tata Laksana penyimpanan Darah