penanganannya
Ulfah Suryani
PENDAHULUAN
• Transfusi darah dapat menimbulkan reaksi pada sekitar 10% penerima
transfusi.
• Oleh karena risiko tersebut, transfusi hanya dilaksanakan jika keuntungan jelas
melebihi risiko.
• Pasien harus diberitahu atas kemungkinan reaksi transfusi yang dapat terjadi,
keuntungan, alternatif dan konsekuensi dari penolakan transfusi.
• Dokumentasi informed consent harus dilakukan.
• Reaksi transfusi dapat terjadi cepat atau lambat
• Kebanyakan reaksi transfusi yang mengancam nyawa terjadi pada awal
transfusi, oleh karena itu pasien harus dimonitor dengan seksama selama
transfusi dan setiap ada tanda dan gejala harus segera diselidiki.
• Setiap reaksi transfusi terjadi, perlu dilakukan penanganan dengan tepat dan
pelacakan atas darah dan komponen darah yang bersangkutan
5
REAKSI TRANSFUSI DARAH CEPAT DAN GEJALANYA
• Definisi:
– Reaksi transfusi cepat terjadi selama transfusi atau dalam waktu 24 jam
setelah transfusi.
• Kejadian reaksi transfusi bisa cepat atau lambat.
• Penyebab reaksi transfusi cepat dapat imunologis atau non imunologis.
• Reaksi transfusi cepat imunologis adalah:
– Deman hemolitik, demam non hemolitik, reaksi alergi, anafilaksis dan Transfusion-
Related Acute Lung Injury (TRALI)
• Reaksi transfusi cepat non imunologis adalah :
– Sepsis, hipotensi, overload sirkulasi, hemolisis non imunologis, emboli udara,
hipokalsemia, hipotermia
6
Insidensi dan etiologi reaksi transfusi akut dan lambat yang imunologik
Immunologik Insidens Etiologi
Akut Febrile Hemolytic 1:38.000 – 70.000 Inkompatibilitas sel darah merah
(< 24 jam) Febrile Non Hemolytic RBC 1:200 - 17 Ab thd sel darah putih donor
Plt 1: 100 - 3 Akumulasi sitokin dalam unit platelet
Urticaria 1:100 - 33 Ab thd protein plasma donor
Anaphylactic 1:20.000 – 50.000 Ab thd protein plasma donor
TRALI 1: 5.000 -190.000 Ab thd sel darah putih donor/resipien
Lambat Alloimmunisasi, 1:100 Respon Imun thd Ag asing pd sel darah merah atau
(> 24 jam) Antigen RBC sel darah putih dan
Alloimmunisasi, 1:10 platelet (HLA)
Antigen HLA
Hemolitik 1:11.000 – 5.000 Anamnestik: respons imun thd Ag sel darah merah
Limposit donor tertanam di dalam resipien dan
GVHD Jarang memperbanyak kmd menyerang jaringan tubuh
pasien
Ab Plt Resipien (terbukti aloantibodi,
Purpura Post Transfusi Jarang biasanya anti-HPA-1) menghancurkan Platelet
autologous
Tidak dipahami seluruhnya
Immunomodulasi Tidak diketahui Darah terkontaminasi virus/bakteri
Infeksi Bervariasi
Insidensi dan etiologi reaksi transfusi akut dan lambat yang non imunologik
Non- Immunologik Insidens Etiologi
Hemolisis non imun Jarang Kerusakan darah secara fisik atau kimiawi
Embolus udara Jarang Infusi udara via selang
Hipokalsemia Tergantung keadaan Infus sitrat yg cepat
klinis
Hipotermia Tergantung keadaan Infus darah dg suhu dingan yang cepat
klinis
Lambat Overload besi Biasanya setelah Transfusi multipel dengan obligate iron load
(> 24 Jam) pemberian > 100 unit sel pada pasien dengan ketergantungan transfusi
darah merah
Tabel 2. Reaksi Transfusi akut
Hemolitik Hemoglobinemia dan Inkompatibel ABO (kesalahan Hentikan transfusi, hidrasi, Jamin pengambilan sampel
intravasculer hemoglobinuria, demam, administrasi) atau antibodi sel jaga tekanan darah dan benar dan identifikasi
(Imunologis) menggigil, cemas, syok, DIC, darah merah yang memfiksasi pernafasan, rangsang resipien benar
sesak, sakit dada, sakit badan komplemen lain diuresis, obati syok dan DIC
daerah pinggir (flank pain), jika ada.
oliguria (tidak ada urin)
Hemolitik Demam, malas, A n tib o d i m e n g ik a t Ig G n o n Monitor hematokrit, fungsi Review catatan sejarah
extravaskuler hiperbilirubinemia indirek, komplemen ginjal dan hati, profil transfusi, jamin pengambilan
(Imunologis) peningkatan LDH, koagulasi, pengobatan segera sampel benar dan identifikasi
urobilinogen urin, penurunan umumnya tidak diperlukan resipien benar, berikan darah
hematokrit dengan antigen negatif
dengan tepat, mungkin
diperlukan IV-IG dosis tinggi
Demam Demam, menggigil Antibodi terhadap leukosit Hentikan transfusi, berikan Antipiretik sebelum transfusi,
atau protein plasma, antipiretik, mis. Asetaminofen, k o m p o n e n d a ra h y a n g m is k in
hemolisis, masuknya sitokin untuk rigor/kaku pada dewasa leukosit
secara pasif, kontaminasi berikan meperidine 25-50 mg
bakteri, umumnya karena IV atau IM
kondisi pasien
Alergi (ringan Urticaria (hives), sesak, nafas Antibodi terhadap protein Hentikan transfusi, berikan Antihistamin sebelum
hingga berat) berbunyi (wheezing), plasma, antibodi terhadap IgA a n tih is ta m in (p e ro ra l a ta u IM ), transfusi, sel darah merah
tenggorokan tercekik, (jarang) jika berat berikan epinefrin cuci, jika berulang atau berat
hipotensi (jarang) atau dan atau steroid. periksa kadar IgA pretransfusi
anafilaksis pada pasien dengan riwayat
anafilaksis terhadap transfusi.
Jenis reaksi Tanda dan gejala Penyebab umum Pengobatan Pencegahan
transfusi
Hemolisis yang Antibiotika sefalosporin, Banyak obat yang Hemolisis mungkin berat dan
diinduksi oleh obat cefotetan dan cefriaxone menyebabkan hemolisis bahkan fatal. Pengobatan
adalah yang paling sering merangsang terbentuknya adalah menghentikan obat
menyebabkan hemolisis yang antigen baru pada membran dan perawatan suportif, serta
diinduksi oleh obat. sel darah merah, baik melalui transfusi untuk menjaga
Sebenarnya bukan reaksi mekanisme hapten atau kapasitas pengangkutan
transfusi namun sering dikira melalui modifikasi protein oxigen yang mencukupi.
HTR membran.
Beberapa obat merangsang
DAT akan positif dan serum pembentukan kompleks imun
akan bereaksi dengan sel-sel di dalam plasma yang
darah merah jika ada obat kemudian menumpuk di
yang bersangkutan dan dinding sel darah merah dan
negatif jika tidak ada obat menghasilkan reaksi.
yang bersangkutan Atau obat dapat merangsang
autoantibodi terhadap sel
darah merah
Hemolisis non Hemoglobinuria, Transfusi pada pengguna
imunologis hiperkalemia dan kerusakan katup jantung buatan,
ginjal sirkulasi extrakorporeal atau
transfusi melalui selang
berdiameter kecil dengan
tekanan yang tinggi,
pemberian larutan saline
hipotonik, dextrosa 5%, air
destilata atau obat-obat
tertentu di selang yang sama
dengan transfusi darah,
pemanasan > 42 0C,
pembekuan 10
Jenis reaksi Tanda dan gejala Penyebab umum Pengobatan Pencegahan
transfusi
Febrile non Demam, menggigil Antibodi terhadap leukosit Hentikan transfusi, berikan Antipiretik sebelum transfusi,
hemolytic atau protein plasma, antipiretik, mis. Asetaminofen, komponen darah yang miskin
kondisi pasien
Alergi (ringan Urticaria (hives), sesak, nafas Antibodi terhadap protein Hentikan transfusi, berikan Antihistamin sebelum
hingga berat) berbunyi (wheezing), plasma, antibodi terhadap antihistamin (peroral atau IM), transfusi, sel darah merah
tenggorokan tercekik, IgA (jarang) jika berat berikan epinefrin cuci, jika berulang atau berat
hipotensi (jarang) atau dan atau steroid. periksa kadar IgA pretransfusi
Hipervolemia Sesak, hipertensi, edem paru, Transfusi darah terlalu cepat Rangsang diuresis, flebotomi, Hindari transfusi yang cepat
aritmia jantung atau terlalu banyak tunjang sistim pernafasan dan dan banyak
11
Tipe Tanda dan gejala Penyebab umum Pengobatan Pencegahan
Hipotensi Hipotensi, tachikardia Pembentukan bradikinin, Hentikan transfusi, berikan Hentikan pemberian inhibitor
mungkin dibangkitkan oleh cairan, posisi trendelenberg ACE, hindari filter leukosit
inhibitor ACE bedside
Hipervolemia Sesak, hipertensi, edem paru, Transfusi darah terlalu cepat Rangsang diuresis, flebotomi, Hindari transfusi yang cepat
aritmia jantung atau terlalu banyak tunjang sistim pernafasan dan dan banyak
jantung jika diperlukan
Transusion Acute Sesak, demam, hypoxia, HLA atau antibodi leukosit Jaga tekanan darah dan Sel darah merah atau
Lung Injury edem paru, hipotensi, normal donor tertransfusikan pernafasan (mungkin trombosit yang msikin
(TRALI) pulmonary capillary wedge bersamaan dengan plasma memerlukan intubasi) leukosit;beritahu Bank Darah
pressure dalam komponen; neutrophil- dan UDD untuk memeriksa
p rim in lip id m e d ia to r; a n tib o d i donor dan karantina sisa
resipien terhadap sel darah komponen dari donor.
putih donor (kurang umum)
Kontaminasi Kaku, menggigil, demam, Komponen darah yang Hentikan transfusi, jaga Perhatikan seleksi donor,
bakteri syok terkontaminasi tekanan darah, kutur darah pengambilan darah dan
pasien dan donor, berikan penyimpanan. Perhatian yang
antibiotik, beritahu UDD baik thd persiapan lengan
untuk flebotomi
Jenis reaksi Tanda dan gejala Penyebab umum Pengobatan Pencegahan
transfusi
Dampak termal Hipotermia dengan hasil Transfusi dengan cepat dari - Penghangatan darah pada
aritmia jantung atau darah yang langsung transfusi masif dengan blood
berhentinya jantung dikeluarkan dari tempat warmer
penyimpanannya di
refrigerator
Plasmaferesis bisa
digunakan untuk membuang
antibodi penyebab
15
Jenis reaksi Tanda dan gejala Penyebab umum Pengobatan Pencegahan
transfusi
Hemosiderosis Penimbunan besi pada 1 ml sel darah merah Kelator besi parenteral,
berulang. Oleh karena itu, satu kantong Pertukaran sel darah merah
Emboli udara Sianosis akut, sakit, batuk, Transfusi dengan Menempatkan pasien dengan Pemasangan transfusion
aritmia, syok dan Kegagalan menggunakan transfusion posisi kepala di bawah pada pump dan mesin aferesis
jantung dan paru-paru akut. pump, atau pada tindakan sisi kiri sebagai upaya untuk mengikuti SOP.
18
PENCATATAN REAKSI TRANSFUSI