Nama Kelompok :
TINGKAT I A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…..…………………………………………………………………………………3
BAB I PEBDAHULUAN…..……………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN…..……………………………………………………………………..5
2.1 Darah…..…………………………………………………………………...5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Darah berasal dari kata “haima”,bahasa yunani yang berasal dari akar kata hemo atau
hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh yang mengalir dalam arteri,
kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa
karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah memiliki warna merah yang berasal dari
kandungan oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah
diambil dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran/metabolism didalam tubuh temperature 38°C, dan pH 7,37-7,45.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan
tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat metabolism dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu darah?
2. Bagaimana proses pembentukan darah?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu darah
2. Mengetahui proses pembentukan darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI DARAH
Darah adalah supsensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang mengandung elektrolit.
Darah mempunyai fungsi penting dalam sirkulasi. Secara umum fungsi darah adalah sebagai
4
alat transportasi oksigen, karbondioksida, zat gizi dan sisa metabolise, mempertahankan
keseimbangan asam basa, mengatur cairan jaringan dan cairan ekstra sel, mengatur suhu
tubuh dan sebagai pertahanan tubuh dan mengedarkan antibody dan sel darah putih. Sel sel
darah tersebut memiliki umur tertentu, sehingga dibutuhkan pembentukan sel-sel darah baru
yang disebut hematopoesis. Proses hematopoesis dapat dilihat pada gambar
Darah membentuk sekitar 8% berat tubuh total dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada
wanita dan 5,5 liter pada pria. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
mengandung banyak oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen. Karena darah sangat penting, harus terdapat mekanisme yang dapat memperkecil
kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pembuluh darah. Tanpa darah, manusia tidak dapat
melawan infeksi atau kuman penyakit dan bahan-bahan sisa yang dihasilkan tubuh tidak dapat
dibuang.
B. PROSES PEMBENTUKAN DARAH
Reproduksi atau pembelahan sel ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu Pembelahan Sel Amitosis
atau Binner, Pembelahan Sel Mitosis, dan Pembelahan Sel Meiosis.
5
pembelahan secara amitosis ini bisa terjadi karena sel bakteri pada umumnya tidak
memiliki bagian dari membran inti, yang memiliki peran penting dalam membatasi
nukleoplasma dan sitoplasma. Atau bisa juga karena DNA yang tersimpan di dalam
ruang lingkup sel relative lebih kecil. Jika dibandingkan dengan DNA pada sel
eukariotik. Bentuk sirkuler ini adalah bentuk dari suatu DNA prokariotik, maka DNA
tidak perlu digabungkan menjadi kelompok dari kromosom sebelum proses
pembuahan sel terjadi.
Berikut adalah gambar proses pembelahan secara amitosis:
6
sama dengan induknya, tujuannnya untuk memperbanyak sel atau perbaikan sel yang
rusak.
Pembentukan mitosis terdiri atas 5 fase utama yaitu:
a. Interfase
Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat atau
persiapan sel yang dinamakan Interfase. Pada tahap interfase inti sel
melakukan sintesis bahan-bahan inti atau replikasi DNA tetapi belum
membelah. Kromososmnya belum tampak. Sentriol membelah dan protein
dalam sel disintesis secara aktif. Terbentuk butiran-butiran kecil yang membuat
inti menjadi keruh. Tahap interfase terjadi selama dua3 jam, dan dibagi menjadi
tiga bagian yaitu ;
- Gap 1, proses pertambahan volume
- Sintesis, proses replikasi DNA dan sintesis protein
- Gap dua, proses pembentukan organel sel anakan.
b. Profase
Profase adalah tahap pertama mitosis. Pada tahap profase awal, butiran-butiran
kecil tadi menjadi benang benang halus, pipih, yang memanjang tak menentu
atau benang kromatin. Benang-benang kromatin tersebut membelah menjadi
dua rangkap. Terjadi dehidrasi dan pengendapan asam nukleat. Masing-masing
kromosom hasil replikasi mengandung dua kromatid yang mengandung
informasi genetik yang sama. Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari
mempertahankan bentuk sel menjadi fungsi membangun spindel mitosis dari
bagian sentrosom. Pada akhir profase, kromosom-kromosom mulai
menempatkan diri di bidang ekuator dari sel. Selanjutnya, membran inti
menghilang, terjadi elongasi sebagian spindel mitotik dari sentrosom menuju
kinetokor, berkas protein pada sentromer kromosom masing-masing pasangan
bergabung, terjadi elongasi spindel lainnya menuju kromosom, tumpang tindih
di pusat sel. Pada profase akhir, benang-benang kromatin memendek dan
menebal seperti batang atau kromosom yang masing-masing terdiri dari dua
belahan seperti spiral dan berada di tengah-tengah inti.
c. Metafase
Mikrotubul meluas menuju setiap ujung yang berlawanan dan membentuk
spindle pole atau mitotic center. Benang mitosis memposisikan kromosom
berjajar pada bagian tengah sel (keping metafase). Pengaturan ini memastikan
7
bahwa setiap sel anak menerima satu salinan kromosom. Kromosom
memendek berulang-ulang. Kedua kromatid dalam satu kromosom sering
disebut kromatid kakak beradik masih dihubungkan oleh satu sentromer dan
terletak di bidang ekuator sel.
d. Anafase
Kedua buah kromatid kakak beradik memisahkan diri dan ditarik benang
gelendong yang dibentuk ditiap kutub sel yang berlawanan. Benang-benang
tersusun dari suatu berkas halus yang disebut fibril. Proses ini didahului oleh
membelahnya sentromer atau kinetokor membelah menjadi dua. Tiap kromatid
itu mamiliki sifat keturunan yang sama. Kedua kromatid menjauhi bidang
ekuator dan menuju kutub. Di tengah-tengah inti seperti ada dua bentuk
bintang maka disebut stadium disaster. Mulai saat ini kromatid-kromatid
berlaku sebagai kromosom baru.
e. Telofase
Kromatid tunggal sampai di kutub kembali menjadi benang kromatin,
membentuk dinding inti kembali. Membran inti mulai terbentuk kembali di
sekeliling kromosom. Nukleolus muncul dan kromosom mulai menghilang.
Saat telofase selesai dan membran sel baru (atau dinding sel pada tanaman
tingkat tinggi) sedang terbentuk, pembentukan nukleus sudah hampir selesai.
Kadar air dalam sel bertambah dan nukleo protein berkurang. Langkah akhir
telofase melibatkan inisiasi pembelahan membran plasma dan sitoplasma pada
setiap anak sel untuk membentuk dua sel yang terpisah setelah dua inti baru
terbentuk. Juga fragmoplas di ekuator menebal membentuk dinding sel baru.
Setelah tahap telofase berakhir, maka fase ini kembali ke awal dimuali dari
interfase.
Berikut adalah proses pembentukan sel darah secara mitosis:
8
3. Proses Pembentukan Sel Darah Secara Meiosis
Pembelahan secara meiosis adalah pembelahan sel yang juga melalui tahapan-tahapan
tertentu. Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada
organ reproduktif. Meiosis berperan untuk menghasilkan gamet yang secara genetik
tidak identik (hanya setengah dari induknya), sehingga menyebabkan adanya variasi
genetik. Sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam
prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Jadi dalam proses ini
terjadi penggandaan namun tidak dengan cara penyalinan. Pembelahan meiosis terdiri
atas dua proses utama yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada kedua proses tersebut
terjadi fase-fase pembelahan sebagaimana halnya pembelahan mitosis. Berikut tahapan
pembelahan sel meosis ;
I. Meosis I
Perbedaan antara mitosis dan meosis terutama tampak pada prosesnya dan hasil
akhir yang didapatkan. Berikut tahap meosis I :
a. Profase I
9
(1) Leptonema
Kromatin dari sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang halus
dan melingkar-lingkar tak menentu serta memadat membentuk kromosom.
(2) Zygonema
(3) Pachynema
(4) Diplonema
10
tidak serupa dari pasangan kromososm homolog beserta gen-gen yang
barangkali dinamakan pindah silang.
(5) Diakenesis
b. Metaphase I
c. Anaphase I
d. Telofase I
11
II. Interfase
Fase ini merupakan fase antara atau fase istirahat dari pembelahan meosis awal.
Dimana sel tidak aktif lagi membelah tetapi masih mempersiapkan untuk tahap
profase II. Atau untuk proses meosis II.
III. Meosis II
Meosis II mrupakan tahap perbanyakan sel anak, dan tahapnya sama seperti
pembelahan mitosis.
a. Profase II
b. Metaphase II
12
c. Anaphase II
d. Telofase II
Inti sel mulai terbentuk kembali. Sentriol kembali menjadi sentromer dan
terjadi proses sitokinesis atau pembelahan sel. Hasil dari meosis II
menghasilkan empat sel anak dengan kromosom haploid n.
13
PENUTUP
Kesimpulan :
1) Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri.
b) Motosis
Interfase
Profase
Metafase
Anafase
Telofase
c) Meiosis I
- Profase I
14
Tahapan pada Profase I antara lain:
Leptonema
Zygonema
Pachynema
Diplonema
Diakenesis
- Metaphase I
- Anaphase I
- Telofase I
d) Interfase
e) Meosis II
Profase II
Metaphase II
Anaphase II
Telofase II
15
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unimus.ac.id
https://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Fungsi-dan-Proses-Pembelahan-Sel-adalah.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Hemopoesis
http://lib.ui.ac.id
16