0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan8 halaman
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan spermatozoa dimana spermatogonium membelah menjadi spermatosit primer melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan spermatid haploid yang kemudian berdiferensiasi menjadi sperma. Beberapa faktor seperti suhu, gizi, obat, alkohol, dan hormon dapat mempengaruhi proses spermatogenesis.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan spermatozoa dimana spermatogonium membelah menjadi spermatosit primer melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan spermatid haploid yang kemudian berdiferensiasi menjadi sperma. Beberapa faktor seperti suhu, gizi, obat, alkohol, dan hormon dapat mempengaruhi proses spermatogenesis.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan spermatozoa dimana spermatogonium membelah menjadi spermatosit primer melalui mitosis dan meiosis untuk menghasilkan spermatid haploid yang kemudian berdiferensiasi menjadi sperma. Beberapa faktor seperti suhu, gizi, obat, alkohol, dan hormon dapat mempengaruhi proses spermatogenesis.
Spermatogenesis (proses pembentukan sperma) adalah proses pembentukan dan pematangan spermatozoa. Spermatozoa merupakan gamet jantan dewasa yang ada dalam organisme secara reproduksi seksual. Fungsi Spermatogenesis Fungsi spermatogenesis adalah untuk menghasilkan sel sperma yang efektif mampu membuahi sel telur (ovum) sehingga terbentuk zigot. Zigot tersebut nantinya akan berkembang menjadi janin. Spermatogenesis juga berfungsi untuk menjaga agar individu memiliki keturunan yang sehat dengan cara mempertahankan jumlah kromosom dalam tubuh. Proses spermatogenesis Spermatogenesis terjadi ditubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma yang disebut spermatogenium. Spermatogenium kemudian membelah secara mitosis (proses pembelahan dari satu sel menjadi dua anak sel yang identik) menghasilkan spermatogonium yang haploid (sel atau organisme yang memiliki satu set kromosom yang tidak berpasangan). NEXT… Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis (proses di mana satu sel membelah diri sebanyak dua kali untuk menghasilkan empat sel yang mengandung setengah jumlah informasi genetik dari sel sperma) I untukmenghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang haploid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi (beragam) menjadi spermatozoa atau sperma. Faktor Spermatogenesis Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya spermatogenesis, antara lain sebagai berikut. 1. Perubahan suhu 2. Kekurangan gizi 3. Paparan obat kuat 4. Pemakaian alkohol 5. Perubahan kadar hormon testosteron 6. Kerusakan DNA pada sperma Sperma sendiri merupakan sel kelamin laki-laki. Sperma yang sudah matang terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala yang berbentuk oval, badan, dan ekor yang panjang. Kepala sperma berisi materi genetik (gen). Bagian kepala
sperma terlindungi suatu badan yang disebut akrosom.
Pada bagian ini juga mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Badan / tengah sperma. Pada bagian tengahnya terdapat
mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi
untuk menggerakkan ekor sperma. ekor digunakan untuk bergerak. Panjang sperma dari
kepala hingga ekor rata-rata adalah 0,05 milimeter.