Anda di halaman 1dari 2

SPERMATOGENESIS By. drh.

Husnurrizal *)
* Staff (Laboran) Lab. Reproduksi Fakultas Koedkteran Hewan Universitas Syaih Kuala. Banda Aceh.

Spermatogenesis adalah suatu proses pembentukan spermatozoa. Proses ini terdiri dari dua tahap yaitu spermatocytogenesis dan spermiogenesis. Spermatocytogenesis merupakan serangkaian pembelahan mitosis dari spermatogonia sampai mencapai tahap pembentukan spermatid. Sedangkan spermiogenesis merupakan proses pembelahan secara meosis terhadap spermatid dan terbentuk spermatozoa. Pembelahan secara mitosis dari spermatogonia terdiri dari enam tahap yaitu interphase, prophase, prometaphase, metaphase, anaphase dan telopase. Pada pembelahan ini menghasilkan inti dengan jumlah kromosom yang sama dengan induk (diploid), sehingga bahan genetiknyapun sama dengan induknya. Pembelahan secara meosis terdiri dari tahap pembelahan yaitu pembelahan tahap I dan II (division I dan II). Tahap prophase pada meosis ini terdiri atas 5 tahapan yaitu leptonema, zygonema, pachynema, diplonema dan diakinesis) berlangsung selama tahap I. dari pembelahan ini pada akhirnya akan terbentuk empat inti haploid. Pada dasarnya pembelahan sel gamet ini terdiri dari pembelahan inti (Karyokinesis) dan pembelahan cytoplasma (Cyto-kinesis). Pembelahan sel ini pada hewan jantan bergantung pada FSH (follicle stimulating hormone) dibawah pengaruh hormon gonadotropin dari hipofisa anterior. Perkembangan dari primitif germ sel menjadi spermatogonia primitif-A berada dibawah pengaruh hormon testosteron. Spermatogonia primitif-A berkembang menjadi spermatogonia-A dipengaruhi oleh GH (Growth hormone). Spermatogonia-A membelah

akan membelah secara mitosis sebanyak 3-4 kali untuk membentuk spermatogonia-B dibawah pengaruh GH (Growth hormone). Kemudian Spermatogonia-B akan membelah 1 atau 2 kali untuk membentuk spermatocyt primer dibawah pengaruh GH (Growth hormone). Kemudian spermatocyt primer akan membelah secara meosis membentuk spermatocyt sekunder di bawah pengaruh hormon testosteron. Spermatocyt sekunder akan membelah secara meosis akan membentuk spermatid (sel haploid) dibawah pengaruh testosteron. Akhirnya spermatid akan mengalami metamorphosis membentuk spermatozoa yang motil dibawah pengaruh hormon FSH. Jadi terlihat oleh kita bahwa pada setiap tahap proses spermatogenesis terdapat perbedaan hormon yang mempengaruhinya. Secara kasar terlihat bahwa testosteron mengontrol proliferasi primitif germ cell. Growth hormone mengontrol pertumbuhan sel somatic pada spermatogonia. Testosteron juga mengontrol maturasi spermatocyt. FSH akan mengontrol tranformasi spermatid menjadi spermatozoa. DURASI SPERMATOGENESIS Pada bufallo-bull durasi spermatogenic wave 8,6 hari. Masa spermatocyt primer 12,8 hari. Masa spermatocyt sekunder 0,4 hari. Masa spermatid (inti bulat) 5,7 hari. Masa spermatid (inti memanjang) 4,9 hari. Sehingga total waktu yang dibutuhkan oleh proses spermatogenesis adalah 38 hari. Pada ayam jantan perkembangan dari spermatocyt primer sampai terbentuk spermatozoa membutuhkan waktu selama 12 hari.

Sumber; dikutip dari berbagai sumber.

Anda mungkin juga menyukai