Anda di halaman 1dari 45

KAMI INGIN MOMONGAN

Prizha Nuriana
KELOMPOK 10

 Ketua : Sharon Eunike


 Sekretaris : Yosephine
 Penulis : Andy
 Anggota : - Eunike Petra Latuheru
- Suryeti
- Novi Anggriani Hermawan
- Ellissa
- Vinsensius Thomas
- Erian Setiawan
- Devario Delano
- Penanga Octavianews
- Prizha Nuriana
PEMICU 3

Kami Ingin Momongan

Sepasang suami istri berusia 35 tahun & 31 tahun telah


menikah selama 3 tahun dan belum dikaruniai anak. Mereka
berkonsultasi dengan dokter & sang suami disarankan untuk
melakukan pemeriksaan sperma.
Sang istri mengalami mestruasi yang tidak teratur
setiap bulannya. Hormon-hormon apa saja yang berperan
dalam kasus ini?
UNFAMILIAR TERMS

1. Momongan : anak
2. Konsultasi : pertukaran pikiran untuk mendapatkan
kesimpulan (nasihat, saran, dsb) yang
sebaik-baiknya
3. Sperma : sebuah gamet jantan ( spermatozoon )
4. Menstruasi : pengeluaran, secara berkala dan
fisiologis, darah dan jaringan mukosa
melalui vagina dari uterus yang tidak
hamil ( interval sekitar 4 minggu )
PERUMUSAN MASALAH &
CURAH PENDAPAT
1. Apa yang menyebabkan sang istri tidak hamil?
=> Faktor penyebab :
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Kualitas sperma yang kurang
- Penyumbatan
- Auto imune yang membunuh sperma
- PH vagina terlalu asam
- Ukuran penis yang tidak normal
2. Apa yang menyebabkan siklus menstruasi sang istri tidak
teratur?
=> - Stress
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Pengaruh hormon gonad
- Usia

3. Apa gunanya pemeriksaan sperma?


=> - Menentukan kualitas sperma
- Menentukan suami infertil atau tidak
LO 1
 Sistem reproduksi penting untuk kelangsungan suatu
spesies

 Reproduksi dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :


1. Reproduksi Aseksual
=> Reproduksi tanpa penyatuan sel-sel gamet, seperti
dengan cara pembelahan atau tunas
2. Reproduksi Seksual
=> Reproduksi melalui penggabungan sel gamet betina
dan sel gamet jantan
 Karakteristik Seks Primer

=> bagian tubuh yang membentuk sistem reproduksi dan


terlibat langsung dalam proses reproduksi
- gonad testes (pria) & ovarium (wanita)
fungsi (gonad matang) : gametogenesis &
menghasilkan hormon seks (pria : testosteron, wanita
: estrogen & progesteron)
- saluran reproduksi
- kelenjar seks tambahan

genitalia interna dan genitalia eksterna


- payudara wanita dianggap sebagai organ reproduksi
tambahan
 Karakteristik seks sekunder

=> tidak terlibat langsung dalam reproduksi


- misalnya konfigurasi tubuh, distribusi rambut
- ditentukan & dipelihara oleh testosteron dan
estrogen

- Binatang : jengger ayam jago & tanduk rusa sangat


penting untuk menarik lawan jenis
Manusia : Daya tarik sangat dipengaruhi oleh
kompleksitas masyarakat & perilaku
budaya
 Pertumbuhan dan pematangan saluran reproduksi serta
perkembangan karakteristik seks sekunder pada wanita
diinduksi oleh sekresi estrogen oleh ovarium aktif pada
masa pubertas. Penimbunan lemak terjadi pada :
Payudara. bokong, paha bentuk tubuh wanita

 Pertumbuhan rambut ketiak dan pubis, lonjakan


pertumbuhan pubertas, & munculnya libido disebabkan oleh
lonjakan sekresi androgen adrenal pada pubertas

 Peningkatan estrogen pada pubertas, seperti testosteron,


menyebabkan penutupan lempeng

 Pembelahan nukleus : mitosis (somatik) & meiosis (gamet)

 23 pasang kromosom 22 pasang autosome & 1 pasang


kromosom seks
 Diferensisasi Jenis Kelamin terdapat dalam 3 tingkatan :
- Jenis kelamin genetik
XY dan XX
- Jenis kelamin gonad
- Jenis kelamin fenotipe

 Anatomi genitalia eksterna dapat dibedakan pada usia


kehamilan 10-12 minggu
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA
MANUSIA

Laki-laki
Alat reproduksi laki-laki
terdiri dari:
 Sepasang testis
 Saluran-saluran kelamin
 Kelenjar-kelenjar
tambahan
 Penis
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

Testis: kelenjar kelamin


penghasil sperma dan
hormon testosteron
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

Saluran kelamin
 Vasa eferentia:
menampung sperma
 Epididimis: mengabsorpsi
sperma hingga kental dan
menyimpan sperma
sementara (3 minggu)
 Vasdeferens: saluran
penghubung epididimis
dengan uretra pada penis.
Dibagian ujungnya
terdapat saluran
ejakulasi
Uretra => saluran untuk
mengeluarkan sperma dan
urine
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

Kelenjar tambahan:
 Vesika seminalis :
merupakan kantong
semen (mani) yang
dindingnya menghasilkan
cairanlendir yang
mengandung fruktosa,
asam askorbat dan asam
amino sebagai makanan
dan pelindung sperma
sebelum membuahi ovum

Semen (mani) :
cairan yang terdiri dari
sperma dan cairan yang
dihasilkan oleh beberapa
kelenjar
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

Kelenjar tambahan:
 Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan
basa berwarna putih
susu.
Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan sifat
asam pada saluran vasa
eferentia dan cairan
pada vagina sehingga
sperma dapat bergerak
dengan aktif
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

Kelenjar tambahan:
 Kelenjar cowper
(bulbouretralis):
Penghasil cairan pelicin
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

Penis:
Alat kelamin luar yang
berfungsi untuk
memasukan sperma
kedalam tubuh wanita.
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA LAKI-
LAKI

 Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan sistem


ekskresi urineria
 Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa
pubertas sampai meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-
sel sperma akan mati dan diserap kembali oleh tubuh
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Perempuan
Alat reproduksi pada wanita
berupa:
 Sepasang ovarium
 Oviduk (tuba fallopii)
 Uterus
 Vagina
 Organ kelamin bagian luar
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Ovarium (indung telur):


Merupakan kelenjar kelamin
yang memproduksi ovum (sel
telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan
progesteron
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Oviduk / tuba fallopii


(saluran telur):
Berfungsi menyalurkan sel
telur ke uterus (rahim)
dengan gerakan peristaltik
dan dibantu oleh gerakan
silia pada dindingnya
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya
embrio. Selama kehamilan
volume uterus mampu
mengembang hingga 500 kali
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Vagina:
Tempat penis pada saat
kopulasi dan sebagai jalan
keluar bayi pada proses
kelahiran
ALAT-ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Organ kelamin luar:


 Klitoris/Klentit: struktur yang
sama dengan penis
 Vulva: terdiri atas labium
mayor (bibir besar) dan labium
minor (bibir kecil)
 Lubang saluran kencing
 Lubang vagina: bagian terluar
vagina
 Fundus: bagian lipat paha
LO 2
PEMBENTUKAN SEL KELAMIN

Pembentukan Sperma (spermatogenesis)


 Terjadi di dalam testis
 Spermatogonium bersifat diploid dan
selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
 Sebagian spermatogonium membesar
menjadi spermatosit primer
 Spermatosit primer terus membelah
diri secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder.
 Spermatosit sekunder membelah diri
kembali secara meiosis menjadi
spermatid
 Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma
 Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
PEMBENTUKAN SEL KELAMIN
Pembentukan Ovum (oogenesis)

 Terjadi di dalam ovarium


 Oogonium bersifat diploid
 Oogonium membelah diri secara
mitosis sehingga berjumlah banyak.
 Oogonium berkembang menjadi
oosit primer.
 Oosit primer membelah diri secara
meiosis menjadi oosit sekunder dan
badan kutub pertama
 Oosit sekunder mengandung kuning
telur dan sitoplasma, badan kutub
pertama merupakan inti sel yang
kemudian membelah diri menjadi
dua
 Oosit sekunder membelah diri
secara meiosis menjadi otid dan
badan kutub ke dua
 Otid berkembang menjadi ovum
yang haploid
 Setiap oosit primer menghasilkan 1
ovum
OVULASI
 Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
 Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini,
di dinding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan
pembuluh darah yang siap menerima zigot
LO 3
FERTILISASI
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder
yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma.
Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder
memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat
memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus
menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di
sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata.
Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah
korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida
merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa
glikoprotein yang membungkus oosit sekunder
Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma
maupun oosit sekunder saling mengeluarkan
enzim atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang
saling mendukung.
Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:
hialuronidase
=> Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada
korona radiata.
akrosin
=> Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada
zona pelusida.
antifertilizin
=> Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma
dapat melekat pada oosit sekunder
Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu
fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan
fungsi :
• Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat
• Menarik sperma secara kemotaksis positif
• Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit
sekunder

Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel


granulosit di bagian korteks oosit sekunder
mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona
pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.
Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian
meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari
seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II
dihasilkan 3 badan polar dan 1 ovum yang
disebut inti oosit sekunder.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti
(nukleus) pada kepala sperma akan membesar.
Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian,
inti sperma yang mengandung 23 kromosom
(haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom
(haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan
23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom
LO 4
ANALISIS SEMEN MANUSIA

 Fertilitas seorang pria ditentukan oleh jumlah dan kualitas


spermanya
 Menurut WHO :
1. Normozoospermia
 Jumlah sperma > 20 juta/mL
2. Oligozoospermia
 Jumlah sperma < 20 juta/mL
3. Astenozoospermia
 Motilitas sperma a < 25 % ; a+b < 50%
 Motilitas sperma :
 Kriteria a  bergerak cepat dan lurus ke depan
 Kriteria b  bergerak lambat dan tidak lurus
 Kriteria c  bergerak ditempat
 Kriteria d  tidak bergerak
4. Teratozoospermia
 Morsperma normal < 30%fologi
5. OligoAstenoTeratozoospermia  Sindrom O A T
6. Azoospermia  0 sperma + plasma semen
7. Aspermia  0 sperma + 0 plasma semen
Motilitas Spermatozoa :

 Kriteria d  tidak bergerak  Uji Viabilitas

 Pewarnaan supravital (Eosin Y) dengan prinsip sperma hidup tidak


dapat menyerap zat warna dan sebaliknya dengan sperma mati
(membran sel berdisintegrasi)

 Dilihat dibawah mikroskop :


 Sperma hidup  kepala bening
 Sperma mati  kepala ungu

 Dari 100 sperma yang dihitung :


 70 sperma kepala bening Uji Viablitas
 30 sperma kepala ungu 70%
LO 5
DAFTAR PUSTAKA

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI Daring),


http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI Daring),
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
3. Kamus Kedokteran Dorland, Ed 31, Halaman 1321
4. Medline Plus Medical Dictionary,
http://www.merriam-webster.com/medlineplus/sperm

Anda mungkin juga menyukai