Anda di halaman 1dari 22

PATOLOGI KLINIK

dr. Marina M. Ludong, Sp.PK


Ilmu Patologi klinik:
Adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari
aspek-aspek pemeriksaan laboratorium secara
menyeluruh, baik teknis pemeriksaan maupun
interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium, terhadap
bahan yang berasal dari manusia dengan tujuan
membantu dokter klinik dalam menegakan diagnosis,
pemantauan hasil terapi dan perjalanan penyakit dalam
upaya
- peningkatan derajat kesehatan (promotif)
- pencegahan penyakit (preventif)
- penyembuhan penyakit (kuratif)
- pemulihan penyakit (rehabilitatif).
Penyelenggaraan pemeriksaan laboratorium
memerlukan
 pemantapan dan pengawasan mutu
agar pemeriksaan laboratorium selalu bermutu baik,
sehingga layak digunakan untuk menetapkan
diagnosis, memantau hasil terapi dan perjalanan
penyakit.
Tujuan pemeriksaan laboratorium:
1. Menegakkan diagnosis
2. Membantu menentukan beratnya penyakit
3. Mengikuti perjalanan penyakit
4. Perkiraan prognosis
5. Menimbang gangguan fisiologi akibat
penyakit
Jenis Pemeriksaan Laboratorium

-Menurut bidang dalam Patologi Klinik

-Menurut Patofisiologi

-Menurut Sifat Pemeriksaan


JENIS PEMERIKSAAN MENURUT BIDANG

Hematologi: kadar Hemoglobin, jumlah leukosit


jumlah eritrosit, jumlah trombosit,dll.
Hemostasis : pemeriksaan faktor pembekuan darah
Kimia Klinik : pemeriksaan fungsi hati, pemeriksaan
fungsi ginjal, dll.
( prinsip pemeriksaan berdasarkan reaksi kimia )
JENIS PEMERIKSAAN MENURUT BIDANG

Imunoserologi: (prinsip pemeriksaan berdasarkan


reaksi imunologi)
Analisa urin (urinalisa) dan cairan tubuh lainnya
Analisa tinja
Bank darah, Diagnostik Molekuler, dll.
MENURUT PATOFISIOLOGI :
•Metabolisme: Karbohidrat, Lipid, Protein
•Faal Hati, ginjal, Lambung, Usus, Pankreas,
Thyroid
•Kelainan kongenital
•Petanda radang
•Petanda tumor
•Gangguan hormon
•Lain-lain
MENURUT SIFAT PEMERIKSAAN:
•Rutin: Sederhana
•Pelengkap
•Khusus
•SITO Point Of Care Test (POCT),
Near Patient test
pemeriksaan SITO dengan alasan kegawatan
medik:
•Analisa gas darah untuk menentukkan status asam
basa dan gangguan metabolisme
•Hematologi: Kadar hemoglobin, hitung trombosit
•Koagulasi/hemostasis
•Glukosa darah: koma diabetikum
•Ureum, kreatinin: pemantauan fungsi ginjal
•Enzim CK, CK-MB: kegawatan jantung
•Bilirubin : pada bayi
 Cara pelaporan hasil analisis
laboratorium dapat berupa:
•kuantitatif: g/dL, g/L, mEq/L, gr/24j
•semikuantitatif: +, ++, +++, ++++
•kualitatif: positif ( + ) = ada;
negatif ( - ) = tidak ada
Pemilihan pemeriksaan laboratorium
“Haruslah berdasarkan Indikasi”
dengan pertimbangan bahwa hasil yang akan
diperoleh bermanfaat untuk diagnosis, terapi, atau
pemantauan dan tidak menyesatkan
pertimbangan yang salah apabila berdasarkan,
antara lain:
•kebiasaan Sejawat Dokter pada umumnya
•untuk kelengkapan dokumentasi
•sekedar ingin tahu
•biaya tidak membebani penderita
Pemeriksaan labotratorium yang ideal
1. Teliti
2. Akurat
3. Sensitif
4. Spesifik
5. waktu singkat
6. Murah
7. dapat membedakan yang tidak sakit dari yang sakit
8. dapat membantu diagnosis dini
Pembelajaran Patologi Klinik
I. Teori
II. Praktikum
III. Problem based learning / tutorial
Tujuan pembelajaran Patologi Klinik
Memberikan pengetahuan tentang:
jenis pemeriksaan Laboratorium
indikasi pemeriksaan laboratorium
bahan (sampel) untuk pemeriksaan laboratorium
Mengetahui cara interpretasi hasil pemeriksaan
dalam membantu pengelolaan penderita
Perlu diperhatikan untuk bahan pemeriksaan/sampel
pemeriksaan laboratorium:
-Jenis sampel yang sesuai, misalnya darah utuh yang tidak
beku (diperlukan antikoagulan/anti beku darah), serum,
bahan urin, bahan tinja

-Cara mempersiapkan penderita untuk pengambilan bahan


(sampel): diharuskan puasa, tidak minum obat-obat tertentu

-Kesegaran sampel  paling baik sampel baru/segar

-Cara pengiriman bahan apabila diperlukan pengiriman

Syarat harus diperhatikan dan dipatuhi agar hasil

pemeriksaan laboratorium dapat dipercaya.


Untuk dapat menginterpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium, perlu pengetahuan mengenai:
•Patogenesis
•Patofisiologi
•Faktor yang berpengaruh pada hasil
pemeriksaan laboratorium
•Nilai rujukan (rentang nilai normal)
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium

memerlukan data-data klinik dari penderita



Kemudian ditetapkan status kesehatan
seorang penderita dan pengelolaan
penderita selanjutnya
Tujuan Praktikum Patologi Klinik untuk
mahasiswa:

- Menunjang teori yang didapat

- Dapat melakukan sendiri beberapa jenis

pemeriksaan laboratorium yang mudah dan

bermanfaat sebagai pemeriksaan penyaring.


JENJANG PENDIDIKAN PATOLOGI KLINIK:
 Dokter Spesialis Patologi klinik
•Melalui pendididikan strata dokter spesialis.
 Peran Dokter Spesialis Patologi klinik :
Konsultan dalam mengelola pasien  sesuai
keahliannya( tidak dapat digantikan oleh profesi lain).
Penanggung-jawab Laboratorium Klinik
yang menjamin mutu pelayanan laboratorium
secara menyeluruh
“Manajer” Laboratorium klinik
 menjamin kelancaran kerja laboratorium
BUKU RUJUKAN:

-John Bernard Henry; Clinical Diagnosis and Management by


Laboratory Method
- Wintrobe; Clinical Hematology
- Hoffbrand, Pettit; Essential Haematology
- Andi Tangenjaya; Kumpulan kuliah Patologi Klinik
- Gandasubrata; Penuntun Laboratorium Klinik
- Penuntun Praktikum Patologi Klinik FK- UNTAR

Anda mungkin juga menyukai