OBJERCTIVES &
JAWABAN
PEMICU 1
LEARNING OBJECTIVES
Menjelaskan suhu tubuh (pembagian suhu
tubuh, faktor yang mempengaruhi suhu tubuh,
mekanisme pengaturan suhu tubuh).
Menjelaskan cairan tubuh (pembagian cairan
tubuh, faktor yang mempengaruhi cairan tubuh,
mekanisme pengaturan cairan tubuh).
Definisi Suhu :
Tingkat panas yang
dihasilkan dan
dipertahankan oleh
proses tubuh. Variasi
dan perubahan dalam
suhu tubuh
merupakan indikator
utama penyakit dan
kelainan lainnya.
Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal seseorang bervariasi, tergantung
pada jenis kelamin, aktivitas, lingkungan, makanan
yang dikonsumsi, gangguan organ, waktu.
Suhu tubuh normal, menurut American Medical
Association, dapat berkisar antara 97,8
derajat Fahrenheit, atau setara dengan 36,5 derajat
Celsius sampai 99 derajat Fahrenheit atau 37,2
derajat Celcius.
Suhu tubuh terbagi atas 3 :
Oral
Suhu dapat diambil melalui mulut baik
menggunakan termometer kaca klasik atau yang lebih
modern termometer digital yang menggunakan probe
elektronik untuk mengukur suhu tubuh.
Dubur
Suhu yang diambil melalui dubur (menggunakan
termometer gelas atau termometer digital) cenderung
0,5-0,7 derajat lebih tinggi daripada ketika diambil
oleh mulut.
Aksilaris
Temperatur dapat diambil di bawah lengan dengan
menggunakan termometer gelas atau termometer
digital. Suhu yang diambil oleh rute ini cenderung 0,3-
0,4 derajat lebih rendah daripada suhu yang diambil
oleh mulut.
Telinga
Termometer khusus dengan cepat dapat
mengukur suhu gendang telinga, yang
mencerminkan suhu inti tubuh (suhu dari organ-
organ internal).
Mungkin suhu tubuh abnormal karena demam
(suhu tinggi) atau hipotermia (suhu rendah).
Demam ditandai ketika suhu tubuh meningkat
di atas 37 derajat Celsius secara oral atau 37,7
derajat celcius melalui dubur, menurut American
Medical Association. Hipotermia didefinisikan
sebagai penurunan suhu tubuh di bawah 35
derajat Celsius.
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormone pertumbuhan
4. Hormone tiroid
5. Hormone kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10.Lingkungan
RESEPTOR DALAM TUBUH
Sebagai mahluk hidup, hewan & manusia
harus memiliki kemampuan menanggapi
rangsang atau stimulus.
• Stimulus merupakan informasi yang dapat
diterima oleh hewan & manusia.
• Stimulus dpt datang dari lingkungan luar
salinitas, suhu udara,kelembaban, cahaya.
• Stimulus dpt datang dari dalam tubuh suhu
tubuh, derajad keasaman (pH) darah/cairan
tubuh, kadar gula darah, kadar kalsium dalam
darah.
• Alat penerima rangsang reseptor, sedangkan
alat penghasil tanggapan disebut efektor.
Berdasarkan Jenis Rangsang :
1. KHEMORESEPTOR
Peka terhadap rangsang kimia, baik asam,basa,
maupun garam anorganik dan organik.
2. THERMORESEPTOR
Peka terhadap suhu baik suhu panas maupun suhu
dingin.
3. MECHANORESEPTOR
Peka terhadap pukulan, cubitan, sentuhan, tekanan.
4. PHOTORESPTOR
Peka terhadap cahaya matahari atau lampu.
5. MEGNETORESEPTOR
Peka terhadap kekuatan magnet.
6. ELEKTRORESPTOR
Peka terhadap medan listrik. Umumnya untuk
penyembuhan seperti keram,semutan, jantung.
PUSAT INTEGRASI : HIPOTALAMUS
Hipotalamus adalah
bagian yang sangat peka,
yang merupakan pusat
integrasi utama untuk
memelihara
keseimbangan energi dan
suhu tubuh berfungsi
sebagai termostat tubuh,
dengan menerima
informasi dari berbagai
bagian tubuh di kulit.
Penyesuaian dikoordinasi dengan sangat rumit dalam
mekanisme penambahan dan pengurangan suhu
sesuai dengan keperluan untuk mengorekasi setiap
penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal.
Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan
suhu darah sekecil 0,01ºC.
Hipotalamus mendapat informasi mengenai suhu kulit
dan suhu inti melalui reseptor khusus yang peka
terhadap suhu yang disebut termoreseptor (reseptor
hangat, dingin dan nyeri di perifer). Sensasi suhu
primer diadaptasi dengan sangat cepat. Suhu inti
dipantau oleh termoreseptor sentral yang terletak di
hipotalamus serta di susunan syaraf pusat dan organ
abdomen
Termoreseptor sentral memiliki umpan balik
negatif esensial untuk mempertahankan suhu inti
sedangkan termoreseptor periper berfungsi
menghantar sinyal ke pusat integrasi dingin di
hipotalamus.
Hipotalamus melayani seluruh refleks integrasi
suhu dan mengirimkan sinyal kembali melalui saraf
simpatis autonom ke kelenjar keringat, pembuluh
darah kulit, kelenjar adrenalis, dan melalui neuron
motoris pada otot skeletal.
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit --> Reseptor perifer --> hipotalamus
(posterior dan anterior) --> Preoptika
hypotalamus --> Nervus eferent -->
kehilangan/pembentukan panas
HOMEOSTASIS SUHU TUBUH
Suhu tubuh di atur oleh keseimbangan antara
pembentukan panas dan pengeluaran panas.
Pembentukan Panas Pengeluaran Panas
• metabolisme basal
•Aktivitas otot • Radiasi
• thyroxine dan
epinephrine • Konduksi &
(merangsang tingkat Konduksi
pada metabolisme) • Evaporasi
• pengaruh suhu pada
sel
PEMBENTUKAN PANAS
Pembentukan panas adalah produk tambahan
metabolisme yang utama. Sebagian besar
produksi panas di dalam tubuh di hasilkan pada
organ dalam, terutama hati, otak, jantung,dan
otot rangka selama kerja.
Produksi panas ditentukan oleh :
Laju metabolisme basal dari semua sel tubuh
Laju cadangan yang disebabkan oleh aktivitas
otot
Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh
pengaruh tiroksin (sebagian kecil hormon lain,
seperti hormon pertumbuhan dan
testosterone)
Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh
efek epinephrine, norepinefrin, dan
perangsangan simpatis terhadap sel,
Metabolisme tambahan yang disebabkan
aktifitas kimiawi di dalam sel, terutama bila
temperatur meningkat.
Pembentukan panas dapat dipengaruhi oleh :
1. Suhu Lingkungan
2. Produksi suhu karena makanan – Makan makanan
yang kaya protein akan menghasilkan peningkatan
produksi panas.
3. Aktivitas otot – aktivitas otot akan meningkatkan
kontraksi otot. Selama bergerak atau berolahraga atau
menggigil, akan menstimulasi peningkatan BMR.
4. Kelebihan berat badan dan Obesitas
5. Gangguan Konsumsi Makan - Anorexia nervosa
6. Tinggi, berat dan luas permukaan tubuh,
7. Jenis kelamin dan umur
8. Kondisi emosional
PENGELUARAN PANAS
Pengeluaran panas ditentukan oleh dua faktor :
Kecepatan konduksi dari tempat panas dihasilkan
dalam inti tubuh ke kulit, dan Kecepatan panas
dihantarkan dari kulit ke lingkungan luar.
Kulit, jaringan subkutan, dan terutama lemak dari
jaringan subkutan merupakan suatu penyekat
panas dari tubuh.
Kecepatan aliran darah yang tinggi menyeabkan
konduksi panas yang disalurkan dari inti tubuh ke
kulit sangat efisien. Kulit merupakan sistem
pengatur “radiator panas” yang efektif, dan aliran
darah kekulit adalah mekanisme penyebaran panas
yang yang paling efektif dari inti tubuh.
Peningkatan konduksi panas hampir delapan
kali lipat antara keadaan vasokonstriksi penuh
dan vasodilatasi penuh. Kehilangan panas dari
kulit kelingkungan luar dengan cara radiasi,
konduksi, konveksi, dan evaporasi.
Radiasi
adalah perpindahan panas dari permukaan satu objek
ke permukaan lain tanpa kontak langsung antara
keduanya (Holtzclaw, 1998)
Radiasi terjadi karena perpindahan kalor melalui
gelombang elektromagnetik.
Konduksi
Produksi panas
internal
Suhu inti
Panas meningkat
Lingkungan
luar Panas menurun
MEKANISME EFEKTOR NEURONAL
↑ Angiotensin II ↓ Angiotensin II
ISOTONITAS, HIPOTONITAS DAN
HIPERTONITAS
Bila sel dimasukkan kedalam suatu larutan tanpa
menyebabkan sel membengkak atau mengkerut disebut
larutan isotonis. Contohnya: NaCL 0,9 % dan Dextrose 5%
Larutan yang bila sel dimasukkan kedalamnya akan
menyebabkan sel membengkak disebut larutan hipotonis.
Larutan hipertonis bila sel dimasukkan kedalamnya akan
menyebabkan sel menjadi mengkerut oleh karena
osmolalitas cairan ekstrasel akan meningkat dan
menyebabkan osmisis air keluar dari sel menuju cairan
ekstrasel.
SISTEM LIMFATIK
Sistem limfatik merupakan jalur tambahan dimana cairan
dan protein dari ruang interstitial dapat masuk ke ruang
intravaskuler. Sistem limfatik terdapat pada hampir semua
jaringan hanya beberapa jaringan seperti bagian superfisial
kulit, susunan saraf pusat, endomesium dari otot dan tulang
yang tidak mempunyai saluran limfe.
Fungsi Sistem Limfatik
Mengembalikan protein, air dan elektrolit dari ruang
interstitial ke system sirkulasi
Untuk absorspsi bahan-bahan nutrisi dari saluran
pencernaan
Untuk mentranspor bakteri yang menyerang jaringan.
Manfaat cairan tubuh :
Memelihara Kulit
Air di dalam tubuh diperlukan untuk menjaga kelembaban,
kelembutan dan elastisitas kulit akibat pengaruh udara panas dari
luar tubuh.
Memulihkan Penyakit
Asupan air yang cukup ketika sedang sakit berguna untuk
meredakan demam dan mengganti cairan tubuh yang terbuang
sehingga proses pemulihan bisa berlangsung lebih cepat.
Pencernaan
Cairan sebagai pengangkat nutrisi dan oksigen melalui darah segera
mengirimkan ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan
membantu kerja sistem pencernaan dalam usus besar sehingga
mencegah sembelit.
Mengatur Suhu Tubuh
Kekurangan air akan menyebabkan suhu tubuh akan naik yang
tentunya akan mengganggu keseimbangan dan kesehatan tubuh.
Membuang Racun dan Sisa Makanan
Air membantu membuang racun di dalam tubuh melalui keringat, air
seni dan pernapasan.
Mekanisme cairan tubuh
Vasodilatasi
Olahraga di
maksimal, tp
lingkungan Evaporasi
panas tidk
panas
bisa keluar
Sensible
Insensible
Berkeringat
Denyut Konsentrasi
jantung ↑ air dan
garam↓
Haus
Suhu Inti Suhu Kulit
Termoreseptor Termoreseptor
Sentral Perifer
Termoreseptor
Hipotalamus
SS
Simpatis
Kelenjar
Keringat
Berkeringat
Osmolaritas ↑
Neuron
Osmoreseptor
hipotalam Rasa haus ↑
hipotalamus
us
DAFTAR PUSTAKA
Despopoulos A, Sibernagie S. Color atlas of
physiology 5th ed. 2003. New York: Thieme.
Guyton & Hall. Textbook of medical physiology
11th ed. 2006. Philadelphia: Elsevier.
Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 7
bagian II. 1994. Jakarta: EGC.
Sherwood L. Fisiologi manusia edisi 2. 2001.
Jakarta: EGC.