1 Menjelaskan Spermatogenesis :
1. Testis
Fungsinya : Menghasilkan sperma dan mengeluarkan testosteron.
Anatomi :
- Canalis inguinalis -- descensus
testisculorum -- skrotum.
- sindrom kriptorkhismus
Perkembangan testis :
- Sebelum pubertas ( 1 – 8 tahun )
- Pubertas ( 9 – 17 tahun )
- Dewasa
- tua
Fisiologi Testis :
– Spermatogenesis
– Produksi hormon
– Produksi cairan plasma semen
3. Duktus Epididimis
Terdiri dari 3 bagian :
a. Bag. Kaput : tempat penyerapan dan pematangan spermatozoa
b. Bag. Corpus : tempat penyimpanan spermatozoa
c. Bag. Cauda : tempat fagositosis spermatozoa
Fisiologi :
a. untuk menyalurkan spermatozoa
b. untuk penyimpanan spermatozoa
5. Duktus Ejakulatorius
Fungsinya : untuk menyalurkan spermatozoa.
6. Penis
Fungsinya sebagai alat untuk senggama.
Hormon Reproduksi
3. Uterus
Terdiri dari 3 lapisan,yaitu :
- Perimetrium
- Myometrium : terdiri dari lapisan otot dan jaringan ikat, responsif terhadap
pengaruh oksitosin.
- Endometrium : dengan bertambahnya usia, endometrium makin tipis yang dapat
menurunkan kemampuan reproduksi.
5. Vagina
Fungsinya : Sebagai organ senggama
Tempat menampung spermatozoa
Jalannya kelahiran
Dan lain-lain
Hormon Reproduksi
Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-
sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel
yang disebut Folikel de Graaf, Folikel de Graaf menghasilkan hormon estrogen.
Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH,
hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong
dirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum
kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi
FSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga akhirnya tidak
membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses
oogenesis mulai kembali.
Proses Menstruasi
3 Masa Siklus Haid
1. Masa menstruasi
Berlangsung selama 2-8 hari.
Terjadi involusi dan nekrosis pada dinding endometrium khususnya pada PD
di stratum vaskularis, akibatnya darah merembes ke lapisan vaskular.
Semua lapisan superfisisal akan terdeskuamasi yang akan merangsang
kontraksi uterus.
Menstruasi akan berhenti karena dinding endometrium sudah terepitelisasi
ulang.
2. Masa proliferasi
Dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14.
Terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim
untuk perlekatan janin.
Endometrium tumbuh kembali.
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur
(ovulasi)
3. Masa sekresi
Masa sesudah terjadinya ovulasi.
Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan
janin ke rahim)
-Pemeriksaan Mikroskopis
Motilitas spermatozoa
Konsentrasi
Leukosit
Aglutinasi
Morfologi
Motilitas :
Gerak spermatozoa
Jenis gerak spermatozoa berdasarkan WHO
Grade A : cepat lurus kedepan
Grade B : lambat, sulit maju, tidak lurus
Grade C : tidak bergerak maju
Grade D : tidak bergerak sama sekali
Morfologi:
Normal kepala bentuk oval
Kelainan kepala
Kepala besar
Kepala bulat
Kepala kecil
Kepala runcing
Kepala ganda
LO.3 Pembuahan
- Suasana
- Pada saat sebelum ovulasi , daerah serviks leih bersifat asam agar terjadi pembuahan
dibutuhkan permatozoa yang lebih tahan lama dan tahan terhadap suasana asam.Sehingga
akan membuahi ovum adalah spermatozoa X, yang akan meghasilkan bayi perempuan.
- Pada saat menjelang ovulasi dan beberapa saat sesudah ovulasi , serviksnya bersifat
basa. Maka spermatozoa lebih cepat pada suasana basalah yang akan membuahi
ovum.Sehingga akan menghasilkan bayi laki-laki.
- Masa Hidup
Spermatozoa : kurang lebih 48-72 jam
Masa ovum setelah ovulasi : 2 jam