Memancar Lurus
Kelompok 5
Kelompok 5
Fasilitator: dr. Sony Sugiarto, Sp.PA
NAMA NIM JABATAN
Ranto B. Tampubolon 405080135 Penulis
Putri Yunie N. 405080129 Anggota
Juvensius Viosandy 406080087 Anggota
Patricia Veronika 405070047 Anggota
Stefanus Anggota
Renny Hartant 405080033 Anggota
Stephanie Octavia 405080056 Anggota
Roky Ariyanto 405080061 Anggota
Stevany Minsanita 506080070 Anggota
Shereen 405080075 Sekretaris
Darwin 405080122 Ketua
I Putu Eka Ariana 405080215 Anggota
Bunda, Air Seniku Tidak Memancar
Lurus
Seorang anak laki-laki berusia 1,5 tahun, dibawa ibunya
ke praktek dokter umum dengan keluhan setap kali berkemih
air seninya tdak memancar lurus tetapi ke bawah. Pada
anamnesa didaptkan si anak lahir sebelum waktunya dan
melahirkan dengan bantuan dukun di desa.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan orificium urethra
externum terdapat di bawah pangkal penis, penis melengkung
ke bawah dan pada skrotum kiri tdak teraba tests. Kadang-
kadang pada saat menangis/ mengedan pada daerah inguinal
sinistra teraba massa sebesar biji rambutan dan tdak
ditemukan tanda-tanda peradangan.
Apa yang dapat dipelajari dari kasus ini?
Mind map
Learning Objectves
1. Mengetahui dan menjelaskan desensus tests culorum.
2. Mengetahui dan menjelaskan kelainan genital pada tests (definisi,
etologi,epidemiologi, klasifikasi, patofisiologi, tanda dan gejala,
pemeriksaan fisik dan penunjang, faktor resiko, penatalaksanaan
farmakologis dan non farmakologis, komplikasi, dan pencegahan)
a. Tests maldesensus
a. Kriptorkismus
b. ektopik
b. Hidrokel, varikokel, torsio tests
3. Mengetahui dan menjelaskan kelainan genital pada penis (definisi,
etologi,epidemiologi, klasifikasi, patofisiologi, tanda dan gejala,
pemeriksaan fisik dan penunjang, faktor resiko, penatalaksanaan
farmakologis dan non farmakologis, komplikasi, dan pencegahan)
a. Fimosis d. hipospadia dan epispadia
b. Parafimosis e. friktura urethra
c. Peny. Peyroni f. priapismus
DESENSUS TESTISCULORUM
EMBRYOGENESIS
Embriologi
• 3 bulan pertama pembentukan organ
• 6 bulan terakhir ↑ ukuran dan mematangkan organ-organ yang
dibentuk pada 3 bulan pertama
Bulan ke-3 Janin sudah mempunyai sistem organ sepert yang dipunyai oleh orang
dewasa, tetapi genitalnya belum dapat dibedakan antara jantan dan
betna dan tampak sepert betna serta denyut jantung sudah dapat
didengarkan.
Bulan ke-4 Kepala masih dominan dibandingkan badan, genitalia eksternal nampak
berbeda. Semua organ vital sudah terbentuk. Pembesaran uterus sudah
dapat dirasakan oleh ibu.
Bulan ke-5 Muka nampak sepert manusia dan rambut mulai nampak diseluruh
tubuh (lanugo). Pada yang jantan testis mulai menempati tempat
dimana ia akan turun ke dalam skrotum. Gerakan janin sudah dapat
dirasakan oleh ibu. Paru-paru sudah selesai dibentuk tapi belum
berfungsi.
Bulan ke-6 Ukuran tubuh sudah lebih proporsional tapi nampak kurus, organ
internal sudah pada posisi normal
Bulan ke-7 Janin nampak kurus, keriput dan berwarna merah. Skrotum
berkembang dan testis mulai turun untuk masuk ke skrotum, hal ini
selesai pada bulan ke 9. system saraf berkembang sehingga cukup
untuk mengatur pergerakan fetus, jika dilahirkan 10% dapat bertahan
hidup.
Bulan ke-8 Testis ada dalam skrotum dan tubuh mulai ditumbuhi lemak sehingga
terlihat halus dan berisi. Berat badan mulai naik jika dilahirkan 70%
dapat bertahan hidup.
Bulan ke-9 Janin lebih banyak tertutup lemak (vernix caseosa). Kuku mulai
nampak pada ujung jari tangan dan kaki.
Bulan ke-10 Tubuh janin semakin besar maka ruang gerak menjadi berkurang dan
lanugo mulai menghilang. Percabangan paru lengkap tapi tdak
berfungsi sampai lahir. Induk mensuplai antbodi plasenta mulai
regresi dan pembuluh darah palsenta juga mulai regresi.
Kutub kaudal testis Gubernaculum
Testis ↓
Penoscrotal
hipospadia
hipospadia proksimal
hipospadia proksimal
Glandular Hypospadia Penile Hypospadia Scrotal Hypospadia
KLASIFIKASI
Hipospadia mediopenean
• Pemeriksaan fisik
– Pada inspeksi terdapat korda & batang penis melengkung ke arah ventral
• Pemeriksaan penunjang
– Urethroscopy & cystoscopy untuk memastkan organ-organ seks internal terbentuk
secara normal
– Excretory urography / Pielografi Intra Vena untuk mendeteksi ada tdaknya
abnormalitas kongenital pada ginjal dan ureter
Diagnosis interseks
saat lahir
Persiapan (prepusium,
terapi hormon)
Distal Proksimal
MAGPI,
Lempeng Lempeng
Mathieu,King,Dupla
uretra dibuang uretra
y, Snodgrass,dll
dipertahankan
Tube-onlay, Inlay-
Onlay kulit lokal,
onlay, Prosedur 2
Mukosa bukal
tahap
Perbaikan multi tahap
1. Perbaikan dua tahap
Tahap I : Chordectomy
Chordectomy dgn memotong uretra plat
distal, meluruskan penis sehingga meatus
tertarik lebih proksimal
Perbaikan multi tahap
Perbaikan dua tahap
Stage II: Urethroplasty
• Penutupan kulit bagian
ventral dilakukan dengan
memindahkan prepusium
dorsal dan kulit penis
mengelilingi bagian
ventral dalam tahap
uretroplast
• Contoh :
Browne (1953),
Byars (1955),
Smith (1981)
Pencegahan
• Beberapa kelainan bawaan tdak dapat dicegah, tetapi ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko
terjadinya kelainan bawaan terutama ibu dengan kehamilan di atas
usia 35 tahun.
• Tidak merokok dan menghindari asap rokok.
• Menghindari alkohol.
• Menghindari obat terlarang.
• Memakan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin
prenatal.
• Melakukan olah raga dan istrahat yang cukup.
• Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutn.
• Mengkonsumsi suplemen asam folat.
• Menjalani vaksinasi sebagai perlindungan terhadap infeksi.
• Menghindari zat-zat yang berbahaya.
KOMPLIKASI
• Komplikasi awal perdarahan, infeksi, jahitan yang
terlepas, nekrosis flap, dan edema.
• Komplikasi lanjut
– Stenosis sementara karena edema atau hipertropi scar pada
tempat anastomosis.
– Kebocoran traktus urinaria karena penyembuhan yang lama.
– Fistula uretrocutaneus
– Striktur uretra
– Adanya rambut dalam uretra
EPISPA
DIA
HYPOSPA
NORM DIA
AL
EPISPADIA
• Suatu kelainan bawaan pada bayi laki-laki,
dimana lubang uretra terdapat di bagian
punggung penis atau uretra tdak berbentuk
tabung, tetapi terbuka
Epidemiologi
• Epispadias terjadi pada 1 dari 117.000 bayi
laki-laki dan 1 dari 484.000 bayi perempuan.
• Kondisi ini biasanya didiagnosis saat lahir atau
segera sesudahnya.
Klasifikasi
• Terdapat 3 jenis epispadia:
– Lubang uretra terdapat di puncak kepala penis
– Seluruh uretra terbuka di sepanjang penis
– Seluruh uretra terbuka dan lubang kandung kemih
terdapat pada dinding perut.
Manifestasi Klinis
• Adanya pembukaan saluran urethra dari
symphysis pubis sampai penis
• Nefropat refluks
• Penis yang memendek , melebar dan
melengkung
• Infeksi traktus urinarius
• Os pubis yang melebar
Pemeriksaan
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar
elektrolit
• Pyelogram intravena
• Rontgen pelvis
• USG Sistem Urogenital
Penatalaksanaan
• Penatalaksaan : Bedah
– Pembedahan untuk menutup saluran urethra ektopik tersebut
• Urethroplasty
• Orthoplasty
• Glansplasty
• Dilakukan pada pasien berumur 4-18mo (paling optmal)
– Tujuan:
• Kosmetk
• Fungsi seks yg normal
• Fungsi berkemih yg normal
Komplikasi
• Inkontnensia persisten dapat terjadi pada
beberapa orang dengan kondisi ini bahkan
setelah beberapa operasi
• infertlitas dapat terjadi
Striktura Urethra
• Striktur uretra
Obstruksi uretra anterior akibat trauma atau inflamasi
• Spongiofibrosis
Jaringan parut disekitar korpus spongiosum
• Striktur uretra posterior berbeda dari striktur uretra anterior karena
mekanisme cedera : disrupsi komplit atau parsial akibat trauma pelvis
displacement aksis uretra dan obliterasi uretra akibat fibrosis
Klasifikasi & Etiologi
• Kongenital, kelainan pada pertemuan
urethra membranacea dg bulbus urethra
• Akuisita, kelainan disebabkan infeksi dan
trauma dimana lapisan uroepitelial hilang.