04011381823225
Gamma 2018
Pemeriksaan luar: abdomen datar, simetris, uterus tidak teraba, massa (-), nyeri (-), tanda cairan
bebas (-), tinggi fundus uteri tidak teraba.
Inspekulo: portio tidak livide, OUE tertutup, fluor (+) putih kental, fluksus (-). erosi (+) /
laserasi (- ) / polip (-), sondase uterus didapatkan uterus AF dengan ukuran 6 cm.
VT: Portio kenyal, OUE tertutup, korpus uterus dalam batas normal, adneksa kiri dan kanan dan
parametrium dalam batas normal, kavum douglas dalam batas normal.
RT: TSA baik, ampulla rekti kosong, massa intralumen tidak ada, kavum douglas tidak
menonjol.
Pemeriksaan IVA:
1. Sambungan Squamous Kolumnar (+)
2. Zona transformasi (+)
3. Lesi acetowhite positif di jam 10 s.d jam 2.
Erosi
Riwayat belum imunisasi HPV, riwayat menikah dua kali (multiple sexual partners), dan
perokok pasif terinfeksi HPV infeksi persisten proses karsinogenesis asam nukleat virus
bersatu ke dalam gen dan DNA sel host mutasi sel berkembang menjadi sel displastik yang
tumbuh lambat displasia ringan (NIS 1) erosi (+).
Lesi Acetowhite
Terinfeksi HPV infeksi persisten HPV merangsang perubahan perilaku sel epitel serviks
metaplasia skuamosa pada squamous-columnar junction (zona transformasi) perubahan
ekspresi protein inti atau sitoplasma akibat perubahan onkogenik pada jaringan metaplastik
hamburan balik cahaya (backscattering) dari nukleus sangat meningkat setelah penggunaan asam
asetat lesi acetowhite (+).
Laboratorium:
Hb 9,2 g/dL, PLT: 265.000/mm3, WBC: 18.200 /mm3 MCV 82 MCH 32 MCHC 34.
Leukositosis
Adanya infeksi HPV displasia pada serviks timbul lesi prakanker (menandakan adanya sel-
sel prakanker) aktivasi sistem imun dan sistem inflamasi WBC meningkat.
Selain itu, adanya keputihan (fluor putih kental, berbau, namun tidak gatal) sebagai tanda adanya
infeksi bakteri juga dapat menimbulkan aktivasi sistem imun dan reaksi inflamasi WBC
meningkat.
PERSIAPAN PEMERIKSA
1. Cuci tangan
2. Menggunakan alat pelindung diri
PERSIAPAN ALAT
1. Meja ginekologi
2. Lampu periksa
3. Doek steril
4. Alat inspekulo
5. Alat/bahan untuk tindakan aseptik dan antiseptic
6. Alat dan bahan papsmear : spatula ayre, cito brush, deck gelas, dan alkohol 70% 7. Alat
dan bahan IVA : kapas lidi steril dan larutan asam asetat
PERSIAPAN PASIEN
1. Mengosongkan kandung kemih
2. Meminta ibu untuk melepas pakaian bagian bawah dan celana dalam serta memakai
sarung atau selimut yang tersedia
3. Membantu ibu naik ke meja periksa
PEMERIKSAAN INSPEKULO
1. Pasien dalam posisi litotomi
2. Lakukan prosedur aseptik dan antiseptik pada daerah vulva dan perineum
3. Amati dan laporkan kelainan pada daerah genitalia eksterna dan sekitarnya (vulva,
perineum, uretra, dan introitus vagina)
4. Memasang spekulum:
a. Ambil spekulum dengan tangan kanan dan masukkan telunjuk tangan kiri ke
dalam introitus vagina (untuk menampakkan vagina)
b. Pilihlah spekulum bivalve terkecil yang memungkinkan
c. Spekulum dimasukkan dalam posisi miring terhadap vagina (posisi daun sejajar
labia), menyusuri dinding posterior vagina, lalu diputar perlahan hingga gagang
spekulum menghadap ke bawah
d. Ketika memasang spekulum, minta ibu menghirup nafas dalam-dalam kemudian
menghembuskannya melalui mulut
e. Dilakukan penguncian speculum
f. Vagina dan serviks ditampakkan secara avoe
5. Amati dan laporkan keadaan genitalia interna
a. Dinding vagina: normal atau abnormal (erosi, laserasi, hiperemis, massa)
b. Portio: normal atau abnormal (laserasi, erosi, dan polip)
c. Adakah fluor dan atau fluksus
PEMERIKSAAN IVA
1. Identifikasi regio squamocolumnar junction (SCJ) yaitu daerah peralihan antara endo dan
ektoserviks.
2. Oleskan larutan asam asetat 3-5% pada SCJ pada serviks dengan menggunakan lidi
kapas.
3. Amati perubahan warna yang terjadi pada SCJ setelah 20 detik.
4. Hasil dikatakan positif jika pada daerah tersebut terjadi perubahan warna keputihan di
daerah tersebut (acetowhite epithelium).
PASCA PEMERIKSAAN
1. Melepas spekulum:
a. Kunci spekulum dibuka
b. Spekulum ditarik sembari diputar secara perlahan hingga posisi daun sejajar labia
c. Lepaskan spekulum dan letakkan dalam wadah yang berisi cairan klorin 10%
2. Setelah menyelesaikan pemeriksaan, masukkan kedua tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.
3. Lepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar
4. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
5. Catat hasil temuan ke dalam rekam medik
6. Jelaskan hasil pemeriksaan dan rencana berikutnya.
Daftar Pustaka
Kampono, Nugroho. 2011. "Kanker Ganas Alat Genital." In Ilmu Kandungan Edisi Ketiga, 295-
297. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.