Anda di halaman 1dari 29

SKILL LAB

PEMERIKSAAN VVP,
IVA, DAN PAP SMEAR
dr. Inas
Video pemeriksaan
 https://www.youtube.com/watch?v=U_wKj5dVpro
 https://www.youtube.com/watch?v=3GW6q9LS5Jo
 https://www.youtube.com/watch?v=Wqc4oT8JdV8
SKDI
Persiapan pemeriksaan
 Salam, perkenalkan diri
 Anamnesis obgyn (temukan clue nya)
 Rekomendasi pemeriksaan
 Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan (syarat, tujuan),
boleh ditemani keluarga
 Informed consent
 Persiapan diri, alat, dan pasien
 Pasien diminta BAK dahulu, kmd tidur di bed periksa
 Persiapkan alat
 Persiapan diri: cuci tangan, pemeriksa di kanan px (pmx
gyn), di depan vulva (VT)
 KIE
Pmx gynecologi
 Pmx abdomen (terlentang) Inspeksi 9
regio abdmen (tanda radang, tumor, lesi,
beks op), palpasi 9 regio (nyeri, tumor),
palpasi adnexa D & S (tumor, nyeri)
 Inspeksi genitalia externa (sekret yg
keluar dr vagina, benjolan, darah) (jangan
lupa lampu)
 Palpaso gen ext (labium mayor, minor,
nyeri, kelenjar bartolin, benjolan, abses,
nyeri)
 Inspekulo (Inspeksi genitalia interna)
cari portio cx (warna, licin, berdungkul2?
darah, tumor)
 Ambil sampel
 VT
PAP SMEAR
 Tes skrining Ca cx
 Menggunakan materi seluler cx dengan mengumpulkan
langsung dari zona transformasi (T
zone/squamocolumnar junction)
 Indikasi
 Kontak seksual (+) Manfaat
 Usia ?30th • Evaluasi sitohormonal
• Mendiagnosis peradangan
 Riwayat keluarga • Identifikasi organisme penyebab peradangan
 Multipartner • Mendiagnosis kelainan prakanker serviks
dan kanker serviks dini atau lanjut
 Banyak anak • Memantau hasil terapi
 STD
Syarat
 2 minggu setelah HPHT/hari ketuju sebelum haid
 48 jam sebelumnya tidak menggunakan ox vagina
 Malam sebelumnya tidak co
 6 minggu post partum
 Alat dan bahan:
 Objek glas 2 buah
 Spatula ayre
 Cytobrush
 NS 0,9%/air hangat
 Forseps
 Kassa
 Handscoen
 Lampu sorot
 IVA: lidi kapas, asam asetat 3%
Prosedur pemeriksaan
1. Anamnesis, informed consent, blanko PA, minta px BAK
2. Pasien berbaringpmx gynec
3. Lampu pemeriksaan on
4. Pasien diminta posisi litotomi, arahkan lampu ke vagina
5. Pakai handscoenaseptik dengan air hangat di labia,
gunakan kassa
6. Inspeksi genitalia eksterna (benjolan? Sekret? Tanda
radang?)
7. Pasang spekulum (kasih tau px tidak nyaman, minta tarik
napas) cari portio cervix  Inspeksi genitalia
interna/inspekulo (inspeksi lendir, warna, bau, portio licin?
warna? Tumor?)
Pemasangan spekulum Posisi spekulum

Portio cx
9. Mengambil spesimen dengan spatula ayre & cytobrush, ujung
terpanjang masuk kanalis servikalis, putar 360 derajat dengan
sedikit tekanan
10. Masukkan sytobrush ke dalam kanalis servikalis 1-2 cm,
putar 360 derajat
Di portio
Oles ke object glass dgn endospiral

Fiksasi dengan alcohol 96%


IVA
 Ambil lidi kapas yang sudah dicelupkan ke larutan
asam asetat 3%
 Oles ke seluruh permukaan portio
 Setelah 2-3 menit evaluasi
 IVA (+) asetowhite epitelium

 Selesai KIE
VVP (Vulvovaginal preparation)
 Tujuan: Untuk mengetahui penyebab keluhan
pasien (keputihan/discharge/duh tubuh)  bakteri?
Jamur? Parasit?
 Syarat pemeriksaan
 24 jam sebelum pemeriksaan px tidak menggunakan
pembersih vagina, tampon vagina, vaginal supp.
 Tidak sedang haid/perdarahan abnormal
VVP
 Alat dan bahan:
 Objek glas 2 buah, cover glass
 Spatula ayre
 NS 0,9%
 KOH 10%
 Kertas lakmus
 Handscoen
 Air hangat/NS
 Kassa
Prosedur pemeriksaan
1. Anamnesis
2. Pasien berbaringpmx gynec (inspeksi, palpasi abdomen)
3. Pakai handscoen
4. Lampu pemeriksaan on
5. Pasien diminta posisi litotomi, arahkan lampu ke vagina
6. Pakai handscoenaseptik dengan air hangat di labia, gunakan
kassa
7. Inspeksi genitalia eksterna (benjolan? Sekret? Tanda radang?)
8. Pasang spekulum (kasih tau px tidak nyaman, minta tarik
napas) cari portio cervix  Inspeksi genitalia
interna/inspekulo (inspeksi lendir, warna, bau, portio licin?
warna? Tumor?)
8. Ukur pH vagina dengan kertas lakmus
9. Ambil spesimen dengan spatula ayre di dinding
lateral vagina dextra dan sinistra
10. Ulaskan pada kedua objek glass. 1 objek glass
ditetesi NS, tutup dengan cover glass (sediaan basah).
Satu lagi dibiarkan saja (sediaan kering)
11. Whiff test. Spatula ayre yang tadi ditetesi KOH
10%  dibau. Whiff test (+) jika bau amis (BV)
12. Keluarkan spekulum, bereskan alat, masukkan di
larutan klorin, terima kasih pd pasien, KIE
1 tetes
NaCl 0,9%,
tutup cg

Biarkan
kering

Whiff test
20

Bakterial
vaginosis

Tricho- Vaginitis akut


moniasis

Vulvovaginal
candidiasis
Text
Diagnosis BV
 Kriteria diagnosis Amsel (3 dari 4 kriteria harus
ada untuk diagnosis BV):
 pH vagina > 4,5,

 sekret vagina yang berwarna abu-abu dan

homogen,
 whiff test dengan KOH 10% menghasilkan bau

amis,
 clue cells pada sediaan basah.

 Kriteria diagnosis Nugent. (baku emas)


 Kultur Gardnerella 22
sekret yang berbau amis,
berwarna putih keabu-abuan,
homogen dan encer.

Clue cell (BV)


G. vaginalis
Gambar clue cells

Clue cells merupakan sel epitel


skuamosa yang ditutupi dengan
organisme kokobasil kecil yang
banyak, yang memberi efek granular,
dengan tepi sel yang tidak jelas.
Pada BV tampak > 20% clue cells

24
Trichomonass vaginalis

Trichomonas vaginalis
This Gram-stained specimen
shows a large oval organism
with an axostyle, which is a
supporting rod running
through the body of a
trichomonad and protruding
posteriorly. Trichomonas
vaginalis, a protozoan that
causes vaginitis, is usually
more easily detected on a wet
mount than on a Gram stain.

25
Trichomonas vaginalis

Trichomonas vaginalis (wet


prep)
In this wet mount, a specimen
of discharge was mixed with a
drop of 0.9% NaCl and
viewed under a coverslip.
Several oval organisms with
flagella are visible.
Trichomonads are often larger
than neutrophils (white blood
cells) and, on a wet mount,
often move with a jerky
motion across the microscopic
26 field.
Candida albicans

Candida albicans
Wet mounts as well as
Gram stains can be
used to detect yeasts
such as Candida
albicans, shown here
with budding
pseudohyphae.

27
Contoh kasus

Seorang perempuan usia 45 tahun datang ke PKM tempat anda kerja dengan
keluhan keputihan. Keputihan sudah sejak satu bulan yang lalu. Keputihan
berbau tidak enak warna putih spt susu. Tidak gatal. Pasien sudah berobat ke
bidan diberi obat tapi tidak ada perbaikan. Pasien juga mengeluh setelah
berhubungan sering keluar darah. Pasien menikah muda usia 16 tahun dengan
mempunyai anak 5 dan usia anak terkecil 5 tahun. Pasien tidak KB. 
Contoh kasus

Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke PKM tempat anda kerja dengan
keluhan keputihan. Keputihan sejak satu minggu yang lalu. Keputihan
berwarna hijau kekuningan, berbau tidak enak, tidak gatal. Keputihan setiap
hari bertambah banyak. Pasien sering memakai pembersih vagina.Keputihan
belum diberi obat hanya sering cuci dengan air hangat.  Usia menikah 25
tahun. HPHT dua minggu yang lalu. Pasien mempunyai anak dua dengan usia
anak terakhir 2 tahun. Pasien memakai KB IUD.

Anda mungkin juga menyukai