Anda di halaman 1dari 10

REFERAT

X-RAD SISTEM RESPIRASI DAN CARDIOVASCULAR

Oleh :
Raihan Ihza Pratama
201910330311041

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemeriksaan Radiografi thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) yang
menggambarkan secara radiografi organ pernafasan yang terdapat di dalam rongga dada.
Pemeriksaan rontgen dada (CXR) salah satu sarana penunjang medis yang memberikan
layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa foto / gambar / pencitraan
yang dapat membantu dokter dalam melakukan tindakan dalam perawatan pasien.
Secara umum kegunaan Foto thorax / CXR adalah:
 melihat kelainan bawaan (jantung, vaskuler
 melihat adanya trauma (pneumothorax, haemothorax)
 melihat adanya infeksi (umumnya tuberculosis / TB)
 keadaan jantung pasien
 keadaan paru-paru pasien
1.2. Tujuan
 Mampu melakukan foto radiologi sistem respirasi dan cardiovaskuler
 Mampu menginterpretasi dan membaca hasil foto radiologi sistem respirasi dan
cardiovaskuler
1.3. Manfaat
Penulisan dari refarat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman, serta memperluas wawasan mengenai komunikasi baik bagi penulis
maupun pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Indikasi Dilakukan Foto Thorax
 Infeksi traktus respiratorius bawah, Misalnya : TBC Paru, bronkitis, Pneumonia
 Batuk kronis
 Batuk berdarah
 Trauma dada
 Tumor
 Nyeri dada
 Metastase neoplasma
 Penyakit paru akibat kerja
 Aspirasi benda asing
2.2 Syarat Layak Baca X-Ray Thorax
 Identitas

Foto yang akan dibaca harus mencantumkan identitas yang lengkap sehingga jelas
apakah foto yang dibaca memang milik pasien tersebut
 Marker

Foto yang akan di baca harus mencantumkan marker R (Right/ kanan) atau L (Left/
kiri).
 Os Scapula tidak superposisi dengan thorax

Hal ini dapat tercapai dengan posisi PA, tangan di punggung daerah pinggang dengan
sendi bahu internal rotasi
 Densitas cukup

Densitas foto dikatakan cukup/ berkualitas jika corpus vertebra di belakang jantung
terlihat samar
 Inspirasi cukup

Pada inspirasi yang tidak adekuat atau pada saat ekspirasi, jantung akan terlihat lebar
dan mendatar, corakan bronkovaskular akan terlihat ramai/ memadat karena terdorong
oleh diafragma. Inpirasi dinyatakan cukup jika iga 6 anterior atau iga 10 posterior
terlihat komplit. Iga sisi anterior terlihat berbentuk huruf V dan iga posterior terlihat
menyerupai huruf A
 Simetris

Radiografi toraks dikatakan simetris jika terdapat jarak yang sama antara prosesus
spinosus dan sisi medial os clavikula kanan - kiri. Posisi asimetris dapat
mengakibatkan gambaran jantung mengalami rotasi dan densitas paru sisi kanan kiri
berbeda sehingga penilaian menjadi kurang valid

2.3 Interpretasi Foto Thorax

 Cek apakah sentrasi foto sudah benar dan foto dibuat pada waktu inspirasi penuh.
Foto yang dibuat pada waktu ekspirasi bisa menimbulkan keraguan karena bisa
menyerupai suatu penyakit misal kongesti paru, kardiomegali atau mediastinum yang
lebar. Kesampingkan bayangan-bayangan yang terjadi karena rambut, pakaian atau
lesi kulit.
 Cek apakah Exposure sudah benar ( bila sudah diperoleh densitas yang benar, maka
jari yang diletakkan di belakang “daerah yang hitam” pada foto tepat dapat terlihat).
Foto yang pucat karena “underexposed” harus diinterpretasikan dengan hati-hati,
gambaran paru bisa memberi kesan adanya edema paru atau konsolidasi. Foto yang
hitam karena “overexposed” bisa memberi kesan adanya emfisema.
 Cek apakah tulang-tulang (iga, clavicula, scapula,dll) Normal.
 Cek jaringan lunaknya, yaitu kulit, subcutan fat, musculus-musculus seperti pectoralis
mayor, trapezius dan sternocleidomastoideus. Pada wanita dapat terlihat mammae
serta nipplenya.
 Cek apakah posisi diafragma normal ; diafragma kanan biasanya 2,5 cm lebih tinggi
daripada kiri. Normalnya pertengahan costae 6 depan memotong pada pertengahan
hemidiafragma kanan.
 Cek sinus costophrenicus baik pada foto PA maupun lateral.
 Cek mediastinum superior apakah melebar, atau adakah massa abnormal, dan carilah
trachea.
 Cek adakah kelainan pada jantung dan pembuluh darah besar. Diameter jantung pada
orang dewasa (posisi berdiri) harus kurang dari separuh lebar dada. Atau dapat
menentukan CTR (Cardio Thoracalis Ratio).
 Cek hilus dan bronkovaskular pattern. Hilus adalah bagian tengah pada paru dimana
tempat masuknya pembuluh darah, bronkus, syaraf dan pembuluh limfe. Hilus kiri
normal lebih tinggi daripada hilus kanan.

2.4 Kelainan X-Ray Thorax

a. Kesalahan teknis saat pengambilan foto sehingga mirip suatu penyakit, misal :
sendi sternoclavicula sama jauhnya dari garis tengah
 Diafragma letak tinggi
 Corakan meningkat pada kedua lobus bawah
 Diameter jantung bertambah

b. Pada Jantung : Cardiomegali

 Apex cordis tergeser kebawah kiri pada pembesaran


 Ventrikel kiri
 Apex cordis terangkat lepas dari diafragma pada pembesaran ventrikel
kanan
c. Pada Mediastinum : Massa mediastinum, Effusi pericardial
d. Pada Pulmo

 Oedema paru = Adanya perselubungan di perivascular


 Pemadatan paru, seperti : TBC paru, Pneumonia
 Terlihat pemadatan berbercak – bercak dengan bayangan berbatas
tidak jelas
 Terlihat kavitasi (pembentukan abses)

 Kolaps paru / ateletaksis


 Terdapat bayangan lobus yang kolaps
 Pergeseran struktur untuk mengisi ruangan yang normalnya ditempati
lobus yang kolaps
 Pada kolaps keseluruhan paru : keseluruhan hemithorax tampak opaque
dan ada pergeseran hebat pada mediastinum dan trachea
 Massa paru, misal : abses paru, kista hydatid
 Tampak massa dengan batas jelas, tepi irreguler, tampak juga corona
radiata
 Tampak nodul

 Sarkoidosis
 Terlihat limfadenopati hilus dan paratrachealis
 Bayangan retikulonodularis pada paru
 Fibrosis paru
 Bayangan kabur pada basis paru yang menyebabkan kurang jelasnya
garis bentuk pembuluh darah,kemudian terlihat nodulus berbatas tak
jelas dengan garis penghubung.
 Volume paru menurun, sering jelas, dan translusensi sirkular terlihat
memberikan pola yang dikenal sebagai “paru sarang tawon”, kemudian
jantung dan arteria pulmonalis membesar karena semakin parahnya
hipertensi pulmonalis.

 Neoplasma
 Bayangan bulat dengan tepi tak teratur berlobulasi dan tepi
terinfiltrasi
 Terdapat kavitasi dengan massa

e. Pada Pleura

 Efusi Pleura
Terlihat cairan mengelilingi paru, lebih tinggi di lateral daripada medial, juga
dapat berjalan ke dalam fissura terutama ke ujung bawah fissura obliqua
 Fibrosis Pleura
 Penampilannya serupa dengan cairan pleura, tetapi selalu lebih kecil
daripada bayangan asli. Sudut costophrenicus tetap terobliterasi.

 Kalsifikasi Pleura
 Plak kalsium tak teratur, dapat terlihat dengan atau tanpa disertai
penebalan pleura
 Pneumothorax
 Garis pleura yang membentuk tepi paru yang terpisah dari dinding
dada, mediastinum atau diafragma oeh udara
 Tak adanya bayangan pembuluh darah diluar garis ini.

 Pada Diafragma
 Paralisis Diafragma
 Akibat kelainan nervus phrenicus, misal invasi oleh
karsinoma bronchus
 Ditandai oleh elevasi 1 hemidiaphragma
 Eventrasi Diafragma
 Merupakan keadaan kongenital, yang diafragmanya tanpa otot dan
menjadi lembaran membranosa tipis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pemeriksaan radiologik toraks merupakan pemeriksaan yang sangat penting. Kemajuan
yang sangat pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik pemeriksaan radiologik toraks dan
pengetahuan untuk menilai suatu roentgenogram toraks menyebabkan pemeriksaan toraks
dengan sinar roentgen ini suatu keharusan rutin. Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan
roentgen saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Suatu penyakit paru belum dapat disingkirkan
dengan pasti sebelum dilakukan pemeriksaan radiologik. Selain itu,berbagai kelainan dini
dalam paru juga sudah dapat dilihat dengan jelas pada foto roentgen sebelum timbul gejala-
gejala klinis. Foto roentgen yang dibuat pada suatu saat tertentu dapat merupakan dokumen
yang abadi dari penyakit seorang penderita, dan setiap waktu dapat dipergunakan dan
diperbandingkan dengan foto yang dibuat pada saat- saat lain.
Daftar Pustaka

Purba, Juni Sinarinta, and Sabriani Suci Zasneda. 2019. Teknik Pemeriksaan Thorax
Proyeksi Pa (Posterior-Anterior) Dengan Kasus Tb (Tuberculosis) Milier Di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi. Morenal Unefa: Jurnal Radiologi.
Volume 7 No 1.

Laboratorium Skill. 2021, Membaca Dan Interpretasi Foto Thorax. Fakultas Kedokteran
Univeritas Muhammadiyah Malang. Malang.

Penuntun Keterampilan Klinis. 2016. Pemeriksaan Radiografi Toraks. Fakultas Kedokteran


Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai