Anda di halaman 1dari 10

TUGAS INDIVIDU

PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI

RESPICARVAS 2

NAMA : Raihan Ihza Pratama

NIM : 201910330311041

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2022
PATOLOGI ANATOMI SISTEM RESPIRASI DAN VASKULAR
NAMA MAKROSKOPIK MIKROSKOPIK

Bronkiektasi
s

Bronkial dilatasi ● Beragam, tergantung tingkat keparahan penyakit.


hingga mencapai permukaan pleura. ● Pada fase aktif : desquamasi lapisan epitel dan
Bronkus dipenuhi mucus purulent yang ulserasi.
mencapai subpleural. Kerusakan ● Perbaikan : regenerasi lapisan epitel. Kerusakan
biasanya pada lobus bawah bilateral biasanya tidak dapat kembali seperti semula dan
dengan bagian distal lebih parah dilatasi abnormal serta scarring menetap.
● Pada kasus lebih kronis : fibrosis dinding bronkus
dan bronkiolus. Terjadi nekrosis dan produksi
kavitas abses
Bronkiolitis
Akut

Hiperplasia jariangan limfoid


disepanjang jalan nafas
● Pada lower respiratory terdapat infeksi epitel
dengan edema, sloughing of cell into
● airway, peningkatan produksi mukus, terjadi
obstruksi saluran napas dan air trapping
● Fungsi silia terganggu
● Terdapat banyak sel PMN dan limfosit sebagai
respon inflamasi
Bronkitis Akut Hyperemic and swollen by edema fluid
and is covered by a layer of mucinous or

mucopurulent secretions.

Early : hipersekresi mukus di saluran nafas besar,


hipertrofi kelenjar submukosa di trakeobronkial
● Later : sel goblet meningkat disaluran nafas
kecil,dan obstruksi jalan nafas
Inflamasi kronis infiltrat range from absent to
prominent

Pneumonia

● Neutrofil
● Peradangan supuratif yang
terlokalisasi di bercak di sekitar
bronkus yang mungkin atau tidak
terlokalisasi pada satu lobus paru

alveolar yang berdekatan; pneumonia lipid


jika ditandai, memiliki lipid laden makrofag
● Bronkus dan bronkioulus dipenuhi eksudat
yang kaya neutrofil, serta ruang alveolar yang
berdekatan
Asma Bronkial

Hiperplasia kelenjar mukus Subepital


fibrosis Inflamatory cell infiltrate Bronchial
smooth muscle hypertrophy

Hyperinflation from obstruction small


airway

TB Paru

● L e s i ● d i a p e

perluasan daerah perkijauan


● Kavitas irregular
● Erosi pembuluh darah Granuloma kaseosa
● Mungkin memiliki pembentukan tulang
metaplastik
● Rongga menunjukkan perkiraan dinding,
jaringan granulasi, fibrosis dan stellate scar

Emfisema Paru

● Panacinar
emfisema
● Pembesaran kuat
Nampak lumen
alveoli serta
hilangnya dinding
alveoli

 Good blebs
(lepuhan)
 Sentrilobulbar
Trombosis

● Terdapat garis “Zahn”


● Ateroma
 Tampak ● Terdapat fibrin dengan banyak trombosit dan
gambaran trombus leukosit

Atelektasis ● Alveoli
yang
kolaps
tampak

menyempit seakan-akan paru tampak


● Darah mengisi rongga pleura mengandung jaringan ikat dan sedikit udara
(hemothotax) setelah adanya trauma ● Celah yang terbentuk akibat alveolus yang
dinding dada menyempit
● Kompresi seperti pada atelektasis
juga dapat terjadi akibat pengisian
potensi ruang rongga dada dengan
udara (pneumotoraks), transudat
(hidrotoraks), limfe (chylothorax),
atau eksudat purulen (empyema)
Emboli Vena

 Lines of Zahn (lapisan pucat berisi platelet


dan fibrin bergantian dengan lapisan eritrosit)
● Leg swelling
● Terdapat saddle emboli pada cabang
arteri pulmonalis paru (Emboli paru)
● Intravascular spaghetti ( bekuan
silindris multipel – dari pembuluh
darah kecil) with cream sauce (gray
fibrin)
Limfadema

● Terdapat lesi multiple nodular pada


kulit dan jaringan subkutan.
● Edema ● Dilatasi limfatik dermal termasuk nodus limfatik
● Hyperkeratosis ● Katup limftik menghilang dan/atau struktur
kontraktilitasnya terganggu
● Hipoplasia dari pembuluh darah limfe
● Endapan jaringan fibrotik pada kulit diatasnya,
jaringan subkutan, dan fascia
Limfangitis ● Tampak tender-linear
● Red streaking

● Nekrosis bila tidak segera diterapi
Saluran limfe
yang
dilatasi
akan
terisi

sebagian dengan makrofag dan giant cells


(pewarnaan Hematoxyline Eosin)
● Saluran limfe yang dilatasi di
submukosa/subkutan diinfiltrasi granulomatous
dengan jumlah giant cells sangat banyak,
makrofag dan eosinophil (panah: pyknotic
eosinophil) (pewarnaan Hematoxyline Eosin)
Varises

(Primer, ● T a m p a
Sekunder)

● Kelas
0 : tak
teraba /
tak
tampak
● Kelas 1 : telangiektasis (vena kecil di explaining bulgings of varicosis
intradermal, θ < 1mm, tak menonjol, ● Terdapat penebalan dinding vena, fibrosis dan
merah/biru; vena retikularis focal aneurisma (+) dari dilatasi dinding vascular
(subdermal, θ 3mm, tak menonjol
● Kelas 2 : varises (melebar, berkelok,
menonjol, θ > 3mm
● Kelas 3 : edema
● Kelas 4 : perubahan kulit
(pigmentasi, dermatitis,
lipodermatosklerosis)
● Kelas 5 : kelas 4 + ulkus yg sdh
sembuh
Kelas 6 : kelas 5 + ulkus yg aktif

Hemangioma

● ● Hemangioma Kapiler : Plak /


nodul kecil (< 1 cm) berwarna merah
hingga biru
● Hemangioma Kavernosa :
Membentuk masa spons yang lunak
ukuran 2-3 cm

Sumber:

https://www.pathologyoutlines.com/topic/lungnontumorasthma.html
Kumar, Vinay. Abba, Abul. Aster, Jon. 2018. Robbin, Basic Pathology 10th edition.
Elsevier.

Rosai. 2011. Rosai and Ackerman : Surgical Pathology 10th edition. Elsevier

Hamid Qutayba. 2003. Images in Allergy and Immunology. J ALLERGY CLIN IMMUNOL.
Volume 111, ISSUE 2, P431-432.

Hashmi Muhammad F. Maryam Tariq, Mary E.Cataletto. 2020. Asthma. Stat Pearls
Publishing LLC.
Quirt Jaclyn, Kyla J. Hildebrand, Jorge Mazza, Francisco Noya, Harold Kim. 2018.
Asthma. Allergy, Asthma & Clinical Immunology. (Suppl 2):50.

Anda mungkin juga menyukai