Anda di halaman 1dari 6

1

Neutrofil memasuki endotel kapiler yang rusak dan jaringan


PATHWAY ARDS
interstitial dipenuhi cairan yang kaya akan proten

Faktor risiko : Pengelupasan sel epitel bronchial dan alveolar, diikuti


Yang berasal dari paru : Yang berasal dari luar paru : dengan pembentukan membran hialin yang kaya
a. Pneumonia a. Sepsis protein pada membran basal epitel yang gundul
b. Aspirasi b. Major trauma
c. Kontusio paru c. Transfusi Kesulitan dalam mekanisme
d. Toxic inhalation d. Pankreatitis perbaikan paru dan menyebabkan
e. Tenggelam e. Cardiopulmonary bypass fibrosis
f. Pulmonary vasculitis f. Pregnancy related
g. Reperfusion injury g. Emboli lemak
Gangguan pada pertukaran gas
(lung transplantation) h. Tumor lisis
yang berlangsung secara difusi
pasif
3
Kerusakan pada epithelium alveolar dan
Gangguan pada
endothelium mikrovaskuler Kerusakan sel pneumosit tipe 1
aktivitas metabolik
intraseluler, transport
Kerusakan sel pneumosit tipe 2
Peningkatan permeabilitas barier alveolar dan ion, memproduksi
kapiler yang menyebabkan cairan masuk ke surfaktan, dan
KELEBIHAN VOLUME
dalam ruang alveolar resisten terhadap
CAIRAN
kerusakan
2
1 2

Neutrofil memasuki endotel kapiler yang rusak dan jaringan Peningkatan permeabilitas barier alveolar dan
interstitial dipenuhi cairan yang kaya akan proten kapiler yang menyebabkan cairan masuk ke
dalam ruang alveolar

Keberadaan mediator anti-inflamasi, interleukin-1-receptor


antagonist, soluble tumor necrosis factor receptor, auto Edema paru interstistial dan penurunan
antibody yang melawan interleukin/IL-8 dan IL-10 membuat kapasitas residu fungsional (KRF) karena
terganggunya keseimbangan alveolar atelektasis kongestif difus.

Shunting intrapulmoner, ketidakseimbangan Alveoli menjadi kolaps dan compliance paru


ventilasi-perfusi, dan menurunnya KRF akan lebih menurun

Merusak surfaktan sehingga paru-paru menjadi


Terjadinya hipoksemia berat dan progesivitas
kaku, keadaan ini akan memperberat atelektasis
yang ditandai dengan pernapasan cepat dan
yang telah terjadi
dalam
GANGGUAN PERTUKARAN
4
GAS
Penurunan curah jantung yang berdampak pada
terganggunya proses perfusi pada jaringan
perifer 5
RISIKO INFEKSI
3 4

Faktor risiko : Terjadinya hipoksemia berat dan progesivitas


Yang berasal dari paru : Yang berasal dari luar paru : yang ditandai dengan pernapasan cepat dan
h. Pneumonia i. Sepsis dalam
i. Aspirasi j. Major trauma
j. Kontusio paru k. Transfusi
Peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan,
k. Toxic inhalation l. Pankreatitis
penggunaan otot bantu pernapasan
l. Tenggelam m. Cardiopulmonary bypass
m. Pulmonary vasculitis n. Pregnancy related
n. Reperfusion injury o. Emboli lemak Respon sistemik dan psikologis
(lung transplantation) p. Tumor lisis

Kecemasan keluarga, ketidakefektifan koping


Bronkokonstriksi, adanya akumulasi sekret 6
keluarga, dan ketidaktahuan akan prognosis
karena peningkatan aktivitas sel Goblet, dan
berdampak pada penurunan kemampuan batuk
efektif ANSIETAS

GANGGUANG VENTILASI
Adanya hambatan dalam saluran napas, salah SPONTAN
satu manifestasi klinis adalah suara napas
tambahan 7
5

Penurunan curah jantung yang berdampak pada


terganggunya proses perfusi pada jaringan KETIDAKSEIMBANGAN
perifer NUTRISI: KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH

PENURUNAN CURAH
JANTUNG
DEFISIT PERAWATAN DIRI

6
Kelemahan otot yang berdampak pada
Respon sistemik dan psikologis gangguan pemenuhan kebutuhan dasar secara
mandiri

Adanya hambatan dalam saluran napas, salah KETIDAKEFEKTIFAN


satu manifestasi klinis adalah suara napas BERSIHAN JALAN NAPAS
tambahan
Sumber :
Muttaqin, A. (2005). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Susanto, Y.S. & Sari, F.R. (2012). Penggunaan Ventilasi Mekanis Invasif pada Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS). Jurnal Respiratory Indonesia. 32 (1) : 44-52.
DIAGNOSA
1. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan keletihan otot pernapasan ditandai
dengan dispnea, penurunan PO2, dan peningkatan PCO2.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi ditandai dengan
hipoksemia, dispnea, dan pernapasan abnormal.
3. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan spasme jalan napas dan
mukus dalam jumlah berlebihan ditandai dengan suara napas tambahan.
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme regulasi ditandai dengan
edema (pulmonal).
5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload ditandai dengan
penurunan nadi perifer
6. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis ditandai dengan tonus otot menurun
7. Resiko infeksi ditandai dengan pertahanan primer yang tidak adekuat (trauma jaringan)
8. Defisit perawatan diri (mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi) berhubungan dengan
gangguan musculoskeletal ditandai dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
dasar.
9. Ansietas berhubungan dengan terkait kondisi keluarga ditandai dengan gelisah.

Anda mungkin juga menyukai