(ARDS)
Akumulasi sputum
Cairan masuk ke
interstitial
Obstruksi jalan
napas
Edema interstitial dan
alveolar (edema paru)
Fase Bersihan
eksudatif Jalan Nafas
Tak Efektif
↓ aliran Nekrosisnya sel
darah ke pneumosif tipe I
jantung (lapisan yang
mengelilingi
alveolus)
Terjadi kerusakan
sel epitel
pneumosif tipe II
Fase
(surfaktan)
peoliferatif
PK :Asidosis
Respiratorik Gangguan pertukaran gas
Hiperventilasi
Hipoksemia Pasien cemas dengan
keadaannya
Pola nafas
↓ O2 ke jaringan
tidak efektif
Ansietas
↓ O2 ke
↓ O2 ke jaringan Sel kekurangan O2
jaringan
perifer
cerebral
Mekanisme
↓ saturasi O2 ↓ kesadaran kompensasi
metabolisme
anaerob
Px beresiko
Gangguan cidera
perfusi
↓ pembentukan
jaringan
ATP
perifer
Resiko
Cidera Energi ke
otot ↓
Kelemahan
Intolerasi
Aktivitas
WOC
Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS)
Peningkatan Penurunan
permeabilitas surfaktan
Kematian
Gagal nafas
Patogenesis
a. Epitelium alveolus tersusun oleh 2 tipe sel pneumosit : type I (90 %) yang berbentuk flat, dan type II (10 %) yang
berbentuk kubus „
b. Sel tipe II berfungsi : penghasil surfaktan dan transport ion, jika cedera akan berproliferasi dan berdiferensiasi
menjadi tipe I „
c. Kerusakan sel tipe II menyebabkan : gangguan transpor t cairan ( edema), berkurangnya produksi surfaktan
d. Pada cedera akut, terjadi pengelupasan epitelial bronkus maupun alveolus disertai dengan pembentukan
membran hialin pada dasar membran yang terkelupas „
e. Selain itu, cedera dapat menyebabkan kerusakan membran kapiler alveolus permeabilitas vaskuler meningkat
cairan plasma masuk ke alveolus dan mengganggu fungsi surfaktan kegagalan pertukaran gas „
g. Di alveolus, ada makrofag yang akan mensekresi cytokines, yaitu : interleukin-1, 6, 8, dan 10, (IL-1, 6, 8, dan 10)
dan tumor necrosis factor (TNF), yang beraksi secara lokal memicu kemotaksis dan mengaktivasi neutrofil „
h. Neutrofil dapat melepaskan oksidan, protease, dll, reaksi inflamasi, menghancurkan struktur protein seperti
kolagen, elastin, fibrinogen, proteolis
i. Fase eksudatif : fase permulaan, dengan cedera pada endothelium dan epitelium, inflamasi, dan eksudasi cairan.
Terjadi 2-4 hari sejak serangan akut „ Fase proliferatif : terjadi setelah fase eksudatif, ditandai dengan influks dan
proliferasi fibroblast, sel tipe II, dan miofibroblast, menyebabkan penebalan dinding alveolus dan perubahan
eksudat perdarahan menjadi jaringan granulasi seluler/ membran hialin Merupakan fase menentukan : cedera
bisa mulai sembuh atau menjadi menetap, ada resiko terjadi lung rupture (pneumothorax) „ Fase
fibrotik/recovery : Jika pasien bertahan sampai 3 minggu, paru akan mengalami remodeling dan fibrosis. Fungsi
paru berangsurangsur membaik dalam waktu 6 – 12 bulan, dan sangat bervariasi antar individu, tergantung
keparahan cederanya
ALGORITMA PENATALAKSANAAN
ARDS
Pemeriksaan Penunjang
Pengaturan Ventilator
Cek AGD
Tidak Pertimbangkan Benzodiazepin = neuromuscular
Apakah Analgesik yang tepat tersedia ? blocking agent
Ya
Ya
Ya
Ya
Dapatkan AGD