K. PATOLOGI
ANATOMI
Tonjolan di bagian hidung ini alirannya berputar-putar untuk membersihkan debu yang
menempel (rambut hidung juga ikut berperan) kemudian dapat dikeluarkan, udara yang
bagus akan masuk sampai ke bagian paru-paru.
Sinusitis
Adanya sumbatan akibat inflamasi di rongga hidung sehingga mengganggu pertukaran
udara di bagian sinus dan rongga hidung.
1. Penyebaran infeksinya (rinitis akut/kronik) ke sinus (sinusitis maksilaris)
2. Gangguan drainase sinus: akut menjadi kronik.
3. Edema mukosa: gangguan drainase sinus/tertutup rapat akibat sumbatan akibat eksudat
supuratif (empyema).
4. Etiologi: umumnya flora normal rongga mulut.
5. Penyebarannya: mata, tulang (osteomielitis, thrombophlebitis sinus venosus duramater).
Peradangan pada sinusitis
Sinusitis. Mukosa pernapasan dengan infiltrat inflamasi kronis campuran yang sebagian
besar terdiri dari limfosit dan sel plasma.
Epitel
slindris/kolumnar
dengan silia
Sel leukosit
• Rinitis berulang
• Polip: 3- 4 cm, mukosa edema (terjadi penebalan), stroma longgar, kelenjar mukus
hiperplastik/kista, infiltrasi sel radang (netrofil, eosinofil, sel plasma & limfosit)
• Mukosa intak / ulserasi (bakteri)
• Menyumbat jalan napas, ganggu drainase sinus
Polip
mukosa
eosinofil
A. Polip nasal. Massa edema diselimuti mukosa. B. edema, disertai infiltrat eosinofil
Penebalan mukosa
Stroma edematosa mengandung kapiler dan infiltrat inflamasi campuran dengan eosinofil
yang menonjol.
- Stroma (jaringan
ikat longgar)
- Jaringan ikat
kolagen
- Warnanya jernih,
karna ada udem,
timbunan cairan.
- Dasarnya adalah
peradangan
Polip sinonasal. Polip ini memiliki infiltrat inflamasi dan stroma jaringan ikat yang longgar.
Polip sinonasal. Kelenjar seromucous terlihat dengan peradangan kronis dan stroma
edematosa.
Karsinoma Nasofaringeal
Karsinoma nonkeratinizing
Karsinoma sel skuamosa keratinisasi Keganasan
dari sel epitel
Karsinoma sel skuamosa basaloid
Daerah langit-langit
mulut
Ca nasofaring
KGB
Lokasi:
Gambaran Klinik:
Prognosis
Secara keseluruhan, kelangsungan hidup 5 tahun 20% hingga 98% (tergantung tipe
histologi dan stadium)
Metastasis paling banyak di kelenjar getah bening regional
Kekambuhan sering terjadi, paling banyak selama 3 tahun pertama pasca diagnosis
Tata Laksana
Radioterapi adalah dasar penatalaksanaan, meskipun paling baik untuk jenis
nonkeratinisasi
Kemoterapi digunakan untuk penyakit lanjut
Limfosit
Karsinoma
nasofaring
Sel tumor yang kohesif secara longgar bercampur dengan limfosit kecil dalam
karsinoma nonkeratinisasi ini dikarenakan banyaknya virus Epstein Barr. Sel tumor
memiliki inti bulat hingga oval yang besar, nukleolus menonjol, dan batas sel yang
tidak jelas.
Limfosit
Gambar A: Sebuah syncytium sel neoplastik dengan rasio nukleus: sitoplasma yang
sangat banyak. Perhatikan nukleolus yang menonjol di dalam inti vesikuler
Gambar B: Sel epitel mungkin berpoligonal ke spindel, biasanya berhubungan dengan
sel inflamasi.
Hibridisasi in situ untuk RNA virus Epstein-Barr pada karsinoma yang tidak
berdiferensiasi ini menunjukkan kepositifan (butiran perak hitam) di atas sel epitel
neoplastik tetapi tidak pada komponen limfoid yang lebih kecil.
Epitel yang Cytokeratin 5/6
mengandung
keratin
EBER
p63
OTITIS MEDIA
• Merupakan inflamasi di bagian telinga tengah (Eustachian tube klo digambar atas)
• Infeksi saluran napas atas, nasofaring obstruksi tuba eustachius
• Etiologi: virus, bakteri, steril
• Otitis media kronik serosa: metaplasia sel goblet (mukus) di mukosa telinga tengah
Bisa kronik, menimbulkan perubahan sel epitel yang ada di mukosa menjadi sel aktif yang
menghasilkan sekret, jd sekretnya banyak, jadi faktor resiko terus menerus(kronik)
• Otitis media supuratif kronik: Infeksi berulang inflamasi kronik
KIRI
1. Saluran baik.
KANAN
1. Karena peradangan jadi tersumbat (dinding menebal liat digambar)
2. Jadi ada perubahan sel epitel
3. Penumpukan cairan jadi gendang telinga mengembang (liat jendolan pink itu digambar
hehe)
4. Ada dorongan dr cairan membuat gangguan aliran darah di membran timpani ini, jadi
iskemia jaringan, lalu nekrosis dan perforasi
KANAN
KIRI
Akibat perforasi, jadi
Penonjolan telinga,
pecah, dan keluarlah
diliat dr telinga luar
sekret peradangan.
Gambar diatas menunjukkan perbandingan telinga yang terisi cairan dan yang normal.
Otitis media kronis. Terdiri dari limfosit (*) dengan fibrosis (**) dan perdarahan (***);
Kelenjar metaplastik tersebar dan tidak merata dengan ukuran dan bentuk bervariasi yang
mengandung cairan tipis (serosa) (****) dan yang dipisahkan oleh jaringan stroma yang
melimpah terlihat.
• Petrositis
• Suppurative labyrinthitis
• Meningitis
Endophthalmitis, Panophthalmitis
• Infeksi vitreous
• Akut, supuratif
Cytomegalovirus
retinitis
(A) Full-thickness
destruction of
the retina;
(B) A multinucleated
giant cell;
(C) Intranuclear
inclusion
Conjunctivitis
Akut, kronik
Infeksi (bakteri, virus, jamur, protozoa), non infeksi, alergi
Klinis: merah (injeksi/hiperemi), kemosis (edema), eksudasi
Chronic Conjunctivitis
Conjungtiva Papilae
Ada hipertrofi papiler: di konjungtiva tarsal,karena ada proliferasi eptitel dan hiperplasia
substasia propria yang disertai adanya sel” radang ( eosinofil, sel mast, stroma vaskuler).
Terkait riwayat atopi(alergi): mis, dia alergi serbuk sari, pas musim bunga gatal natanya.
Gambaran : penonjolan besar di conjungtiva atau cobblestone. Ada tampak sel inflamasi
kronik & eosinofil(alergi).
Konjungtivitis Vernal. A. Papila batu besar, B. infiltrat inflamasi termasuk sel inflamasi
kronis dan eosinofil
Keratitis
Di lapisan selaput kornea
Etiologi: virus, bakteri , jamur
Bisa sampai ulserasi (hilang atau rusak di lapisan kornea=keratitis), yg putih(hipopion)
tampak ada peradangan, ada nanah (A). Kl diperbrsar lagi di sela” sel akan dijumpai sel-sel
radang (C)
Keratitis akut.
A. Ulserasi dan hipopion.
B. Hypopyon.
C. PMN dan debris inflamasi mengisi celah di antara lamella stroma.
D. Descemetocele, keratitis akut. Lapisan membran Descemet yang utuh tetap ada di
dasar ulkus kornea dalam. Lapisan anterior kornea telah dihancurkan oleh
peradangan.
Etio: pseudomonas,
Yang gelap itu lokasi peradangan, karena ada bnyk sel radang
Juga dijumpai sel-sel nerosis
Proudomonas bs kerluarin enzim proteolitik yang bisa hancurin sel shg kerusakan
jaringan.
Pseudomonas sclerokeratitis. Kornea yang meradang akut (di kanan) tampak biru,
mencerminkan nekrosis dan infiltrasi berat oleh PMN. Enzim proteolitik yang dilepaskan
oleh batang Gram-negatif telah melarutkan sklera limbal.
Retinoblastoma
Ada keadaan dimana gen yang ada di protein ini mengalami mutasi sehingga
lokasinya terbuka dan gen-gen yang mendorong pembelahan sel aktif diekpresikan
akibat adanya gangguan pada protein retinoblastoma (terjadi ekpresi berlebihan)
Protein ini bisa diproduksi dari gen yang berasal dari ayah dan gen yang
berasal dari ibu. Jika yang satu bermutasi, masih ada sisa satu yang bagus. Jika dua-
duanya bermutasi, maka terjadilah gangguan terdorongnya pembelahan sel.
Ada 2 jenis pathogenesis retinoblastoma
1. Familial
Jenis familial menunjukkan adanya salah satu gen yang diwariskan (baik dari ayah
maupun ibu) yang mengalami mutasi. Anak dari pasangan tersebut hanya akan
mempunyai satu gen normal di mata, sementara yang satunya lagi mengalami mutasi.
Apabila gen yang bagus pada anak tersebut juga bermutasi, maka tidak ada lagi yang
bisa menghambat pembelahan sel hingga timbul lah keganasan (dokter bilang ini single
hit, sekali mutasi langsung timbul penyakit). Karena salah satu sumbernya adalah
kelainan pada sel ovum atau sperma, maka akan menimbulkan pola pewarisan
(familial)
2. Sporadic
Tidak ada latar belakang cacat genetic dari ayah atau ibu hingga diperlukan 2 kali
mutasi (yg pertama gen dari ayah atau ibu, kemudian gen yang satunya) untuk
menimbulkan keganasan.
Salah satu tampilan klinisnya adalah leukoria (tampilan mata kucing saat disinari). Pantulan
cahaya berasal cahaya yang mengenai tumor.
Morfologi:
• Elemen tidak berdiferensiasi: kumpulan sel kecil, bulat, nukleus hiperkromatik
• Elemen berdiferensiasi: Flexner-Wintersteiner rosettes dan fleurettes (diferensiasi
fotoreseptor)
• Sel tumor hidup di dekat pembuluh darah, zona nekrosis di daerah avaskuler, zona
kalsifikasi distrofik fokal .
Sel tumor tersusun melingkar seperti bunga/rosset. berada di antaranya ada daerah yang
mengalami nekrosis.
(A). Retinoblastoma, gross .(B). Panah putih: roset; panah hitam: kalsifikasi distrofik
Tumor
Keungunan: daerah
yang mengalami
nekrosis
Akson
Rosset