Biko Ppok
Biko Ppok
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD 2020 Report. 2
Patologi PPOK
Saluran
pernapasan Dinding Pada pasien dengan PPOK, Saluran pernapasan sudah menyempit melalui proses:
individu sehat saluran
pernapasan
– Penebalan dari dinding perifer bronkiolus oleh karena
inflamasi
– Penyempitan yang menetap dikarenakan fibrosis
Mukus
– Oklusi lumen oleh mukus dan eksudat inflamasi
– Gangguan pada dinding alveolus
Otot Polos
Penyempitan jalan napas saat inspirasi Penutupan jalan napas saat ekspirasi
Saluran pernapasan
Pecahnya dinding tertutup
alveolus
Pada individu yang sehat, menyebabkan
saat ekspirasi saluran kolapsnya jalan
pernapasan akan pernapasan kecil
menyempit tetapi tidak (emfisema)
menutup karena terdapat
Inflamasi dan
serabut elastin di dinding penebalan dari
alveoli yang menahannya Produksi mucus yang lapisan otot
tetap terbuka berlebihan dan eksudat (Bronkiolitis
inflamasi (Bronkitis Obstruktif Kronis)
kronis)
5
Patogenesis PPOK
Barnes PJ, Immunology of asthma and chronic obstructive pulmonary disease, 2008
PREVALENSI:
Ringan : 0-200
Sedang : 201-600
Berat : >600
FAKTOR RISIKO
1. Genetik
- defisiensi α-1-antitrypsine
- kelainan gen pengkode MMP-12
2. Usia dan jenis kelamin
- Usia merefleksikan lamanya paparan bahan berbahaya
- pada negara maju prevalensi perempuan dan laki2 hampir sama
3. Pertumbuhan & perkembangan paru:
-ada hubungan antara berat lahir bayi dengan penurunan nilai
VEP1 pada masa dewasa
FAKTOR RISIKO
4. Paparan terhadap partikel-partikel gas berbahaya
- Asap rokok
- Occupational exposures: organik/ non organik
- Indoor/outdoor air pollutant
5. Status sosial ekonomi
- memiliki hubungan terbalik dengan risiko PPOK
6. Asma / hipereaktivitas bronkus
- Penelitian Tucson epidemiologi: penderita asma ditemukan memiliki
resiko 20 kali lipat lebih besar akan mengalami PPOK semasa hidupnya,
20% penderita asma dapat mengalami keterbatasan aliran udara yang
menetap
7. Bronkitis kronik
perokok usia muda akan mengalami bronkitis kronis dan sering
berkembang menjadi PPOK saat usia tua
8. Infeksi masa kanak-kanak
KOMORBID PADA PPOK
1. Penyakit kardiovaskular
2. Osteoporosis
3. Depresi
4. Kecemasan
5. Disfungsi muskuloskeletal
6. Sindroma metabolic dan DM
7. Kanker paru
DIAGNOSIS PPOK: Anamnesis
COPD
Assessment
Test (CAT)
penilaian
< 10 : ringan
10-20:
sedang
20-30: berat
> 30: parah/
sangat berat
mMRC dyspnoea scale
– Metode sederhana untuk mengukur sesak napas1,2
– Nilai mMRC > 2 merupakan batasan untuk memisahkan antara sesak napas
ringan (nilai <2) dengan sesak napas berat (nilai > 2)1
Modified MRC dyspnoea scale
Berilah tanda centang pada kotak yang sesuai dengan kondisi anda (HANYA SATU KOTAK) (Tingkat 0-4)
mMRC Tingkat 1 Napas saya menjadi pendek ketika berjalan cepat atau ketika berjalan mendaki
bukit
mMRC Tingkat 2 Saya berjalan lebih lambat dari orang seusia karena napas saya menjadi sesak, atau
saya harus berhenti sejenak untuk mengambil napas ketika berjalan mendaki
mMRC Tingkat 3 Saya berhenti untuk mengambil nafas setelah berjalan sekitar 100 meter atau
setelah beberapa menit ketika berjalan mendaki
mMRC Tingkat 4 Saya terlalu sesak untuk pergi keluar atau saya merasa sesak ketika memakai atau
melepas baju
1. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD 2018 Report.
Available at: http://goldcopd.org/gold-2018-global-strategy-diagnosis-management-prevention-copd/. 2. Bestall JC et al. Thorax. 1999;54:581–86
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
• Pursed-lips breathing
• Barrel chest
• Penggunaan otot bantu napas.
• Pelebaran sela iga.
• Peningkatan tekanan vena jugularis, edema tungkai
Palpasi
• Fremitus raba melemah, sela iga melebar
Pemeriksaan Fisik
Perkusi
• Hipersonor, batas jantung mengecil, letak diafragma
rendah dan hepar terdorong ke bawah pada emfisema.
Auskultasi
• Suara napas vesikuler normal atau melemah.
• Terdapat ronki dan atau mengi waktu bernapas biasa atau
pada ekspirasi paksa. Wheezing sering didapatkan dan
sifatnya difus.
• Ekspirasi memanjang.
• Bunyi jantung terdengar jauh.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
EKG
Airflow limitation/Derajat hambatan aliran
udara
Penilaian Derajat Penyakit PPOK
19
Diagnosis banding PPOK
Tuberkulosis Gagal jantung kongestif Bronkiektasis
Rontgen thoraks menunjukkan
dilatasi jantung, edema paru.
Tes fungsi paru menunjukkan
restriksi volume, bukan
limitasi aliran udara. Sputum purulen dalam jumlah
Terjadi di semua usia. banyak.
Rontgen thoraks menunjukan infiltrasi Seringkali disebabkan infeksi
paru. bakteri.
Konfirmasi mikrobiologis. Rontgen thoraks/CT menunjukkan
Tingkat prevalensi lokal yang tinggi dilatasi bronkial, dan penebalan
terhadap tuberkulosis. dinding bronkial.
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD 2018 Report. Available at:
http://goldcopd.org/gold-2018-global-strategy-diagnosis-management-prevention-copd/.
Diagnosis banding PPOK
– Banyak diagnosis yang dapat disalahartikan sebagai PPOK. Diagnosis
banding utama adalah asma dan ini dapat dibedakan berdasarkan bukti
klinis.1
PPOK1 ASMA1
Onset / waktu mulai Paruh baya Masa kecil (terutama pada masa kanak-kanak)
Gejala Perkembangan lambat Bervariasi dari hari ke hari
Dispnea terjadi ketika berolahraga Lebih sering pada malam / pagi hari
Limitasi aliran udara Kebanyakan irreversible Kebanyakan reversible
Faktor risiko Utama Asap rokok dan polusi udara Paparan terhadap allergen, infeksi, pola makan,
asap rokok, status sosial ekonomi 2
– Pada pasien dengan asma kronis, – Dispnea yang lebih berat, wheezing dan
komorbiditas
perbedaan dengan PPOK akan sulit,
dan pada beberapa pasien dapat terjadi – Eksaserbasi lebih sering terjadi
penyakit PPOK dan asma secara – Kualitas hidup terkait kesehatan yang lebih
bersamaan buruk
(Asthma COPD Overlap: ACO)1 – Predominansi inflamasi eosinophil lebih
© 2018 Global Initiative for Chronic obstructive Lung Disease all rights reserved. Use is by express license from thebanyak
owner.
1. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD 2018 Report. 21
Available at: http://goldcopd.org/gold-2018-global-strategy-diagnosis-management-prevention-copd/2; Subbarao P, et al. CMAJ 2009;181(9):e181–e191; 3. Hardin H.
Respir Res. 2011; 12:127–34; 4 Miravitlles M. Respir Med. 2013;107:1053–60
Tatalaksana Pasien PPOK
22
Tujuan Pengobatan Pasien PPOK
Mengurangi gejala
Mengatasi gejala
Meningkatkan toleransi latihan
Memperbaiki status kesehatan
Mengurangi risiko
Mencegah dan mengobati
eksaserbasi
Mencegah perburukan penyakit
Mengurangi angka kematian
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD 2018 Report.
Available at: http://goldcopd.org/gold-2018-global-strategy-diagnosis-management-prevention-copd/. 23
TATALAKSANA PPOK Stabil
Farmakologi
• Bronkodilator
• Anti inflamasi
• Mukolitik
• Dll
Lain-lain
• Terapi Oksigen
• Ventilator
• Pembedahan
TATALAKSANA PPOK Stabil
Terapi Farmakologi Awal
Definition of abbreviations: eos: blood eosinophil count in cells per microliter; mMRC: modified Medical Research
Council dyspnea questionnaire; CAT™: COPD Assessment Test™.
GOLD 2019
TATALAKSANA PPOK Stabil
Adjust Assess
Eskalasi Teknik Inhalasi ► Setelah melakukan pengecekan
Mengubah alat dan kepatuhan kondisi pasien, penyesuaian
inhalasi atau pengobatan terhadap pengobatan mungkin
molekul Pendekatan non
farmakologi
diperlukan.
De-eskalasi
GOLD 2019
TATALAKSANA PPOK Stabil
31
Eksaserbasi PPOK
• Perburukan akut
Eksaserbasi membutuhkan terapi
PPOK tambahan
• Sesak bertambah
Gejala • Produksi sputum meningkat
Kardinal • Perubahan warna sputum
KLASIFIKASI EKSASERBASI AKUT
MENURUT ANTONISCHEN 1987
Gejala Eksaserbasi
*
LAMA+ LABA ** LABA + ICS
** LAMA+ LABA ** LABA + ICS
**
Pertimban Pertimbangkan
• Pertimbangkan gkan jika jika eos ≥100
eos <100
merubah alat LAMA+LABA + ICS LAMA+LABA + ICS
inhalasi atau
molekul
• Amati (dan obati) Roflumilast Azithromycin
penyebab lain Jika FEV1< 50% & Pada mantan
terjadinya gejala bronchitis kronik perokok