Anda di halaman 1dari 24

PATOFISIOLOGI KASUS

RESPIRASI DEWASA
NS. WAHYUNI AZIZA, S.Kep.,M.Kep
Masalah Umum Sistem
Pernafasan

 Infeksi atau
inflamasi
 Neoplasma
 Obstruksi
 Trauma
Masalah2 pada sistem pernafasan
 Infeksi
◦ Pneumonia: inflamasi parenkim paru. Termasuk
juga ke PPOM
 Bisa non-infeksius: aspirasi cairan & inhalasi udara toksik
◦ Bronkhitis: inflamasi bronkus
◦ Tuberkulosis
◦ Antraks
 Obstruksi
◦ Asma
◦ PPOM
 Bronkhitis: inflamasi bronkus
 Emfisema: destruksi alveolus
 Fibrosis kistik: gangguan epitel paru (bawaan)  sekresi
kental, obstruksi duktus
 Obstruksi
◦ Atelektasis : kolapsnya alveoli krn obstruksi bronkus
akibat pneumothoraks, efusi pleura, dan tumor, atau
tidak ada surfaktan dan ketidakmampuan pengembangan
alveoli
◦ Bronkiektasis: abnormalitas permanen aliran salah satu
atau lebih bronkus besar dan destruksi dinding bronkial.
Sering disertai infeksi
 Gangguan Pleura
◦ Pleuritis: Atau inflamasi pada pleura, mengakibatkan
iritasi serat sensori pada pleura  NYERI
◦ Efusi pleura:peningkatan pengumpulan cairan dalam
rongga pleura, disebabkan oleh berbagai penyakit
sistemik atau penyakit paru2 lokal. Penyakit sistemik:
gagal jantung, penyakit hati atau ginjal, artritis rematoid,
SLE. Sedangkan peny lokal paru yg menyebabkan efusi
antara lain pneumonia, atelektasis, TB, Ca paru, dan
trauma
EMFISEMA
PENGERTIAN
Adanya udara yang berlebihan di dalam paru-
paru

Penyebab :
 Infeksi kronis
 Obstruksi saluran napas
Patofisiologi
Merokok atau mengisap bhn yg mengiritasi bronkus dan
bronkiolus

Infeksi kronik

Merusak mekanisme pertahan sal napas (silia)

Mukus tdk dapat dikeluarkan

Obstruksi saluran napas

Kesulitan ekspirasi

Udara terperangkap dalam alveoli


Akibat lanjut:
 Obstruksi bronkiolus meningkatkan
tahanan saluran napas
 Kerusakan dinding alveoli menurunkan
kapasitas difusi paru menurunkan
kemampuan paru utk mengoksigenasi darah dan
megeluarkan CO2
 Hilangnya sebagian dinding alveoli

mengurangi jml kapiler paru tahanan


vaskuler paru meningkat hipertensi
paru meningkatkan beban jantung
kanan gagal jantung kanan
 Obstruksi hipoksia dan hiperkapnia
TUBERCULOSIS (TBC)
PENGERTIAN DAN ETIOLOGI
 Tuberkulosis (TBC) adalah  penyakit akibat kuman
Mycobakterium  tuberkculosis sistemis sehingga
dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi
terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan
lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer, 2000).
 Tuberkulosis  paru adalah penyakit infeksius yang
terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis
dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,
terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe
(Suzanne dan Brenda, 2001).

 ETIOLOGI : Mycobakterium  tuberkculosis


Patofisiologi
Infeksi mycobacterium

Jaringan terinfeksi diserang makrofag dan daerah lesi dikelilingi jar


fibrotik (tuberkel)

Tanpa pengobatan akan terbentuk kavitas abses yang besar

Merusak sebagian besar jar paru

Mengurangi paru fungsional

Me kerja otot berkurangnya luas kelainan rasio


Pernapasan permukaan membran ventilasi-perfusi
pernapasan total

<< kapasitas paru << kapasitas difusi << disfusi O2 & CO2
Asma Bronkhiale
Pengertian
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan
ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus
terhadap berbagai rangsangan dengan
manifestasi adanya penyempitan jalan nafas
yang luas dan derajatnya dapat berubah-
ubah baik secara spontan maupun hasil dari
pengobatan ( The American Thoracic Society )
Patofissiologi
 Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan sukar bernafas.
 Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap

benda-benda asing di udara.


 Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai

berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk


sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini
menyebabkan reaksi alergi dengan antigen spesifikasinya.
 Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada

interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus


kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut
meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel
mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat,
diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan
leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
 Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal

pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam
lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga
menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat.
Cont’

 Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama


ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan
tekanan dalam paru selama ekspirasi paksa menekan bagian
luar bronkiolus.
 Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan
selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang
menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi.
 Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi
dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan
ekspirasi.
 Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan
volume residu paru
 Menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat
kesukaran mengeluarkan
 Udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel
chest`

Pencetus : Imun Pelepasan


• Allergen
• Olahraga
respon mediator
• Cuaca menjadi
• Emosi aktif humoral
• Histamine
• Serotonin
• Kinin

• Bronkospasme
Ekspirasi • Edema mukosa
• Sekresi meningkat
paksa • inflamasi
CARSINOMA (CA) PARU
Ca Paru
 Pembunuh nomor 1 pria di USA

 Angka kejadian wanita > pria

 70% Ca paru mengalami penyebaran ke


tempat limfatik regional dan tempat lain pada
saat diagnosis  angka survival pasien Ca
paru rendah
Klasifikasi & Pentahapan
 4 jenis sel utama Ca paru :
1. Karsinoma epidermoid (sel skuamosa)
2. Karsinoma sel kecil (sel oat)
3. Adenokarsinoma
4. Karsinoma sel besar
 Tahap2 mengacu pd ukuran tumor,
terkenanya nodus limfe dan metastasis 
diketahui dg biopsi jaringan, biopsi nodus
limfe dan mediastinoskopi  diangkat/tidak
Patofisiologi
Thank you
and see
u....

Anda mungkin juga menyukai