Anda di halaman 1dari 8

PNEMONIA

A. Definisi
Pengertian pneumonia
Pneumonia adalah peradangan yang biasanya mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiulus terminalis mencangkup bronkiolus respiratori, alveoli, dan
menimbulakn konsolidasi jaringan paru (Padila, 2017). Pneumonia adalah keadaan
inflamasi akut yang terdapat pada parenkim paru (bronkiolus dan alveoli paru),
penyakit ini merupakan penyakit t infeksi karena ditimbulkan oleh bakteri, virus, atau
jamur (Jonh Daly, 2015).
B. Anatomi fisiologi pneumonia
Agent penyebab pneumonia masuk ke paru – paru melalui inhalasi atau pun
aliran darah. Diawali dari saluran pernafasan dan akhirnya masuk ke saluran
pernapasan bawah. Reaksi peradangan timbul pada dinding bronkhus menyebabkan
sel berisi eksudat dan sel epitel menjadi rusak. Kondisi tersebut berlansung lama
sehingga dapat menyebabkan etelektasis (Suratun & Santa, 2013). Reaksi inflamasi
dapat terjadi di alveoli, yang menghasilkan eksudat yang mengganggu jalan napas,
bronkospasme dapat terjadi apabila pasien menderita penyakit jalan napas reaktif
(Smeltzer & Bare, 2013). Gejala umum yang biasanya terjadi pada pneumonia yaitu
demam, batuk, dan sesak napas (Djojodibroto, 2014).
C. Proses kebutuhan manusia Oksigenasi

1. Pengertian Oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia ataufisika).
Oksigen(O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah
karbondioksida, energi, dan air. Akan tetapi, penambahan CO2 yang melebihi
batasnormal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap
aktivitas sel.
Oksigen memegang peranan penting dalam semua proses tubuh secara
fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional
mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,
kebutuhan oksigen merupakan kebutuhanyang paling utama dan sangat vital bagi
tubuh.Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem
pernapasan secarafungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem
respirasi, maka kebutuhan oksigenakan mengalami gangguan. Sering kali individu
tidak menyadari terhadap pentingnya oksigen.Proses pernapasan dianggap sebagai
sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yangmenyebabkan seseorang
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, sepertiadanya sumbatan
pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini, individu merasakan pentingnya oksigen.
2. Tujuan Oksigenasi
Fungsi utama oksigenasi adalah untuk memperoleh O2 agar dapatdigunakan
oleh sel-sel tubuh duan mengeluarkan CO2 yang dihasilkan oleh sel.Saat bernapas,
tubuh mengambil O2 dari lingkungan untuk kemudian diangkut keseluruh tubuh (sel-
selnya) nelalui darah gunadilakukan pembakaran. Selanjutnya,sisa pembakaran
berupa CO2 akan kembali diangkut olehdarah ke paru-par untukdibuang ke
lingkungan karena tidak berguna lagi oleh tubuh.
3. Proses Terjadinya Oksigenasi
a. Ventilasi
 Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam
alveoli atau dari alveoli keatmosfer. Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu adanya perbedaan tekanan antaraatmosfer dengan paru, semakin tinggi
tempat maka tekanan udara semakin rendah, demikiansebaliknya, semakin rendah
tempat tekanan udara semakin tinggi. Proses ventilasi inidipengaruhi oleh
beberapa faktor :a. Adanyakonsentrasi oksigen di atmosfer b. Adanya kondisi
jalan napas yang baik.c. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru
dalam melaksanakan ekspansi ataukembang kempis.
b. Difusi Gas
 Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler
paru danCO di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaituluasnya permukaan paru, tebal membran respirasi atau
permeabilitas yang terdiri atas epitelalveoli dan interstisial (keduanya dapat
mempengaruhi proses difusi apabila terjadi
proses penebalan). Perbedaan tekanan dan konsentrasi O (hal ini sebagai mana O
dari alveoli masukkedalam darah karena tekanan O dalam rongga alveoli lebih
tinggi dari tekanan O dalam darahvena pulmonalis, masuk dalam darah secara
difusi).
c. Transportasi Gas
 Transportasi gas merupakan proses pendistribusian O kapiler ke jaringan
tubuh dan CO jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitucurah jantung, kondisi pembuluh darah, latihan,
perbandingan sel darah dengan darah secarakeseluruhan (hematokrit), serta
eritrosit dan kadar Hb.
mengakibatkan oksigen kembali dalam darah vena dalam jumlah yang lebih
banyak daripadanormal (oksigen darah vena meningkat).
3. Masalah Keperawatan Berkaitan dengan Kebutuhan Oksigen
1. Tidak efektifnya jalan napasMasalah keperawatan ini menggambarkan
kondisi jalan napas yang tidak bersih,misalnya karena adanya sumbatan,
penumpukan sekret, penyempitan jalan napas oleh karenaspasme bronkhus dan
lain-lain.
2. Tidak efektifnya pola napasTidak efektifnya pola napas ini merupakan suatu
kondisi dimana pola napas, yaiturespirasi dan ekspirasi menunjukan tidak
normal.Penyebabnya bisa karena kelemahanneoromuskular, adanya sumbatan
di trakheo-bronkhial, kecemasan dan lain-lain.
3. Gangguan pertukaran gasGangguan pertukaran gas merupakan suatu
keadaan dimana terjadi ketidakseimbanganantara oksigen yang dihirup dengan
karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas antaraal veoli dan
kapiler. Penyebabnya bisa karena perubahan membran alveoli, kondisi anemia,
proses penyakit dan lain-lain.
4. Penurunan perfusi jaringanAdalah suatu keadaan dimana sel kekurangan
suplai nutrisi dan oksigen. Penyebabnyadapat terjadi karena kondisi
hipocolemia, hipervolemia, retensi karbondioksida, penurunancardiac output
dan lain-lain
5. Intoleransi aktivitasAdalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
penurunan kemampuan untukmelakukan aktivitasnya. Penyebabnya antara
lain karena ketidakseimbangan antara suolai dankebututhan oksigen, produksi
energi yang dihasilkan menurun dan lain-lain.
6. Perubahan pola tidur Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan
pola tidur terganggu. Kesulitan bernapas (sesak napas) menyebakan seseorang
tidak bisa tidur pada jam biasa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi
karena kecemasan dengan penyakit yang dideritanya.
7. Risiko terjadinya iskemik otak Gangguan oksigenasi mengakibatkan suplai
darah ke otak berkurang.Hal tersebutdisebabkan oleh cardiac output yang
menurun, aliran darah ke otak berkurang, gangguan perfusiotak, dan lain-
lain.Akibatnya, otak kekurangan oksigen sehingga berisiko terjasi kerusakan
jaringan otak.
D. Pathway

Virus, bakteri, jamur


(penyebab )

Saluran napas dalam

Pembersihan di paru-paru

Radang bronkial

Radang / inflamasi pd bronkuse hipertermi

Akumulasi mucus produksi mucus kontraksi


Berlebihan
Timbul reaksi balik edema / pembengkakan pada
Mukosa/secret hiprventilasi
Pengeluaran energi paru
Berlebihan ketidakefektifitan
Bersihan jalan nafas atelek
Kelelahan
Toleransi aktivitas tasis
Ketidakseimbangan hipoks
Nutrisi kurang dari semia
Kebutuhan tubuh
Kompensasi frekwensi nafas

Ketidakefektifian pola
Nafas
E. Factor yang mempengaruhi pnemonia
1. Faktor yang berhubungan dengan daya tahan tubuhPenyakit kronik (misalnya
penyakit jantung, PPOK, diabetes, alkoholisme,azotemia), perawatan di rumah sakit
yang lama, koma, pemakaian obat tidur,perokok, intubasi endotrakeal, malnutrisi,
umur lanjut, pengobatan steroid,pengobatan antibiotik, waktu operasi yang
lama, sepsis, syok hemoragik, infeksiberat di luar paru dan cidera paru akut (acute
lung injury) serta bronkiektasis
2. Faktor eksogen adalah :
a. Pembedahan :Besar risiko kejadian pneumonia nosokomial tergantung pada
jenispembedahan, yaitu torakotomi (40%), operasi abdomen atas (17%) danoperasi
abdomen bawah (5%).
b. Penggunaan antibiotik : Antibiotik dapat memfasilitasi kejadian
kolonisasi, terutama antibiotik yangaktif terhadap Streptococcus di orofaring dan
bakteri anaerob di saluranpencernaan.Sebagai contoh, pemberian antibiotik
golongan penisilinmempengaruhi flora normal di orofaring dan
saluranpencernaan.Sebagaimana diketahui Streptococcus merupakan flora normaldi
orofaring melepaskan bacterocins yang menghambat pertumbuhanbakteri gram
negatif. Pemberian penisilin dosis tinggi akan menurunkan sejumlah bakteri gram
positif dan meningkatkan kolonisasi bakteri gramnegatif di orofaring.
c. Peralatan terapi pernapasanKontaminasi pada peralatan ini, terutama oleh bakteri
Pseudomonasaeruginosa dan bakteri gram negatif lainnya sering terjadi.
d. Pemasangan pipa/selang nasogastrik, pemberian antasid
dan alimentasienteralPada individu sehat, jarang dijumpai bakteri gram negatif di
lambung karenaasam lambung dengan pH < 3 mampu dengan cepat membunuh
bakteriyang tertelan. Pemberian antasid / penyekat H yang mempertahankan pH >4
menyebabkan peningkatan kolonisasi bakteri gram negatif aerobik dilambung,
sedangkan larutan enteral mempunyai pH netral 6,4 - 7,0.
F. Manifestasi klinik
Temuan subjektif objektif
A. Dispnea a. Demam
b. Takipnea (laju pernafasan b. Membebat hemotoraks yang sakit
>60kali/menit). c. Hipoksemia
c. Nyeri dada pleuritik d. Bunyi pekak saat perkusi
d. Demam tinggi (suhu 39- e. Krakles
40’C) f. Tidak ada bunyi napas pada bidangparu
e. Menggigil yang dakit
f. Hemoptisis g. Rongent dada mungkinmenunjukkan 
g.Batuk produktif dengan sputum berbusa Infiltrat,konsolidasi, atau opasifikasi
atau purulen

(Asih, Niluh., 2016)

G. Diagnosa Keperawatan Yang Berhubungan Dengan Pnemonia


1. Hipertemia
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Intolerasi aktivitas
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Ketidakefektifian pola nafas
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4461/3/BAB%20II%20Tinjauan
%20Pustaka.pdf
https://www.academia.edu/37802050/Pengertian_Oksigenasi
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
f331a8a1e413579027127d4509a339e5.pdf
LAPORAN PENDAHULUAN
PNEMONIA

D
I
S
U
S
U
N

Oleh

Nama : Andi Rasni

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (stikes)


Maluku Husada

2022

Anda mungkin juga menyukai