Sedangkan pada sekret vagina yang tidak normal yaitu suatu keadaan dimana
terjadi alterasi (perubahan) flora normal vagina, yaitu menurunnya
jumlah Lactobacilli dan pertumbuhan berlebih dari bakteri anaerob. Mikroorganisme
yang terkait dengan kejadian BV sebenarnya sangat beragam, namun yang biasa
dikenal adalah Gardnerella vaginalis, Mobiluncus, Bacteroides, dan Mycoplasma.
Berbeda dengan vaginitis non-spesifik yang disebabkan oleh Haemophilus
vaginalis,Corynebacterium vaginale dan Gardnerella vaginalis, serta vaginitis
anaerob yang disebabkan oleh Mobilincus, BV lebih dikarakterisasikan dengan
jumlah sekret vagina yang meningkat dibandingkan dengan inflamasi vagina.
Faktor yang mencetuskan terjadinya perubahan flora normal tersebut masih belum
diketahui, namun disinyalir bahwa alkalinisasi vagina secara berulang (misalnya
dengan penggunaan douchesatau hubungan seksual yang terlalu sering) memiliki
peran. Reduksi Lactobacilli dikatakan juga terkait dengan penggunaan antibiotik
yang irasional. Apabila Lactobacilli hilang, maka akan sulit untuk mengembalikan
flora vagina ke keadaan normal seperti semula, sehingga umumnya terjadi BV
berulang.
Sistem Lama
Grade I
Grade II
: Atypical (tidak khas, tidak teratur, tidak normal), namun tidak
ditemukan tanda-tanda malignancy
Grade III : Mengarah ke keganasan, tapi belum jelas
2)
: Jelas keganasan
Sistem Terbaru
Normal
Inflammatory
Mild-cervical intraepithelial neoplasia
Severe-cervical intraepithelial neoplasia
Cancer
2.
3.
4.
Fiksasi Basah
Fiksasi basah dibuat setelah sediaan diambil, sewaktu secret masih segar
dimasukkan kedalam alcohol 96%. Setelah difiksasi selama 30 menit, sediaan
dapat diangkat dan dikeringkan serta dikirim dalam keadaan terndam cairan fiksasi
didalam botol.
B.
Fiksasi Kering
Fiksasi kering dibuat setelah sediaan selesai diambil, sewaktu secret masih segar
disemprotkan cytocrep atau hair spray pada object glass mengandung usapan
secret tersebut dengan jarak 10-15 cm dari kaca object glass, sebanyak 2-4 kali
semprotan. Kemudian keringkan sediaan dengan membiarkannya diudara terbuka
selama 5-10 menit. Setelah kering sediaan siap dikirimkan ke laboraturium sitologi
untuk diperiksa.
15. Bersihkan porsio dan dinding vagina denagn kasa steril dengan tampon tang
16. Keluarkan speculum dari vagina secara perlahan-lahan
17. Berutahui klien bahwa pemeriksaan sudah selesai
18. Cuci tangan
19. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Cara membuat apusan yang baik[1]:
Menghapuskan bahan sitologi yang didapat sebaiknya dilakukan dengan gerakan
searah dari tengah ke arah luar. Apusan yang dilakukan melingkar/ zig zag biasanya
akan memberikan jumlah sel yang lebih banyak dan memberikan kemungkinan
pengeringan oleh udara yang lebih kecil
Hal hal yang perlu diingat :
1.
Sediaan apusan dapat di rendam dalam cairan fiksasi sampai kira-kira 15
menit sebelum dilakukan pewarnaan
2.
Sediaan apus jangan direndam dalam cairan fiksasi lebih dari satu minggu
karena akan terjadi distorsi sel
3.
Bila mukosa arofik, kaca benda dan spatula sebaiknya dibasahi dahulu dengan
larutan garam fisiologik atau NaCl
4.
Bila karena suatu hal sediaan apus mengering, dapat dilakukan rehidrasi
dengan mengguyur dengan air ledeng selama beberapa saat sebelum dilakukan
fiksasi
Pap smear menunjukkan dua nilai yaitu nilai normal dan tidak normal:
a.
b.
- Ca cerviks
- Infeksi jamur
- Proses Inflamasi
- Infeksi parasitik
- Penyakit kelamin
Gambaran pakis cairan vagina jika dikeringkan pada preparat mikroskop dan
diperiksa secara mikroskopik.
Berbagai zat dan kondisi dalam vagina dapat mengubah keakuratan pemeriksaan
ini :
Hasil negatif palsu semua hasil pengukuran dapat terjadi jika ketuban sudah
ruptur dan bocor selama waktu yang lama, atau jika selaput ketuban bocor
darisuatu tempat diatas bagian presentasi dan hanya terdapat cairan minimal di
dalam vagina pada saat pemeriksaan vagina.
Hasil positif palsu Nitrazin dapat terjadi ketika kertas terkontiminasi dengan
darah, semen, lendir serviks, urine, air mandi, antiseptik yang basah, atau lubrikan
larut air.
Gambaran pakis positif palsu kan muncul jika lendir serviks atau darah
mengontaminasi spesimen pada preparat.
Gambaran pakis lendir serviks tampak lebih seperti kerangka dari pada
gambaran pakis cairan amnion. Mekonium, pH vagina, dan darah dalam cairan
amnion (hingga 20 %) tidak akan mengisi gambaran pakis.
A. Pengambilan specimen
Alat :
-
lampu spiritus,
kursi obstetric,
sarung tangan,
pinsil kaca,
B. Persiapan pasien :
Pasien terbaring terlentang kedua lutut ditekuk pada kursi obstetric (posisi
litotomi)
Masukan spekulum steril dengan hati-hati dan spekulum dibuka
Masukan ujung kapas lidi dan oleskan pada daerah endoservik. Gerakan lidi
melingkar kekanan diamkan beberapa saat untuk penyerapan
Sekret yang didapat dioleskan pada kaca objek yang telah di beri nomor untuk
dibuat sediaan
C. Pembuatan sediaan :
-
Cara :
Pasca pengolesan di objek glas biarkan di udara beberapa saat mengering, fiksasi
dengan melakukan diatasnya lapis lampu spiritus
Tuangi larutan carbol gentian violet selama 2-3 menit
Cuci dengan air kran atau air mengalir
Tuangi dengan alcohol 95% selama 20-30 detik cuci kembali
Tuangi carbol fuchsin selama 1-2 menit kembali
Keringkan
D. Pengiriman sediaan
Bila perlu uji silang (cross cek) dilafasilitas lab kurang sediaan perlu di kirim
kelaboratorium
Cara pengiriman:
Setelah sediaan difiksasi bungkus dengan kertas tik tipis di bagi 2 menurut pjnya,
tiap potong untuk 15-20 sediaan
Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut lebarnya dan ikat 2 kali
Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat
satu kali
Bungkus lagi dengan kertas karton bergelombang menurut panjangnya dan ikat
dua kali
Bungkus lagi dengan kertas sampul dan ikat 3 kali
Untuk menjaga sekret vagina agar tetap dalam keadaan normal ada beberapa hal
yang dapat dilakukan diantaranya :
1.
Hentikan pemakaian bahan-bahan yang mengiritasi (misal semprot,busa
sabun)
2.
Gunakan pakaian yang menyerap dan tidak oklusif (pakaian dalam katun
bukan nilon)
3.
Gunakan kontrasepsi sawar (misal kondom,diafragma) untuk mencegah
kekambuhan.
4.
Pulihkan lingkungan vagina yang normal (misal pH,flora) sebagian klinisi
menganjurkan pemakaian bilas vagina yang asam atau yoghurt.
5.
Biasakan higiene perineal yang baik (misal cebok dari depan atau belakang)